Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencana Menurut UU No.24/2007 tentang penanggulangan bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Istilah yang sering digunakan terkait dengan bencana diantaranya risiko (risk), kerentanan (vulnerabilty), kerawanan (susceptibility) dan bahaya (hazard). Berikut beberapa pengertian istilah-istilah tersebut berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana: a. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. b. Kerawanan adalah kondisi atau karakteristik geologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. c. Bahaya adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. 5 Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013
14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

Mar 03, 2019

Download

Documents

votu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bencana

1. Pengertian Bencana

Menurut UU No.24/2007 tentang penanggulangan bencana, bencana adalah

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non

alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Istilah

yang sering digunakan terkait dengan bencana diantaranya risiko (risk), kerentanan

(vulnerabilty), kerawanan (susceptibility) dan bahaya (hazard). Berikut beberapa

pengertian istilah-istilah tersebut berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana:

a. Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada

suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,

sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau

kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

b. Kerawanan adalah kondisi atau karakteristik geologis, hidrologis, klimatologis,

geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah

untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah,

meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi

dampak buruk bahaya tertentu.

c. Bahaya adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana.

5

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

6

d. Kerentanan adalah kondisi suatu masyarakat yang menyebabkannya menjadi

lebih lemah dalam menghadapi bencana.

Depsos RI (2004) menyebutkan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian

peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia dan atau keduanya yang

mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan

lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan

gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat.

Bencana alam merupakan peristiwa yang diakibatkan proses alam, dimana

proses alam ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi. Depsos (2004)

mengklasifikasikan bahwa sumber bencana diakibatkan oleh 2 faktor yaitu:

a) Alam

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh terjadinya proses

alam, seperti Gempa bumi, Gunung meletus, Tsunami dan sebagainya.

b) Ulah dan/atau perbuatan manusia

Bencana sosial (perbuatan manusia) adalah bencana yang diakibatkan pengaruh

manusia, seperti penebangan hutan atau sampah yang menyebabkan banjir,

kekeringan dan sebagainnya.

2. Tsunami

Istilah ”tsunami” diadopsi dari bahasa Jepang, dari kata tsu yang berarti

pelabuhan dan nami yang berarti ombak. Dulu kata tsunami terjadi, orang-orang

Jepang akan segera menuju pelabuhan untuk menyaksikan kerusakan yang

ditimbulkan akibat tsunami, sejak itulah dipakai istilah tsunami yang bermakna

“gelombang pelabuhan” (Sutowijoyo, 2005).

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

7

Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan

gunung api di laut (Triatmodjo, 2008:100). Gelombang yang terjadi bervariasi dari

0,5 m sampai 30 m dan periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Cepat

rambat gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut. Semakin besar

kedalaman semakin besar kecepatan rambatnya. Pada kedalaman 5000 m cepat

rambat tsunami mencapai 230 m/d (sekitar 830 km/jam), pada kedalaman 4000 m

sebesar 200 m/d dan pada kedalaman 40 m cepat rambatnya 20 m/d. Panjang

gelombang tsunami, yaitu jarak antara dua puncak gelombang yang berurutan bisa

mencapai 200 km. Di lokasi pembentukan tsunami (daerah episentrum gempa) tinggi

gelombang tsunami diperkirakan antara 1,0 m dan 2,0 m, selama penjalaran dari

tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai, tinggi gelombang menjadi

semakin besar karena pengaruh perubahan kedalaman laut, setelah sampai di pantai

gelombang naik (run-up) ke daratan dengan kecepatan tinggi yang bisa

menghancurkan kehidupan di daerah pantai. Air kembali ke laut setelah mencapai

puncak gelombang (run-down) bisa menyeret segala sesuatu kembali ke laut.

Gelombang tsunami dapat menimbulkan bencana di daerah yang sangat jauh dari

pusat terbentuknya (Triatmodjo, 2008: 100-101).

Tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi di laut tergantung pada beberapa

faktor sebagai berikut ini.

a. Kedalaman pusat gempa (episentrum) dibawah dasar laut h (km).

b. Kekuatan gempa M yang dinyatakan dalam skala Richter.

c. Kedalaman air di atas episentrum d (m).

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

8

3. Penyebab Tsunami

Banyak penyebab terjadinya tsunami, seperti gempa bawah laut (ocean-baottom

earthquake), gunung api (volcanoes). Dari penyebab tersebut, gempa bawah lautlah

yang paling sering dan paling berbahaya (Sutowijoyo, 2005). Beberapa penyebab

terjadinya tsunami :

a. Longsoran Lempeng Bawah Laut (Undersea landlides)

Gerakan yang besar pada kerak bumi biasanya terjadi di perbatasan antar

lempeng tektonik. Celah retakan antara kedua lempeng tektonik ini disebut sesar

(fault). Sebagai contoh, di sekeliling tepian Samudera Pasifik yang biasanya disebut

Lingkaran Api (Ring of Fire), lempeng samudera yang lebih padat menunjam masuk

ke bawah lempeng benua. Proses ini dinamakan dengan penunjaman (subduction).

Gempa subduksi sangat efektif membangkitkan gelombang tsunami.

b. Gempa Bumi Bawah Laut (Undeesea Earthquake)

Gempa tektonik merupakan salah satu gempa yang diakibatkan oleh pergerakan

lempeng bumi. Jika gempa semacam ini terjadi di bawah laut, air di atas wilayah

lempeng yang bergerak tersebut berpindah dari posisi ekuilibriumnya.

Gelombang muncul ketika air bergerak oleh pengaruh gravitasi kembali ke

posisi ekuilibriumnya. Apabila wilayah yang luas pada dasar laut bergerak naik

maupun turun, tsunami dapat terjadi. Berikut ini beberapa persyaratan terjadinya

tsunami yang diakibatkan oleh gempa bumi:

a) Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0-30 km)

b) Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter

c) Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

9

Gempa yang menghasilkan tsunami, tergantung pada beberapa faktor utama

seperti tipe sesaran (fault type), kemiringan sudut antar lempeng (dip angle), dan

kedalaman pusat gempa (hypocenter). Gempa dengan karakteristik tertentu akan

menghasilkan tsunami yang sangat berbahaya dan mematikan, yaitu:

1) Tipe sesaran naik (thrust/ reverse fault), seperti terlihat pada Gambar 2.1. Tipe

ini sangat efektif memindahkan volume air yang berada diatas lempeng untuk

bergerak sebagai awal terjadi tsunami.

2) Kemiringan sudut tegak antar lempeng yang bertemu. Semakin tinggi sudutnya

(mendekati ), makin efektif tsunami yang terbentuk.

3) Kedalaman pusat gempa yang dangkal (< 70 km). Semakin dangkal kedalaman

pusat gempa, makin efektif tsunami yang ditimbulkan (Sutowijoyo, 2005).

Gambar 2.1 Jenis-jenis sesaran lempeng

a) Aktivitas Vulkanik (Volcanic Aktivities)

Pergeseran lempeng di dasar laut, selain dapat mengakibatkan gempa juga

sesekali menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung berapi. Kedua hal

ini dapat menggoncangkan air laut di atas lempeng tersebut. Demikian pula,

meletusnya gunung berapi tertetak di dasar samudera juga dapat menaikkan air dan

membangkitkan gelombang tsunami.

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

10

b) Tumbukan Benda Luar Angkasa (Cosmic body Impacts)

Tumbukan dari benda luar angkasa seperti meteor merupakan gangguan

terhadap air laut yang datang dari permukaan. Tsunami yang timbul karena sebab ini

umumnya terjadi sangat cepat dan jarang mempengaruhi wilayah pesisir yang jauh

dari sumber gelombang. Sekalipun begitu, apabila pergerakan lempeng dan tabrakan

benda angkasa luar cukup dahsyat, kedua peristiwa ini dapat menciptakan

megatsunami.

Tsunami bisa merambat ke segala arah dari sumber asalnya dan bisa melanda

wilayah yang cukup luas, bahkan didaerah belokan, terlindung atau daerah yang

cukup jauh dari sumber asal tsunami. Kecepatan tsunami tergantung dari kedalaman

air. Di laut dalam dan terbuka, kecepatannya mencapai 800-1000 km/jam. Ketinggian

tsunami di lautan dalam hanya mencapai 30-60 cm, dengan panjang gelombang

mencapai ratusan kilometer, sehingga keberadaan mereka di laut dalam susah

dibedakan dengan gelombang biasa, bahkan tidak dirasakan oleh kapal-kapal yang

sedang berlabuh di tengah samudra. Berbeda dengan gelombang karena angin,

dimana hanya bagian permukaan atas yang bergerak, gelombang tsunami mengalami

pergerakan diseluruh bagian partikel air, mulai dari permukaan sampai bagian dalam

samudra (Sutowijoyo, 2005).

Tsunami memasuki perairan yang lebih dangkal, ketinggian gelombangnya

meningkat dan kecepatannya menurun drastis, meski demikian energinya masih

sangat kuat untuk menghanyutkan segala benda yang dilaluinya. Arus tsunami

dengan ketinggian 70 cm masih cukup kuat untuk menyerat dan menghanyutkan

orang (Sutowijoyo, 2005).

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

11

B. Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kerawanan bencana tsunami

Gelombang tsunami menjalar dengan jarak ribuan kilometer dari pusat gempa

dengan kecepatan yang tinggi. Kecepatan yang tinggi tsunami tersebut disebabkan

oleh besarnya energi yang memiliki gelombang sehingga dapat menerjang apa saja

yang dilaluinya ketika melewati daratan pesisir (Hajar, 2006).

Tingkat kerawanan tsunami dipengaruhi faktor-faktor berikut:

1. Bentuk garis pantai

Selat dan teluk (pantai yang cekung menghadap laut) menyebabkan gelombang

mengalami energi gelombang tsunami yang sedang berjalan kearahnya sehingga

energi gelombang tersebut terakumulasi pada cekungan dan mampu meningkatkan

ketinggian gelombang tsunami yang sampai di pantai.

2. Pulau penghalang

Pulau penghalang berperang penting untuk menghalang energi tsunami. Energi

tsunami akan melemah karena terhalangi, sehingga tsunami yang mencapai darat

tidak menimbulkan kerusakan yang hebat.

3. Sungai pengendali banjir

Sungai pengendali banjir dapat memberikan berbagi pengaruh terhadap

tsunami. Sungai berpengaruh terhadap rambatan gelombang tsunami yang dapat

menimbulkan kerusakan hebat karena semakin terdorong lebih jauh ke darat.

4. Topografi daerah pesisir

Topografi daerah pesisir yang terjal atau landaii akan berpengaruh terhadap

keterjangkauan tsunami. Pantai yang terjal akan menghalangi tsunami dan

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

12

dipantulkan oleh tebing pantai, sedangkan pantai yang landai dapat menerjang sampai

beberapa kilometer kedaratan.

5. Elevasi daerah pesisir

Elevasi daerah pesisir sangat berpengaruh terhadap hempasan gelombang

tsunami. Semakin tinggi letak suatu kawasan, semakin aman dari terpaan gelombang

tsunami.

6. Ekosistem pesisir

Mangrove dan hutan pantai mempunyai pengaruh sangat penting sebagai

pelindung pantai dari gelombang tsunami. Mangrove sangat efektif untuk meredam,

menahan gelombang menuju kedarat.

C. Tinggi gelombang dan kekuatan gempa yang pernah terjadi

1. Gempa bumi Hokkaido 2003

Gempa Hokkaido berukuran 8,3 pada skala kekuatan Moment, terjadi pada

tanggal 25 September di Hokkaido, Jepang. Menyebabkan kerusakan meluas,

menghancurkan jalanan di seluruh Hokkaido, menyebabkan beberapa tenaga keluar

dan tanah longsor lanjutan yang menghancurkan. Sejumlah orang terluka, namun

tidak ada yang meninggal. Gempa ini juga menimbulkan tsunami setinggi

4 meter. Keberadaan gempa bumi dirasakan di seluruh Jepang, membentang

sepenuhnya ke Honshu dan Tokyo. Gempa ini adalah yang terbesar pada tahun 2003

(Anonim, 2003).

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

13

2. Gempa bumi Samudra Hindia 2004

Gempa bumi dahsyat di Samudera Hindia lepas pantai barat Aceh, terjadi pada

tanggal 26 Desember 2004, Pusat gempa terletak kurang lebih 160 km sebelah barat

Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 dan ombak tsunami setinggi

9 meter (Anonim, 2004).

3. Gempa Bumi Jawa tahun 2006

Gempa bumi jawa terjadi juli 2006 ialah gempa bumi yang berkekuatan 7.7

versi BMKG pada skala richter di lepas pantai Jawa Barat, Indonesia terjadi 17 Juli

2006. Gempa ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah

di pesisir selatan Jawa, dan membunuh setidaknya 659 jiwa (Anonim, 2006 ).

4. Gempa bumi dan tsunami Sendai ( Jepang) 2011

Gempa Bumi lepas pantai Samudra Pasifik wilayah Tohoku adalah sebuah

gempa Bumi berkekuatan 9,0 yang mengakibatkan gelombang tsunami 10 meter

(Anonim, 2011 ).

D. Usaha Meringankan Bahaya Tsunami

Bencana Tsunami menyebabkan terlalu banyak korban jiwa karena banyak

faktor seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gempa dan tsunami,

terbatasnya peralatan, peramalan, peringatan tsunami dan masih banyak lagi

(Sutowijoyo,2005). Bahaya bencana tsunami dapat dikurangi jika memperhatikan 3

hal yaitu:

1. Struktur Pantai

Daerah pantai dimana gempa biasa terjadi sebaiknya dibangun struktur

bangunan penahan ombak berupa dinding pantai (sea wall or coastal dike) yang

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

14

merupakan bangunan pertahanan (defense structure) terhadap tsunami. Struktur ini

akan efektif, bila ketinggian tsunami relatif tidak terlalu tinggi. Jika ketinggian

tsunami melebihi 5 meter, prasarana ini kurang begitu berfungsi. Pohon-pohon pantai

seperti tanaman bakau (mangrove) juga cukup efektif untuk mereduksi energi

tsunami, terutama untuk tsunami dengan ketinggian kurang dari 3 meter.

2. Penataan Wilayah

Korban bencana tsunami adalah perkampungan padat didaerah pantai

disamping daerah wisata pantai. Cara paling efektif mengurangi korban bahaya

tsunami adalah dengan memindahkan wilayah pemukiman pantai ke daerah bebas

tsunami (tsunami-free area). Menurut catatan, sudah banyak peristiwa tsunami yang

menyapu habis pemukiman nelayan disekitar pantai, mereka terperangkap dan tidak

sempat menyelamatkan diri ketika tsunami datang. Kedatangan tsunami yang begitu

cepat sangat tidak memungkinkan penduduk didaerah pesisir pantai untuk meloloskan

diri. Perkiraan tentang daerah penggenangan tsunami (tsunami inundation area)

diperlukan untuk merancang daerah pemukiman yang aman bagi penduduk.

3. Sistem Yang Terpadu

Sistem pencegahan tsunami (tsunami prevention system) akan meliputi hal-hal

sebagai berikut: peramalan, peringatan, evakuasi, pendidikan masyarakat, latihan,

kebiasaan untuk selalu waspada terhadap bencana, dan kesigapan pasca bencana.

Kedatangan tsunami sama dengan kejadian gempa itu sendiri, masih sulit diprediksi.

Pemasangan seismograp bawah laut (ocean-bottom seismograph) akan memberikan

data cukup detail tentang data seismik yang akan berguna untuk memprediksi apakah

tsunami akan terbentuk dari kejadian seismik tersebut atau tidak.

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

15

Beberapa tahun terakhir, Japan Marine Science and Technology Center

(JAMSTEC) telah menempatkan seismograp bawah laut di beberapa wilayah perairan

Jepang untuk melakukan deteksi dini akan munculnya tsunami akibat gempa bawah

laut, dengan pemasangan seismograp bawah laut ini, kedatangan tsunami bisa

dideteksi dalam hitungan menit. Peringatan awal akan datangnya tsunami akan

memberikan peluang kepada masyarakat didaerah rawan untuk mengadakan

persiapan penyelamatan diri. Memang tidak setiap gempa bumi akan mendatangkan

tsunami, tetapi sikap atau kebiasaan untuk selalu waspada terhadap bencana tsunami

sebaiknya selalu melekat di setiap masyarakat.

Pemasangan sirine atau pengeras suara di pantai-pantai yang sering dipadati

oleh kunjungan masyarakat akan sangat efektif untuk memberikan peringatan dini

kepada pengunjung akan bahaya tsunami begitu getaran gempa terasa. Pendidikan ke

masyarakat tentang bahaya gempa dan tsunami menjadi sangat penting. Tidak semua

orang punya pengalaman dengan tsunami sepanjang hidupnya, dan untuk selamat dari

bencana tsunami, seseorang tidak harus punya pengalaman dengan tsunami. Jika

seseorang punya pengetahuan sederhana tentang kedatangan tsunami, begitu gempa

datang dia akan menyelamatkan diri ke arah dataran tinggi. Pengetahuan ini

sebaiknya ditransfer ke masyarakat sekitar dan juga generasi berikutnya (Sutowijoyo,

2005).

E. Tipe-tipe pantai

1. Tipe 1

Pantai tipe 1 memiliki garis pantai berteluk sempit, memiliki morfologi landai

hingga menengah, dengan kemiringan bibir pantai 6°- 22°. Lebar pantai berkisar

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

16

antara 50 m dan 100 m, didominasi oleh litologi pasir berukuran halus hingga kasar,

berwarna abu-abu kehitaman mengandung besi, felspar, serta sebagian mengandung

sedikit cangkang kerang.

2. Tipe 2

Pantai tipe 2 memiliki garis pantai lurus dan lebar didominasi morfologi landai

dan berselingan dengan morfologi terjal. Pantai yang bermorfologi landai memiliki

litologi pasir mengandung besi dan felspar berwarna abu-abu kehitaman, dengan

ukuran butir pasir halus sampai kasar. Pada pantai ini terjadi penumpukan pasir

membentuk gumuk-gumuk pasir yang cukup luas. Kemiringan bibir pantai relatif

landai 4°- 8° dengan lebar lebih dari 200 m sepanjang lebih dari 1 km.

3. Tipe 3

Pantai tipe 3 memiliki bentuk garis pantai berteluk dengan morfologis

perbukitan curam dan terjal sebagian berselingan dengan pantai landai. Pantai ini

disusun oleh batuan berumur tersier dan kuarter berupa lava andesit, breksi dan batu

gamping. Gelombang tsunami akan terkonsentrasi ke dalam teluk namun morfologi

pantai yang curam dan terjal akan menahan gelombang tsunami di sepanjang pantai

sehingga tidak terjadi pengumpulan gelombang (Maemunah dkk, 2011: 145-146).

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

17

F. Penelitian yang relevan

Tabel 2.1 Penelitian relevan

Pengarang Moch. Hajar (2006) Ernawati Sengaji

(2009)

Lailla (2013)

Judul Pemetaan tingkat

kerawanan bencana

tsunami menggunakan

data penginderaah jauh

dan sistem informasi

geografi (SIG) studi

kasus: Kota Padang.

Pemetaan tingkat

resiko tsunami di

Kabupaten Sikka

Nusa Tenggara Timur

dengan menggunakan

sistem informasi

geografis.

Pemetaan tingkat

kerawanan bencana

tsunami kawasan sungai

Donan sampai sungai Ijo

pantai selatan Kabupaten

Cilacap.

Tujuan Melakukan

permodelan tingkat

kerawanan bencana

tsunami di daratan

pesisir Kota Padang.

Memetakan tingkat

resiko tsunami di

wilayah Kabupaten

Sikka dengan

menggunakan sistem

informasi geografis.

Melakukan pemetaan

tingkat kerawanan

bencana tsunami di

daerah pesisir selatan

Kabupaten Cilacap.

Metode Cell Base Modelling Cell Base Modelling Skoring & Keruangan

Alat &

Bahan

1. ER Mapper 6.4

2. Arc View 3.3

3. Arc Gis 9.0

Bahan: 1. Data

Primer;2 Data

Sekunder

1. ER Mapper 6.4

2. Arc View 3.2

3. Arc Gis 9.1

4. Global Mapperv

Bahan:1.Citra Lansat

7; 2. Peta batimetri

Kab. Sikka; 3. Peta

rupabumi Kab. Sikka.

1. Arc Gis 9.1

2. Peta RBI skala

1:25.000 & Citra

Google Earth

Bahan:1.Data primer ,2.

Data Sekunder

Hasil

penelitian

Peta tingkat

kerawanan bencana

tsunami Kota Padang.

Peta tingkat resiko

tsunami Kabupaten

Sikka.

Peta tingkat kerawanan

bencana tsunami

Kabupaten Cilacap.

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bencana 1. Pengertian Bencanarepository.ump.ac.id/2846/3/BAB II.pdf · Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di

18

G. Kerangka pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

Peta skala 1:25.000 & citra google earth

Peta Administrasi Peta elevasi & bentuk P. jarak,

Skala 1:25.000 pantai penghalang, sungai

Uji bentuk pantai Uji jarak, penghalang

P.elevasi & bentuk P. jarak penghalang,

skala 1:25.000 pantai skala 1:25.000

Peta tingkat kerawanan bencana tsunami

Skala 1:170.000

Pemetaan Tingkat Kerawanan…, Lailla Uswatun Khasanah, FKIP, UMP, 2013