BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perawat 1. Pengertian Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan masa pendidikan keperawatan di dalam negeri maupun di luar negeri yang di akui oleh Pemerintah Republik Indonesia. International council of nersing, menyebutkan bahwa perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan pelayanan terhadap pasien (Nursalam, 2001). 2. Karakteristik perawat a. Usia Menurut Mangkunegara (2009) karyawan yang lebih tua mempunyai pengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya, sedangkan karyawan yang lebih muda cenderung merasa kurang puas karena apa yang mereka harapkan lebih tinggi sehingga harapan dan realita kerja terjadi kesenjangan atau ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan perawat tidak puas. b. Jenis kelamin Menurut Muadi (2009) menyatakan bahwa secara konsisten tidak ada perbedaan antara kinerja laki-laki dan perempuan dalam 13 Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4308/3/WILDAN AKHMAD AY BAB II.pdf · Menurut Arwani (2002) ada tiga hal yang mendasar memberi ciri-ciri komunikasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perawat
1. Pengertian
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan masa
pendidikan keperawatan di dalam negeri maupun di luar negeri yang di
akui oleh Pemerintah Republik Indonesia.
International council of nersing, menyebutkan bahwa perawat
adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan
keperawatan, berwenang di negara bersangkutan untuk memberikan
pelayanan terhadap pasien (Nursalam, 2001).
2. Karakteristik perawat
a. Usia
Menurut Mangkunegara (2009) karyawan yang lebih tua
mempunyai pengalaman menyesuaikan diri dengan lingkungan
pekerjaannya, sedangkan karyawan yang lebih muda cenderung merasa
kurang puas karena apa yang mereka harapkan lebih tinggi sehingga
harapan dan realita kerja terjadi kesenjangan atau ketidakseimbangan
yang dapat menyebabkan perawat tidak puas.
b. Jenis kelamin
Menurut Muadi (2009) menyatakan bahwa secara konsisten tidak
ada perbedaan antara kinerja laki-laki dan perempuan dalam
13
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
14
kemampuan memecahkan masalah, ketrampilan analisis, dorongan
kompetisi, motivasi, dan kemampuan belajar.
c. Tingkat pendidikan
Individu yang lebih tinggi pendidikannya akan lebih mampu
berpikir luas dan memiliki inisiatif serta kreatif sehingga dapat
menemukan upaya-upaya yang lebih efesien dalam pekerjaan yang
menyebabkan terciptanya kepuasan kerja (Mangkunegara, 2009)
d. Lama kerja
Lama kerja menyebabkan seseorang semakin terampil dan
berpengalaman dalam menyelesaikan problematika kerja sehingga hasil
kerja yang diperoleh mendatangkan kepuasan kerja.
3. Fungsi perawat
Dalam perakteknya, fungsi perawat terdiri dari tiga fungsi, yaitu
fungsi independen, interdependen, dependen (praptianingsih, 2007) :
a. Fungsi independen
Fungsi independen perawat adalah tindakan keperawatan tidak
memerlukan perintah dokter.Tindakan perawat bersifat mandiri,
berdasarkan pada keilmuan dan kemampuan perawat.
b. Fungsi interdependen
Fungsi perawat interdependen adalah, tindakan perawat
berdasarkan pada kerjasama dengan tim perawat ataupun berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainya mengupayakan kesembuhan pasien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
15
c. Fungsi dependen
Fungsi dependen dalam fungsi ini perawat bertindak dalam
memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi
wewenang dokter dan seharusnya dilakukan oleh dokter seperti
pemasangan infus, pemberian obat dan melakukan suntikan.
4. Komunikasi Terapeutik
a. Pengertian
Purwanto (2007) Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatanya untuk kesembuhan
pasien. Komunikais terapeutik juga di persepsikan sebagai proses
interaksi antara pasien dengan perawat yang membatuklien untuk
mengatasi stres sementara untuk hidup harmonis dengan orang lain,
menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mengatasi
hambatan psikologis yang menghalangi realisasi diri (Koizer et al,
2000).
Dwi (2008) mengungkapkan bahwa seorang perawat profesional
selalu mengupayakan untuk berperilaku terapeutik, yang berarti bahwa
setiap berinteraksi yang dilakukan menimbulkan dampak terapeutik
yang memungkinkan pasien untuk tumbuh dan berkembang. Tujuan
dari hubungan komunikasi terapeutik di arahkan pada pertumbuhan
pasien yang menurut stuart dan sundeen (1995), meliputi :
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
16
1) Komunkasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dalam bentuk
percakapan atau tertulis.Setiap orang dalam suatu komunitas
berkomunikasi secara verbal dalam menyampaikan pesan atau
informasi.
2) Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal mengacu pada komunikasi tanpa
menggunakan lisan seperti sikap, gerak tubuh, gerak isyarat, dan
ekspresi wajah. Menurut Mahmud (2009), beberapa sinyal non
verbal yang melukiskan ungkapan emosi atau perasaan yang di
ungkapkan oleh lawan bicara sebagai berikut :
a) Ekspresi wajah
Wajah merupakan bagian tubuh yang ekspresif, sensitif
terhadap perubahan emosi yang dapat diketahui dengan cepat.
b) Sikap tubuh
Apabila seseorang meperhatikan sikap tubuh seseorang
maka dia dapat belajar banyak tentang sikapnya terhadap pesan
yang disampaikan kepadanya.
c) Gerak isyarat
Gerak isyarat adalah cara komunikasi yang efektif sebagai
pengganti ucapan di tunjukan dengan gerakan-gerakan yang
menujukan pesan yang ingin di sampaikan perawat terhadap
pasien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
17
d) Jarak fisik
Jarak tubuh sebagai kriteria tingkat hubungan bervariasi
dalam tiga klasifikasi, mulai dari saling berdekatan, sampai
dengan jarak beberapa puluh senti, dan satu atau dua meter.
e) Nada bicara
Nada bicara tentu dapat membatu pihak lawan bicara untuk
menafsirkan kata-kata, seperti nada tinggi rendahnya suara, kuat
atau lembutnya suara.
f) Pandangan mata
Pandangan mata adalah salah satu isyarat non verbal yang
efektif.Kita dapat membuka dan menutup saluran komunikasi
dengan isyarat pandangan mata.Pandangan mata dapat dijadikan
tolak ukur dari sikap positif seperti rasa percaya, rasa bersahabat,
dan kesungguhan hati.
b. Karakteristik komunikasi terapeutik
Menurut Arwani (2002) ada tiga hal yang mendasar memberi ciri-
ciri komunikasi terapeutik antar lain :
1) Keikhlasan (Genuines)
Perawat harus menyadari tentang nilai, sikap, dan perasaan
yang dimiliki terhadap pasien. Perawat yang mampu menunjukan
rasa ikhlasnya mempunyai kesadaran mengenai sikap yang dipunyai
terhadap pasien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
18
2) Empati (Ematy)
Empati adalah dimana perasaan “pemahaman” dan
“penerimaan” perawat terhadap perasaan yang di alami oleh pasien
dan mampu merasakan dunia pribadi pasien.
3) Kehangatan (Wramth)
Dengan kehangatan, perawat akan mendorong pasien untuk
mengekspresikan ide-ide dan menuangkan dalam bentuk perbuatan
tanpa rasa takut dimaki dan di konfrontasi. Suasana yang hangat dan
tanpa adanya ancaman menunjukan adanya rasa penerimaan
terhadap pasien.
c. Teknik komunikasi terapeutik
Menurut struart dan sundeen (1995), teknik komunikasi terdiri dari :
1) Mendengarkan (Listening)
Mendengarkan merupakan dasar dalam komunikasi yang akan
mengetahui perasaan klien.Teknik mendengarkan dengan cara
memberi kesempatan klien untuk bicara banyak dan perawat sebagai
pendengar aktif.
2) Pertanyaan terbuka (Broad opening)
Memberi inisiatif kepada klien, mendorong klien untuk
menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai
terapeutik apabila klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari
inisiatif klien dan menjadi non terapeutik apabila perawat
mendominasi interaksi dan menolak respon klien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
19
3) Mengulang (Restarting)
Merupakan teknik yang dilaksanakan dengan cara mengulang
pokok pikiran yang diungkapkan klien, yang berguna untuk
menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat untuk
mengikuti pembicaraan. Teknik ini bernilai terapeutik ditandai
dengan perawat mendengar dan melakukan validasi, mendukung
klien dan memberikan respon terhadap apa yang baru saja dikatakan
klien.
4) Penerimaan (acceptance)
Penerimaan adalah mendukung dan menerima informasi
dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak
menilai.Penerimaan bukan berarti persetujuan.Menunjukkan
penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan
keraguan atau ketidaksetujuan.Dikarenakan hal itu, perawat harus
sadar terhadap ekspresi nonverbal.Bagi perawat perlu menghindari
memutar mata ke atas, menggelengkan kepala, mengerutkan atau
memandang dengan muka masam pada saat berinteraksi dengan
klien.
5) Klarifikasi
Klarifikasi merupakan teknik yang digunakan bila perawat
ragu tidak jelas, tidak mendengar atau klien malu mengemukakan
informasi dan perawat mencoba memahami situasi yang
digambarkan klien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
20
6) Refleksi
Refleksi ini dapat berupa refleksi isi dengan cara memvalidasi
apa yang didengar, refleksi perasaan dengan cara memberi respon
pada perasaan klien terhadap isi pembicaraan agar klien mengetahui
dan menerima perasaannya. Teknik ini akan membantu perawat
untuk memelihara pendekatan yang tidak menilai.
7) Memfokuskan
Cara ini dengan memilih topik yang penting atau yang telah
dipilih dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih
spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas.
8) Membagi persepsi
Merupakan teknik komunikasi dengan cara meminta pendapat
klien tentang hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan.
9) Identifikasi “tema”
Merupakan teknik dengan mencari latarbelakang masalah klien
yang muncul dan berguna untuk meningkatkan pengertian dan
eksplorasi masalah yang penting.
10) Diam.
Diam dilakukan dengan tujuan untuk mengorganisir
pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat
bersedia untuk menunggu respon. Diam tidak dilakukan dalam
waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi
khawatir. Diam juga dapat diartikan sebagai mengerti atau marah.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
21
11) Informing
Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk
mendapatkan respon lebih lanjut. Kurangnya pemberian informasi
yang dilakukan saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien
tidak percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati
klien pada saat memberikan informasi.
12) Humor
Humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal
dikarenakan tertawa mengurangi stress ketegangan dan rasa sakit
akibat stres, serta meningkatkan keberhasilan asuhan keperawatan.
13) Saran
Teknik yang bertujuan memberi alternatif ide untuk
pemecahan masalah.Teknik ini tidak dapat dipakai pada fase kerja
dan tidak tepat pada fase awal hubungan.
d. Tahapan dalam komunikasi terapeutik
Dalam komunikasi terapeutik ada 4 tahap, dimana pada setiap
mempunyai tugas yang harus di selesaikan oleh perawat (stuart and
sundeen,2007).
1) Fase prainteraksi
Prainteraksi dimulai sebelum kontrak pertama dengan
klien.Perawat mengumpulkan data tentang klien, mengeksplorasi
perasaan, fantasi dan ketakutan diri dan membuat rencana pertemuan
dengan klien.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
22
2) Fase orientasi
Fase ini dimulai ketika perawat bertemu dengan klien untuk
pertama kalinya. Hal utama yang perlu dikaji adalah alasan klien
minta pertolongan yang akan mempengaruhi terbinanya hubungan
perawat dengan klien. Dalam memulai hubungan tugas utama adalah
membina rasa percaya, penerimaan dan pengertian komunikasi yang
tebuka dan perumusan kontrak dengan klien.
3) Fase kerja
Pada tahap kerja dalam komunikasi terapeutik, kegiatan yang
dilakukan adalah memberi kesempatan pada klien untuk bertanya,
menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara yang
baik, melakukan kegiatan sesuai rencana. Perawat memenuhi
kebutuhan dan mengembangkan pola-pola adaptif klien. Interaksi
yang memuaskan akan menciptakan situasi/suasana yang
meningkatkan integritas klien dengan meminimalisasi ketakutan,
ketidakpercayaan, kecemasan dan tekanan pada klien.
4) Fase terminasi
Padatahap terminasi dalam komunikasi terapeutik kegiatan
yang dilakukan oleh perawat adalah menyimpulkan hasil
wawancara, tindak lanjut dengan klien, melakukan kontrak (waktu,
tempat, dan topik), mengakhiri wawancara dengan acara yang baik.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
23
5. Ketrampilan klinis perawat
a. Pengertian
Ketrampilan adalah kemampuan seseorang yang dimiliki
seseorang dalam bidang tertentu. Ketrampilan perawat adalah keahlian
yang dimiliki perawat dalam melakukan proses keperawatan atau
tindakan asuhan keperawatan. Keperawatan adalah aktivitas yang
mempunyai maksud yaitu praktek keperawatan yang dilakukan dengan
cara yang sistematik atau metode yang rasional dalam merencanakan
dan memberikan pelayanan keperawatan kepada individu. Tujuan
proses keperawatan adalah memberikan metode sistematis bagi praktek
keperawtan menyatukan , menstandarisasi, dan mengarahkan praktek
keperawatan.
Keterampilan klinis dalam hal ini adalah ketrampilan dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, antara lain :
1) Personal hygien
Personal hygien adalah salah satu kebutuhan dasar manusia
untuk mempertahankan kehidupanya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai kondisi kesejahteraannya.Pasien dinyatakan tergangu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Adapun beberapa jenis perawatan diri antara lain perawatan
kepala dan rambut, perawatan gigi dan mulut, keperawatan kuku
tangan dan kaki, keperawatan genetalia dan perawtan tubuh atau
mandi (Syarifudi, 2010).
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
24
2) Kebutuhan istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang
mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.Dengan istirahat dan tidur
yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Adapun
fungsi dari istirahat dan tidur antara lain regenerasi sel-sel tubuh
yang rusak, menambah konsentrasi dan kemampuan fisik,
menyimpan energi, mengsitirahatkan tubuh yang letih,
memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh, menyimpan
energi dan memelihara fungsi jantung.
Faktor yang menyebabkan pasien kualitas tidur dan istirahat
berkurang disebabkan pasien yang kondisi fisiknya sedang menurun
atau pasien yang sedang sakit menyebabkan pasein susah untuk
istirahat, faktor lain sang mempengaruhi seseorang mengalami susah
istirahat atau tidur dikarenakan lingkungan yang tidak nyaman,
merasa cemas, dan kelelahan.
3) Pemberian obat parental
Obat adalah paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
membantu kesembuhan pasien. Pemberian obat parental atau yang
lebih dikenal pemberian obat yang diberikan dengan cara di
injeksi/disuntikan melalui bagian tubuh tertentu sesuai dengan
kebutuhan (Riswan,2014).
Prinsip-prinsip yang digunakan pada pemberian obat yaitu
harus benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, dan benar
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
25
cara. Adapun macam-macam pemberian obat secara parental/injeksi
yaitu injeksi intracutan (IC), injeksi intra muskular, injeksi intra
vena, injeksi sub cutan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan
Menurut (Bertus, 2009) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi keterampilan seseorang dalam melakukan sebuah
tindakan sebagai berikut :
1) Pengetahuan
Pengetahuan mencakup segenap apa yang diketahui tentang
obyek tertentu disiplin di dalam ingatan. Pengetahuan di latar
belakangi oleh pendidikan, usia dan jenis kelamin.
2) Pengalaman
Pengalaman akan memperkuat kemapuan dalam melakukan
sebuah tindakan (ketrampilan). Pengetahuan ini membangun
seseorang perawat bisa melakukan tindakan-tindakan yang telah di
ketahui.
Semua tindakan yang pernah dilakukan akan direkam dalam
bawah sadar mereka dan dibawa terus sepanjang hidupnya. Perawat
yang sering mendapatkan pengalaman melakukan tindakan
tentuakan menjadi sangat terampil dan tentunya akan lebih
profesional, di banding yang tidak pernah melakukan tindakan
tersebut. Dari sini dapat di simpulkan bahwa semakin banyak
pengalaman seseorangdan di kaitkan dengan masa kerja yang lama
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
26
dalam menangani suatu pekerja, maka akan semakin terampil dan
menjadi kebiasaan.
3) Keinginan atau motivasi
Merupakan sebuah keinginan yang membangkitkan motivasi
dalam diri seorang perawat dalam rangka mewujudkan tindakan-
tindakan tersebut. Motivasi inilah yang mendorong seseorang
perawatan bisa melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang
sudah di tetapkan.
6. Kepuasan pasien
a. Pengertian
Kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
membuat sesuatu memadai (Tjiptono, 2005:195).Kepuasan adalah
perasaan senang yang muncul setelah tercapainya kebutuhan pasien.
b. Indikasi kepuasan pasien
Supardi (2008) mengatakan model kepuasan yang komperhensif
dengan fokus utama pada pelayanan barang dan jasa meliputi lima
dimensi penelitian sebagai berikut :
1) Responsivensess (Ketanggapan), yaitu kemampuan petugas
memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat. Dalam
pelayanan rumah sakit adalah lama waktu menunggu pasien mulai
dari mendaftar sampai mendapatkan pelayanan.
2) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan petugas memberikan
pelayanan kepada pasien dengan tepat. Dalam pelayanan rumah sakit
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
27
adalah kejelasan tenaga kesehatan memberikan informasi tentang
penyakit dan obatnya kepada pasien.
3) Assurance(jaminan), kemampuan petugas dalam memberikan
pelayanan kepada pasien sehingga dipercaya. Dalam pelayanan
rumah sakit adalah kejelasan tenaga kesehatan memberikan
informasi tenatang penyakit pasien.
4) Emphaty (empati), yaitu petugas membina hubungan, perhatian, dan
memahami kebutuhan pasien. Dalam pelayanan di rumah sakit
adalah keramahan petugas pelayanan kesehatan.
5) Tangibel (bukti langsung), yaitu ketersediaan sarana dan fasilitas
fisik yang dapat langsung di rasakan oleh pasien. Dalam pelayanan
rumah sakit adalah kebersihan ruangan pengobatan dan toilet.
c. Metode pengukuran kepuasan
Menurut kotler (2000), ada berbagai metode dalam pengukuran
kepuasan yaitu :
1) Keluhan dan saran
Pemberian pelayanan memberikan kepuasan pada pelanggan
dengan cara menerima saran, keluhan dan masukan pelanggan
megenai produk atau jasa layanan. Jika penangan keluhan, saran dan
masukan ini baik dan cepat, maka pelanggan akan merasa puas.
2) Riset kepuasan pelanggan
Model ini berusaha menggali tingkat kepuasan dengan survei
kepada pelanggan mengenai jasa yang selama ini mereka
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
28
gunakan.Jika lapangan yang sebenarnya mengenai sikap pelanggan
terhadap sikap produk atau jasa yang digunakan.Dalam melakukan
survei peneliti dapat melakukan secara langsung dengan pertanyaan
tertentu.
3) Ghos shopping
Model yang ketiga mirip dengan marketing intelegence yaitu
pihak pemberi jasa mempelajari jasa dari persaingan dengan cara
berpura-pura sebagai pembeli atau pengguna jasa dan melaporkan
hal-hal yang berkaitan dengan cara melayani keluhan.
7. Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia harus memenuhi kebutuhan paling penting
terlebih dahulu kemudian meningkat kebutuhan yang tidak terlalu
mendesak. Lima kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, diambil dari
asmadi (2008) sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologi
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan dasar primer dan
kebutuhan dasar yang mutlak harus di penuhi untuk kelangsungan
kehidupan bagi setiap manusia. Kebutuhan ini merupakan syarat dasar
apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi
kebutuhan lain.
Kebutuhan fisiologi meliputi oksigen, cairan, nutrisi, eliminasi,
kebersihan, istirahat dan tidur, pengaturan suhu tubuh dan kebutuhan
seksual.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
29
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan
untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam, baik secara fisik
maupun secara psikis. Ancaman terhadap fisik dan psikiologis
seseorang dapat di kategorikan ancaman mekanik, mental dan bakteri.
c. Kebutuhan mencintai dan dicintai
Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan
kebutuhan emosional seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu
dorongan dimana seseorang ingin menjalin hubungan yang bermakna
secara efektif atau hubungan emosional dengan orang lain.
d. Kebutuhan harga diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan adalah
kebutuhan yang terakhir dipenuhi menurut Maslow, kebutuhan
aktualisasi diri banyak hambatanya, secara umum hambatan dari
aktualisai diri adalah hambatan internal dan hambatan eksternal,
hambatan internalberasal dalam diri kita sendiri ketidak tahuan potensi
diri serta perasaan ragu dan takut menungkapkan potensial diri,
sehingga potensinya terus terpendam.
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
30
B. Kerangka Teori
C.
D.
E. A
F.
G.
Gambar 2.1 Konsep Teori
Sumber : Mahmud (2009),Muadi (2009),Purwanto (2007),Nilaika (2012),Bertnus
(2009).
Komunikasi Terapeutik
A. Verbal :
Percakapan
atau tertulis
B. Non verbal :
a. Ekpresi
b. Sikap tubuh
c. Jarak fisik
d. Gerak isyarat
e. Nada bicara
f. Pandangan mata
Ketrampilan klinis
Kepuasan pasien
a. Tangible
b. Reability
c. Responsivensess
d. Assurance
e . Empaty
Tindakan keperawatan
a. Memandikan
b. Kebutuahn tidur dan
istirahat
c.Injeksi parental
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017
31
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka konsep
D. Hipotesa
Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang di
teliti. Hipotesa pada penelitian ini adalah :
Ho : Tidak ada hubungan komunikasi terapeutik dangan kepuasan pasien
Ho : Tidak ada hubungan keterampilan klinis perawat dengan kepuasan
pasien
Ha : Ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien
Ha : Ada hubungan komunikasi keterampilan klinis perawat dengan
kepuasan pasien.
Keterampilan klinis
Kepuasan pasien
Komunikasi terapeutik
Hubungan Komunikasi Terapeutik..., Wildan Akhmad A.Y, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017