4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian yang mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan cara mengirimkan bit yang di tandai oleh nyala lampu yang berbasis gelombang ultrasonik, dalam Penelitian ini mengunakan alat hydrofon yang untuk di gunakan di udara di buat untuk di gunakan di dalam air karena harga alat yang di udara lebih murah dari pada yang untuk di dalam air, dalam penelitian ini alat dapat mengirimkan dan menerima dalam kedalaman 5 cm dari atas permukaan air. 2.2. LANDASAN TEORI 2.2.1. Radio Frekuensi Radio Frekuensi (RF) mengarahkan kepada gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang yang biasa digunakan pada radio communication. Gelombang radio diklasifikasikan menurut frekuensinya, yang diukur dalam Kilo Hertz, Mega Hertz, atau Giga Hertz. Radio Frekuency berkisar dari Very Low Frequency (VLF), yang besarnya antara 10 sampai 30 KHz, hingga Extremely High Frequency (EHF), yang
15
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3367/3/T0_562010043_BAB II… · gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang mencoba
membuat alat komunikasi bawah air dengan cara mengirimkan bit
yang di tandai oleh nyala lampu yang berbasis gelombang
ultrasonik, dalam Penelitian ini mengunakan alat hydrofon yang
untuk di gunakan di udara di buat untuk di gunakan di dalam air
karena harga alat yang di udara lebih murah dari pada yang untuk
di dalam air, dalam penelitian ini alat dapat mengirimkan dan
menerima dalam kedalaman 5 cm dari atas permukaan air.
2.2. LANDASAN TEORI
2.2.1. Radio Frekuensi
Radio Frekuensi (RF) mengarahkan kepada gelombang
elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang yang biasa
digunakan pada radio communication. Gelombang radio
diklasifikasikan menurut frekuensinya, yang diukur dalam Kilo
Hertz, Mega Hertz, atau Giga Hertz. Radio Frekuency berkisar
dari Very Low Frequency (VLF), yang besarnya antara 10 sampai
30 KHz, hingga Extremely High Frequency (EHF), yang
5
besarnya antara 30 sampai 300 GHz. Gelombang radio merambat
pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz,
sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz
sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak
ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada
gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa.
Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui
modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
2.2.2. Perambatan Gelombang Radio Frekuensi
[1] Propagasi Gelombang Radio. Merupakan proses
perambatan gelombang radio mulai saat dipancarkan dari
pemancar radio hingga sampai pada penerima. Gelombang radio
yang terpancar dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun
penerima dapat melalui beberapa metoda atau cara.
Metoda atau cara tersebut adalah :
1. Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves)
2. Terpantul balik oleh lapisan ion atau ionosfir (Sky Waves)
3. Secara Langsung (Line of Sight / Surface Wave)
6
1. Gelombang Bumi (Ground Wave) :
Gelombang bumi merupakan gelombag radio yang
perambatannya merupakan hasil pantulan oleh permukaan
bumi. Gelombag ini beroperasi pada frekuensi sangat
rendah atau VLF (Very Low Frequency) yaitu sekitar 100
KHz sampai dengan 300 kHz dengan jarak jangkauan
hingga 1000 Km. Propagasi gelombang radio ini biasa
digunakan untuk komunikasi pantai. Pemanfaatan
gelombang bumi dalam teknik komunikasi, kuat medan di
stasiun penerima akan ditentukan oleh :
1. Daya pancar dari pemancar
2. Karakteristik antena pancar
3. Frekuensi operasinya
4. Pemantulan yang terjadi pada permukaan bumi
5. Kondisi meteorologi (suhu, humiditas, cuaca, dll)
6. Karakteristik dari medan penghantar
2. Gelombang Langit (Sky Waves) :
Propagasi gelombang radio pada gelombang langit sangat
dipengaruhi oleh kondisi atmosfir di atas permukaan
bumi. Atmosfir di atas bumi terbagi dalam beberapa
lapisan, yaitu ;
7
1. Troposfir : adalah bagian atmosfir bumi yang
membentang dari permukaan bumi hingga ketinggian
sekitar 11 Km.
2. Stratosfir : adalah atmosfir bumi yang berada di
ketinggian sekitar 11 Km s/d 50 Km.
3. Ionosfir : adalah lapisan atmosfir yang berada pada
ketinggian di atas 50 Km dari permukaan bumi. Pada
lapisan ionosfir inilah terdapat gas-gas yang secara terus-
menerus terkena sinar matahari dan membentuk lapisan
ion yang dapat memantulkan gelombang radio.
Gambar 1.1 Perambatan Gelombang Radio Frekuensi
8
Keterangan ;
1. Lapisan D : Berada pada ketinggian 50 – 100 Km.
Kadar ionisasi pada lapisan ini tidak begitu padat
dibandingkan lapisan yang lebih atas (Lapisan E, F1
dan F2). Lapisan D hanya ada pada siang hari dan
intensitasnya tergantung oleh kedudukan matahari.
Jika malam hari lapisan ion menjadi netral kembali
(Hilang). Lapisan D dapat memantulkan gelombang
dengan frekuensi sekitar 500 KHz. Propagasi
gelombang radio pada frekuensi tinggi (HF) tidak
dipantulkan oleh lapisan D tetapi justru kuat medan
HF terganggu atau diperlemah oleh lapisan ini.
Sehingga frekuensi tinggi (HF) lebih kuat diterima
pada malam hari. Misal : Radio BBC (Inggris), ABC
(Australia), VOA (Amerika Serikat), dll lebih kuat
dan jelas diterima di malam hari.
2. Lapisan E : Kadar ionisasi pada lapisan ini lebih
padat dari lapisan D dan dapat memantulkan
gelombang radio dengan frekuensi sekitar 20 MHz.
Berada pada ketinggian antara 100 – 145 Km. Pada
lapisan E, suatu sinyal dapat dibiaskan ataupun dapat
diteruskan ke lapisan F (tergantung dari kekuatan
frekuensi dan ketebalan lapisan E). Lapisan ini
menebal pada siang hari dan akan menyusut (menipis)
bahkan hilang pada malam hari. Sehingga pada malam
9
hari sinyal gelombang radio frekuensi HF dengan
kekuatan tertentu dapat melewati lapisan ini dan
menuju lapisan di atasnya (lapisan F).
3. Lapisan F : Pada siang hari lapisan F terbagi dalam 2
lapisan, yaitu Lapisan F1 dan F2. Lapisan F1 berada
pada ketinggian sekitar 200 Km dan F2 pada
ketinggian sekitar 300 Km. Pada malam hari kedua
lapisan ini melebur menjadi satu dengan ketinggian
sekitar 275 Km. Pada lapisan ini ionisasi sangat padat
dan tebal dan sangat potensial untuk memantulkan
gelombang radio frekuensi tinggi (HF) mulai 3 MHz –
30 MHz. Biasanya dimanfaatkan untuk komunikasi
gelombang radio AM. Pemanfaatan lapisan F sebagai
pemantul gelombang sangat tergantung oleh lapisan
D. Karena lapisan D ada pada siang hari dan hilang
pada malam hari, maka propagasi gelombang radio
pada Lapisan F akan membuka pada malam hari saja,
biasanya dimulai menjelang malam sampai mulai fajar
keesokan harinya.
3. Gelombang Ruang (Space Wave) :
Gelombang ruang adalah gelombang yang tidak
dipantulkan oleh lapisan ion atau ionosfir, melainkan
dapat menembus dan tidak terpengaruh oleh adanya
lapisan ionosfir. Gelombang ini termasuk VHF, UHF, dst,