11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian motivasi Motivasi yaitu suatu dorongan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Uno (2007, dalam Nursalam & Efendi, 2008) Motivasi dapat juga diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan (1) adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) adanya harapan dan cita-cita, (4) penghargaan dan penghormatan atas diri, (5) adanya lingkungan yang baik , dan (6) adanya kegiatan yang menarik. Ada tiga yang mempengaruhi motivasi yang saling berkaitan sehingga berbentik lingkaran yaitu kebutuhan, tujuan, dan tingkah laku. Menurut Djamarah (2002, dalam Zulkarnain 2013) menjelaskan motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik datang dari dalam diri sendiri umumnya karna kesadaran ibu balita dengan membawa balitanya ke posyandu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan atau dorongan serta pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat sesuatu. 2.1.2 Fungsi Motivasi Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu: (1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
26
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian motivasieprints.umm.ac.id/46952/3/BAB II.pdfc. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta ... yang telah dilakukan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Motivasi
2.1.1 Pengertian motivasi
Motivasi yaitu suatu dorongan yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Menurut Uno (2007, dalam Nursalam & Efendi, 2008) Motivasi dapat juga
diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan
dengan (1) adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan
kebutuhan untuk melakukan kegiatan, (3) adanya harapan dan cita-cita, (4) penghargaan
dan penghormatan atas diri, (5) adanya lingkungan yang baik , dan (6) adanya kegiatan
yang menarik. Ada tiga yang mempengaruhi motivasi yang saling berkaitan sehingga
berbentik lingkaran yaitu kebutuhan, tujuan, dan tingkah laku. Menurut Djamarah (2002,
dalam Zulkarnain 2013) menjelaskan motivasi terbagi menjadi dua, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik datang dari dalam diri sendiri
umumnya karna kesadaran ibu balita dengan membawa balitanya ke posyandu.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
rangsangan atau dorongan serta pengaruh dari orang lain sehingga seseorang berbuat
sesuatu.
2.1.2 Fungsi Motivasi
Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu: (1).
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan; (2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
12
sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuan yang sudah direncanakan; (3) Menyeleksi perbuatan, yaitu
menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
2.1.3 Teori Motivasi
1. Teori motivasi yang telah dikembangkan oleh Maslow (2003) berpendapat bahwa
manusia mempunyai hirarki kebutuhan, yaitu ;
a. Kebutuhan fisioligis (physiological needs), kebutuhan ini erat kaitannya dengan
kebutuhan mempertahan kan kebutuhan fisiknya seperti rasa lampar, haus,
beristirahat, tempat tinggal dan seks. Menurut Maslow, selama hidupnya setiap
manusia selalu mendambakan sesuatu. Manusia adalah makhluk yang berhasrat
dan jarang mencapai taraf kepuasan yang sempurna, kecuali untuk suatu yang
terbatas. Ketika satu harat nya terpuaskan maka akan muncul hasrat dan
keinginan yang lain sebagai penggantinya.
b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam artian fisik sementara akan tetapi
juga mental, intelektual dan psikologikal. Menurut Maslow kebutuhan fisik dan
kebutuhan rasa aman harus terlebih dahulu terpenuhi sebelum beranjak pada
pemenuhan kebutuhan lainnya psikologis. Pada dasarnya kebutuhan rasa aman
ini tertuju pada dua bentuk yaitu kebutuhan keamanan jiwa dan keamanan harta
yang sudah dirasakan manusia sejak kecil ketika ia berada dilingkungannya.
Seperti anak-anak orang dewasa juga membutuhkan rasa aman hanya saja
kebutuhan orang dewasa menjadi lebih kompleks.
13
c. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki, setiap orang butuh akan rasa cinta
dicintai dan mencintai oleh sebab itu kebutuhan akan cinta ini suatu hal yang
sangat penting untuk kehidupan seseorang. Maslow mengatakan bahwa semua
orang membutuhkan rasa diingini dan diterima oleh orang lain. Misalnya saja
dalam hubungan pertemenan, berkeluarga, ataupun berorganisasi tanpa adanya
ikatan ini seseorang anak merasa kesepian namun tidak berdampak negatif pada
kepribadian.
d. Kebutuhan akan penghargaan (estem needs), yang pada umumnya tercermin dari
berbagai symbol status. Maslow membagi kebutuhan penghargaan menjadi dua
jenis. Pertama, penghargaan yang didasarkan atas respek terhadap kemampuan,
kemandirian, dan perwujudan kita sendiri. Kedua, adalah penghargaan yang
didasari atas penilaian orang lain. Penghargaan ini dapat dilihat dengan
mengapresiasikan diri dan mempertahankan diri.
e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan baginya untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sendiri sehingga menjadi
kemampuan yang nyata. Terori maslow menyebutkan bahwa kebutuhan
aktualisasi ini sebagai hasrat untuk menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri.
Karna pada dasarnya manusia memiliki hakikat intrinsik yang baik, dan itu
memungkinkan untuk mewujudkan perkembangan yang sehat sesuai potensinya.
2. Teori ERG (Existence, Relatedness, Grow)
Sebagaimana dikutip dalam Pace & Paules (1998:121-122), mengemukakan tiga
macam kebutuhan, teori kebutuhan ini mirip dengan teori kebutuhan yang
dikemukaan oleh Maslow, umumnya konsep kebutuhan ERG ini merupakan
14
penghalus dari kebutuhan yang dikemukakan oleh Malow, hanya berbeda dalam
dua aspek. Aspek tersebut yaitu: pertama, meskipun urutan kebutuhan serupa,
ide hierarki tidak dimasukan. Dalam teori ERG menyebutkan jika kebutuhan
eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori
kebutuhan lain barangkali masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk
mencapai tujuan. Kedua, mesikupun suatu kebutuhan bisa terpenuhi kebutuhan
tersebut dapat berlangsung terus sebagai pengaruh terkuat dalam keputusan.
3. Teori motivasi dua faktor
Menurut analisis dari Fredrick Herzberg (1996) tetang motivasi manusia
dalam organisasi dan memperkenalkan teori dua faktor kerena ia membicarakan
tentang dua golongan utama kebutuhan menutup kekurangan dan kebutuhan
pengembangan. Harzberg mengumpulkan data tentang kepuasan dan
ketidakpuasan orang dalam pekerjaan mereka, analisi menimbulakan dua
kumpulan faktor atau dua perangkat kegiatan yang memuaskan kebutuhan
manusia.: (1) Kebutuhan yang berkaitan dengan kepuasaan kerja, dan (2)
kebutuhan yang berkaitan dengan ketidakpuasan kerja. Faktor yang memenuhi
kepuasaan kerja disebut sebagai motivator, yang meliputi prestasi, tanggung
jawab, penghargaan, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, dan potensi bagi
pertumbuhan pribadi. Bila faktor ditanggapi dengan baik maka cenderung merasa
puas dan termotivasi, tapi bila faktor tersebut ditanggapi dengan tidak baik maka
cenderung akan merasa tidak puas dan tidak termotivasi. Namun tidak berarti
mereka tidak puas dengan pekerjaan mereka.
15
4. Teori desakan kebutuhan Murray
Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Henry A. Murray (1983) yang biasa
disebut dengan teori kebutuhan manifestasi atau teori desakan kebutuhan.
Seperti halnya Maslow, Murray meyakini bahwa orang dapat dikelompokan
menurut kekuatan berbagai kebutuhan tersebut. Setiap orang dianggap memiliki
jenis kebutuhan yang berbeda yang kadayang bertentangan dan mepengaruhi
perilaku. Arti kebutuhan disini adalah perhatian sekarang untuk mencapai suatu
sasaran (,McClelland 1971:13).
5. Teori kebutuhan untuk berprestasi McClelland (n-Ach)
Seseorang berprestasi tentu sjaa mempunyai motivasi untuk mencapai
prestasi tersebut, dalam kehidupan psikis manusia mempunyai daya yang mampu
mendorongnya kearah suatu kegiatan yang hebat sehingga, dengan daya tersebut
seseorang dapat mencapai kemajuan yang sangat cepat.. seseorang yang memiliki
n-Ach yang tinggi akan merasa puas dengan hasil kerjanya yang telah dianggap
baik bukan dengan imbalan dari hasil kerjanya.
6. Teori yang Vroom
Teori harapan memiliki tiga aspek pokok, (1)suatu penilaian subjektif
seseorang atas kemungkinan bahwa hasil tertentu akan muncul dari tindakan
yang telah dilakukan. (2) valensi sebagai nilai yang diberikan orang pada suatu
hasil yang diharapkan yang menjadi positif bagi seseorang, motivasi merupakan
hal yang rumit bukan sekedar kebutuhan internal saja. (3) hasil tersebut akan
tercapai dengan usaha yang telah dilakukan seseorang.
16
2.1.4 Teori Proses Motivasi
1. Teori penguatan (Skinner’s Reinforcement theory)
Skinner mengemukakan suatu teori proses motivasi yang disebut operant
conditing. Pembelajaran yang timbul sebagai akibat dari perilaku, yang juga disebut
modifikasi perilaku. Perilaku merupakan operant, yang dapat dikendalikan dan
diubah melalui penghargaan dan hukuman. Perilaku positif yang diinginkan harus
dihargai atau diperkuat, karena penguatan akan memberikan motivasi,
meningkatkan kekuatan dari suatu respons atau menyebabkan pengulangannya.
2. Teori Penghargaan (Victor H. Vroom’s Expectancy theory)
Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Porter dan
Lawler. Intinya dari teori harapan terletak pada pendapatan yang mengemukakan
bahwa kuatnya kecendrungan seseorang bertindak bergantung pada harapan
bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya
tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan. Siagian (2004 dalam
Nursalam & Efendi, 2008)
3. Teori Keadilan (Adam’s Equity theory)
Teori keadilan yang dikembangkan oleh Adam, berdasarkan pada pendapat
puas atau tidaknya seseorang terhadap apa yang dikerjakan merupakan hasil dari
membandingkan antara input usaha, pengalaman, skill, pendidikan dan jam
kerjanya dengan outcome atau hasil yang didapatkan dari pekerjaan tersebut.
Mangkunegara (2005 dalam Nursalam & Efendi, 2008)
.
17
4. Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke’s theory)
Dalam teori yang dikemukakan oleh Edwin Locke, kesimpulan bahwa
penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh terhadap pekerjaan saja, tetapi
juga mempengaruhi orang tersebut untuk mencari cara yang efektif untuk
mengerjakannya. Mangkunegara (2005 dalam Nursalam & Efendi, 2008),
kejelasan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya
akan menumbuhkan motivasi yang tinggi, tujuan yang sulit sekalipun apabila
ditetapkan sendiri oleh orang yang bersangkutan ataupun ditentukan oleh
organisasi yang membawahinya tetapi dapat diterima sebagai tujuan yang pantas
dan layak dicapai, akan menyebabkan prestasu yang meningkat. Siagian (2004
dalam Nursalam & Efendi, 2008).
2.1.5 Aspek-aspek motivasi
Dari beberapa sumber menjelaskan bahwa motivasi mempunyai aspek utama
yaitu :
1. Kebutuhan
Kebutuhan merupakan segi pertama dalam motivasi, yang akan timbul dari
diri seseorang apabila ia merasa mempunyai suatu kekurangan dalam dirinya.
Menurut Sigian dalam Muzzaki, 2014, dalam pengertian homeostatic kebutuhan
timbul atau tercipta apabila dirasakan tidak adanya keseimbangan antara apa yang
dimiliki dengan apa yang menurut persepsi individu punya, baik dalam arti
psikologis ataupun fisiologis. Istilah kebutuhan juga menjadiakn suatu keadaan
kurang seperti rasa lapar dan haus serta tempat tinggal, keamanan serta stabilitas
kognitif dan sosial.( Alex Sobur, 2013).
18
2. Dorongan / tingkah laku
Merupakan suatu usaha pemenuhan kekurangan secara terarah. Dorongan
yang berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh
seseorang. Hal ini yang menjadi inti motivasi sebab apabila tidak ada tindakan,
situasi ketidak seimbangan yang dihadapi seseorang tidak akan pernah teratasi.
Doroangan bisa bersumber dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang
menjadikan sebuah perilaku tertentu.
3. Tujuan
Tujuan adalah segala sesuatu yang mengurangi dorongan dan
menghilangkan kebutuhan. Tujuan menentukan seberapa aktif seorang individu
akan bertingkah laku, selain ditentukan oleh motif tingkah laku ditentukan oleh
keadaan dari tujuan, jika tujuannya menarik individu cenderung akan lebih aktif
bertingkah laku (Alex, 2013). Dengan kata lain mencapai tujuan berarti
keseimbangan dalam diri seseorang, baik secara psikologis mau pun fisiologis
Dari sumber lain menurut Waruwu (dalam Muzakki,2014) mengatakan bahwa
aspek dari motivasi adalah : (1) Motivasi dapat mendorong perilaku tertentu untuk
dilakukan. (2) Motivasi dapat memicu individu untuk memulai perilaku tertentu. (3)
Motivasi dapat mengarahkan perilaku individu,guna mencapai tujuan tertentu. (4)
Motivasi dapat membuat individu lebih sensitive untuk melakukan perilaku tertentu. Dari
penjelasan diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa aspek-aspek motivasi yang dirasa
cocok untuk mengungkap latarbelakang motivasi ibu untuk berkunjung keposyandu
balita diwilayah perkotaan dan pedesaan adalah aspek kebutuhan, dorongan perilaku, dan
tujuan.
19
2.2 Konsep Posyandu
2.2.1 Definisi Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk dan upaya kesesehatan bersumberdaya
masyarakat yang dilaksanakan oleh,dari dan bersama masyarakat untuk memperdayakan
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan
bagi ibu, bayi, dan anak balita. Posyandu yang terintegrasi merupakan kegiatan pelayanan
sosial keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya
dilakukan secara integrasi dan saling menguatkan dalam kegiatan dan program untuk
kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan dari di selenggarakannya posyandu adalah untuk memelihara dan menjaga
kesehataan bayi, balita, ibu dan pasangan usia subur. Posyandu direncanakan dan
dikembangkan oleh kader bersama Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat
Desa (LKMD) serta penyelenggaraannya dilakukan oleh kader yang terlatih dibidang
KB-Kes, berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dengan bimbingan tim pembina
LKMD tingkat kecamatan. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh
masyarakat setempat yang disetujui oleh LKMD dengan syarat; mau dan mampu bekerja
secara sukarela, dapat membaca dan menulis huruf latin dan mempunyai cukup waktu
untuk bekerja bagi masyarakat. Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat,
terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta Pasangan Usia Subur (PUS).
Biasanya dilaksanakan satu kali sebulan ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
dan ditentukan masyarakat sendiri.
20
Depkes RI(2011) mengemukakan beberapa prinsip dasar posyandu sebagai
berikut :
1. Posyandu merupakan usaha masyarakat dimana terdapat perpaduan antara
pelayanan professional dan non-profesional oleh masyarakat
2. Adanya kerja sama lintas program yang baik(KIA, Kb, gizi, imunisasi,
penanggulangan diare) maupun lintas sektoral (Departemen Kesehatan RI dan
BKKBN).
3. Kelembagaan masyarakat desa ( pos desa, kelompok atau pos timbang, pos
imunisasi, pos kesehatan, dan lain-lain).
4. Mempunyai sasaran penduduk yang sama ( bayi 0-1 tahun, anak balita 1-4 tahun,
ibu hamil, PUS).
5. Pendekatan yang dilakukan adalah pengembangan dan pembangunan kesehatan
masyarakat desa (PKMD).
Depkes RI juga mengemukakan manfaat posyandu sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat
Dengan adanya posyandu masyarakat akan mendapatkan berbagai macam informasi
melalui penyuluhab dan diskusi tentang kesehatan bagi ibu,bayi dan balita. Masyarakat
yang memiliki balita akan terpantau pertumbuhannya sehingga tidak mengalami gizi
kurang maupun gizi buruk. Bayi dan balita akan mendapatkan kapsul vitamin A sesuai
dengan jadwal pemberian dan bayi akan memperoleh imunisasi lengkap. Ibu hamil juga
akan terpantau berat badannya dan akan mendapatkan tablet tambah darah ( Fe) serta
imunisasi tetanus toksoid (TT). Ibu pasca melahirakn akan memperoleh vitamin A dan
tablet tambah darah,masyarakat daapt berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang
21
kesehatan ibu,bayi dan balita. Apabila terdapat kelainan pada bayi anak baliya,ibu
hamil,ibu setelah melahirkan serta ibu menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk
kepuskesmas terdekat.
2 Bagi kader
Para kader bisa mendapatkan berbagai informasi kesehatan secara lengkap,
kader juga dapat berperan serta dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
balita dan kesehatan ibu, kader menjadi panutan karena telah mengabdi demi