BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Adapun penelitian yang terdahulu yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Bayu Purnama (1998) dengan judul “Analisis Strategi Pasar Guna Meningkatkan Hunian Kamar Di Notour Sindhu Beach Hotel” penelitian tentang strategi pemasaran ini dilakukan di Notour Sindhu Beach Hotel yang terletak di Sanur yang termasuk di wilayah Kota Madya Denpasar Provinsi Bali, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi pasar yang harus diterapkan Notour Sindhu Beach Hotel. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa keadaan dan system pengelolaan, dimana data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan untuk menganalisis data yang sudah dikumpul. Dan selanjutnya dengan matrik SWOT analisis sehingga diketahui strategi pemasaran yang seharusnya di terapkan oleh Notour Sindhu Beach Hotel. Berdasarkan analisis SWOT terhadap posisi Notour Sindhu Beach Hotel peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang tersebut dan hasil pembahasan dapat di simpulkan, strategi pemasaran yang di terapkan untuk meningkatkan promosi terhadap pasar sasaran, meningkatkan kerjasama dengan travel agent yang berada di luar negeri maupn di dalam negeri. Penelitian ini berisi saran-saran didasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah di buat guna mengacu kearah perbaikan dan kemajuan Notour Sindhu Beach Hotel. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian diatas adalah sama-sama membahas mengenai analisis pasar guna meningkatkan daya jual kamar terhadap hotel dan pada teknik analisis data yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan teknik analisis data deskriptif dan kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dari segi waktu pelaksanaan, lokasi obyek penelitian dan Strategi pemasaran yang dimana di
36
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian … II ( PDF... · Dan selanjutnya dengan matrik SWOT analisis ... polis asuransi, kartu kredit, karcis bioskop, kartu mahasiswa”.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya
Adapun penelitian yang terdahulu yang dipakai sebagai acuan dalam penelitian ini
adalah penelitian yang dilakukan oleh Bayu Purnama (1998) dengan judul “Analisis Strategi
Pasar Guna Meningkatkan Hunian Kamar Di Notour Sindhu Beach Hotel” penelitian tentang
strategi pemasaran ini dilakukan di Notour Sindhu Beach Hotel yang terletak di Sanur yang
termasuk di wilayah Kota Madya Denpasar Provinsi Bali, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana strategi pasar yang harus diterapkan Notour Sindhu Beach
Hotel. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa keadaan dan system pengelolaan,
dimana data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan untuk
menganalisis data yang sudah dikumpul. Dan selanjutnya dengan matrik SWOT analisis
sehingga diketahui strategi pemasaran yang seharusnya di terapkan oleh Notour Sindhu
Beach Hotel. Berdasarkan analisis SWOT terhadap posisi Notour Sindhu Beach Hotel
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang tersebut dan hasil pembahasan
dapat di simpulkan, strategi pemasaran yang di terapkan untuk meningkatkan promosi
terhadap pasar sasaran, meningkatkan kerjasama dengan travel agent yang berada di luar
negeri maupn di dalam negeri.
Penelitian ini berisi saran-saran didasarkan pada hasil dan pembahasan yang
telah di buat guna mengacu kearah perbaikan dan kemajuan Notour Sindhu Beach Hotel.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian diatas adalah sama-sama membahas
mengenai analisis pasar guna meningkatkan daya jual kamar terhadap hotel dan pada
teknik analisis data yang digunakan, yaitu sama-sama menggunakan teknik analisis data
deskriptif dan kualitatif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dari
segi waktu pelaksanaan, lokasi obyek penelitian dan Strategi pemasaran yang dimana di
penelitian sebelumnya mengunakan strategi 4 P saja namun berbeda dengan penelitian ini
disini mengunakan 4 P tapi menambahkan dengan 3 strategi lain jadi di penelitian ini
menggunakan 7 P.
Sebuah laporan akhir yang di tulis oleh Romy Agung Wibisono ( 2012 ) berjudul
“Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Di The Patra Bali Hotel Resort &
Villas Tuban Bali” memberikan gambaran tentang analisis SWOT yang dapat digunakan
dalam bidang pemasaran. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa strategi yang dapat
digunakan di The Patra Bali adalah Strategi SO: meningkatkan promosi terhadap segmen
pasar dengan memanfaatkan produk yang ditawarkan dan memanfaatkan komponen-
kompenen marketing mix salah satunya fisik bangunan yang unik serta keistimewaan
pelayanan. Strategi ST : mealakukan kegiatan publisitas package dengan memanfaatkan
berbagai produk yang dimiliki untuk menghadapi konsumen yang selektif terhadap harga
produk. Strategi WO : mempromosikan kualitas produk yang baik untuk mengatasi harga
yang relative tinggi dan menyediakan brosur di relasi-relasi bisnis seperti di travel agent.
Kaitan dengan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan oleh Rommy Agung
Wibisono adalah sama-sama menggunakan Analisis SWOT, namun yang menjadi
perbedaan yaitu penelitian sekarang memfokus terhadap peningkatan hunian kamar, dan
persamaannya adalah untuk strategi yang digunakan untuk mengukur pemasarana
menggunakan Analisis SWOT.
Berdasarkan kedua penelitian terdahulu tersebut terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian ini. Adapun persamaan adalah sama-sama meneliti menggunakan
Analilsis SWOT. Namun yang menjadi perbedaan yaitu penelitian sekarang
memfokuskan terhadap peningkatan jumlah hunian kamar.
2.2 Tinjauan Tentang Pemasaran
Tinjauan Tentang Pemasaran
Menurut pendapat Kotler (2005:10) bahwa : “Pemasaran adalah suatu
proses sosial manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.
Menurut William J. Stanton (dalam buku Swastha Basu, 1996 : 10),
pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial
Menurut Sulastiyono (2006:260), pemasaran adalah suatu kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan tahapannya (langkah-langkah yang telah ditetapkan)
secara berkesinambungan, dan melalui kegiatan ini pihak manajemen hotel
membuat rencana, riset pasar, pelaksanaan, pengawasan, serta mengevaluasi
kegiatan-kegiatan yang secara keseluruhan kegiatan-kegiatan tersebut dilandasi
oleh usaha-usaha untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan, keinginan dan
tujuan-tujuan tamu.
2.2.1. Pemasaran Jasa
a. Pengertian Jasa
Adapun pengertian jasa menurut Swastha (1996:318) adalah : “Jasa
adalah barang yang tidak kentara (intagible product) yang dibeli dan dijual di
pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan. Misalnya
polis asuransi, kartu kredit, karcis bioskop, kartu mahasiswa”.
Sedangkan menurut Philip Kotler (1997:548), alih bahasa oleh Hendra
Teguh Ronny Rusly, memberikan pengertian jasa sebagai berikut: “Jasa
adalah setiap kegiatan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat kepemilikan sesuatu.
Produknya dapat atau tidak dapat dipertalikan dengan suatu produk fisik”.
Jadi jasa adalah kegiatan untuk produk tak teraba (intengible) yang
tujuannya digunakan untuk usaha jasa pemenuhan suatu kebutuhan melalui
suatu transaksi.
Dari sudut pandang konsumen, Nasution (2004:15), mengutip
Fitzsimons dan Sullivan mengklasifikasikan jasa menjadi dua kelompok utama
:
1. For Costumer (faciliting service), yaitu jasa yang dimanfaatkan sebagai
sarana atau media untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu akomodasi seperti
hotel dan restaurant,komunikasi seperti telepon dan televisi, transportasi
seperti pesawat terbang dan bis, financial seperti asuransi dan bank, serta
rekreasi misalnya taman wisata.
2. To Customer (human service),yaitu jasa yang ditujukan kepada konsumen.
b. Macam-macam Jasa
Macam-macam jasa menurut Swastha (1996:316) dapat dibagi menjadi
dua golongan besar secara umum, yaitu :
b.1.Jasa industri
Ini disediakan untuk organisasi dalam ruang lingkup yang luas termasuk
pertanian, pengolahan pertambahan, organisasi non laba dan pemerintah.
b.2 Jasa konsumsi
Ini dapat digunakan secara luas dalam masyarakat, seperti halnya dengan
barang. Jasa konsumsi ini dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu :
1) Pemasaran jasa konvinien
Adalah jasa konsumsi yang pembeliannya sering dilakukan dan
masyarakat dalam membelinya dengan usaha yang minimal.
2) Pemasaran jasa shoping
Adalah jasa konsumsi yang dipilih atau dibeli masyarakat sesudah
mengadakan perbandingan kualitas, harga dan reputasinya.
3) Pemasaran jasa spesial
Adalah pemasaran jasa konsumsi dimana dalam pembeliannya pembeli
harus melakukan usaha yang khusus dengan cara pembayaran yang
lebih besar.
c. Cara Mengevaluasi Jasa
Menurut Parasurama (1995:47) cara mengevaluasi jasa adalah sebagai
berikut :
a. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai
dan sarana komunikasi.
b. Daya tanggap (nespansibeness) yaitu keinginan para staf dan karyawan
untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan
tanggap.
c. Jaminan (assurance) mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang memiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-
raguan.
d. Tempat meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan.
d. Sifat dan Karakteristik Jasa
Menurut Kotler (1994:97) karakteristik jasa dapat dibedakan menjadi
empat yaitu :
a. Tidak berwujud (intangible)
Adalah jasa yang tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar atau
dicium sebelum membeli. Pembeli jasa dapat melakukan hal-hal yang
dapat meningkatkan kepercayaan kliennya seperti : pemberi jasa dapat
meningkatkan kewujudan jasa, pemberi jasa dapat menitikberatkan pada
manfaat jasa daripada nama merk dari jasanya untuk menumbuhkan
keyakinan pada kliennya.
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari pembeli jasa, baik pemberi jasa itu adalah:
manusia atau mesin. Jasa tidak dapat dijejerkan dalam rak-rak penjualan
dan dapat dibeli oleh konsumen kapan saja. Jasa memerlukan kehadiran
pemberi jasa.
c. Beranekaragam (heterogeritas)
Standarisasi produk yang sangat sulit atau bahkan tidak mungkin
dilaksanakan, oleh karena itu tidak mudah menentukan nilai jasa dari segi
kualitasnya. Walau dibidang yang sama, kerap kali kualitas jasa yang
diberikan kepada pelanggan tidak sama.
d. Tidak tahan lama (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan atau ditimbun seperti barang. Hal ini tentu saja
akan sulit bagi perusahaan untuk merencanakan penjualan secara tepat,
karena permintaannya tergantung banyak faktor. Untuk itu ada beberapa
hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu :
1) Sistem pesan tempat (reservation), hal ini merupakan cara mengatur
permintaan.
2) Dengan memberikan harga deferensial menggeser sebagian
permintaan.
3) Memperkerjakan karyawan part-time untuk mengatasi pelaksanaan.
4) Peningkatan efisiensi pada masa puncak.
2.3 Tinjauan Tentang Hotel
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan
minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi
masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka
yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.
Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti
tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan
bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan
Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan
untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa
kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat
pembayaran (Lawson, 1976:27)
2.4 Tinjauan Tentang Tingkat Hunian Kamar
Ferry T Indranto (1999:26), menyatakan bahwa : “Tingkat hunian kamar
adalah jumlah kamar yang terisi atau terjual dibandingkan dengan seluruh jumlah
kamar yang mampu dijual.
Endar Sugiarto (1998:55), menyatakan bahwa : “Tingkat hunian kamar
menyatakan suatu keadaan sampai sejauh mana jumlah kamar terjual jika
diperbandingkan dengan sejumlah kamar yang mampu untuk dijual.
Dari kedua pendapat tersebut maka dapat diketahui bahwa tingkat hunian
kamar adalah persentase kamar yang telah ditempati oleh wisatawan, yang diukur
dengan cara membandingkan jumlah unit kamar yang telah ditempati (terjual) dengan
jumlah kamar yang tersedia (siap untuk dijual), baik dihitung perhari,perbulan
maupun pertahun.
2.5 Tinjauan Tentang Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran mempunyai peranan penting dalam keberhasilan suatu
usaha perusahaan umumnya dan bidang pemasaran khususnya. Serta strategi
pemasaran merupakan kegiatan yang sangat besar manfaatnya bagi peningkatan
volume penjualan. Oleh sebab itu strategi pemasaran yang ditetapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan dan lingkungan pasar
yang ada.
Pengertian strategi pemasaran menurut Tjiptono (1995:7) :
“Strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”.
Indriyo Gitosudarmo (2000:124) menyatakan bahwa : “strategi
pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang
dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu strategi pemasaran
merupakan kombinasi bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha
untuk melayani pasarnya.
Sedangkan menurut Assauri (1999:154) menyatakan bahwa : “Strategi
pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang
pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan
untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan”.
Dengan demikian strategi pemasaran merupakan langkah awal sebagai
suatu rencana untuk memasarkan suatu produk sehingga akan memperoleh hasil
yang optimal. Dengan diterapkannya strategi pemasaran yang tepat nantinya dapat
meningkatkan nilai penjualan dan dengan meningkatnya nilai penjualan maka
keuntungan perusahaan akan meningkat. Bila tujuan pemasaran menggunakan
tempat yang akan dituju maka strategi pemasaran menguraikan tempat yang akan
dituju, strategi pemasaran menunjukkan rute yang harus ditempuh untuk mencapai
tempat dan sasaran tersebut.
2.5.1 Variabel Strategi Pemasaran
Menurut Alex D. Triyana MBA (dalam buku Alma, Buchari,2007 :
200) Ada 2 variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu :
1. Variabel yang tidak dapat dikontrol
a. Keadaan persaingan
b. Perkembangan teknologi
c. Perubahan demografik
d. Kebijakan politik dan ekonomi
e. Sumber daya alam
2. Variabel yang dapat dikontrol
a. Market segmentation
b. Marketing mix
c. Marketing budget
d. Timing (Alex D. Triyana MBA, 1985 : 17)
Strategi pemasaran diklasifikasikan menjadi strategi permintaan primer dan