9 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pola Komunikasi Orang Tua 2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Mulyana (2001) secara etimologis kata komunikasi dalam bahasa Inggris communication yang berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”; communio, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah Communis berasal dari bahasa latin yang dimana istilah ini sering disebut sebagai asal muasal kata komunikasi, merujuk pada suatu pikiran, suatu makna, maupun suatu pesan yang dianut secara sama. Menurut Widjaja (2001), komunikasi adalah berbagai kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan atau yang diartikan sebagai tukar menukar pendapat. Komunikasi adalah hubungan antara dua orang baik itu secara individu maupun kelompok. Komunikasi disini dapat diartikan sebagai suatu mekanisme hubungan antara manusia yang mengembangkan semua lambang dan pikiran yang sama dengan arti yang menyertai, melalui keleluasaan (space) dan menyertakan tepat pada saatnya. Komunikasi merupakan suatu proses seseorang menyamaikan gagasan, harapan melalui lambang tertentu, yang mengandung arti, dilakukan pemberi pesan dan kemudian ditujukan kepada penerima pesan. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang umum diketahui semua orang, tetapi tidak semua orang dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai saling berbincang satu sama lain seperti ; penyebaran informasi, becanda gurau, penggunaan fasilitas internet, gaya berpakaian, gaya rambut yang
29
Embed
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pola Komunikasi Orang Tua 2.1 ...eprints.umm.ac.id/54548/3/BAB II.pdf · “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
Tinjauan Pustaka
2.1 Pola Komunikasi Orang Tua
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Mulyana (2001) secara etimologis kata komunikasi dalam bahasa
Inggris communication yang berasal dari kata latin communis yang berarti
“sama”; communio, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat
sama” (to make common). Istilah Communis berasal dari bahasa latin yang
dimana istilah ini sering disebut sebagai asal muasal kata komunikasi, merujuk
pada suatu pikiran, suatu makna, maupun suatu pesan yang dianut secara sama.
Menurut Widjaja (2001), komunikasi adalah berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan masalah hubungan atau yang diartikan sebagai tukar menukar
pendapat. Komunikasi adalah hubungan antara dua orang baik itu secara individu
maupun kelompok. Komunikasi disini dapat diartikan sebagai suatu mekanisme
hubungan antara manusia yang mengembangkan semua lambang dan pikiran
yang sama dengan arti yang menyertai, melalui keleluasaan (space) dan
menyertakan tepat pada saatnya.
Komunikasi merupakan suatu proses seseorang menyamaikan gagasan,
harapan melalui lambang tertentu, yang mengandung arti, dilakukan pemberi
pesan dan kemudian ditujukan kepada penerima pesan. Komunikasi merupakan
suatu kegiatan yang umum diketahui semua orang, tetapi tidak semua orang dapat
memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Komunikasi juga dapat
diartikan sebagai saling berbincang satu sama lain seperti ; penyebaran informasi,
becanda gurau, penggunaan fasilitas internet, gaya berpakaian, gaya rambut yang
10
dipilih dan daftar definisi tersebut masih dapat dilakukan tanpa ada pembatasnya.
Karena pada dasarnya segala aspek kehidupan pada manusia dapat dikatakan
suatu bentuk komunikasi. Setiap perilaku pada manusia mempunyai potensi
komunikasi yang untuk ditafsirkan, dengan kata lain manusia adalah makhluk
sosial makhluk yang tidak dapat jika tidak berkomunikasi.
Menurut Hovland dalam Effendy (2003), komunikasi merupakan proses
melalui seseorang atau komunkator menyampaikan stimulus, biasanya
disampaikan dalam bentuk kata dengan tujuan untuk mengubah dan membentuk
perilaku komunikan, dengan perubahan yang demikian akan diperoleh persamaan
presepsi dan tujuan. Komunikasi dalam hal ini merupakan suatu proses
penyampaian pikiran ataupun perasaan oleh seseorang kepada orang lain, dengan
menggunakan suatu lambang dan dimana lambang tersebut bermakna sama bagi
kedua belah pihak.
Menurut Bungin (2006), menejelaskan komunikasi sebagai sebuah proses
pemaknaan yang dilakukan oleh seseorang terhadap suatu informasi, sikap serta
perilaku orang lain yang berbentuk pengetahuan, pembicaraan, gerak gerik, sikap,
perilaku dan perasaan sehingga seseorang membuat reaksi terhadap informasi,
sikap dan perilaku tersebut berdasarkan pengalaman yang pernah dialami.
Fenomena komunikasi juga diperngaruhi oleh media yang digunakan sehingga
media juga terkadang ikut mempengaruhi isi informasi dan penafsiran.
Menurut Mulyana (2007), fungsi komunikasi yang begitu luas dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Dari prespektif agama Tuhan-lah yang mengajari
kita berkomunikasi, dengan menggunakan akal dan kemampuan berbahasa yang
dianugerahkan untuk kita sebagai manusia paling sempurna dari ciptaanNya.
11
Dalam Al-Qur’an mengatakan “Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah
mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, yang mengajarinya pandai
berbicara” (Ar-Rahman : 1-4). Seperti ayat berikut :
عرضهمعلى الملائكة فقال أنبئوني بأسماء هؤلاء إن كنتم صادقين.31 الأسماءآدم كلها وعلم ثم
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang
yang benar!" (Al-Baqarah:31)
قالوا سبحانك لا علم لنا إلا ما علمتنا إنك أنت العليم الحكيم.32
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah :32)
ماو ات ا بأسماهم ئهم قال ألم أقل لكم إني أعلم غيب الس قال يا آدم أنبئهم مائهم بأس أنبأفلم
كنتمتكتمون .33 والأر ض وأعلم ما تبدون وما
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu,
Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya
Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan?" (Al-Baqarah:33)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan para pakar bahwasannya
komunikasi mengemukakan fungsi yang berbeda-beda, meskipun terkadang ada
kesamaan dan tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebut. Scheidel
dalam Mulyana (2007) mengemukakan bahwa kita berkomunikasi untuk
12
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial
dengan orang-orang disekitar kita dan juga untuk mempengaruhi orang lain untuk
merasa, berfikir maupun berperilaku seperti apa yang kita inginkan. Namun
menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi yaitu untuk mengendalikan
likungan fisik dan psikologis kita.
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Gorden dalam Mulyana (2007), mengemukakan empat fungsi komunikasi
berdasarkan kerangka yang dikemukakannya :
a. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial yang dimana
komunikasi sangat penting untuk membangun diri kita, aktualisasi
diri, sebagai kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan
terhindarkan dari tekanan dan juga ketegangan melalu komunikasi
yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Dengan berkomunikasi ini kita bekerja sama dengan masyarakat,
anggota keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW,
desa, kota dan negara secara keseluruhan untuk mencapai tujuan
bersama.
b. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif erat kaitannya dengan komunikasi sosial,
yang dimana dapat dilakukan individu maupun kelompok.
Komunikasi ekspresif tidak secara otomatis berujuan untuk
13
mempengaruhi orang lain, namun komunikasi ekspresif ini
bertujuan untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan tersebut penyampaiannya diutamakan melalui
pesan nonverbal. Seperti perasaan sayang, peduli, rindu, sedih,
simpati, gembira, takut prhatin, marah dan juga benci dapat
disampaikan melalui kata-kata namun yang paling utama adalah
penyampaian melalui perilaku nonverbal.
c. Komunikasi Ritual
Erat kaitannya dengan komunikasi ekspresif, komunikasi ritual ini
biasanya dilakukan secara kolektif. Komunikasi ini biasanya
dilaukan untuk tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara,
ideologi atau agama mereka, seperti halnya; upacara kelahiran,
sunatan, ulang tahun, pertnangan (melamar, tukar cincin), siraman,
pernikahan (ijab-qabul, sungkem kepada orang tua, sawer dan
sebagainya), ulang tahun perkawinan hingga upacara kematian.
Dalam acara-acara tersebut orang biasanya akan mengucapkan
atau menampilkan perlaku-perilaku simbolik.
d. Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum;
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap,
keyakinan serta mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan
dan juga menghibur.
2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi
14
Menurut Effendy (2002) dalam bukunya yang berjudul Dinamika
Komunikasi bahwa berbagai pengertian komunikasi yang telah ada tampak
menyebutkan lima komponen atau unsur komunikasi yang meliputi :
a. Komunikator (source), komunikator merupakan pihak yang
menjalankan suatu proses tragtegi komunikasi. Untuk menjadi
seorang komunikator yang baik serta dapat dipercaya oleh
penerimanya maka seorang komunikator harus mampu memiliki
daya tarik serta kredibilitas tersendiri.
b. Pesan (message), pesan yang akan disampaikan oleh seorang
komunikator kepada khalayak atau komunikan dalam strategi
komunikasi pastinya memiliki tujuan tertentu. Dalam strategi ini
perumusan pesan yang baik yaitu yang dapat mempertimbangkan
situasi dan kondisi khlayak seperti halnya pesan yang umum, jelas,
bahasanya jelas, pesan yang positif, seimbang dan sesuai dengan
keinginan khalayak sasaran.
c. Media, sebuah sarana sebagai penyampaian pesan dalam kegiatan
komunikasi, saluran tersebut meliputi :
a) Pendengaran (lambang berupa suara)
b) Penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar)
c) Penciuman (lambang berupa bau-bauan)
d) Rabaan (lambang-lambang yang berupa rangsangan rabaan)
d. Komunikan (communican), objek sasaran dari sebuah kegiatan
komunikasi atau orang yang menerima berita atau lambang.
e. Efek, Dampak seabagai pengaruh dari pesan yang telah
disampaikan.
15
2.1.4 Bentuk-Bentuk Komunikasi
Ada 4 bentuk komunikasi menurut para ahli yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi Intrapersonal menurut Sasa Djuarsa (2005), merupakan
suatu proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang
menjadi pusat perhatian adalah bagaimana jalannya proses pengolahan
informasi yang dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya.
b. Komunikasi antarpersonal menurut Onong Uchjana (1981), adalah
komunikasi yang berlangsung antara dua orang, yang dimana terjadi
kontak langsung dalam bentuk percakapan. Komunikasi ini dapat
berlangsung secara bertatap muka (face to face) dan juga dapat melalui
sebuah media telepon.
c. Komunikasi kelompok menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner
yang dikutik oleh Sasa Djuarsa (2005), merupakan interaksi tatap muka
dari tiga ataupun lebih individu guna memperoleh maksud serta tujuan
yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri ataupun
karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
d. Komunikasi Massa menurut Severin dan Tankard dalam Onong
Uchjana (1981), adalah komunikasi melalui media massa atau
keterampilan, seni serta ilmu, dan dikaitkan dengan pendapat Devito
Komunikasi massa itu ditujukan pada massa dengan melalui media
massa dibandingkan dengan jenis-jenis komunikasi lainnya, maka
komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh
sifat-sifat komponennya.
2.1.5 Model-Model Komunikasi Menurut Para Ahli
16
Komunikasi adalah sebuah proses yang sangat kompleks karenanya sangat
sulit untuk mengetahui siapa yang memulai komunikasi, kepada siapa komunikasi
ditujukan, dan dimana komunikasi berawal dan berakhir . Untuk memahami
proses komunikasi yang sedemikian kompleks, diperlukan suatu instrumen yang
membantu menjelaskan proses komunikasi. Instrumen tersebut adalah model
komunikasi.
Model komunikasi adalah sebuah model konseptual untuk menjelaskan
proses komunikasi manusia dan memperlihatkan proses komunikasi dengan
menggunakan berbagai simbol. Model komunikasi membentuk perspektif
komunikasi dengan menguraikan komunikasi yang begitu kompleks menjadi
lebih sederhana tanpa menghilangkan komponen-komponen yang ada di
dalamnya. Berikut adalah beberapa model komunikasi menurut para ahli :
A. Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles adalah salah satu model komunikasi linear
yang ditujukan untuk menggambarkan atau menjelaskan proses public
speaking. Model ini merupakan model komunikasi pertama dan merupakan
model komunikasi yang diterima secara luas diantara model komunikasi
lainnya.
a) Komponen-komponen dalam Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker)
dan bicara (speech). Model ini memiliki lima elemen, yaitu speaker, speech,
occasion, audience, dan effect.
Pembicara (speaker), orang yang berperan aktif dalam membentuk dan
mengirimkan pesan kepada khalayak.
17
Pesan verbal (speech), pesan yang dibentuk dan disampaikan oleh
speaker.
Situasi (occasion) , situasi saat pesan disampaikan.
Khalayak (audience), orang yang menjadi target sasaran atau khalayak
sasaran dalam proses komunikasi.
Efek (effect), dampak yang ditimbulkan dalam proses komunikasi.
Model komunikasi Aristoteles dikenal sebagai model komunikasi yang
berpusat pada speaker atau pembicara karena pembicara dipandang sebagai
pihak yang aktif dan berperan penting dalam proses public speaking yaitu
mengirimkan pesan kepada khalayak.
b. Karakteristik Model Komunikasi Aristoteles
Model komunikasi Aristoteles memiliki beberapa karakteristik, diantaranya
adalah :
Berpusat pada pengirim pesan.
Khalayak bersifat pasif.
Tidak terlalu fokus pada komunikasi intrapersonal atau komunikasi
interpersonal.
Fokus pada interaksi khalayak dalam komunikasi.
Tidak terdapat konsep umpan balik.
Tidak ada konsep kegagalan komunikasi.
Komunikasi berlangsung satu arah.
Hanya bisa digunakan dalam public speaking.
18
B. Model Komunikasi Shannon dan Weaver
Claude Elwood Shannon dan Warren Weaver (1948) mengembangkan
salah satu model komunikasi linear yang disebut dengan Model Komunikasi
Shannon dan Weaver.
a. Komponen-komponen dalam Model Komunikasi Shannon dan
Weaver
Dalam model komunikasi Shannon dan Weaver terdapat 6 (enam) elemen
yaitu :
Pengirim (Sender/Information source), orang yang membuat pesan,
memilih media yang akan digunakan dan mengirimkan pesan.
Encoder (Transmitter), orang yang menggunakan mesin yang mengubah
pesan ke dalam bentuk sinyal atau data biner. Dimungkinkan juga
encoder merujuk pada mesin itu sendiri.
Media (Channel), media yang digunakan untuk mengirim pesan.
Decoder (Transmitter), mesin yang digunakan untuk mengubah sinyal
atau data biner ke dalam bentuk pesan atau penerima pesan yang
menginterpretasikan pesan dari sinyal yang diberikan.
Penerima (Receiver/Destination), orang yang menerima pesan atau
tempat dimana pesan harus dijangkau. Penerima pesan memberikan
umpan balik berdasarkan pesan yang dikirimkan oleh pengirim.
Gangguan (Noise), gangguan fisik seperti lingkungan, manusia, dan lain-
lain yang tidak membiarkan pesan diterima dengan baik oleh penerima
pesan.
19
Pengirim pesan menyandi pesan dan mengirimkannya kepada penerima
pesan melalui media. Pengirim mengubah pesan ke dalam berbagai kode yang
dapat dipahami ke dalam mesin. Pesan dikirim dalam bentuk kode melalui
media. Penerima harus menerima sandi pesan sebelum memahami dan
menginterpretasikannya. Mesin penerima dapat juga berperan sebagai
penerima sandi dalam beberapa kasus. Media dapat mengalami gangguan dan
penerima bisa saja tidak memiliki kapasitas untuk melakukan sandi-awa
sehingga menyebabkan masalah dalam proses komunikasi.
C. Model Komunikasi Berlo
David K. Berlo (1960) merumuskan sebuah model komunikasi linear yang
merupakan pengembangan dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Model
komunikasi dari David K. Berlo disebut dengan Model Komunikasi SMCR
(Sender-Message-Channel-Receiver). Menurut Berlo, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi berbagai komponen yang dimiliki oleh individu dalam
komunikasi yang membuat komunikasi berlangsung secara lebih efisien. Faktor-
faktor tersebut adalah keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem
sosial, dan budaya.
a. Komponen-komponen dalam Model Komunikasi Berlo
Dalam model ini terdapat beberapa komponen yaitu sender, message,
channel, dan receiver dimana masing-masing komponen dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
1. Pengirim (sender)
Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang pengirim
pesan atau sumber pesan mengirimkan pesan kepada penerima pesan. Terdapat
20
beberapa faktor yang mempengaruhi pengirim pesan dan penerima pesan,
yaitu :
Keterampilan komunikasi, Jika pengirim pesan memiliki keterampilan
komunikasi yang baik, maka pesan akan lebih mudah dikomunikasikan
dibandingkan dengan pengirim pesan yang tidak memiliki keterampilan
komunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi mencakup keterampilan