Top Banner
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting) Peramalan merupakan gambaran tentang keadaan perusahaan pada masa yang akan datang dan gambran ini sangat penting peranannya bagi perusahaan, karena dengan gambaran tersebut maka perusahaan dapat memprediksi langkah- langkah apa saja yang dapat diambil untuk memenuhi permintaan konsumen. Yudaruddin, R (2019:8) Peramalan merupakan bagian integral dari sistem perencanaan dan kontrol, dan organisasi memerlukan prosedur peramalan yang memungkinkan perusahaan untuk memprediksi masa depan secara efektif dan tepat waktu. Menurut Monalisa, dkk (2018) Peramalan dapat didefinisikan sebagai alat atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa mendatang dengan memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data atau informasi masa lalu maupun data atau informasi saat ini. 2.1.1 Tujuan Peramalan Tujuan peramalan adalah mendapatkan peramalan yang bisa meminimalkan kesalahan meramalkan (Forecast Error) yang bisa diukur dengan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared Error (MSE). Dengan adanya peramalan penjualan ini berarti pengusaha telah mendapatkan gambaran bisnisnya dimasa yang akan datang.
24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

Nov 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peramalan (Forecasting)

Peramalan merupakan gambaran tentang keadaan perusahaan pada masa

yang akan datang dan gambran ini sangat penting peranannya bagi perusahaan,

karena dengan gambaran tersebut maka perusahaan dapat memprediksi langkah-

langkah apa saja yang dapat diambil untuk memenuhi permintaan konsumen.

Yudaruddin, R (2019:8) Peramalan merupakan bagian integral dari sistem

perencanaan dan kontrol, dan organisasi memerlukan prosedur peramalan yang

memungkinkan perusahaan untuk memprediksi masa depan secara efektif dan

tepat waktu.

Menurut Monalisa, dkk (2018) Peramalan dapat didefinisikan sebagai alat

atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa

mendatang dengan memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data

atau informasi masa lalu maupun data atau informasi saat ini.

2.1.1 Tujuan Peramalan

Tujuan peramalan adalah mendapatkan peramalan yang bisa

meminimalkan kesalahan meramalkan (Forecast Error) yang bisa diukur dengan

Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared Error (MSE). Dengan

adanya peramalan penjualan ini berarti pengusaha telah mendapatkan gambaran

bisnisnya dimasa yang akan datang.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

10

2.1.2 Jenis- Jenis Model Peramalan

1. Jenis model rata-rata bergerak (Moving Average Model)

Model data ini menggunakan sejumlah data permintaan baru yang aktual

guna menbangkitkan nilai ramal dalam permintaan dimasa yang akan

datang.

2. Jenis model rata-rata bergerak terbobot (Weighted Moving Averages

Model) Model ini memiliki sifat yang lebih responsive terhadap adanya

perubahan sebab data dari periode yang baru pada umumnya diberi bobot

yang lebih besar.

3. Jenis Model Pemulusan Exsponensial Smoothing (Exponentisl Smoothing

Model)

Model ini memberikan bobot secara eksponensial atau bertingkat pada

data-data terbarunya sehingga data-data terbaru tersebut akan mendapat

bobot yang lebih besar, parameter penghalusan (smoothing) biasanya

dilambangkan dengan α (alpha).

2.1.3 Pengertian Metode

Metode berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti cara atau jalan

yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau

bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.

Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan

tertentu, kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

11

yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan

dalam melaksanakan prosedur.

2.1.4 Metode WMA (Weighted Moving Average)

Metode Weighted Moving Average merupakan metode yang memberikan

penekanan (Weight) yang berbeda pada setiap nilai data dan kemudian

menghitung bobot yang paling besar untuk pengamatan yang paling baru.

Menurut Akmal Nasution (2018:120) metode Weighted Moving Average

ini merupakan bagian dari metode Times Series yang mengandalkan data historis

atau data-data sebelumnya dan bobot yang berbeda-beda untuk memperoleh

peramalan dimasa mendatang.

Rumus Weighted Moving Average :

𝑊𝑀𝐴 =Σ (data x bobot)

Σ bobot

Dimana :

Data : Permintaan actual dalam periode n.

Bobot : Pembobotan

2.1.5 Pengukuran Kesalahan Peramalan

Ukuran kesalahan adalah penyimpangan antara aktual demand dengan

hasil peramalan. Peramalan adalah hasil taksiran kita akan suatu nilai dimasa yang

akan datang, karena masih berupa taksiran maka besar kemungkinan adanya

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

12

kesalahan pada peramalan. Kesalahan peramalan dapat diketahui dengan

melakukan pengurang antara data actual dengan data peramalan. Ukuran

peramalan yang digunakan pada skripsi ini adalah.

2.1.5.1 Mean Absolute Deviation (MAD)

MAD merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat

mengetahui ukuran kesalahan peramalan. MAD merupakan singkatan dari Mean

Absolute Deviation. MAD merupakan rata-rata dari nilai absolute simpangan.

Rumus perhitungan MAD :

𝑀𝐴𝐷 =∑ |At − Ft|𝑛

𝑡−1

n

Dimana :

At = Permintaan actual pada periode t

Ft = Nilai peramalan pada periode t

t = Periode peramalan

n = Banyaknya data

2.1.5.2 Mean Squred Error (MSE)

MSE merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat

mengetahui ukuran kesalahan peramalan. MSE merupakan singkatan dari Mean

Squred Error yang memiliki arti rata-rata kesalahan peramalan yang

dikuadratkan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

13

Rumus perhitungan MSE :

𝑀𝑆𝐸 =∑ (𝐴𝑡 − 𝐹𝑡)2𝑛

𝑡=1

n

Dimana :

At = Permintaan actual pada periode t

Ft = Nilai peramalan pada periode t

t = Periode peramalan

n = Banyaknya data

2.1.5.3 Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

MAPE berguna ketika ukuran atau besar variabel ramalan itu penting

dalam mengevaluasi ketepatan ramalan, MAPE mengindikasi seberapa besar

kesalahan dalam meramalkan yang dibandingkan dengan nilai nyata.

Rumus perhitungan MAPE:

𝑀𝐴𝑃𝐸 = ∑ (|At − Ft|

Atx100)

Dimana :

At = Permintaan actual pada periode t

Ft = Nilai peramalan pada periode t

t = Periode peramalan

n = Banyaknya data

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

14

2.1.6 Penjualan

Penjualan merupakan suatu kegiatan yang di tujukan untuk dapat

mengembang berbagai rencana yang strategis dapat di arahkan kepada kegiatan

usaha memuaskan kebutuhan dan juga keinginan dari pembeli atau konsumen

untuk dapat mendapatkan penjualan yang dapat menghasilakan laba dan

keuntungan. Menurut Abdullah dan Tantri (2016) Penjualan adalah bagian dari

promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran.

2.1.6.1 Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-

merahan. Batu bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan

rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga

zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu

bahan wajib di dalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah

masih lebih banyak digunakan, karena selain sudah teruji kekuatannya,

mendapatkan jenis material ini pun tidak susah.

Batu bata merah yang dimaksud adalah batu bata yang dibuat dari tanah

yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar

kering, mengeras, dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun

bukanlah sembarang tanah, tetapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat

proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material

bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta

tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

15

material batu bata merah. Selain itu material ini sangat tahan terhadap panas

sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan anda dari bahaya

api.

Batu Bata yang tersedia di UD. Gisem Desa Sumber Sari adalah batu bata jenis

semi bencong dan batu bata dengan ukuran kecil. Masing-masing jenis memiliki

ukuran yang berbeda, untuk batu bata jenis semi bencong mempunyai ukuran

yaitu panjang: 19 cm, Lebar: 9 cm, Tebal: 4,2 cm dengan harga Rp.330/biji pada

saat ini dan untuk ukuran batu bata biasa kecil yaitu panjang: 16 cm, Lebar: 7,5

cm, Tebal 3,1 cm dengan harga Rp.230/biji pada saat ini. Batu bata yang banyak

diminati saat ini adalah batu bata jenis semi bencong karena ukurannya yang tidak

terlalu besar atau standart dengan harga yang masih terjangkau, maka dari itu batu

bata jenis semi bencong ini banyak diminati pelanggan dibanding dengan batu

bata biasa ukuran kecil.

2.1.7 Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.1.7.1 PHP

Menurut Raharjo, B (2015:3-4) PHP merupakan singkatan dari PHP :

Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk

tujuan umum, sama seperti pemrograman lain: C, C++, Pascal, Python, Perl,

Ruby, dan sebagainya. Meskipun demikian, PHP lebih populer digunakan untuk

pengembangan aplikasi web. Dalam proses pembuatan halaman web, PHP tidak

memerlukan kode yang panjang seperti pada perl dan python (misalnya) karena

kode PHP dapat disisipkan didalam kode HTML.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

16

2.1.7.2 MySQL

Menurut Saputri dan Suwarno (2020:27) MySQL merupakan salah satu

perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management

system) atau biasa disebut dengan DMBS yang multi user dan multithread.

MySQL ini disponsori dan dimiliki oleh sebuah perusahaan komersial bertempat

di Swedia MySQL AB yang dimana memegang hampir semua hak cipta kode

sumbernya.

2.1.7.3 MARIADB

Menurut Sentosa (2018) Database MariaDB merupakan pengembangan

dari database terdahulunya yaitu MySQL. Keunggulan dari database MariaDB

adalah cara pemakaiannya lebih mudah dipahami, pengaksesan data stabil serta

dapat memuat data lebih banyak.

2.1.7.4 XAMPP

Menurut Purbadian, Y (2016) XAMPP merupakan suatu software yang

bersifat open source yang merupakan pengembangan dari LAMP (Linux, Apache,

MySQL, PHP and Perl). Xampp ini merupakan proyek non-profit yang

dikembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai Oswalad Seidler dan Kay

Vogelgesang pada tahun 2002. Proyek mereka ini bertujuan mempromosikan

penggunaan Apache web Server.

Secara garis besar bagian-bagian penting Xampp terdiri dari :

1. Ht.doc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan

diajalankan, seperti berkas PHP, HTML, dan Skrip lainnya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

17

2. PHPMyadmin merupakan bagian untuk mengelola basis data Mysql yang

ada dikomputer.

3. Control Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan service Xampp,

seperti menghentikan stop layanan, ataupun memulai start.

2.1.7.5 Sublime Text

Menurut Hadi (2018), diacu dalam Faridl ( 2015) Sublime text

adalah teks editor berbasis Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur,

cross platform, mudah dan simpel yang cukup terkenal di kalangan developer

(pengembang), penulis dan desainer.

2.1.7.6 HTML

Menurut Purbadian, Y (2015:6) HTML yang mempunyai

kepanjangan dari Hyper Text Markup Language yang merupakan pondasi awal

akan terciptanya suatu aplikasi web, karena html memiliki fungsi untuk

membangun kerangka ataupun format web yang digunakan untuk menampilkan

suatu informasi kedalam halaman web atau browser.

2.1.8 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem

2.1.8.1 UML (Unified Modeling Language)

Menurut (OMG, 2017) UML menyediakan banyak sekali diagram yang

diperlukan untuk menjelaskan sistem yang sedang dikembangkan, baik dari aspek

statis maupun dinamisnya.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

18

Diagram-diagram yang digunakan pada UML antara lain adalah class diagram,

use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

1. Class Diagram

Menurut Saputri dan Suwarno (2020:27) yang dimaksud class diagram

yaitu kelas yang akan memberi gambaran sebuah sistem yang tersusun rapi akan

memberitahukan class-class mana saja yang akan dibangun dan akan memiliki

atribut. Simbol-simbol yang ada pada Class diagram ditunjukan oleh Tabel

2.1.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Class Diagram

Simbol Deskripsi

Kelas

Nama_kelas

+Atribut()

+Atribut()

Kelas pada struktur sistem

Antarmuka/interface

Sama dengan konsep interface dalam

pemograman berorientasi objek

Asosiasi/association

Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya disertai dengan multiplicity.

Assosiasi berarah/directed

association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang

satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi

biasanya disertai dengan multiplicity.

Generalisasi

Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-

spesialisasi (umum-khusus).

Kebergantungan/depedency

Relasi antar kelas dengan makna

kebergantungan antar kelas.

ma_interface

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

19

Agregasi/agreegation Relasi antar kelas dengan makna semua-

bagian (whole part)

2. Use Case Diagram

Menurut Raka, dkk (2018:3-4) Use case diagram menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case merepresentasikan

sebuah interaksi antara aktor dengan sistem entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use

case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create

sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Simbol-simbol Use Case Diagram dapat

dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram

Simbol Deskripsi

Use Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-

unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Aktor/ actor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar

sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri.

Walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor

belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan

menggunakan kata benda di awal frase atau aktor.

Asosiasi/association

Komunikasi antar aktror dan use case yang

berpartisipasi pada use case atau use case memiliki

interaksi dengan aktor.

Ekstensi / extend

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana

use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri

walau tanpa use case tambahan itu; biasanya use

nama aktor

nama use case

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

20

«extends»

case tambahan

Generalisasi/

generalization

Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-

khusus) antara dua buah use case dimana fungsi

yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari

lainnya

Menggunakan /include /

use case

<<include>>

«uses»

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana

use case yang ditambahkan memerlukan use case ini

untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat

dijalankan use case ini.

3. Activity Diagram

Menurut Prasetyo, dkk (2019:68) Activity diagram adalah teknik untuk

menggambarkan logika procedural, proses bisnis, dan jalurkerja. Dalam beberapa

hal, diagram hampir sama dengan sebuah aliran data, akan tetapi perbedaan

prinsip antara activity diagram lebih mendukung kepada behavior parallel.

Simbol-simbol Activity Diagram dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Simbol-simbol Activity Diagram

Simbol Deskripsi

Status awal

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

Aktivitas

aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja.

Pencabangan/decision

Asosiasi pencabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

21

Penggabungan/join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari

satu aktivitas digabungkan menjadi satu

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

akhir.

4. Sequence Diagram

Menurut Saputri dan Suwarno (2020:27) Sequence diagram dapat

menggambarkan tingkah laku use case yang menjelaskan sebuah objek yang akan

dikirim bisa diterima. Simbol-simbol Sequence diagram dapat dilihat pada Tabel

2.4.

Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN Object Object mrnyatakan kehidupan suatu

objek

Actor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat diluar sistem

informasi yang aka dibuat itu sendiri,

jadi walaupun simbol aktor adalah

gambar orang tapi belum tentu

merupakan orang, biasanyadinyatakan

menggunakan kata benda diawal frase

nama aktor.

Lifeline Lifeline menyatakan kehidupan suatu

objek.

Object1

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

22

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi, semua yang

terhubung dengan waktu aktif

iniadalah sebuah tahapan yang

dilakukan didalamnya. Aktor tidak

memiliki waktu aktif.

Pesan tipe sent Masukan

2.1.8 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Raharjo, B (2015:47) Entity Relationship Diagram (ERD)

merupakan salah satu alat bantu (berupa gambar) dalam model database relasional

yang berguna untuk menjelaskan hubungan atau relasi atar tabel yang terdapat

didalam database. Dalam ERD kita juga dapat melihat daftar kolom yang

menyusun masing-masing tabel. Simbol-simbol Entity Relationship Diagram

dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Komponen Entity Relationship Diagram

Simbol Komponen Keterangan

Entitas

Individu yang mewakili suatu

objek dan dapat dibedakan

dengan objek lain.

Atribut

Properti yang dimiliki oleh suatu

entitas.

Relasi

Menunjukkan hubungan diantara

sejumlahentitas yang berbeda.

Relasi 1-1

Relasi yang menunjukkan bahwa

setiap entitas pada himpunan

entitas 1 berhubungan paling

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

23

banyak 1 entitas di ke 2.

Relasi 1-N

Relasi yang menunjukkan bahwa

hubungan entitas 1 dan 2 adalah

satu banding banyak atau

sebaliknya.

Relasi N-N

Hubungan ini menunjukkan

bahwa setiap entitas pada

himpunan entitas yang 1 dapat

berhubungan dengan banyak

entitas yang 2 begitu sebaliknya.

Langkah-langkah membuat ERD:

1. Tentukan entity-entity yang diperlukan.

2. Tentukan relationship antar entity-entity.

3. Tentukan cardinality ratio dan participation constraint.

4. Tentukan atribut-atribut yang diperlukan dari tiap entity.

5. Tentukan key di antara atribut-atribut.

6. Hindari penamaan entity, relationship dan atribut yang sama.

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

1. Satu ke Satu (one to one)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan

satu entitas pada himpunan entitas A.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

24

Gambar 2.1 Relasi One to One

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu

entitas pada himpunan entitas A.

Gambar 2.2 Relasi One to Many

3. Banyak ke Satu (Many to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 2.3 Relasi Many to One

4. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B dan demikian juga sebaliknya, dimana

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

25

setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas A.

Gambar 2.4 Relasi Many to Many

2.1.10 Bagan Alir (Flowchart)

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan

programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih

kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam

pengoprasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah

khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Solikin (2018:493) Flowchart merupakan bagan (chart) yang

menunjukan alir atau arus (flow) di dalam program atau prosedur system secara

logika . Flowchart (bagan alir) merupakan gambaran dalam bentuk diagram alir

dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur

program tersebut. Simbol-simbol Flowchart dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Simbol Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan/akhir Program

Garis Alir (Flow Line) Arah Aliran Program

Preparation ProsesInisialisasi/permberian

Harga Awal

Proses Proses Perhitungan/ proses

pengolahan data

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

26

Input/output data Proses input/output data,

parameter, informasi

Predefined proses

(sub program)

Permulaan sub program/ proses

menjalankan sub program

Decision Perbandinganpernyataan,

penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk

langkah selanjutnya

On page connector Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada satu

halaman

Off page connector Penghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada

halaman beda

2.2 Tinjauan Penelitian

Dasar atau acuan berupa teori-teori atau temuan melalui hasil berbagai

peneliti sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai

data pendukung. Peneliti terdahulu juga dimaksudkan untuk membedakan

penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya.

Berhubung dalam penelitian ini menggunakan metode Weighted Moving

Average, maka dibawah ini adalah hasil-hasil dari penelitian yang menggunakan

metode Weighted Moving Average.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

27

Tabel 2.7 Tinjauan Penelitian

NO Penulis Judul Jurnal Intisari

1 Hendra Pradibta,

Aulia Umar Nur

al Saffa

Pengembangan sistem

informasi penjualan

dan Peramalan jual beli

menggunakan metode

weighted Moving

average (studi kasus

toko emas maju sari

kota malang).

Hasil pengujian menunjukkan

bahwa perancangan sistem

telah menghasilkan sistem

yang dapat membantu serta

memudahkan pemilik toko

dan karyawan dalam proses

penjualan dan pembelian

pada toko emas.

2 Dewa Putu

Yudhi Ardiana,

Luciana

Hendrika

Loekito

Sistem informasi

peramalan persediaan

Barang menggunakan

metode weighted Moving

average.

Hasil pengujian sistem

menunjukan bahwa fungsi

sistem telah sesuai dengan

harapan. Hal ini didukung

oleh hasil perhitungan manual

dan sistem yang menunjukan

hasil yang sama.

3 Siti Monalisa,

Mira

Afriani,Fitra

Kurnia, Misra

Hartati

Sistem Informasi

Peramalan Penjualan

Dengan Menggunakan

Metode Weighted

Moving Average

Berdasarkan hasil analisis

sistem informasi peramalan

penjualan pada PT. Pratama

Abadi Gemilang dengan

menggunakan metode weight

moving average (WMA)

dapat membantu PT.PAG

dalam mengetahui peramalan

penjualan produk-produk

dimasa yang akan datang

berdasarkan data penjualan

sebelumnya. Hasil peramalan

menggunakan WMA-5 pada

bulan Januari 2017

mendapatkan nilai peramalan

penjualan tertinggi pada

produk kerupukku udang

200g dan mendapatkan nilai

peramalan penjualan terendah

pada produk Nixxa Pizza

380g.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

28

4 Akmal Nasution Forecasting produksi

karet menggunakan

Metode weighted moving

average

Pada penelitian ini, rancangan

sistem dapat

diimplementasikan dengan

berbagai bahasa

pemrograman yang dikuasai

seperti bahasa pemrograman

php atau java. Hasil

perhitungan peramalandengan

metode weighted moving

average produksi karet

mempunyai tingkat eror 2.52%

yang tergolong kecil, sehingga

tingkat ke akurasiannya

tergolong besar, sehingga tepat

jika diterapkan pada sistem

nantinya.

5 Cindy Baktiar,

Adi Wibowo,

Rudy

Adipranata

Pembuatan Sistem

Peramalan Penjualan

Dengan Metode

Weighted Moving

Average dan Double

Exponential Smoothing

Pada UD Y

Sistem dapat secara otomatis

memilih metode peramalan

yang memiliki nilai kesalahan

terkecil. Dari hasil

perhitungan yang dilakukan

sistem dapat menghasilkan

peramalan yang tepat bagi

perusahaan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala

yang menjadi objek permasalahan. Berdasarkan uraian di atas, adapun kerangka

pemikiran dalam penelitian ini. Kerangka pikir dari penelitian ini seperti yang di

tunjukkan pada gambar 2.5.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

29

Analisis Masalah

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Uji Coba Sistem

Implementasi

Sistem

Bahasa Pemrograman

Menggunakan PHP dan

MYSQL

Pengujian dilakkukan

dengan Menjalankan

program

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran

2.4 Tinjauan Perusahaan

2.4.1 Sejarah UD. Gisem Desa Sumber Sari

UD. Gisem Desa Sumber Sari merupakan sebuah desa yang

masyarakatnya pengjarin batu bata. UD.Gisem Desa Sumber Sari berdiri pada

tahun 1991. Pada awalnya masyarakat di desa ini petani padi. Karena tanah yang

digunakan petani mulai tidak subur atau seringnya terjadi kekeringan maka dari

itu masyarakat beralih untuk pengrajin batu bata.

Pada awalnya UD. Gisem ini adalah kedai sembako, karena keuntungan dan

memiliki modal yang cukup banyak maka ia mencoba bisnis baru yaitu sebagai

agen batu bata di Desa Sumber Sari ini, jadi setiap masyarakat yang membuat

batu bata akan diserahkan ke UD. Gisem, jadi UD. Gisem lah yang membeli batu

bata dari masyarakat lalu menjualnya kembali ke masyarakat luar Desa Sumber

Sari dan bisnis ini masih berjalan sampai sekaran, jumlah konsumen yang

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

30

meminta batu bata pun semakin banyak dari masyarakat dalam kota maupun luar

kota. Berikut ini adalah peta lokasi UD. Gisem Desa Sumber Sari, Kec. Sei balai,

Kab. Batu Bara.

Gambar 2.6 Peta Lokasi UD. Gisem Desa Sumber Sari

2.4.2 Visi dan Misi UD. Gisem Desa Sumber Sari

a. Visi UD.Gisem Desa Sumber Sari

Berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam produksi batu bata di UD.

Gisem Desa Sumber Sari, yang bermanfaat bagi masyarakat luas, dan

menyediakan batu bata yang berkualitas sesuai kebutuhan konsumen.

b. Misi UD. Gisem Desa Sumber Sari

Bertekad untuk menyediakan batu bata berkualitas tinggi dan sesuai dengan

kebutuhan konsumen pada tingkat harga yang terjangkau.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

31

2.4.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi UD. Gisem Desa Sumber Sari merupakan struktur

organisasi yang menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana

fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintregrasi

(koordinasi). Selain itu struktur organisasi juga menunjukan dimana setiap bagian

mempunyai tugas dan tanggung jawab. Adapun struktur organisasin pada UD.

Gisem Desa Sumber Sari adalah sebagai berikut:

SURATMAN

BENDAHARA

GISEM

PIMPINAN

ABIB JUANDA

PEKERJA

Gambar 2.7 Struktur Organisasi UD. Gisem Desa Sumber Sari

2.4.4 Tugas dan Wewenang UD. Gisem Desa Sumber Sari

UD. Gisem Desa Sumber Sari ini dipimpin langsung oleh pemilik usaha dan

dibantu oleh bendahara dimana dalam melakukan tugas dan tanggung jawab

lainnya di bantu oleh pekerja. Tugas-tugasnya meliputi:

1. Pemilik

a. Memberikan keputusan untuk para pekerja.

b. Mengontrol kinerja para pekerja.

c. Memberikan arahan dan bimbingan untuk para pekerja.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan (Forecasting

32

2. Bendahara

a. Mendata pengeluaran dan pemasukan sehari-hari.

b. Merekap semua data hasil penjualan.

c. Mengurus gaji para pekerja.

3. Pekerja

a. Mengantar pesanan/pembelian batu bata sampai ke tempat konsumen.

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dan

masih harus dibuktikan kebenarannya. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan

akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.

Dengan pengembangan sistem dan penerapan metode Weighted Moving

Average dalam menentukan peramalan penjualan batu bata pada UD. Gisem Desa

Sumber Sari. Sehingga menghasilkan penjualan yang lebih akurat dan nyata hasil

pendapatannya.