BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil beberapa karya tulis terdahulu yang memuat tentang berbagai analisis pengendalian intern atas sistem penggajian dan pengupahan karyawan diantaranya adalah : Berdasarkan penelitian Lingga Pramudya (2014) yang berjudul “Analisis Sistem Pengendalian Intern Atas Sistem Penggajian dan Pengupahan Karyawan Pada Karyawan PT.LuckyOlimpic Kediri” menyatakan bahwasanya prosedur sistem pembayaran penggajian dan pengupahan pada PT.LuckyOlimpic Kediri bisa dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapat memperlancar proses penggajian dan pengupahan karyawan. Hasil analisis terhadap jawaban kuisioner pengendalian intern penggajian dan pengupahan karyawan menunjukkan bahwa pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai.Namun ada kelemahannya yaitu pada pencatatan presensi yang masih dilakukan secara manual dengan menggunakan kartu hadir karyawan. Kelemahan lain yaitu masih belum ditaatinya peraturan tertulis yang dibuat perusahaan oleh para karyawan dan tidak disertai sanksi tegas dari perusahaan atas pelanggaran tersebut. Akibatnya, banyak karyawan yang dengan sengaja datang terlambat, pergi saat jam kerja sedang berlangsung, dan pulang lebih awal sebelum berakhirnya jam kerja. 6
26
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulurepository.untag-sby.ac.id/307/4/BAB 2.pdf · pangkat,perubahan tarif gaji dan upah, tambhan keluarga harus di dasarkan pada surat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Hasil beberapa karya tulis terdahulu yang memuat tentang berbagai
analisis pengendalian intern atas sistem penggajian dan pengupahan karyawan
diantaranya adalah :
Berdasarkan penelitian Lingga Pramudya (2014) yang berjudul “Analisis
Sistem Pengendalian Intern Atas Sistem Penggajian dan Pengupahan Karyawan
Pada Karyawan PT.LuckyOlimpic Kediri” menyatakan bahwasanya prosedur
sistem pembayaran penggajian dan pengupahan pada PT.LuckyOlimpic Kediri
bisa dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapat memperlancar proses
penggajian dan pengupahan karyawan. Hasil analisis terhadap jawaban kuisioner
pengendalian intern penggajian dan pengupahan karyawan menunjukkan bahwa
pengendalian internnya baik dan dikategorikan memadai.Namun ada
kelemahannya yaitu pada pencatatan presensi yang masih dilakukan secara
manual dengan menggunakan kartu hadir karyawan. Kelemahan lain yaitu masih
belum ditaatinya peraturan tertulis yang dibuat perusahaan oleh para karyawan
dan tidak disertai sanksi tegas dari perusahaan atas pelanggaran tersebut.
Akibatnya, banyak karyawan yang dengan sengaja datang terlambat, pergi saat
jam kerja sedang berlangsung, dan pulang lebih awal sebelum berakhirnya jam
kerja.
6
7
Berdasarkan penelitian Muhammad Yusuf Sapri (2010) yang berjudul
“Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Guna Meningkatkan
Pengendalian Intern Pada PT.Garam (Persero) Indonesia” menyatakan
bahwasanya sistem pengolahan gaji dan upah dilakukan secara manual yang mana
langsung dibayarkan kepada pegawai. Dari struktur organisasi PT.Garam
(persero) Surabaya perlu adanya pemisahan fungsi direktur keuangan dan direktur
pemasaran dan umum sehingga pemisahan fungsi benar-benar terfokus dalam satu
bidang pada tiap-tiap bidang tersebut sehingga akan sangat mudah untuk
dipertanggungjawabkan. Otorisasi atas setiap proses Sistem Informasi Akuntansi
penggajian dan pengupahan telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang ada
pada PT.Garam (persero) dan juga telah mengandung unsure pengendalian.
Berdasarkan penelitian Rr.CahyaningSetyoWulan Sari (2011) yang
berjudul “Perancangan Sistem Akuntansi Penggajian yang Terkomputerisasi Guna
Meningkatkan Pengendalian Intern Pada BPR Surya Artha Utama Surabaya”
menyatakan bahwasanya dalam pengisian absensi karyawan masih menggunakan
daftar absensi biasa, belum menggunakan kartu jam hadir dengan mesin pencatat
waktu. Hal ini bisa menyebabkan kolusi antara karyawan dengan bagian
personalia serta masih kurang praktis.Pada fungsi personalia dan umum
melaksanakan perangkapan tugas yaitu membuat kartu absensi dan menyerahkan
gaji pada masing-masing karayawan.Kurangnya laporan yang dihasilkan dalam
sistem akuntansi penggajian yaitu tidak adanya laporan prestasi kerja masing-
masing fungsi/bagian.Hal ini dirasa kurang baik karena dengan tidak adanya
8
laporan prestasi kerja tiap fungsi/bagian maka perusahaan tidak dapat mengontrol
perkembangan tiap bagian tersebut dalam melaksanakan tugasnya.
Dengan melihatpenelitian terdahulu pengendalian intern atas sistem
penggajian dan pengupahan dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu :
Persamaanya :
1. Perangkapan jobdisk sehingga membutuhkan pemisahan fungsi.
2. Absensi yang masih menggunakan manual, tidak menggunakan mesin yang
modern.
3. Otorisasi pada setiap proses sistem informasi akuntansi penggajian dan
penggupahan sesuai dengan kebijakan yang ada dan mengandung
pengendalian.
Perbedaannya :
1. Banyak kebijakan kebijakan perusahaan yang dilanggar oleh karyawan dan
tidak dikenakan sanksi yang berlaku.
2. Tidak adanya laporan prestasi kerja masing masing fungsi atau bagian.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian sistem
Menurut W.Gerald Cole (ZakiBaridwan: 2012: 3-4) :Sistem adalah suatu
kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai
dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
fungsi utama dari perusahaan.
9
Menurut Steven A.Moscove (ZakiBaridwan: 2012: 4) :Sistem adalah suatu
kesatuan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian (disebut subsistem) yang saling
berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Menurut (Jogiyanto,2005.1): Sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Menurut (ProfSumantri,2014:10): Sistem adalah sekelompok bagian-bagian
yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu tujuan, apabila salah satu
bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya, maka tujuan yang hendak
dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang telah terwujud
akan mendapat gangguan.
2.2.2 Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Howard F.Stettler (ZakiBaridwan: 2012: 4) :Sistem akuntansi adalah
formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang
digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan
tujuan untuk menghasilkan umpan baik dalam bentuk laporan-laporan yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain
yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga
pemerintah untuk menilai hasil operasi.
Menurut Mulyadi (2001: 3) :Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
10
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan.
2.2.3 Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Anastasia Diana dan LilisSetiawati (2011:82) :Pengendalian internal
adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih suatu
kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan
dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional,
dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
Menurut wikipedia indonesia, pengendalian intern atau intern control di
definisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan
sistem teknologi informasi, yang di rancang untuk membantu organisasi mencapai
suatu tujuan atau objek tertentu.
2.2.4 Tujuan Pengendalian Intern
Suatu perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern mempunyai tujuan
untuk membantu perusahaan dalam menjalankan setiap aktifitas atau kegiatan
perusahaan agar berjalan secara efektif dan efisien. Suatu sistem pengendalian
intern yang baik merupakan alat yang bisa dipercaya bagi pimpinan perusahaan
untuk untuk menyususn laporan keuangan yang lebih teliti. Yang dapat digunakan
dalam mengembangkan kebijaksanaan perusahaan. Tujuan pengendalian intern
adalah untuk mencegah kesalahan kesalahan dalam pekerjaan akuntansi, baik
kesalahan kesalahan sengaja maupun tidak sengaja.
11
Menurut Anastasia Diana dan LilisSetiawati (2011:83) :
Tujuan Pengendalian meliputi :
1. Efektivitas dan efisiensi operasi
2. Reliabilitas pelaporan keuangan
3. Kesesuaian dengan aturan dan regulasi yang ada
Menurut mulyadi, tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai
berikut:
1. Menjaga kekayaaan perusahaan
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
Tujuan tersebut dirinci lebih lanjut sebagai berikut:
a) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem ototrisasi yang
telah di tetapkan:
1. Pembahasan akses langsung terhadap karyawan
2. Pembatasan akses tidak langsung terhadap karyawan
b) Pertanggung jawaban kekayaan perusahaan yang dicatat di bandingkan
dengan kekayaan yang sesungguhnya ada:
1. Perbandingan secara periodik antara catatan akuntansi dengan
kekayaan yang sesungguhnya ada
2. Rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang di selenggarakan.
c) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan:
1. Pemberian otorisasi oleh penjabat yang berwenang
2. Pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang di berikan oleh
penjabat yang berwenang.
12
d) Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi:
1. Pencatatan semua transaksi yang terjadi.
2. Transaksi yang dicatat adalah benar benar terjadi.
3. Transaksi dicatat dalam jumlah yang benar.
4. Transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya.
5. Transaksi dicatat dengan penggolongan yang seharusnya.
6. Transaksi dicatat dan diringkas dengan teliti.
e) Lingkungan Pengendalian Intern
Menurut Anastasia Diana dan LilisSetiawati (2011:83-86) Setiap
organisasi, tidak peduli apakah organisasi tersebut perusahaan besar ataupun
perusahaan kecil, harus memiliki lingkungan pengendalian yang kuat.
Lingkungan pengendalian yang lemah kemungkinan besar diikuti dengan
kelemahan dalam komponen pengendalian internal yang lain. Lingkungan
pengendalian, sebagai komponen pengendalian yang pertama, meliputi
faktor-faktor sebagai berikut :
1. Filosophi manajemen dan gaya operasi
Seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagiperusahaan
dan karyawannya.(menggambarkan apa yang seharusnya
dikerjakan dan yang tidak dikerjakan)GayaOperasional
mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatanoperasisuatu
perusahaan harus dikerjakan(Filosofi perusahaan dikomunikasikan
melalui gaya operasi manajemen
2. Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika
13
Merupakan hal yang penting bagi pihak manajemen untuk
menciptakan struktur organisasional yang menekankan pada
integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan
integritas sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan cara secara aktif
mengajarkan dan mempraktikkannya. Perilaku etis atau tidak etis
manajer dan karyawan berdampak besar terhadap keseluruhan
pengendalian internal. Perilaku etis dan tidak etis ini akan
menciptakan suasana yang dapat mempengaruhi validasi proses
pelaporan keuangan.
3. Komitmen terhadap kompetensi
Perusahaan harus merengkrut karyawan yang berkompeten dan dapat
dipercaya guna mendorong kreatifitas dan inisiatifdalam menghadapi
kondisi yang dinamis saat ini.oleh karena itu, penting bagi bagian
personalia untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
pekerjaan yang harus dikerjakan.
4. Komite audit dari dewan direksi
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap
kinerja Direksi dan Tim Manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip.
5. Struktur organisas
Struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana pekerjaan dibagi,
dibagi, dan dikelompokkan secara formal.Sedangkan organisasi
14
merupakan unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar, terdiri dari
dua orang atau lebih, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif
terus-menerus guna mencapai serangkaian tujuan bersama.proses
penentuan keputusan untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan,
proyek pekerjaan, dan departemen. Dengan demikian, keputusan atau
tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan sebuah struktur
organisasi.
6. Metode penetapan otoritas dan tanggung jawab
Otoritas adalah hak yang dimiliki karena posisi formal seseorang
untuk memberi perintah kepada bawahanya. Tanggung jawab adalah
kewajiban seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk
diminta pertanggungjawabanya atas hasil yang dicapai.penetapan
otoritas dan tanggung jawab ini nampak dalam deskripsi pekerjaan.
7. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kegiatan sumber daya manusia meliputi peringkrutan karyawan