8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) dan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) Klasifikasi dan tatanama ikan bawal air tawar ( Colossoma macropomum) menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut : Filum : Chordata Subfilum : Craniata Kelas : Pisces Subkelas : Neopterigii Ordo : Cypriniformes Subordo : Cyprinoidea Famili : Characidae Genus : Colossoma Species : Colossoma macropomum Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah (Saint-paul dalam Supriatna 1998). Ikan bawal air tawar ( Colossoma macropomum) memilki dua buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki gigi besar serta tajam untuk memecah bibi-bijian atau buah-buahan yang ditelannya. Lambung ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) berkembang baik dan memiliki 43-75 buah pyloric caeca. Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki insang permukaan, sehingga permukaan pernapasannya lebih luas dari pada jenisikan lain. Permukaan pernapasan yang luas ini memungkinkan ikan bawal (Colossoma macropomum) air tawar mampu
22
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Ikan Bawal …media.unpad.ac.id/thesis/230110/2009/230110090012_2_7380.pdfbertahan hidup pada perairan yang memiliki kandungan ... Jawa Tengah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum) dan Ikan
Bawal Bintang (Trachinotus blochii)
Klasifikasi dan tatanama ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut
Saanin (1984) adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Subfilum : Craniata
Kelas : Pisces
Subkelas : Neopterigii
Ordo : Cypriniformes
Subordo : Cyprinoidea
Famili : Characidae
Genus : Colossoma
Species : Colossoma macropomum
Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memiliki badan agak
bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak
besar, sirip dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah,
punggung berwarna abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah (Saint-paul
dalam Supriatna 1998). Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) memilki
dua buah sirip punggung yang letaknya agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan
sirip dubur terpisah, sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. Ikan bawal air
tawar (Colossoma macropomum) memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki
gigi besar serta tajam untuk memecah bibi-bijian atau buah-buahan yang
ditelannya. Lambung ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum)
berkembang baik dan memiliki 43-75 buah pyloric caeca. Ikan bawal air tawar
(Colossoma macropomum) memiliki insang permukaan, sehingga permukaan
pernapasannya lebih luas dari pada jenisikan lain. Permukaan pernapasan yang
luas ini memungkinkan ikan bawal (Colossoma macropomum) air tawar mampu
9
bertahan hidup pada perairan yang memiliki kandungan oksigen rendah. Pada
kondisi perairan dengan kandungan oksigen terlarut kurang dari 0,5 mg O2/l
masih memungkinkan ikan ini dapat bertahan selama beberapa jam (Djarijah
2001).
Gambar 1. Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)
Dari arah samping, tubuh ikan bawal tampak membulat (lonjong) dengan
perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Bila dipotong secara vertikal, bawal
memiliki bentuk tubuh pipih (compressed) dengan perbandingan antara tinggi dan
lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak
cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan
tambakan. Sisiknya kecil berbentuk stenoid, di mana setengah bagian sisik
belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap,
sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa, bagian tepi
sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah
ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) sehingga
oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu (Arie 2000). Kepala ikan
bawal air tawar (Colossoma macropomum) berukuran kecil yang terletak di ujung
kepala tetapi agak sedikit ke atas. Bawal memiliki lima buah sirip, yaitu sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi
kecil dengan sebuah jari-jari tegak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari
lainnya lemah. Sirip punggung pada ikan bawal air tawar (Colossoma
macropomum) terletak agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut dan sirip anus
10
kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah
tetapi berbentuk cagak (Arie 2000).
Ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) atau lebih dikenal dengan
sebutan tambaqui adalah ikan introduksi yang berasal dari Amerika Latin,
terutama dari Brazil. Ikan ini merupakan ikan yang potensial untuk dibudidayakan
karena berbagai kelebihannya. Ikan ini mempunyai tingkat kelangsungan hidup
yang tinggi (hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam dengan kepadatan
yang tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah yang aliran
sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang, terutama
saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini ditemukan di sungai
Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di Brazil (Arie 2000). Di dalam negeri
sendiri ikan bawal tawar (Colossoma macropomum) mulai digemari oleh berbagai
kalangan masyarakat, terutama di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Dari keempat provinsi tersebut, Jawa Barat dapat dikatakan sebagai
pelopor karena di provinsi inilah ikan bawal tawar pertama kali dikembangkan.
Dalam satu musim tidak kurang 500 juta ekor benih dijual ke berbagai provinsi di
Indonesia. Indonesia juga mengekspor ikan bawal dalam ukuran kecil atau sebagai
ikan hias ke negara Hongkong dan Amerika. Sampai saat ini baru sekitar 10 %
dari seluruh permintaan dapat dipenuhi (Arie 2000).
Ikan bawal bintang termasuk ikan predator perenang cepat. Pada saat juvenil
ikan hidup bergerombol didaerah muara sungai dan berkarang namun setelah
besar hidup soliter di daerah karang maupun laut lepas. Bawal bintang berbentuk
sangat gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked).
Tubuh bagian lateral dan ventral berwarna putih keperakan sedangkan bagian
dorsal abu-abu kehijauan. Mulut sub terminal dan bisa dikatup sembulkan, dengan
dilengkapi gigi beludru halus (feliform teeth). Permukaan tubuh ditutupi sisik
kecil bertipe sisir (stenoid), dan mempunyai gurat sisi (lateral fin) melengkung
mengikuti profil punggung. Ikan dewasa (matang gonad) berukuran lebih dari 1
kg dengan panjang lebih dari 25 cm. Ukuran dewasa biasanya berumur sekitar 3
tahun. Ikan bawal bintang memilki nama asing yaitu Pompanoo Silver (Hartanto
dkk., 2009).
11
Klasifikasi ikan Bawal Bintang yaitu :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Characidae
Genus : Trachinotus
Species : Trachinotus blochii
Bawal bintang merupakan ikan introduksi dari Taiwan dan memiliki
prospek baik di kawasan Asia Pasifik dengan harga yang cukup tinggi.
Pembenihan dan budidaya bawal bintang di Taiwan sudah berkembang baik
sedangkan di Indonesia komoditas hanya dibudidayakan di karamba jaring apung
(KJA) dengan benih yang diperoleh dari usaha pembenihan di Taiwan.
Gambar 2. Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii)
Bawal bintang termasuk ke dalam kelompok ikan pemakan segala
(Omnivora), tetapi ada pula yang menyebutkan bahwa ikan ini cenderung menjadi
karnivora (pemakan daging). Hal tersebut terlihat dari bentuk giginya yang tajam.
Pada ukuran larva bawal bintang, ikan ini menyukai zooplankton dari jenis
rotifera (Brachionus dan Artemia) untuk jenis phytoplankton adalah Tetraselmis
sp. (Balai Budidaya Laut Batam, 1999). Pada ukuran benih menyukai makanan
sejenis plankton (Fitoplankton dan zooplankton) serta tumbuhan air atau dedaunan
(herbivora).
12
Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya bawal bintang,
agar dapat tumbuh dan berkembangbiak. Kualitas pakan dapat dipenuhi dengan
pemberian ikan rucah segar, pellet, pencampuran vitamin dan multivitamin.
Sedangkan untuk kuantitas pakan yang baik diberikan 3-5 % dari berat total induk
yang akan dipijahkan (Warta Budidaya, 2007).
2.2Pencernaan Ikan Bawal Air Tawar dan Ikan Bawal Bintang
2.2.1 Sistem Pencernaan
Ditinjau dari karakteristik saluran pencernaannya, ikan bawal mempunyai
potensi tumbuh yang cukup tinggi, karena bagian organ pencernaannya cukup
lengkap. Ikan ini mempunyai gigi yang berfungsi memotong dan menghancurkan
pakan, seperti halnya ikan piranha sehingga ikan ini mampu beradaptasi terhadap
segala jenis makanan, termasuk hijauan kasar seperti daun-daunan. Lambung ikan
ini berbentuk U dengan kapasitas cukup besar. Ususnya panjang, dan pada bagian
anteriornya dilengkapi dengan piloric caeca yang didalamnya terjadi proses
pencernaan enzimatis seperti halnya pada usus dan lambung. Bagian akhir dari
usus terjadi diferensiasi usus yang lebih lebar yang disebut rectum. Pada bagian
ini tidak lagi terjadi pencernaan, fungsinya selain sebagai alat ekskresi, juga
membantu proses osmoregulasi (Hoar 2006). Berdasarkan kebiasaan makanan
terlihat perbedaan struktur anatomis alat pencernaan ikan. Perbedaan yang
mencolok ditemukan pada struktur tapis insang, struktur gigi pada rongga mulut,
keberadaan dan bentuk lambung, serta panjang usus. Tapis insang pada ikan
herbivora banyak, panjang, dan rapat, sementara pada ikan omnivora sedang dan
pada ikan karnivora sedikit, pendek, dan kaku. Rongga mulut pada ikan herbivora
sering tidak bergigi, sementara pada ikan omnivora bergigi kecil dan pada ikan
karnivora umumnya bergigi kuat dan panjang. Ikan herbivora berlambung palsu
atau tidak berlambung, sementara ikan omnivora berlambung dengan bentuk
kantong dan ikan karnivora berlambung dengan bentuk bervariasi.
Usus ikan herbivora sangat panjang beberapa kali panjang tubuhnya,
sementara pada ikan omnivora sedang 2 sampai 3 kali panjang tubuh dan pada
ikan karnivora pendek, kadang lebih pendek dari panjang tubuhnya. Organ hati
13
dan pankreas adalah kelenjar pencernaan yang mensekresikan bahan yang
kemudian digunakan dalam proses pencernaan makanan. Bahan hasil sekresi
kedua organ tersebut akan masuk ke usus melalui ductus choledochus dan ductus
pankreaticus. Adanya hubungan antara kelenjar pencernaan dan usus depan maka
letak kelenjar tersebut berada di sekitar usus depan dan lambung. Keasaman (pH)
lambung pada saat lambung kosong (tidak ada makanan) berkisar antara 4-7,4
sedangkan pada saat penuh berkisar antara 2,2-2,8. Keasaman (pH) usus adalah
netral atau hampir alkalis, yaitu antara 6 sampai 8. Pada ikan grass carp pH
berkisar antara 7,4-8,5 pada usus bagian anterior, pada bagian pertengahan
berkisar antara 7,2-7,6 dan di bagian posterior sekitar 6,8 (Hickling 1960 dalam
Opusynski dan Shireman 1994). Spesies lain dari ikan laut dengan pH usus
berkisar antara 6,1-8,6 (Horn 1989 dalam Opuszynski dan Shireman 1994).
Berdasarkan kebiasaan makannya, Ikan bawal air tawar termasuk jenis
ikan omnivor (Saint-paul dalam Supriatna 1998). Ikan bawal air tawar
(Colossoma macropomum) bersifat kanibal pada saat stadium larva. Jadi pada saat
fase tersebut larva tidak boleh kekurangan makanan karena sifat kanibalnya akan
muncul (Arie 2000) dan untuk Ikan bawal bintang merupakan ikan karnivora yang
cenderung bersifat omnivora, dengan pakan utama plankton dan menyukai udang
ataupun ikan-ikan kecil dan hewan lainnya. (Tatang 1981). Panjang usus berkisar
2-2,5 kali panjang badan.
Usus ikan bawal dilengkapi dengan pyloric caeca pada bagian anterior,
yang merupakan modifikasi dari usus ikan fungsinya sebagai organ pencernaan
dan bentuknya agak membesar dari pada sehingga menurut Suhartono 1991
banyak terdapat enzim yang diproduksi oleh bakteri. Ikan yang memiliki pyloric
caeca (Gambar 3) biasanya ikan yang memiliki pencernaan yang berbeda dengan
ikan secara umum. Pyloric caeca berfungsi sebagai organ tambahan dalam proses
pencernaan, sehingga proses pencernaan dapat berlangsung dengan cepat dan
maksimal (Souza et al 2005). Selain itu pyloric caeca diketahui merupakan tempat
utama dalam pengabsorbsi nutrien dan alat pembantu osmoregulasi tubuh pada