6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Analisis SWOT SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organnisasi dengan kesempatan dan ancaman external. Step dari SWOT analisis dapat dilihat pada gambar .1 (Kurt, 2008:46). Gambar 2.1. Step dari SWOT analisis menurut Kurt (2008) Mengidentifikasi kekuatan Sumber daya perusahaan dan kemampuan berkompetitif Mengidentifikasi kelemahan Sumber daya perusahaan dan kekurangan dalam berkompetitif Mengidentifikasi peluang Pasar perusahaan Mengidentifikasi ancaman Eksternal dari prospek bisnis perusahaan di masa mendatang Tindakan untuk memperbaiki strategi perusahaan - menggunakan kekuatan dan kemampuan perusahaan sebagai pilar strategi - mengejar peluang pasar yang paling sesuai dengan kekuatan dan kemampuan perusahaan - Mengkoreksi kelemahan dan kekurangan yang dapat menggagalkan pengejar peluang pasar yang penting atau meningkatkan kewaspadaan terhadap kerentanan ancaman luar. -penggunaan kekuatan perusahaan untuk mengurangi dampak ancaman eksternal
18
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori...6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Analisis SWOT SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Analisis SWOT
SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk
membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal
organnisasi dengan kesempatan dan ancaman external. Step dari SWOT analisis dapat
dilihat pada gambar .1 (Kurt, 2008:46).
Gambar 2.1.
Step dari SWOT analisis menurut Kurt (2008)
Mengidentifikasi kekuatan Sumber daya perusahaan dan kemampuan berkompetitif
Mengidentifikasi kelemahan Sumber daya perusahaan dan kekurangan dalam berkompetitif
Mengidentifikasi peluang Pasar perusahaan
Mengidentifikasi ancaman Eksternal dari prospek bisnis perusahaan di masa mendatang
Tindakan untuk memperbaiki strategi perusahaan - menggunakan kekuatan dan
kemampuan perusahaan sebagai pilar strategi
- mengejar peluang pasar yang paling sesuai dengan kekuatan dan kemampuan perusahaan
- Mengkoreksi kelemahan dan kekurangan yang dapat menggagalkan pengejar peluang pasar yang penting atau meningkatkan kewaspadaan terhadap kerentanan ancaman luar.
-penggunaan kekuatan perusahaan untuk mengurangi dampak ancaman eksternal
7
Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisa SWOT untuk mencocokkan
antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan. Pencocokan yang baik
akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan meminimumkan
kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat
untuk design strategi yang sukses (Pearce and Robinson, 2013:134),
Analisis SWOT (Singkatan Bahasa Inggris dari kekuatan/strengths,
kelemahan/weaknesses, kesempatan/opportunities, dan ancaman/threats) adalah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesigik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam
proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal di dalam perusahaan
biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S), atau Weakness (W), dan
lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O)
atau Threat (T). Analisis Lingkungan ini disebut sebagai analisis SWOT (Robert W
Duncan, 2007:142).
Analisa SWOT adalah komplit tetapi merupakan alat bantu yang sangat
untuk memperbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya
perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar
lebih baik lagi (Thompson, 2008:97). Analisa SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang berfungsi untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
8
ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut (Fred David, 2007,134)
Para analisis SWOT memberikan informasi untuk membantu dalam hal
mencocokkan perusahaan sumber daya dan kemampuan untuk menganalisa
kompetitif lingkungan di mana bidang perusahaan itu bergerak. Informasi tersebut
dibuat berdasarkan perumusan strategi dan seleksi.
1. Kekuatan /Strength
Sebuah kekuatan perusahaan adalah sumber daya dan kemampuan yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan competitive advantage.
Contoh dari kekuatan tersebut meliputi :
a) Hak paten
b) Nama merek yang kuat
c) Reputasi yang baik dimata para pelanggan
d) Keuntungan biaya operasional
e) Akses eksklusif dalam sumber daya alam kelas tinggi
f) Akses yang menguntungkan di jaringan distribusi.
2. Kelemahan /Weakness
Kelemahan adalah sesuatu yang menyebabkan satu perusahaan kalah bersaing
dengan perusahaan lain. Dalam beberapa kasus, kelemahan bagi satu
perusahaan mungkin merupakan suatu kekuatan bagi perusahaan lainnya.
Sebagai contoh, berikut ini dapat dianggap sebagai Weakness:
1) Kurangnya perlindungan hak paten
9
2) Nama merek yang lemah
3) Reputasi buruk diantara para pelanggan
4) Struktur biaya tinggi
5) Kurangnya akses sumber daya alam yang baik
6) Kurangnya akses untuk saluran distribusi utama.
3. Peluang /Opportunities
Analisis lingkungan eksternal dapat membuahkan peluang baru bagi sebuah
perusahaan untuk meraih keuntungan dan kebutuhan. Beberapa contoh
kesempatan tersebut adalah :
1) Kebutuhan pelanggan yang tidak dipenuhi dipasar
2) Kedatangan teknologi baru
3) Pelonggaran peraturan
4) Penghapusan hambatan perdagangan internasional.
4. Ancaman / Threat
Perubahan dalam lingkungan eksternal juga dapat menghadirkan ancaman
bagi perusahaan. Beberapa contoh ancaman tersebut adalah
1) Perubahan selera konsumen dari produk-produk perusahaan
2) Munculnya produk-produk pengganti
3) Peraturan baru
4) Peningkatan hambatan perdagangan.
Sebuah perusahaan tidak selalu harus mengejar peluang yang
menguntungkan karena dengan mengembangan competitive advantage, ada
kesempatan yang lebih baik untuk meraik kesuksesan dengan cara
10
mengidentifikasikan sebuah kekuatan dan kesempatan mendatang. Dalam
beberapa kasus, perusahaan dapat mengatasi kelemahannya dengan cara
mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang pasti.
Untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangan profil SWOT,
SWOT matriks (juga dikenal sebagai TOWS Matrix) ditunjukkan pada
gambar 2.2
S-O strategi : mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan perusahaan.
W-O strategi : mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.
S-T strategi : mengidentifikasi cara untuk perusahaan dapat menggunakan
kekuatan untuk mengurangi ancaman luar.
W-T strategi : membuat rencana pencegahan ancaman luar karena
kelemahan dari perusahaan.
Gambar 2.2
SWOT/TOWS MAtrix
11
2.2. Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang
perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi
oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan 7 (key success factors) dari
strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi
eksternal yang dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek
dan jangka panjang (Hariadi, 2005:7).
2.3. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran merupakan sebuah konsep kunci dalam teori pemasaran
modern. Pandangan mengenai marketing mix yang dikemukakan oleh (adalah sebagai
12
berikut : Bauran pemasaran (maketing mix) adalah campuran dari variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk
mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Philip Kotler,
2005:82). Pemasaran tidak akan terlepas dari variabel pemasaran. Variabel pemasaran
tersebut sering disebut 4P yang terdiri dari Product, Price, Promotion dan Place.
Bauran pemasaran sebagai berikut : adalah elemen-elemen organisasi perusahaan
yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan
konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen. Berdasarkan definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa marketing merupakan unsur-unsur pemasaran yang
saling terkait, dibaurkan, diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga
perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan
kebutuhan dan keinginan kosumen (Zeithaml and Bitner, 2011:18).
Dari definisi bauran pemasaran diatas dapat dikatakan bahwa keempat elemen
bauran pemasaran tersebut merupakan alat yang dapat dikendalikan perusahaan
dalam memuaskan pasar sasaran. Keempat elemen tersebut saling berkaitan antara
satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti bahwa keputusan dari salah satu unsur akan
mempengaruhi unsur yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan harus dapat
membentuk dan mendapatkan suatu kombinasi dari keempatnya yang paling sesuai
dengan lingkungan yang ada.
13
2.3.1. Produk
2.3.1.1. Pengertian Produk
Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah
produk. Dimana produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah
perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila
perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen dan akhirnya
konsumen memutuskan dan akhirnya konsumen memutuskan untuk
membeli produk yang ditawarkan.
Produk adalah segala sesuatu yang diterima oleh konsumen
atau pembeli/pada saat melakukan pembelian atau menggunakan
produk, secara lebih formal, produk adalah jumlah segenap kepuasan
fisik dan psikologis yang diterima oleh pembeli atau pemakai sebagai
akibat pembelian atau penggunaan sebuah produk (Simamora,
2005:507).
Produk merupakan suatu kinerja penampilan yang tidak
berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki,
serta konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi tersebut (Basu Swasta dan Irawan, 2005:65).
Sesungguhnya konsumen tidak membeli barang tetapi membeli
manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. ’apa yang ditawarkan’
menunjukan sejumlah manfaat yang dapat konsumen dapatkan dari
pembeli suatu barang atau.
14
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba
maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestis
perusahaan dan pelayanaan perusahaan yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannnya (Utami, 2010:86-89).
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa produk
merupakan penampilan atau segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
2.3.1.2. Dimensi Produk
Product atau barang yang dijual, didalam istilah ritail lazim
disebut merchandise. Ada tiga hal yang masuk dalam dimensi produk,
yaitu (Douglas dan Lawrence, 2010:4) :
a) Intensitas, yaitu tentang produktivitas barang-barang yang
dinyatakan sebagai penjualan barang tersebut permeter persegi.
b) Model atau gaya yaitu jenis barang yang akan dijual, seberapa
jauh barang tersebut mengikuti mode atau seberapa inovatifnya
barang tersebut.
c) Keanekaragaman barang yang dijual mengacu pada pilihan akan
jenis dan jumlah barang.
15
2.3.2. Harga
2.3.2.1. Pengertian Harga
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan
faktor penting dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan
oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan
marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga adalah sejumlah
nilai (uang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari
produk atau jasa dan pelayanannya (Utami, 2010:87). Harga
merupakan kemampuan seseorang dalam memperoleh produk atau jasa
yang diinginkan (Erwin Rediono Tan, 2011:27).
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk
barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau pengguna suatu barang atau jasa (Fandy Tjiptono,
2005:151). Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atau suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk jasa
tersebut (Kotler & Amstrong, 2011:439).
Proses penetapan harga ada beberapa faktor yang biasanya
mempengaruhi keputusan akhir antara lain permintaan suatu produk,
target pangsa pasar, reaksi pesaing, penggunaan strategi penetapan
harga, bagian lain dari bauran pemasaran dan biaya untuk
memproduksi atau membeli poduk (William J. Stanton, 2004:13).
16
Dari beberapa teori di atas dapat dikatakan bahwa harga
adalah sejumlah uang atau nilai yang dibutuhkan untuk memperoleh
beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
2.3.2.2. Dimensi Harga
Value atau nilai barang yang dijual. Ada dua dimensi
yang masuk dalam konsep value, yaitu (Douglas dan Lawrence,
2010:4):
b) Nilai berkaitan dengan persepsi konsumen tentang harga yang
ditawarkan dibandingkan dengan pesaing yang ada dibisnis ritail.
c) Kualitas, yang mengacu pada hubungan antara harga dan kualitas
dan posisi toko tersebut di pasar.
d) Diskon berkaitan dengan potongan harga yang ditawarkan kepada
konsumen.
2.3.3. Promosi (Promotion)
2.3.3.1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang
sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru
atau memperluas jaringan pemasaran. Promosi merupakan aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/
membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
17
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk
yang ditawrkan perusahaan yang bersangkutan (Hurriyati, 2005:42).
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Kotler,
2005:65).
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang
ditujukan untuk mendorong permintaan (Martin L. Bell dalam Basu
Swasta dan Irawan, 2005:349). Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran (Basu Swasta dan Irawan, 2005:349).
Dari dua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa merupakan
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/ membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli.
2.3.3.2. Dimensi Promosi
Promosi dengan konsumen, yang meliputi (Douglas dan
Lawrence, 2010:4) :
b) Iklan dan promosi eksternal untuk menanamkan citra (image) toko
18
di benak pelanggan.
c) Iklan promosi tentang barang yang dijual atau harga barang
yang dijual
d) Public relation, menekankan aspek hubungan dengan komunitas
lingkungan. Hal praktis yang bisa dilakukan adalah dengan
membantu aktivitas sosial di lingkungan sekitar.
2.3.4. Tempat (Place)
2.3.4.1. Pengertian Tempat
Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat
komponen pemasaran salah satunya adalah unsur tempat atau dalam
beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi. Hurriyati
menjelaskan untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai
saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan
sebagai tempat pelayanan jasa.
Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai
saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel
channels), sedangkan untuk produk industri, place diartikan sebagai
tempat pelayanan (Kotler, 2005:54). Lokasi berarti berhubungan
dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi
(Lupiyoadi, 2008:61). Lokasi sering menentukan kesuksesan suatu jasa
karena lokasi erat kaitannnya dengan kadar potensial suatu perusahaan
(Fandy Tjiptono, 2005:41).
19
Tempat/lokasi merupakan membuat penyeragaman strategi
tempat menjadi sulit. Masalah ini melibatkan pertimbangan bagaimana
interaksi antara organisasi penyedia dan konsumen serta keputusan
tentang apakah organisasi tersebut memerlukan satu lokasi atau
beberapa lokasi (Basu Swastha dan Irawan, 2005:68). Seseorang
pemasar produk seharusnya mencari cara untuk membangun
pendekatan penyerahan yang tepat serta menghasilkan keuntungan
untuk perusahaannya.
Faktor-faktor yang diperhatikan perusahaan dalam memiliki
lokasi bisnis ritel adalah (Lupiyoadi, 2008:62). Akses, lokasi yang
dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum; Visibilitas, lokasi
dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan raya; Lalu lintas, banyak
orang lalu lalang; Tempat parkir yang luas dan aman; Ekspansi, yaitu
tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan perusahaan;
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa ditawarkan;
Persaingan, lokasi pesaing.
Dari ketiga teori di atas dapat dikatakan bahwa distribusi
merupakan tempat atau lokasi pelayanan yang digunakan dalam
memasok kepada konsumen yang dituju merupakan keputusan kunci
sebagai tempat untuk melakukan transaksi.
2.3.4.2. Dimensi Lokasi
Place atau aspek lokasi toko merupakan hal yang sangat
20
penting dalam bisnis ritail, meliputi (Douglas dan Lawrence, 2010:4) :
a) Pemilihan wilayah yang tepat dimana bisnis dijalankan.
b) Ukuran besar kecilnya toko dan bentuk toko yang dapat
memaksimalkan produktivitas toko.
c) Fasilitas yang dapat mempengaruhi keberadaan toko tersebut,
misalnya fasilitas didalam toko, tempat parkir, fasilitas umum,
dan hal-hal lain yang memberikan kenyamanan bagi pelanggan.
d) Tata letak (layout) atau pemajangan barang (merchandise) di
dalam toko.
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Edi Sukardono, Ma’mun Sarma, dan Komar Sumantadinata (2013), Strategi
Pemasaran Restoran Pecel Lele Lela Cabang Pinangranti, Jakarta Timur. Berdasarkan
analisis kelayakan finansial pada tingkat diskonto 6%, bahwa perusahaan dinilai
layak untuk dilakukan. Bauran pemasaran jasa yang telah diterapkan antara lain