8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Wirausaha Menurut Peter F. Drucker dalam buku Dr.Kasmir ( 2017 : 20 ) menmgatakan bahwa kewiraushaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lainnya. Sementara itu Zimmer dalam buku Dr. Kasmir ( 2017 : 20 ) mengartikan bahwa kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kretivitas dan inovasi dalam memecahkan persolaan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan ( Usaha ). Sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F.Drucker (1994) dalam buku Dr.Suryana,M.Si ( 2006 : 13 ) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Disini penekanan kewirausahaan adalah mengenai proses menciptakan sesuatu yang berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan tenaga dengan berbagai resiko sosial dan mendapatkan penghargaan akan sesuatu yang diperoleh beserta dengan timbulnya kepuasaaan pribadi dari hasil yang diperoleh. Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Wirausaha
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Wirausaha
Menurut Peter F. Drucker dalam buku Dr.Kasmir ( 2017 : 20 ) menmgatakan
bahwa kewiraushaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda dari yang lainnya.
Sementara itu Zimmer dalam buku Dr. Kasmir ( 2017 : 20 ) mengartikan
bahwa kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kretivitas dan inovasi dalam
memecahkan persolaan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (
Usaha ).
Sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F.Drucker (1994)
dalam buku Dr.Suryana,M.Si ( 2006 : 13 ) mendefinisikan kewirausahaan sebagai
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Disini penekanan kewirausahaan adalah mengenai proses menciptakan
sesuatu yang berbeda, yang memiliki nilai tambah melalui pengorbanan waktu dan
tenaga dengan berbagai resiko sosial dan mendapatkan penghargaan akan sesuatu
yang diperoleh beserta dengan timbulnya kepuasaaan pribadi dari hasil yang
diperoleh. Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai
9
sesuatu bisnis yang baru. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wirausaha adalah
orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan atau
peluangpeluang bisnis (Sudrajad, 2011:26).
Kesimpulan dari pengertian diatas bahwa kwirausahaan adalah proses
seseorang yang ingin mencapai atau menciptakan kekayaan inkremental dan
menanggung semua resiko yang dihadapi oleh setiap individu tersebut
2.1.2 Karakteristik Wirausaha
Menurut para ahli mengatakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep
yang berbeda–beda.Geoffreyn G. Meredith (1996 : 5-6) dalam buku Dr.Suryana,M.Si
( 2006:24 ) untuk menjadi wirausahawan, seorang harus memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1. Percaya diri dan optomis
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan
4. Kepemimpinan
5. Keorisinalan
6. Berorientasi masa depan
Geoffreyn G. Meredith (1996 : 5-6) dalam buku Dr.Suryana,M.Si (2006:24)
2.1.3 Karakteristik Wirausaha Di Indonesia
Banyak cara untuk cara menjadi seorang wirausahawan, antara lain dengan
mendirikan bisnis baru ataupun membeli sistem bisnis yang telah ada dan telah
berjalan, yaitu dengan sistem bisnis waralaba. Bagi masyarakat yang ingin menjadi
10
pengusaha tetapi belum memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bisnis,
waralaba atau franchise merupakan bisnis yang cocok bagi mereka karena tidak perlu
membangun bisnis mulai dari nol, sehingga potensi kegagalan dalam memulai usaha
sangatlah kecil, hal ini karena sistem tersebut telah teruji dan siap dijalankan oleh
pembeli sistem bisnis tersebut (Hapsari, 2008). Di Indonesia, waralaba atau
franchising dianggap sebagai salah satu alternatif strategi dalam pengembangan bisnis
yang ideal. Hal itu dikarenakan kapasitas pasar yang dipengaruhi oleh struktur
penduduk, daya beli dan pola konsumsi yang terbatas. 2 Fenomena yang menarik di
beberapa tahun terakhir yaitu semakin tumbuh suburnya bisnis franchise atau
waralaba lokal di Indonesia. Saat ini banyak sekali waralaba lokal yang kreatif
menawarkan produk dan jasa yang menarik kepada masyarakat di kota-kota.
Beberapa diantaranya membuka gerai-gerai di pusat perbelanjaan dan di jalan-jalan
utama perkotaan yang lokasinya sangat strategis.
2.1.4 STRATEGI PEMASARAN
Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para ahli. Menurut Marrus
dalam Umar (2001:31) strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
11
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad
dalam Umar, 2001:31).
Menurut American Marketing Assosiation dalam Kotler dan Keller (2009:6)
yang disitasi oleh (Taufik & Suprajang, 2015) pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.
Menurut Peter Drucker dalam kotler dan keller(2009:7) pemasaran
hendaknya menghasilkanseorang pelanggan yang siap untuk membeli semua yang
dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu. Dan setiap usaha
harus dapat merumuskan strategi pemasarannya masing-masing sesuai dengan tujuan
pemasaran yang ingin dicapai.
Menurut Chandra (2002:93), strategi pemasaran merupakan rencana yang
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau
program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran
tertentu Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga,
memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan
saluran distribusi, dansebagainya.
12
2.1.5 KOMPONEN STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran memiliki tiga komponen yakni segmentasi, targeting, positioning:
Gambar 2.1. 5 Komponen Strategi Pemasaran
Dari paparan gambar 2 dapat kita ketahui bahwa langkah pertama ialah
segmentation dengan cara membagi pasar dalam variabel yang berbeda menurut
kebutuhan, karakteristik, dan perilaku kemudian mengembangkan bentuk segmen
yang dinilai menguntungkan perusahaan. Langkah kedua targeting ialah proses
mengevaluasi daya tarik masing masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih
jumlah segmen yang dimasuki. Langkah positioning yang efektif dimulai dengan
diferensiasi yang benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar perusahaan
sehingga perusahaan dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen.Sedangkan
positioningadalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda,
dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran.
13
1. Segmentasi
Pasar terdiri dari banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan. Pemasar
harus menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik. Konsumen dapat
dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara berdasarkan faktor geografis,
demografis, psikografis, dan perilaku. Proses pembagian pasar menjadi kelompok
pembeli berbeda yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
berbeda,yang mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah disebut
segmentasi pasar.
Bentuk-bentuk pasar pada saat ini banyak dipengaruhi oleh kondisi
budaya (culture) suatu masyarakat yang pada akhirnya ilmu pengetahuan dan hokum
suatu bangsa mempengaruhi corak suatu pasar.
2. Targeting
Setelah melakukan segmentasi, perusahaan melakukan pemilihan segmen
atau segmen- segmen yang akan dimasuki. Segmen inilah yang disebut targeting dan
dengan targeting ini berarti upaya menempatkan sumber daya perusahaan secara
berdaya guna, karena itu, targeting ini disebut fitting strategy atau strategi ketepatan.
3. Positioning
Setelah pemetaan dan penempatan perusahaan harus memastikan
keberadaanya diingatan pelanggan dalam pasar sasaran.Karena itu, strategi ini disebut
14
being strategy atau strategi keberadaan. Positioning yang efektif adalah dimulai
dengan differensiasi yang benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar
perusahaan sehingga perusahaan dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen.
Setelah perusahaan memilih posisi yang diinginkan, perusahaan harus mengambil
langkah yang kuat untuk menghantarkan dan menyampaikan posisi itu kepada
konsumen sasaran. Seluruh program pemasaran perusahaan harus mendukung
strategi positioning yang dipilih.
2.1.6 Marketing Mix (Bauran pemasaran)
Setelah memutuskan seluruh strategi pemasarannya, perusahaan siap untuk
mulai merencanakan rincian bauran pemasaran, salah satu konsep utama dalam
pemasaran modern. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat variabel
yang disebut “4P”: Produc(produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion
(promosi).
15
Gambar 2.1.6 Bagan Marketing Mix
2.1.6.1`Produc (Produk)
Menurut Philip Kotler dalam buku Dr. Kasmir ( 2017 : 188 ) produk adalah
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan
Menurut swastha (2009 : 94 ) produk adalah suatu sifat yang komplek baik
dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, pengecer, yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur paling
penting, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama suatu
16
strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan
meninggalkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.
Sesuai definisi diatas, dalam buku Dr. Kasmir ( 2017 : 189 ) produk
dikelompokan menjadi dua jenis , yaitu :
1. Prdouk yang berupa benda fisik maupun benda berwujud, seperti meja, kursi,
mobil, rumah, dll
2. Produk yang tidak berwujud biasannya disebut jasa. Jasa dapat disediakan
dalam berbagai wahana seperti pribadi, tempat, kegiatan, organisasi, dan ide –
ide.
Menurut Kotler dan Amstrong (2007), produk sebagai salah satu variabel
bauran pemasaran memiliki bauran produk tersendiri. Menurut Kotler dan Amstrong
(2007) bauran pemasaran terdiri dari : (1). Jenis produk (2). Mutu atau kualitas (3).
Rancangan (4). Ciri-ciri (5). Nama merk (6). Kemasan (7). Ukuran (8). Pelayanan.
Untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggan, maka perusahaan harus memproduksi produk yang berkualitas dan
bermanfaat secara optimal.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
berbagai ,macam hal yang di tawarkan di pasar untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen, produk dapat dikategorikan dua macam yaitu berupa barang
dan jasa. Pada kenyataannya konsumen tidak membeli barang atau jasa, tetappi
17
konsumen menginginkan manfaat yang optimal dan nilai yang tinggi dari keseluruhan
produk yang ditawarkan.
2.1.6.2 Price (Harga)
Harga merupakan satu satunya unsur bauran pemasaran yang
memberikanpemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur
lainnya (produk, tempat,dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran
(Tjiptono, 2008 : 151). Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 63) harga adalah
jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk.
Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga bisa diungkapkan denganberbagai
istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah,honorarium,
SPP, dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga adalahsatuan moneter
atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yangditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang ataujasa.Sementara itu,
dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakansebagai indikator nilai
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yangdirasakan atas suatu
barang atau jasa.Jumlah uang yang dibayar pelanggan untuk produk tertentu atau juga
dapat dikatakan merupakan biaya pembeli, harga harus sebanding dengan
penawarannilai kepada pelanggan. Tujuan penetapan harga yaitu:
18
1) Bertahan hidup
2) Maksimalisasi laba jangka pendek
3) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek
4) Pertumbuhan penjualan maksimum
5) Menyaring pasar secara maksimum
6) Unggul dalam suatu produk
Keenam tujuan dari penjual tersebut dapat dicapai melalui strategipenetapan
harga. Harga terdiri dari komponen-komponen daftar harga, diskon,potongan, syarat
kredit dan jangka waktu pembayaran. Harga adalah jumlah uang yang telah
ditentukan oleh penjual untukmenjual produknya kepada konsumen.Cara menetapkan
harga tersebut yaitu penjual menghitung biaya produksi ditambah dengan laba yang
diinginkan.
2.1.6.3 Place (Tempat)
Tempat atau saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang sering
tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap
untuk digunakan atau dikonsumsi.
Saluran distribusi dapat di definisikan sebagai himpunan perusahaan dan
perorangan yang mengambil alih hak atau membantu dalam pengalihan hak atas
barang atau jasa tertentu selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke
konsumen (Kotler, 2005).Saluran distribusi didasarkan pada tujuan perusahaan yang
19
ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran, dan karakteristik produk yang
ditawarkan. Dalam mendistribusikan produk yang telah diproduksi,perusahaan
mempunyai beberapa langkah alternatif yang dapat diambil,antara lain :