9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Kampanye dalam Komunikasi Politik 2.1.1 Pengertian Komunikasi dan lambang Komunikasi berasal dari Bahasa latin, communication, yang berarti „pemberitahuan‟. Secara garis besar dalam proses komunikasi, harus ada unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran oikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan) Mulyana (2000). Simbol adalah suatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan Verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersana, seperti memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan Bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut Mulyana (2000). Lambang adalah salah satu kategori tanda, hubungan antara tanda dengan objek dapat juga dipresentasikan oleh ikon dan indeks, namum ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai apa yang direpresentasikan. Kita sering
41
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Politikeprints.umm.ac.id/53987/3/BAB II.pdf · komunikasi massa yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang ... aktual dan potensial mengenai fungsi dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perspektif Kampanye dalam Komunikasi Politik
2.1.1 Pengertian Komunikasi dan lambang
Komunikasi berasal dari Bahasa latin, communication, yang berarti
„pemberitahuan‟. Secara garis besar dalam proses komunikasi, harus ada
unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran oikiran dan
pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan
(penerima pesan) Mulyana (2000).
Simbol adalah suatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu
lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi
kata-kata (pesan Verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya
disepakati bersana, seperti memasang bendera di halaman rumah untuk
menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada negara. Kemampuan
manusia menggunakan lambang verbal memungkinkan perkembangan
Bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek tanpa
kehadiran manusia dan objek tersebut Mulyana (2000).
Lambang adalah salah satu kategori tanda, hubungan antara tanda
dengan objek dapat juga dipresentasikan oleh ikon dan indeks, namum
ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda
fisik yang menyerupai apa yang direpresentasikan. Kita sering
10
menggunakan ikon untuk tanda-tanda pada layar computer yang
mempresentasikan program-program tertentu, padahal sebagian dari
tanda-tanda tersebut mungkin tepat disebut lambang Mulyana (2000)
Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna dan kitalah yang
memaknai lambang tersebut. Makna sebenarnya ada pada dalam kepala
kita, bukan terletak pada lambang itu sendiri. Kalaupun ada orang yang
mengatakan bahwa kata-kata mempunyai makna, yang ia maksudkan
sebenarnya bahwa kata itu sendiri mendorong orang untuk memberi
makna (yang telah disetujui bersama) terhadap kata itu sendiri. Persoalan
akan timbul bila para peserta komunikasi tidak memberi makna yang
sama pada suatu kata Mulyaana (2000)
Dedi Mulyana dalam bukunya yang berujul Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar (2000) membagi konteks komunikasi menjadi enam
macam, yaitu :
1. Komunikasi intrapribadi (Interpersonal Communication) yang
sering disebut dengan diri sendiri. Dalam konteks ini sebelum
dilakukannya komunikasi dengan orang lain kita biasanya
berkomunikasi dulu dengan diri sendiri. Contoh dari komunikasi
ini yairtu berpikir.
2. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication) yaitu
komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih secara
11
tatap muka dan memungkinkan adanya umpan balik secara
langsung.
3. Komunikasi kelompok yaitu komunikasi yang terjadi didalam
sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama dan saling
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
bersama, meskipun didalamnya masing-masing orang memiliki
peran yang berbeda. Contoh dari komunikasi kelompok adalah
komunikasi dengan kluarga, tetangga, teman dekat, dll.
4. Komunikasi public (Public Communication) yaitu suatu bentuk
komunikasi yang terjadi antara seorang komunikator atau
pembicara dengan sejumlah pendengar yang berjumlah besar atau
khalayak yang tidak dapat dikenali satu persatu. Bentuknya lebih
formal daripada komunikasi antarpribadi atau kelompok serta
dibutuhkan persiapan yang matang. Komunikator atau pembicara
bersifat aktif, sedangkan audience atau pendengar bersifat pasif.
Umpan balikyang diberikanpun terbatas. Komunikasi public
inisering kali berbentuk seperti pidato ataupun ceramah.
5. Komunikasi organisasi (Organizational Commmuncation)
merupakan suatu bentuk komunikasi yang terjadi pada sebuah
organisasi, bersifat formal dan informal juga berlangsung dalam
jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
6. Komunikasi massa (Mass Communication), yaitu komunikasi
yang menggunakan media massa dalam penyampaian pesan.
12
Media massa yang digunakan dalam komunikasi massa ini
beragam, baik media massa cetak seperti surat kabar dan majalah,
hingga media massa elektronik sepertiradio dan televise. Dalam
komunikasi massa yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang
yang dolembagakan dan ditujukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar di banyak tempat dan bersifat heterogen.
2.1.2 Bidang-Bidang Komunikasi
Maksud dari bidang ialah aspek bidang kehidupan manusia itu
sendiri, dimana diantara aspek kehidupan manusia berbeda antara bidang
satu dengan lainnya. Bidang komunikasi mencakup bebrapa jenis
komunikasi: Komunikasi Sosial, Komunikasi Organisasi, Komunikasi
Bisnis, Komunikasi politik, Komunikasi Internasional, komunikasi
antarbudaya, komunikasi pembangunan. Selain tersebut, dalam beberapa
literatur lain seperti komunikasi keluarga, kesehatan dan sebagainya.
Namun sebenarnya bidang komunikasi tersebut sudah termasuk pada
bidang komunikasi yang sudah disebutkan sebelumnya.
2.1.3 Komunikasi Politik
Komunikasi politik merupakan komunikasi yang mengandung
pesan politik, aktor politik, berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan,
dan kebijakan pemerintah. pada maksud tersebut, sebagai sebuah ilmu
terapan, komunikasi politik bukan merupakan hal yang baru saja terjadi.
Komunikasi politik dapat dipahami pula sebagai komunikasi yang
13
sedang terjadi pada yang memrintah dan yang diperntah. Rush dan
Althoff ( 1997).
Pada dasarnya komunikasi politik tidak beracuan terbatas pada
acara politik tahunan seperti pemilhan umum saja, namun komunikasi
politik juga meliputi segala macam-macam komunikasi yang dilakukan
dengan tujuan untuk menyebarkan pesan politik dari pelaku politik
tertentu untuk mendapatkan dukungan massa. Secara teoritis fenomena
komunikasi politik berlangsung dalam suatu masyarakat, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, dimana bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari proses politik tempat komunikasi itu berlangsung. Maka dari itu
kegiatan komunikasi politik di setiap negara tidak dapat dilepaskan dari
proses yang terjad pada politik yang sudah menjadi latar kehidupan
sehari-hari.
Blake dan Haroldaen dalam Syobah (2012), mengemukakan
komunikasi politik merupakan komunikasi yang memiliki efek yang
aktual dan potensial mengenai fungsi dari penjelasan politik ataupun
entitas politik lainnya. Pada Dan Nimmo dalam Syobah (2012)
menjelaskan bahwa komunikasi politik merupakan suatu kegiatan
komunikasi yang berdasarkan konsekuensinya (aktual maupun potensial)
mengatur seluruh kegiatan manusia dalam suatu situasi konflik.
Ada beberapa prinsipkomunikasi politik: Pertama, konsisten
melakukan komunikasi politik, informasi atau pesan yang dikirimkan
14
harus sejalan dengan substnasi platfom suatu oraganisasi partai serta
konsisten dengan pemikiran partai juga public. Kedua, replikasi. Didalam
melakukan komunkasi politik informasi yang disampaikan harus
berulang kali sehingga konsituen dan public akan paham betul dengan isi
platfom partai serta apa yang sedang diperjuangkan oleh partai. Yang
ketiga, evidence. Dalam komunikasi politik informasi atau pesan yang
disampaikan oleh organisasi partai wajib ada dan juga dapat dibuktikan
keabsahan dan keberadaannya.
Wahid dalam bukunya Komunikasi Politik teori, konsep, dan
aplikasi pada era media baru (2016) menjelaskan bahwa proses politik
membutuhkan saluran dan media komunikasi yang akurat. Prosedur atau
metode serta media komunikasi politik seakan sudah menjadi kebutuhan
yang tidak dapat dipisahkan dari proses serta aktivitas politik saat ini.
Saluran politik sangat diperlukan dalam aktivitas komunikasi politik agar
sampai kepada masyarakat.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, masyarakat berhak dan
wajib terinformasi oleh beragam kebijakan public yang dilakukan
pemerintah atau pejabat public lainnya. Berdasarkan pertimbangan
tersebut saluran serta media dalam sebuah komunikasi politik berperan
penting karena merupakan publisitas politik terhadap masyarakat.
Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi membuat media baik
15
itu media cetak maupun elektronik, mampu mengantarkan informasi
kepada khalayak dengan sangat efektif.
Rivers, Jensen dan Peterson dalam Wahid (2016), menyatakan
bahwa media mampu menyampaikan serta menjangkau khalayak dalam
jumlah yang sangat besar dan serentak. Sebagai saluran komunikasi
politik, media mempunyai karakteristik yaitu :
1. Media massa arus komunikasinya menggunakan satu arah,
sedangkan new media dan social media arus komunikasinya
cenderung timbal balik bisa juga disebut dua arah, bahkan dapat
melahirkan diskusi secara mendalam di antara para penikmat
media tersebut atau konsekuen media.
2. Pada media massa pasti ada proses seleksi, sedangkan di new
media dan social media lebih terbuka.
3. Dapat mencapai khalayak dalam jumlah yang luas .
4. Mendapatkan massa sebanyak mungkin.
5. Komunikasi dilakukan suatu organisasi sosial yang harus
responsif terhadap kondisi sekitar lingkungannya.
2.2 Kampanye Politik
Kampanye politik adalah proses bentuk suatu informasi dalam
beragam bentuk pesan politik kepada orang banyak menggunakan saluran
dan media komunikasi tertentu untuk memengaruhi dan mencipatakan opini
public atau sebuah upaya yang terorganisir dengan berujuan untuk
16
memengaruhi proses penentuan keputusan para pemilih. Kampnye politik
selalu beracuan pada kampanye Pemiluu. Wujud komunikasi politik yang
diperankan oleh seorang, kelompok, atau organisasi partai politik dalam
periode waktu yang tertentu untuk mendapatkan dorongan politik dari
masyarakat. Kampanye politik diatur dengan peraturan sendiri, baik waktu
tata cara, pengawasan, dan sanksi jika terjadi pelanggaran. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa, kampanye politik adalah kegiatan yang
bersifat formal sebagai ajag perebutan jabatan politik.
Kampanye merupakan tindakan professional yang juga melibatkan
media untuk memudahkan menjangkau khalayak dalam jumlah yang besar
sehingga membutuhkan biaya yang besar dan proses kerja yang terencana.
Tak terlewatkan, kampanye politik memiliki tujuan :
1. Melakukan persuasi pihak lainnya untuk menampung, memodifikasi,
atau menangkis ide-ide, sikap, tindakan praktis, dan karakter tertentu.
2. Upaya promosi kepada pemberi suara yang laten atau potensial.
3. Membuat efek tertentu kepada sejumlah besar pemilih.
4. Memengaruhi pemilih target yang sudah di targetkan.
Kampanye politik merupaka tindakan politik yang terorganisasi oleh
komunikator professional yang dikenal sebagai tim sukses, konsultan
kampanye, manajer kampanye, dan spin doctor. Spin doctor atau public
relations politik adalah seseorang yang mempunyai potensi untuk mengusai
public, menggerakan massa, dan mengontrol media dan pembuat konsep
17
politik yang bertujuan untuk merubah pilihan pemilih. Posisi spin doctor
berada sebagai jembatan antara politikus yang akan ditampilkan dengan
para wartawan yang akan mempublikasikan. Tak hanya menjembatani
antara partai dan media akan tetapi memiliki tugas yang sangat vital dan
memastikan langkah selanjutnya dalam dunia pertarungan kekuasaan
politik.
Agar kampanye dapat berhasil dengan maksimal, diperlukan bebrapa
jenis kampanye, terutama jika jumlah khalayak dan pesaing banyak. Semua
strategi kampanye harus diupayakan sehingga mampu mencapai kepada
sasaran. Dengan demikian diperlukan kecerdasan manajer kampanye untuk
mengelola kampanye agar efisien dan efektif. Persuasi pada massa
dilakukan melalui tatap muka atau menggunakan berbagai media, baik
media cetak maupun elektronik, serta media luar ruang, seperti spanduk,
baliho, poster, selebaran, atau bahkan media social (new media).
2.2.1 Kampanye Dalam Prespektif Komunikasi
Jika dilihat dari beberapa aspek dalam kampanye dan
propaganda, tujuan komunikasi ialah mempromosikan atau
mempublikasikan. Dalam dunia periklanan, tujuan komunikasi adalah
memberikan informasi suatu produk yang dikampanyekan. Pesannya
menekankan rayuan dan menaburkan awareness dalam hati dan pikiran
komunsumen sebagai upaya memberi masukan pembeli.
18
Menurut Carl Von Clausewitz, strategi ialah sebuah
pengetahuan tentang penggunaan pertandingan untuk menajadi
pemenang dalam perperangan. Hal tersebut berlanjut ke ranah politik
Stephens dan Barke (2006). “kata strategi mempunyai pengertian yang
terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang,
artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya
perusahaan menghadapi tekanan yang muncul dari dalam atau luar”-
Soemirat dan Ardianto (2005).
Berdasarkan bebrapa definisi tersebut, strategi dapat disimpulkan
sebagai ilmu yang mempelejari penggunaan pertempuran untuk
menjuarai sebuah pertandingan politik, seperangkat hipotesis pada dalam
model hubungan cause dan effect, perencanaaan dan manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi,dan terkait dengan hal kemengangan,
kehidupan, atau daya juang.
Kampanye politik tidak dapat dilakukan tanpa mennggunakan strategi
dan bergayaguna bagi pembentukan opini public positif. Tanpa strategi,
kampanye dapat tidak berhasil bahkan dapat merusak kepentingan actor
dan institusi politik. Jadi, strategi pada hakikatnya merupakan suatu
perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam
praktik operasionalnya. Salah satu stratgei yang sangat diperlukan dalam
kampanye politik merupakan strategi komunikasi secara efektif yang
dapat mengubah sikap, mengubah opini,dan mengubah perilaku.
19
Isi dari kampanye politik ialah pesan, pesan bisa berupa ide, pikiran,
informasi, gagasan, dan perasaan. Pikiran dan pesan tidak mungkin dapat
diketahui oleh komunikan jika tidak menggunakan lambang yang sama
dimengerti. Definisi komunikasi dalam kampanye ialah suatu
pengoperan lambang-lambang yang bermakna antar individu. Artinya,
pesan kampanye memegang penting dalam proses kampanye. Pesan
adalah apa yang akan dengan mudah dan cepat dimengerti oleh khalayak
sebagai salah satu bentuk kelebihan pesan yang dibuat dari Bahasa
verbal.
2.2.2 Komponen-komponen komunikasi pada kampanye politik
Dalam setiap proses komunikasi politik senantiasa melibatkan
pesan politik dan actor politik, media politik, khalayak politik, serta efek
dana tau tujuan politik. Proses komunikasi politik juga melibatkan
perdebatan mengenai kekuasaan, pemerintahaan, dan kebijakan
pemerintag, hubungan pengiasa dengan rakyat atau masyarakat yang
integral dalam proses politik. Dalam proses aktivitas komunikasi politik
sangat penting untuk mengetahui dan memahami keterlibatan komponen
atau unsur komunikasi politik agar aktivitas politik dapat dikelola serta
dikembangkan dengan baik.
Komunikasi politik memiliki Unsur-unsur yang terdapat
didalamnya, yaitu:
1. Komunikator politik
20
Komunikator politik pada dasarnya adalah semua orang yang
berkomunikasi tentang politik, mulai dari obrolan di warung kopi
hingga siding parlemen untuk membahas konstitusi negara.
Komunikator utamanya adalah para pemimpin politik atau pejabat
pemerintah karena mereka aktif menciptakan pesan politik bagi
kepentingan politis mereka. Komunikator politik utama
memeainkan peran social yang utama khususnya dalam
pembentukan opini publik. Dalam proses politik hampir tidak
mungkin para pemimpin atau komunikator politik tidak berupaya
membentuk opini publik. Para komunikator menciptakan opini
public karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan, yang
awalnya ditolak, kemudaian dipertimbangkan, dan akhirnya
diterima.
2. Pesan komunikasi politik
Pesan yang dihasilkan dari para peserta komunikasi banyak
bentuknya serta menghasilkan berbagi makna, struktur, dan akibat,
studi tentang keragaman tersebut merupakan suatu segi dari ilmu
semiotika, yaitu teori umum mengenai tanda dan Bahasa. Mark
roelofs menyatakan bahwa politik adalah pembicaraan, sedangkan
kegiatan politik adalah berbicara. Namun, tidak semua
pembicaraan tersebut adalah politik (nimmo, 2009). Pembicaraaan
politik merupakan pesan politik yang bisa disampaikan dalam
beragam bentuk: berita, informasi, iklan, gambar, dan lainlain.
21
Pesam politik ialah inti dari peristiwa politik yang menghubungkan
antara politikus dan khalayak.
3. Media Komunikasi Politik
Media dalam komunikasi politik mempunyai peran yang sangat
penting karena menjadi publisitas politik terhadap masyarakat luas.
Siapa pun komunikator atau aktivis politik akan berusaha
menguasai media, siapa yang menguasai media maka ia hampir
memenagi pertarungan politik. Sejak kemajuan teknologi dan
informasi, media cetak maupun media elektronik dapat
mengantarkan infromasi pada khalayak dengan sangat efektif.
Media massa sering juga disebut sebagai the fourth estate dalam
kehidupan social ekonomi, terutama karena peran yang dimainkan
media massa dalam kaitannya dengan pengembangan kehidupan
social ekonomi dan politik masyarakat. Sebagai alat untuk
menyampaikan berita, penilaian, atau gambaran umum tentang
banyak hal, media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai
institusi yang mampu membentuk opini publik media massa juga
dapat berkembang menadi kelompok penekan terhadap suatu ide
atau gagasan, bahkan suatu kepentingan atau citra yang ia
representasikan untuk diletakan dalam konteks kehidupan yang
lebih empiritis. Saluran komunikasi interpersonal, kelompok,
organisasi, massa, dan masyarakat. Sedangkan dimensi dari saluran
komunikasi politik terdiri atas lambang-lambang pembicaraan
22
politik , seperti kata, gambar, video, dan tindakan. Artinya, setiap
proses politik memerlukan saluran dan media komunikasi untuk
lebih mudah menyampaikan pesan politik kepada khalayak dengan
beragam bentuk dan tujuan komunikator politik.
4. Khayalak komunikasi politik
Jika memandang dari sisi politik, pengertian khalaya berarti
individu atau kelompok masyarakat yang menerima informasi
berupa komponen pesan-pesan politik. Dalam pembahasan ini,
pembicaraan mengenai khalayak akan difokuskan pada khalayak
dalam arti masyarakat luas atau yang sering kita sebut publik.
Sebagai seuatu istilah, public atau khalayak menunjuk pada
pengelompokan dan pengorganisasian orang-orang dengan
kepentingan yang sama. Publik adalah suatu kelompok yang
sedang dihadapkan pada permasalahan yang sulit serta saling
berbeda pendirian dan pendapat serta pemecahannya.
5. Efek Komunikasi Politik
Efek komunikasi adalah dampak dampak dari beragam bentuk
pesan komunikasi yang ditransformasikan dalam interaksi
komunikasi atau komunikasi massa sebagai target audience yang
menjadi sasaran media dan saluran politik lainnya. Efek dari media
terdiri dari efek langsung, dan efek tidak langsung. Efek langsung
adalah efek komunikasi politik yang diterpa oleh khalayak secara
langsung, misalnya kampanye langsung, di mana politikus
23
menyampaikan isu politik tertentu. Efek tidak langsung ialah efek
komunikasi politik yang diterima khalayak secara tidak langsung.
Misalnya, sosialisai kebijakan berupa pesan politik melalui media
massa. Sedangkan dari segi waktu, terdapat efek jangka pendek,
dan efek jangka panjang. Efek komunikasi menjadi penting dalam
proses politik karena merupakan indicator kesuksesan pesan politik
yang dikirimkan oleh komunikator politik. Pengiriman pesan dalam
bentuk apa pun diharapkan memberikan efek yang terbaca dengan
terbentuknya opini publik. Tentu saja yang diberikan harusnya
ialah opini publik positif yang selanjutnya berubah menjadi sikap
dan perilaku yang positif yang di terima untuk khalayak.
2.3 Media Baru Dalam Dinamika Politik
Media baru merupakan sebuah terminologi yang sudah ada sejak
45 tahun yang lalu. Jika dijelaskan secara dasar, istilah pada media baru
tidak menujunjuk ke suatu teknologi yang berkarakterustik akan tetapi
lebih bersifat berramai-ramai dengan kondisi Media baru saat ini yang
berkaitan erat dengan internet. McLuhan dalam Sahar (2014),
memperkenalkan istilah Media Baru akan tetapi Media Baru yang
dimaksudkan McLuhan tidak sama dengan Media baru yang dikenal saat
ini. Media Baru yang dimaksud disini merupakan suatu Kemajuan
tekonologi komunikasi yang dalam sejarah telah memperluas cakupan
komunikasi bagi manusia. McLuhan kemajuan tersebut berpuncak pada
era media massa modern tetapi disisi lain McLuhan menggunakan istilah
24
Media baru untuk menjelaskan sesuatu yang sama dengan yang
dijelaskan dengan media baru dewasa ini. Sahar (2014). Sekarang ini
media baru dimaknai sebagai sebutan yang melindungi penjelasan
mengenai kondisi teknologi digital dan juga internet baru, dan juga efek
terhadap budaya disekitar. Terkadang dikaitkan dengan istilah revolusi
digital , maka media baru dapat digunakan untuk menjelaskan
kemunculan media yang bersifat digital, terkomputerisasi serta
berjaringan sebagai efek dari semakin berkembangnya teknologi
informasi dan juga komunikasi. Media barumemungkinkan para
penggunanya untuk mengakses berbagai konten media kapan saja,
dimana saja dengan menggunakan berbagai alat elektronik. Media baru
memiliki sifat interaktif dan bebas. Interaktif disini yang dimaksud
adalah penikmat media baru dapat saling berkomunikasi secara langsung
dengan isi media yang mereka konsumsi, secara aktif dapat memilih
konten media dan memberikan respon terhadap konten media tersebut
secara langsung. Sifat bebas pada medua baru berkaitan pula dengan
konten yang terkandung dalam media baru, khalayak juga dapat dengan
bebas membuat konten-konten media yang mengadung berbagai
informasi yang ada. Dengan tidak hanya mengenal pembuatnya tetapi
masyarakat juga memegang control terhadap penyebaran serta
penggunaan konten yang dibuatnya dalam media baru.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa media baru, dengan
sifatnya yang terbuka dan interaktif, merupakan bentuk baru dari
25
partisipasi politik. Internet bahkan memiliki potensi untuk meningkatkan
partisipasi dalam jumlah yang besar dalam masyarakat demokratis.
Dengan kemudahan yang dimiliki internet, setiap warga negara bisa
dengan mudah terlibat aktif dalam partsipasi politik, misalnya mengirim
email ke seorang politikus atau mendatangani petisi online, dengan
harapan bahwa pesan politik mereka akan sampai untuk bisa mengubah
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan public. Hal inilah yang tak
bisa dilakukan oleh media elektronik lainnya.
2.4 Iklan Dalam Kampanye Politik
2.4.1 Pengertian Iklan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI 2008) menjelaskan
bahwa iklan adalah sebagai berita pesanan untuk mendorong ataupun
membujuk kepada khalayak ramai tentang barang dan jasa yang
ditawarkan, pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang
maupun jasa yang dijual, dipasang didala media massa seperti surat kabar
serta majalah. Rani dalam Briyandewo 2017, menjelaskan bahwa iklan
sebagai alat yang dimanfaatkan untuk menarik perhatian, sehubungan
dengan produk yang diiklankan dengan sasaran khalayak ramai. Iklan
juga diartikan sebagai alat untuk memancing perhatian kepada calon
konsumen dengan membangkitkan rasa ingin tahu konsumen dengan
melalui kata-kata dan gambar-gambar. Iklan adalah salah satu media
26
komunikasi yang sangat efektif untuk digunakan sebagai alat
penghubung kepada calon konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi
untuk penghubung pada calon konsumen dalam menawarkan produk
maupun jasa dengan memanfaatkan kata-kata serta gambar sehingga
membangkitkan rasa ingin tahu khalayak ramai. Sifat dan tujuan iklan
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, antara satu
jenis industri dengan industry lainnya, dan anatar satu situasi dengan
situasi lainnya. Demikian juga, konsumen yang menjadi target suatu
iklan juga berbeda antara satu jenis produk dengan produk lainnya. Iklan
merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling
banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkauan yang
luas. Iklan juga menjadi instrument penting promosi yang sangat penting,
khususnya perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang
ditujukan kepada masyarakat luas. Walaupun terdapat perbedaan makna
dan prespektif, terdapat kesamaan prinsip dalam setiap pengertian iklan,
antara lain:
1. adanya pesan yang ingin disampaikan
2. dilakukan oleh komunikator
3. dengan cara nonpersonal
4. disampaikan untuk khalayak tertentu
5. penyampaian pesan dilakukan dengan cara membayar
27
6. mengharapkan dampak tertentu
Monle Lee dan Carla Johnson mengklasifikasi kategori iklan secara
lebih terperinci. Menurut mereka, kategori iklan antara lain: periklanan