11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pemasaran Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwa pemasaran sama pengertiannya dengan penjualan, pengiklanan, dan hubungan masyarakat. Selebihnya mengatakan bahwa pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari aktvitas usaha yang ditujukan untuk menyusun rencana, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu Swastha & Handoko 2013:4). Sesungguhnya pemasaran lebih kompleks dari aktivitas tersebut. Bagi pelaku usaha aktivitas pemasaran memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan perputaran yang memungkinkan pelaku usaha maupun suatu lembaga dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dalam rangka pencapaian tujuan. Pendapat lain mengatakan bahwa konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi dan penyampaian nilai kepada para pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan yang memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku
42
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA · 2018. 8. 16. · 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 Manajemen Pemasaran . 2.1.1 Pemasaran . Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah tidak asing lagi, banyak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Pemasaran
2.1.1 Pemasaran
Istilah pemasaran dalam dunia usaha sudah
tidak asing lagi, banyak orang berpendapat bahwa
pemasaran sama pengertiannya dengan penjualan,
pengiklanan, dan hubungan masyarakat. Selebihnya
mengatakan bahwa pemasaran merupakan suatu
sistem keseluruhan dari aktvitas usaha yang ditujukan
untuk menyusun rencana, menentukan harga,
mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu
Swastha & Handoko 2013:4).
Sesungguhnya pemasaran lebih kompleks dari
aktivitas tersebut. Bagi pelaku usaha aktivitas
pemasaran memegang peranan yang sangat penting
untuk menciptakan perputaran yang memungkinkan
pelaku usaha maupun suatu lembaga dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dalam
rangka pencapaian tujuan. Pendapat lain mengatakan
bahwa konsep pemasaran sebagai fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk kreasi, komunikasi dan
penyampaian nilai kepada para pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan yang memberikan
manfaat bagi organisasi dan para pemangku
12
kepentingan (stakeholders) yang memiliki hubungan
erat dengan organisasi (George E. Belch dan Michael A.
Belch 2007:8). Dari pemikirannya dapat dikaji bahwa
dalam pemasaran faktor advertising dan promotion
memegang peranan penting di mana periklanan yaitu
advertising is as any paid form of nonpersonal
commonikation abaut an organization, product, sevice, or
idea by an identified sponsor. Periklanan adalah bentuk
penyajian dalam bentuk komonikasi non personal
tentang organisasi, produk, jasa atau ide oleh sponsor
yang diketahui). Periklanan dan promosi dilakukan
dalam bentuk komonikasi tersebut ditujukan untuk
mengajak orang melihat, membaca, atau mendengarnya
untuk melakukan sesuatu. Dan pada intinya mereka
lebih menekankan pemasaran itu pada fungsi dan
proses organisasi agar memperoleh hubungan yang erat
antara stakeholder dengan organisasi.
Definisi pemasaran menurut Kotler dam Keller
(2012:5) adalah “Marketing is a social process by which
individuals and groups obtain what they need and want
through creating, offering, and exchanging product and
services of value freely with others”. Pemasaran adalah
suatu proses sosial di mana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk dan jasa dari nilai bebas dengan pihak lain.
Pemasaran ini bermaksud untuk memperoleh tujuan
yang akan dicapai melalui sistem merencanakan
kegiatan pemasaran dan merakit program pemasaran
yang sepenuhnya dapat terpadu dalam menciptakan,
13
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai-nilai bagi
konsumen. Kegiatan pemasaran tampil dalam sebuah
bentuk yaitu dari segi bauran pemasaran yang
merupakan seperangkat alat pemasaran dan digunakan
perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan akan
kebutuhan konsumen merupakan syarat utama
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan atau lembaga (Basu Swastha 2013: 4).
Lembaga yang sudah mengenal tentang konsep
pemasaran untuk mencapai kesuksesan maka
akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru
yang terlibat didalamnya dengan tujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan konsumen, atau berorientasi pada
konsumen (consumer oriented).
Sedangkan menurut Marketing Assiation of
Australia and New Zealand yang dikutip oleh Buchari
Alma (2007:3) definisi pemasaran sebagai berikut:
“Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan
memperlancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui tahap-tahap penciptaan,
pendistribusian, promosi, dan penentuan harga dari
barang, jasa, dan ide”.
Dari kutipan tersebut pemasaran dijelaskan
sebagai suatu proses yang membentuk hubungan
antara produsen dengan individu, atau grup dalam
menyampaikan jenis-jenis produk, barang dan jasa
yang ditawarkan untuk memenuhi keinginan pelanggan
14
dan bertujuan mencapai kepuasan yang tinggi melalui
penciptaan produk yang berkualitas.
Pemasaran adalah suatu proses yang berfokus
pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk
memanfaatkan peluang-peluang pasar secara global
(Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin 2010:2).
Aktivitas pemasaran (marketing) sebenarnya ditujukan
untuk menciptakan suatu tingkat kepuasan bagi
konsumen atas barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan oleh konsumen, sedangkan dari pihak
perusahaan itu sendiri mendapatkan timbal jasa yang
diperoleh atau didapat dari pemenuhan kepuasan yaitu
konsumen.
Pandangan lain tentang konsep pemasaran yaitu
merupakan kunci utama dalam mewujudkan tujuan
organisasi adalah terletak pada kemampuan suatu
organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan
mengkomonikasikan (customer value) nilai pelanggan
kepada pasar sasarannya secara efektif (Tjiptono 2008).
Pemasaran diperlukan untuk membantu organisasi
mencapai tujuan utama dengan mencari laba dan
tujuan lainnya adalah mendapatkan dana yang
memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial
serta pelayanan publik.
Bagi perusahaan atau lembaga aktivitas
pemasaran diarahkan demi terciptanya kelangsungan
hidup dan mendapat keuntungan. Berdasarkan
berbagai definisi yang telah dijabarkan menyatakan
bahwa arti pemasaran lebih luas daripada arti
15
penjualan. Pada dasarnya suatu lembaga yang ingin
sukses maka perlu menerapkan konsep pemasaran
yang tepat untuk menempatkan pelanggan sebagai
pusat pencapaian tujuan serta kemampuan lembaga
yang dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan
keinginan pelanggan.
Pemasaran memiliki banyak persamaan persepsi
yaitu sebagai aktivitas yang berorientasi pada
kebutuhan individu pelanggan maupun organisasi
menjadi titik awal aktivitas organisasi. Karena dengan
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dapat
menciptakan, menawarkan, menentukan harga yang
sesuai, dan dapat menentukan strategi promosi serta
penyaluran distribusinya. Sehingga tujuan pemasaran
pada akhirnya merupakan wujud program yang
terencana yang terarah di bidang pemasaran untuk
memperoleh suatu hasil yang optimal.
2.1.2 Manajemen
Pada suatu lembaga peran manajemen cukup
penting bila suatu lembaga mempunyai manajer yang
baik maka lembaga akan menjadi besar. Pemahaman
tentang manajemen perlu didalami dari aspek yang
paling besar pula. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, manajemen merupakan penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran, atau
pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan dan organisasi. Hal itu sesuai dengan
pendapat beberapa pakar bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian kepemimpinan,
16
dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
pengguna semua sumber yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya (Stoner 2006). Dari pendapatnya dapat
diartikan manajemen sebagai suatu proses yang terdiri
dari rangkaian aktivitas yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang
dilakukan mencapai tujuan yang ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.
George R. Terry (2006), merumuskan fungsi
manajemen sebagai POAC (Planning. Organizing,
Actuating, Controlling):
1. Planning merupakan langkah perencanaan untuk
mempersiapkan segala kebutuhan termasuk
memperhitungkan segala kendala yang ada dan
merumuskan pelaksanaan kegiatan.
2. Organizing merupakan langkah yang bertugas
mengharmonisasikan kelompok orang yang
berbeda, mempertemukan berbagai kepentingan
dan manfaat dari seluruh kemampuan ke suatu
arah tertentu.
3. Actuating berarti merangsang anggota kelompok
supaya melaksanakan tugas dengan antusias dan
kemauan yang baik.
4. Controlling atau pengawasan merupakan kegiatan
dalam rangka memantau, membuktikan, dan
memastikan bahwa seluruh kegiatan yang telah
direncanakan dengan matang, diorganisasikan,
17
diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya agar
sesuai dengan target dan tujuan.
Manajemen dapat dikatakan suatu proses
tertentu yang terdiri dari POAC yang dilakukan untuk
menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber
daya lain. Suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok ke arah tujuan-tujuan organisasional atau
maksud-maksud yang nyata.
Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan (Hasibuan 2000:2). Manajemen
dikatakan sebagai seni karena mengandung arti bahwa
hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi
yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan
pengetahuan manajemen. Sedangkan manajemen
dikatakan sebagai suatu proses karena ada cara
sistematis untuk melakukan pekerjaan atau karena
manajemen tanpa memperdulikan kecakapan atau
keterampilan khusus yang mereka miliki. Sehingga
dalam melaksanakan kegiatan tertentu perlu yang
saling berkaitan dengan tujuan yang mereka inginkan.
Manajemen adalah bekerja sama dengan orang-
orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan
mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi
perencanaan, organisasi, personalia, pengarahan,
18
kepemimpinan dan pengawasan (T. Hani Handoko
2000:10).
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa:
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin
dicapai.
2. Manajemen merupakan kolaborasi antara
ilmu, proses, dan seni.
3. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada
dua orang lebih melakukan kerja sama dalam
suatu organisasi.
4. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yaitu:
perencanaan program, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Selain itu menajemen pada dasarnya baru dapat
diterapkan jika:
1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang
sama yang akan dicapai.
2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang
dalam ikatan formal dan ikatan tata tertib
yang baik.
3. Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung
jawab yang teratur.
4. Ada organisasi untuk melakukan kerja sama.
Berangkat dari pemikiran di atas maka
manajemen sangat penting untuk mengatur semua
kegiatan dalam kehidupan baik di rumah tangga,
sekolah, organisasi, perusahaan, yayasan-yayasan,
pemerintahan dan lain sebagainya. Manajemen yang
baik akan menimbulkan pembinaan kerja sama akan
19
serasi harmonis, saling menghormati dan menghargai
sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai secara
optimal. Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat
dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu, seni, dan
proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan sumber daya organisasi, yang
dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan melalui pengelolaan
sumber daya yang efektif dan efisien.
2.1.3 Manajemen pemasaran
Perusahaan memerlukan berbagai cara untuk
dapat mengatur kegiatan pemasarannya agar sesuai
dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan,
demikian juga lembaga pendidikan diperlukan suatu
pengaturan atau manajemen dalam hal ini adalah
manajemen pemasaran yang tepat agar meningkat
dalam perolehan peserta didik baru.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Djaslim
Saladin (2007:3) pengertian manajemen pemasaran
didefinisikan sebagai berikut :
“Manajemen pemasaran adalah suatu proses
analisis, perencanaan, penerapan dan pengendalian
program yang telah dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan untuk mempertahankan makna pertukaran yang sebenarnya menguntungkan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi”.
Selain itu, menurut Kotler dan Keller (2012:5),
definisi manajemen pemasaran adalah: “Marketing
management as the art and science of choosing target
markets and getting, keeping, and growing customers
20
through creating, delivering, and communicating superior
customer value”. Manajemen pemasaran sebagai suatu
seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dan
dengan cara mendapatkan, menjaga, dan tumbuh
pelanggan melalui penciptaan, memberikan, serta
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Manajemen pemasaran merupakan suatu seni
dan ilmu memilih target pasar dan membangun
hubungan yang menguntungkan dengan target pasar
itu (Benyamin Molan 2008:10). Dapat dipahami dari
dua pengertian tersebut menunjukkan bahwa
manajemen pemasaran merupakan suatu seni dan ilmu
untuk memilih pasar sasaran yang dituju agar dapat
meraih, mempertahankan, serta dapat menumbuhkan
pelanggan dengan melakukan analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program dengan harapan
agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Laksana (2008:5 dalam Hadiyati 2010),
pemasaran yaitu pertukaran produk yang dilakukan
melalui aktifitas dari bauran pemasaran, yaitu Product,
Price, Promotion dan Place. Manajemen pemasaran
merupakan faktor penting yang harus perusahaan
kuasai agar perusahaan mampu bersaing dengan
kompetitor dalam menjalankan aktivitas produksinya.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam pemasaran
dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
melihat, mengatur perkembangan dari sebuah tujuan
pemasaran. Segala kegiatan ini dapat diberi nama
manajemen pemasaran.
21
Manajemen pemasaran menurut Philip William J.
Shultz yang dikutip oleh Buchari Alma (2005:130)
adalah: “Manajemen pemasaran adalah perencanaan,
pengarahan, dan pengawasan untuk seluruh kegiatan
pemasaran suatu perusahaan atau bagian dari
perusahaan”.
Manajemen pemasaran adalah suatu analisis,
perencanaan, pelaksanaan serta kontrol program-
program yang telah direncanakan dalam hubungannya
dengan pertukaran-pertukaran yang diinginkan
terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh
keuntungan pribadi maupun bersama (Lupiyoadi
2006:6). Dari kedua definisi itu jika ditelaah pada
prinsipnya hampir sama bahwa manajemen pemasaran
sebagai proses yang mencakup analisis, pelaksanaan,