20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian lambang yang dilakukan manusia. Karenanya, komunikasi adalah perilaku yang melekat pada manusia, membuat setiap perilaku manusia punya potensi komunikasi. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang menerima pesan disebut komunikan (communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan itu (the content of the message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan dan lambang adalah bahasa. Terdapat definisi mengenai komunikasi dan semuanya hampir sama pengertiannya. Definisi menurut Hovland, Janis, dan Kelley dikutip oleh Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, menyatakan sebagai berikut: Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lainnya (khalayak). (1995) 20
41
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/30062/4/5. BAB II.pdf · Pengertian public relations secara etimologi dari dua bahasa yaitu public adalah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian lambang yang dilakukan manusia.
Karenanya, komunikasi adalah perilaku yang melekat pada manusia, membuat
setiap perilaku manusia punya potensi komunikasi. Dalam “bahasa” komunikasi
pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut
komunikator (communicator), sedangkan orang menerima pesan disebut
komunikan (communicate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan
komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan itu (the content of the
message), kedua lambang (symbol). Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau
perasaan dan lambang adalah bahasa.
Terdapat definisi mengenai komunikasi dan semuanya hampir sama
pengertiannya. Definisi menurut Hovland, Janis, dan Kelley dikutip oleh Sasa
Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, menyatakan
sebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana
seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan
mengubah atau membentuk prilaku orang lainnya
(khalayak). (1995)
20
21
Venderber dikutip oleh Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Suatu Pengantar, mengemukaan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi
sebagai berikut:
Pertama, fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan,
untuk menunjukan ikatan dengan orang lain,
membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi
pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu. (2007:5)
Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar
ataupun salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari
kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan
mengevaluasinya.
2.1.2 Tujuan Komunikasi
Kegiatan komunikasi yang manusia lakukan sehari–hari tentu memiliki
suatu tujuan tertentu yang berbeda–beda yang nantinya diharapkan dapat
terciptanya saling pengertian. Berikut tujuan komunikasi menurut Effendy dalam
bukunya Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek adalah:
1. Perubahan sikap (Attitude change)
2. Perubahan pendapat (Opinion change)
3. Perubahan prilaku (Behavior change)
4. Perubahan sosial (Social change). (2003 : 8)
Dari empat poin yang dikemukakan oleh Effendy, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi bertujuan untuk merubah sikap, pendapat, perilaku, dan pada
perubahan sosial masyarakat. Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai
22
penyampaian informasi yang utama, mendidik, menghibur dan yang terakhir
mempengaruhi orang lain dalam bersikap dan bertindak.
2.1.3 Fungsi Komunikasi
Komunikasi dalam pelaksanaannya memiliki berbagai macam fungsi
dalam kehidupan manusia, menurut Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek adalah ;
1. Menyampaikan informasi (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence). (2003:8)
Dari poin tersebut diatas, biasanya selalu ada dan terkandung pada setiap
pesan yang disampaikan, baik melalui media cetak atau elektronik ataupun pada
lisan dan tulisan. Penyampaian informasi ini merupakan hal umum dan biasa
dalam kehidupan sehari–hari, mendidik (to educate) biasanya fungsi ini dilakukan
oleh orang yang berprofesi sebagai pengajar (guru atau dosen), hiburan
merupakan salah satu fungsi komunikasi yang cukup diminati karena adanya
faktor kesenangan, mempengaruhi (to influence) biasanya bersatu dengan
penyampaian informasi.
2.1.4 Proses Komunikasi
Dalam hubungan ini untuk memperoleh kejelassan, ada baiknya kalau kita
mengkaji model proses komunikasi yang ditampilkan oleh Kotler dalam bukunya
Marketing Management, berdasarkan paradigma Harold Lasswell.
23
Gambar 2.1
Proses Komunikasi
Sender Encoding Message Decoding Receiver
Media
Noise
Feedback Response
Unsur–unsur dalam komunikasi:
Penegasan tentang unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:
1. Sender adalah komunikator yang menyampaikan pesan pada seseorang atau
sejumlah orang.
2. Encoding merupakan penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam
bentuk lambang.
3. Message adalah pesan yang seperangkat lambang bermakna yang disampaikan
oleh komunikator.
4. Media adalah merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari
komunikator kepada komunikan.
5. Decoding adalah penafsiran kode, yaitu proses dimana komunikan menetapkan
pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6. Receiver adalah objek yang menerima pesan dari komunikator (komunikan).
7. Response adalah tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah
ditimpa pesan.
24
8. Feedback adalah umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila pesan
tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9. Noise adalah gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan
pesan yang disampaikan oleh komunikan kepadanya.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan
sekunder. Proses primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa,
gesture (isyarat), gambar, warna dan lainnnya yang langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Dalam
proses ini, pertama–tama komunikator akan menjadi (encode) pesan yang akan
disampaikan kepada komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk
mengawal–sandi (decode) pesan dari komunikator itu. Proses sekunder adalah
proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. Media kedua itu seperti surat, telepon, teleks, surat kabar,
majalah, radio, film dan media online/internet.
2.2 Public Relations
2.2.1 Pengertian Public Relations
Pada pelaksanaannya suatu kegiatan komunikasi dalam perusahaan,
instansi atau organisasi tidak akan lepas hubungannya dengan khalayak
25
(masyarakat) baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, oleh karena itu
kegiatan public relations (humas) bertujuan untuk memelihara hubungan yang
baik antara perusahaan dengan khalayak (masyarakat). Pengertian public relations
secara etimologi dari dua bahasa yaitu public adalah sekelompok individu yang
terikat oleh suatu masalah, kemudian timbul perbedaan pendapat terhadap
masalah tadi dan berusaha untuk menanggulangi persoalan tadi dengan jalan
diskusi sebagai jalan keluanya. Relations adalah hubungan atau relasi yang timbal
balik antara public yang berkepentingan.
Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M Broom
pengertian Public Relations yang dikutif oleh Effendy dalam bukunya Human
Relations dan Public Relations adalah sebagai berikut:
Public relations adalah fungsi manajement yang menilai
sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata
cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public,
serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public.
(1993:116)
Menurut “The International Public Relations Association” (IPRA),
merumuskan pengertian Hubungan Masyarakat yang dikutip oleh Effendy dalam
bukunya Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, yaitu:
Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari
sikap budi yang berencana dan bersinambung, namun
dengan itu organisasi–organisasi dan lembaga–lembaga
yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina
pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang
ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya
dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka,
untuk mengorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan
dan tata cara mereka, yang dengan informasi yang
berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang
26
lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama
yang lebih efisien. (1992:20-21)
Selain itu menurut Jefkins dalam bukunya Public Relations menyatakan
bahwa public relation sebagai berikut adalah:
Public Relations adalah sesuatu yang menerangkan
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu yang
keluar maupun yang kedalam antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan–tujuannya spesifikasi yang berdasarkan pada
saling pengertian. (1992:9)
Definisi tersebut adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan
sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan
semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur
mengidentifikasikan bahwa humas harus menggunakan metode manajemen
berdasarkan tujuan. Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat
kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat humas
merupakan kegiatan yang nyata.
Menurut Bernays yang dikutip oleh Soemirat & Ardianto dalam buku
Dasar-Dasar Public Relations mempunyai tiga arti sebagai berikut :
1. Memberi penerangan kepada public
2. Melakukan persuasi yang ditunjukkan kepada public
untuk mengubah sikap dan tingkah laku politik
3. Berupaya untuk menyatukan sikap dan perilaku
suatu lembaga. (2010:13)
Berdasarkan definisi–definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
public relations merupakan fungsi manajemen yang dilakukan melalui kegiatan
komunikasi untuk memberikan penerangan dan mempengaruhi opini public
sehingga akan menciptakan pengertian dan pembinaan kerjasama karena hal
27
tersebut mempengaruhi berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai
sasarannya.
2.2.2 Fungsi Public Relations
Fungsi public relations menurut Scott M.Cutlip dan Allen Center dalam
buku Effective Public Relations, yang dikutif oleh Effendy dalam bukunya
Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis, memberikan penjelasan
sebagai berkut:
1. Mempermudah dan menjalin arus opini yang bersifat
mewakili dari publik–publik dari suatu organisasi,
sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi
organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan
ragam kebutuhan dan pandangan publik–publik
tersebut.
2. Menasehati manajement mengenai jalan dan cara
menyusun kebijaksanaan operasionalisasi organisasi
untuk dapat diterima maksimal oleh publik.
3. Merencanakan dan melaksanakan program–program
yang dapat menimbulkan penafsiran yang
menerangkan terhadap kebijaksanaan dan
operasionalisasi organisasi. (2006:34)
Sementara menurut Effendy dalam bukunya Hubungan Masyarakat
Suatu Komunikologis fungsi hubungan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai
tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi
dengan publik internal dan publik eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada
publiknya dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi.
4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi
demi kepentingan umum. (1992:36)
28
Soemirat & Ardianto menyatakan bahwa fungsi public relations dalam
buku Dasar-Dasar Public Relations, adalah sebagai berikut:
PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara
segenap komponen pada suatu lembaga/perusahaan
dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi. Semua itu bertujuan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan goodwill
(kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini
publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan
kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik).
(2010:12)
Definisi diatas menjelaskan bahwa suatu kegiatan apabila dilaksanakan
dengan baik dan sungguh–sungguh akan menjadi dukungan yang nyata terhadap
pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan beserta manajemennya. Dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari public relations adalah pencapaian citra yang
positif yang telah ditetapkan atau yang diharapkan menyangkut upaya
memperbaiki serta mengembalikan citra yang positif. Dalam implementasinya
fungsi public relations untuk membangun pendapat umum dan menumbuh
kembangkan pengertian dan persepsi khalayak.
2.2.3 Tujuan Public Relations
Menurut Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa
dijadikan tujuan Public Relations, beberapa diantaranya yang pokok adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak
sehubungan dengan adanya kegiatan–kegiatan
baru yang dilakukan perusahaan.
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah
dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam
rangka mendapatkan pengakuan.
29
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan
itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah
terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan
khalayak terhadap niat baik perusahaan.
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen
agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk–produk perusahaan.
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai
sponsor dari penyelengaraan suatu acara.
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada
masyarakat luas,serta membuka pasar-pasar ekspor
baru.
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan
atau karena adanya perusahaan yang go publik.
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan
mampu bertahan atau bangkit setelah krisis.
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan
perusahaan dalam rangka menghadapi risiko
pengambil alihan.
11. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang
baru.
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai
aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan
organisasi dalam kehidupan sosial sehari–hari.
13. Untuk memastikan para politisi bener-benar
memahami kegiatan–kegiatan atau produk
perusahaan yang positif, agar perusahaan yang
bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-
undang, dan kebijakan pemerintah yang
merugikan.
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan–kegiatan riset
yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat
luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
(1992: 54)
Dari definisi–definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan public
relations adalah menciptakan opini publik yang menyenangkan yang dapat
menambah penilaian serta jasa baik perusahaan, serta berusaha untuk membela
30
diri dari pemberitaan yang negatif sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara
publik dengan perusahaan, instansi ataupun lembaga.
2.2.4 Peranan Public Relations
Perkembangan profesionalisme berkaitan dengan pengembangan peranan
humas, baik sebagai praktisi maupun profesional. Dalam suatu organisasi atau
perusahaan, peranan humas merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi
public relations dan komunikasi organisasi. Kasali dalam bukunya Manajemen
Public Relations berpendapat bahwa peranan public relations dalam suatu
organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. Penasehat Ahli (Expert Presciber)
2. Fasilitator Komunikasi (Communication
Fasilitator)
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah
(Problem Solving Process Fasilitator)
4. Teknisi Komunikasi (Communication
Technician). (2003:45)
Praktisi public relations bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, ia juga dituntut mampu
menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak
publiknya sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling
pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari
kedua belah pihak.
31
2.2.5 Tugas Public Relations
Tugas utama public relations menurut Jeffkins dalam bukunya Public
Relations adalah:
1. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik
dan tepat atas organisasinya, baik itu yang
berkenaan dengan kebijakan, produk, jasa, maupun
dengan para personilnya.
2. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu
yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi
maupun kepentingan–kepentingan organisasi dan
menyampaikan setiap informasi yang penting ini
langsung kepada pihak manajemen atau pimpinan
puncak untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti.
3. Memberikan nasehat atau masukan kepada pihak
manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi
yang penting, berikut berbagai teknik untuk
mengatasinya.
4. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak,