Top Banner
Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 1 BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM Singaraja. Bab ini juga membahas tentang fakta-fakta aktual yang terjadi di GKGM Singaraja yang dikaitkan dengan pembahasan permasalahan dan potensi yang ada. 2.1 Gambaran Umum Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja dibangun sekitar tahun 1980an yang digunakan untuk pentas-pentas kesenian/festival kesenian yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun masyarakat, terutama untuk pentas kesenian Gong Kebyar yang merupakan kebanggaan dan lambang kejayaan Kabupaten Buleleng, yang lumrah disebut Utsawa Merdangga gong Kebyar. Nama Gedung Kesenian Gde Manik diambil dari nama seorang tokoh seniman menciptakan dan mengembangkan tari Palawakya dan Truna Jaya yaitu Gde Manik yang berasal dari desa Jagaraga, Buleleng.
18

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Feb 02, 2018

Download

Documents

buidat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 1

BAB II

TINJAUAN OBJEK

GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik

(GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM Singaraja.

Bab ini juga membahas tentang fakta-fakta aktual yang terjadi di GKGM Singaraja

yang dikaitkan dengan pembahasan permasalahan dan potensi yang ada.

2.1 Gambaran Umum Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja dibangun sekitar tahun 1980an

yang digunakan untuk pentas-pentas kesenian/festival kesenian yang

diselenggarakan oleh pemerintah ataupun masyarakat, terutama untuk pentas

kesenian Gong Kebyar yang merupakan kebanggaan dan lambang kejayaan

Kabupaten Buleleng, yang lumrah disebut Utsawa Merdangga gong Kebyar. Nama

Gedung Kesenian Gde Manik diambil dari nama seorang tokoh seniman

menciptakan dan mengembangkan tari Palawakya dan Truna Jaya yaitu Gde Manik

yang berasal dari desa Jagaraga, Buleleng.

Page 2: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 2

2.2 Kondisi Eksisiting Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Gambar 2.1 Peta Lokasi Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja terletak di Jalan Udayana

(Singaraja), Kecamatan Buleleng, persis di sebelah Universitas Pendidikan

Ganesha (Undiksha). Dengan usia bangunan yang sudah tua ini, banyak kebutuhan

Page 3: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 3

fasilitas-fasilitasnya yang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masyarakat

jaman sekarang tentunya dalam bidang kesenian.

Spesifikasi Umum

Nama Objek : Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Lokasi Objek : Jalan Udayana (Singaraja), Kecamatan Buleleng,

Pemilik : Pemerintah Kabupaten Buleleng

Pengelola : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Buleleng

Luas Tapak : 4.500 m²

Luas Bangunan : 814 m²

Fungsi Bangunan : Sarana Pertunjukan Kesenian

2.2.1 Kondisi Non Fisik Eksisting Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Kondisi non fisik eksisting Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

adalah sebagai berikut :

a) Status pelayanan dan fungsi

Ditinjau dari segi kapasitas Gedung Kesenian ini mampu

menampung 800 penonton, Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM)

Singaraja berfungsi sebagai sarana pertunjukan kesenian mulai dari

kesenian daerah sampai kesenian musik modern. Di samping itu juga

digunakan sebagai sarana kegiatan lainnya, seperti tempat pertemuan,

tempat kelulusan siswa SMA, Kompetisi Binaraga dan lain sebagainya.

Jadi Gedung ini adalah gedung multifungsi. Bukan hanya kesenian saja

yang diwadahi di dalamnya, melainkan banyak fungsi.

b) Civitas

Civitas yang ada di GKGM ini dibedakan menjadi beberapa

kelompok dimana masing-masing daripada civitas tersebut mempunyai

peranan dan fungsi yang berbeda di dalam proses kegiatan. Civitas dalam

Gedung Kesenian ini terdiri dari pengelola, penyewa gedung dan

penonton.

1. Pengelola Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Page 4: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 4

Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja dikelola oleh Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Di

Area GKGM ini tidak disediakannya ruang pengelola karena sistem

Gedung Kesenian ini adalah sistem sewa. Jadi jika ada organisasi atau

lembaga-lembaga yang ingin mengadakan event dan ingin memakai

fasilitas GKGM, mereka bisa langsung menghubungi pihak pengelola

di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buleleng.

2. Penyewa Gedung Kesenian Gde Manik

Gedung Kesenian Gde Manik ini adalah kebanggaan

masyarakat Buleleng, yang merupakan pusat sarana pertunjukan

kesenian bagi masyarakat Buleleng. Penyewa GKGM berasal dari

organisasi-organisasi ataupun lembaga-lembaga di Buleleng.

3. Pengisi Acara

4. Penonton

Kapasitas penonton Gedung Kesenian ini sesuai dengan

fungsinya sebagai pusat petrtunjukan wilayah Kabupaten/Kotamadya

yang menampung penonton sebanyak 1000an penonton. Penonton

yang datang ke Gedung Kesenian ini sesuai dengan jenis kesenian

yang dipertunjukkan. Penonton yang datang biasanya dari daerah

lokal Singaraja.

c) Status Lahan Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Status lahan yang ditempati oleh Gedung Kesenian Gde Manik

Singaraja merupakan tanah milik Pemerintah Kabupaten Buleleng,

Provinsi Bali.

2.2.2 Kondisi Fisik Eksisting Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

a) Lokasi Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

Dari segi lokasi, Gedung Kesenian berada di kawasan Kota

Singaraja yaitu di Jalan Udayana. Berada di pinggir jalan utama yang

cukup lebar dan sudah di aspal, merupakan jalan 2 arah yang dibatasi oleh

Page 5: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 5

jalur hijau ditengah-tengah jalan. berukuran lebar 2.5 meter tiap 1 arah

jalan. Di bagian depan Gedung Kesenian terdapat pedestrian dengan lebar

1.5 meter, Eksisting Gedung Kesenian Gde Manik dapat dilihat pada

gambar berikut.

b) Lingkungan Sekitar

Lingkungan sekitar site yang mempengaruhi site seperti

pencapaian, sirkulasi dan potensi site dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Lingkungan Sekitar Site

No Kriteria Keterangan

1 Pencapaian Pencapaian ke areal Gedung Kesenian sangat

mudah ditemukan karena letaknya dipinggir jalan

utama jalan Udayana Singaraja, dengan ukuran

jalan cukup lebar dan sudah di aspal, berukuran

lebar 2.5 meter.

2 Angkutan umum Tidak ada akses kendaraan umum menuju site.

Kendaraan umum hanya berhenti di luar site

3 Sirkulasi

kendaraan

Site hanya dapat dicapai dari jalur kiri kendaraan

4 Sirkulasi pejalan

kaki

Adanya trotoar untuk pejalan kaki yang cukup

lebar, yaitu 1.5 meter

5 Potensi sekitar Berseberangan dengan tempat fotocopy yang

lumayan besar. Serta berdampingan dengan

Gedung Undiksha Singaraja

6 Dekat dengan

instansi

pemerintahan

Site dekat dengan suatu Universitas yaitu

Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

Singaraja

7 Utilitas site Terdapat gardu listrik di depan site

c) Besaran

Luas site keseluruhan : 4.500 m²

Page 6: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 6

Luas Gedung : 814 m²

Tribun penonton : 650 m2

Toilet penonton : 10 m2 x 4 toilet = 40 m2

Toilet Pengisi acara dan panitia : 10 m2 x 2 toilet = 20 m2

Ruang ganti 1 : 15 m2

Ruang ganti 2 : 15 m2

d) Sarana dan Prasarana Pendukung

Selain Stage hall utama, tribun penonton, 2 WC penonton yang

ada di atas tribun, ruang ganti dan WC pengisi acara yang ada di belakang

stage, Gedung ini juga terdapat sarana seperti Pelinggih, parkir, dan WC

di luar stage hall utama.

e) Kondisi Bangunan

Kondisi Gedung Kesenian ini seperti gedung tua yang tertinggal

dengan gedung disebelahnya, yaitu Undiksha Singaraja. Wajar karena

Gedung ini berusia sudah 35 tahun. Pengelolaan Gedung ini juga perlu

ditingkatkan agar semua aktivitas yang berlangsung dalam Gedung bisa

terkelola dengan baik.

Kondisi eksisting dan ruang luar bangunan dapat dilihat pada

Gambar berikut.

Gambar 2.2 Perspektif eksterior GKGM

Gambar 2.3 Perspektif eksterior GKGM

Page 7: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 7

Gambar 2.4 Bangunan suci GKGM

Gambar 2.5 Halaman belakang GKGM

Gambar 2.6 Toilet penonton GKGM

Gambar 2.7 Stage GKGM

Gambar 2.8 Parkir GKGM

Gambar 2.9 Toilet penonton GKGM

f) Tampilan Bangunan

Sesuai hasil observasi di lapangan, Gedung ini berbentuk massa

monolit dengan bentuk dasar persegi empat. Bentuk bangunan memang

kental dengan adat bali yang mencerminkan fungsi bangunan tersebut

yaitu sebagai gedung pertunjukan kesenian daerah.

g) Penggunaan Lahan dan Bangunan

Penggunaan lahan digunakan 30 % dari site yang memiliki luasan

4.500 m². 70 % nya adalah ruang hijau dan parkir.

Page 8: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 8

h) Sistem Sirkulasi dan Parkir Kendaraan

Sistem sirkulasi dan parkir dari Gedung ini masih kurang jelas,

tidak ada garis-garis jelas tentang parkir kendaraan, untuk memasuki

tempat parkir, pengunjung harus melewati main entrance yang berada di

sebelah timur Gedung, dan jika keluar gedungpun harus melalui entrance

tersebut lagi. Dengan kata lain hanya satu entrance yang difungsikan

padahal terdapat 2 entrance. Di dalam site tidak disediakan side entrance

2.3 Potensi dan Permasalahan Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

2.3.1 Potensi Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

a) Analisis Fungsional

1. Jenis Kegiatan

Kegiatan utama di Gedung Kesenian Gde Manik adalah :

- Kegiatan penyewaan untuk pertunjukan kesenian

Kegiatan penunjang di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja :

- Kegiatan Pertemuan

- Kegiatan Kampanye

- Kegiatan Porprov

- Kegiatan Porkab

- Dan kegiatan lain yang bekaitan dengan pertunjukan

Gambar 2.10 Penggunaan Lahan dan Bangunan

Page 9: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 9

Kegiatan servis di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja :

- Kegiatan servis untuk perawatan dan pemeliharaan Gedung

sudah ada tetapi masih kurang.

- Kegiatan pengelolaan GKGM ini berada di Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Buleleng. Jadi jika masyarakat ingin menyewa

GKGM, penyewa harus menghubungi pengelola yang berada di

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terlebih dahulu untuk

menyewa GKGM.

Kekurangan :

- Masyarakat akan mengabaikan fungsi GKGM jika tidak berkesan

bagi mereka seperti membuang sampah sembarangan.

- Tidak menggunakan fasilitas yang tidak berguna baginya dan

membuat fasilitas tersebut terbengkalai dan tidak dipergunakan,

seperti toilet.

- Kurang maksimalnya kegiatan servis karena tidak adanya ruang

servis untuk pengelola

2. Kebutuhan Bangunan

Ruangan-ruangan yang terdapat di GKGM adalah :

Ruang untuk kegiatan utama

- Stage

- Tribun

- Toilet panitia dan pengisi acara

- Ruang ganti pengisi acara

Ruang untuk kegiatan penunjang

- Ruang latihan (ruang tunggu)

Ruang untuk kegiatan servis

- Parkir kendaraan pengunjung

- Toilet umum

- Gudang sarana prasarana

Page 10: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 10

Kekurangan :

- Tidak adanya fasilitas pengelola lapangan, sangat menyulitkan

dalam segi pengelolaan seperti ruang

o Ruang kontrol

o Ruang panel

o Ruang trafo

o Ruang genset

o Ruang plumbing

- Kurangnya fungsi penunjang yang sebenarnya dibutuhkan

seperti:

o Loket tiket

o Tribun VVIP

o Parkir pengisi acara, panitia dan undangan khusus yang

sebaiknya dibedakan dengan parkir pengunjung

3. Zoning dalam Bangunan

Zoning dalam bangunan erat kaitanya dengan nilai

aksesibilitas bangunan karena bangunan GKGM ini adalah bangunan

yang di dalamnya berlangsung kegiatan pertunjukan.

Kenyataan dilapangan

Ruangan–ruangan yang ada dalam bangunan ini menurut

observasi terdapat kekeliruan dalam aspek kemudahan akses,

kenyamanan dan keamanan bangunan. Seperti misalnya akses dari

parkir menuju ruang untuk pengisi acara dan panitia yang letaknya

lumayan memutar kebelakang.

Analisis

Analisis pemecahan adalah dengan memperbaiki zoning dan

program ruang dari GKGM dengan mendekatkan fungsi-fungsi

yang berhubungan agar akses menuju ruangan yang dituju lebih

mudah dan efisien.

Analisis zoning dapat dilihat pada gambar

Page 11: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 11

Gambar 2.11 Zoning pada site

Gambar 2.12 Zoning Pada Bangunan (lantai 1)

Main Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Entrance panitia dan

pengisi acara

Toilet Toilet

R. Pengisi

acara R. Pengisi

acara

In

Mai

n

Entr

anc

e

ban

gun

an

tran

ce

ban

gun

an

Out

Main Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Bangunan Suci Penungun

karang

Parkir Pos Jaga

Page 12: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 12

4. Besaran ruang

Besaran ruang pasar harus mampu memenuhi kebutuhan

pengguna. Besaran ruang ruangan–ruangan dalam GKGM ini harus

mampu memenuhi kegiatan pengisi acara, panitia dan pengunjung.

Kenyataan dilapangan

Ada ruangan yang kurang dari kapasitas yang semestinya

sehingga suasana di dalam ruangan jadi tidak nyaman

Analisis

Mengkaji lagi besaran yang pas untuk suatu fasilitas dalam

standar-standar yang ada dan menerapkannya kedalam desain

yang lebih cocok.

Gambar 2.13 Zoning dalam bangunan (lantai 2)

Main Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Gudang sarana dan

prasarana

Toilet Toilet

R. latihan R. latihan

Page 13: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 13

5. Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan Gedung Kesenian Gde Manik harus

mencerminkan nilai-nilai arsitektur tradisional Bali karena sarat akan

sejarah dan budaya. Tampilan bangunan juga harus memberikan

kesan positif baik bagi bangunan GKGM itu sendiri maupun terhadap

lingkungan. Tampilan bangunan GKGM harus mampu menjadi

kebanggaan masyarakat buleleng pada khususnya, dan Bali pada

umumnya. Menarik minat masyarakat untuk berkunjung atau

memanfaatkan serta merawat fasilitas di dalamnya.

Kenyataan di Lapangan

Bangunan GKGM sangat mencirikan bangunan Arsitektur

Tradisional Bali karena sangat kontras dengan bangunan yang ada

di sekitarnya. GKGM adalah aset budaya yang harus tetap

dikembangkan

Analisis

Untuk dapat tetap eksis dan mendapat perhatian publik, tidak ada

salahnya jika GKGM mengikuti perkembangan jaman dengan

ditambahkan unsur modern, misalnya dibagian interior. Namun

akan tetap dominan mempertahankan Arsitektur Bali.

Gambar 2.14 Tampilan bangunan GKGM

Page 14: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 14

6. Parkir

Parkir mampu memenuhi kebutuhan kapasitas baik pengisi

acara, panitia maupun pengunjung. Sirkulasi parkir harus jelas dan

sebaiknya sirkulasi antara pengunjung dengan sirkulasi panitia dan

pengisi acara dipisah.

Kenyataan di lapangan

Ketika ada suatu event besar yang mengundang artis nasional

Indonesia, parkir yang membludak bisa saja terjadi, karena lahan

yang ada juga terbilang cukup sempit. Selain itu parkir

pengunjung menjadi satu dengan parkir artis, ini akan

mengakibatkan ketidaknyamanan pada artis karena akan menarik

perhatian pengunjung.

Analisis

Untuk lebih memenuhi kapasitas parkir, maka analisis pemecahan

adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan

parkir basement. Basement dipilih karena dapat dilakukan pada

tapak tanpa mencari alternatif lokasi lain dengan pertimbangan

pemanfaatan lahan yang tidak begitu luas.

Gambar 2.15 Kondisi

parkir GKGM

Gambar 2.16 Kondisi parkir

GKGM

b) Analisis Perfomansi Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja

1. Aspek Penghawaan :

Penghawaan pada GKGM menggunakan penghawaan alami,

dengan mengandalkan bukaan di atas tribun penonton. Tidak ada

penghawaan buatan, sehingga ketika cuaca tidak medukung seperti

Page 15: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 15

ketika musim panas, ruangan dalam GKGM khususnya di ruang

backstage (panitia dan pengisi acara) sangat pengap.

2. Aspek Pencahayaan

Pencahayaan pada GKGM menggunakan pencahayaan

alami pada siang hari dan pencahayaan buatan pada malam hari.

Gambar 2.17 Penghawaan dan pencahayaan GKGM

2.3.2 Permasalahan

a) Permasalahan Non Fisik

Tinjauan Terhadap Keamanan dan Kenyamanan Bangunan

o Kondisi Panggung yang menggema jika ada permentasan musik,

terutama musik keras

o Sirkulasi pada entrance panitia dan pengisi acara yang kurang luas

b) Permasalahan Fisik

o Ruang di backstage yang kurang luas

Gambar 2.18 Kondisi ruang backstage GKGM

Page 16: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 16

o Pola parkir yang kurang tertata dengan baik

Gambar 2.19 Kondisi parkir GKGM

o Tata Ruang

o

o

o

Gambar 2.20 Sirkulasi GKGM lantai 2

Sumber: Dokumen pribadi, survey 8 oktober 2015

Main Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Side Entrance

bangunan

Gudang sarana dan

prasarana

Toilet Toilet

R. latihan R. latihan

Page 17: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 17

Terlihat kekurangan sirkulasi pada lantai 2, seharusnya gudang

diletakkan di lantai 1 tapi ini di lantai 2. Tentu ini merupakan

kesalahan karena jika mengangkut barang yang berat akan kesusahan

untuk mengangkut ke lantai 2

2.4 Simpulan Permasalahan

Dari berbagai permasalahan yang telah dihadapi oleh GKGM dengan

semakin beragamnya kebutuhan fasilitas gedung pertunjukan yang semakin

modern dan teknologi yang semakin maju yang tidak diimbangi dengan

penyediaan ruang yang mampu mengakomodasi kebutuhan pelaku kegiatan

yang semakin beragam maka akan dilakukan usaha Redesign dalam upaya

untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari GKGM itu sendiri. Hal ini

juga didasarkan atas beberapa komentar baik dari masyarakat sekitar dan

pengelola yang merasa tidak nyaman lagi dalam melakukan aktivitas di

dalam Gedung, disamping juga melihat usia dari bangunan yang sudah cukup

tua.

2.5 Simpulan Analisis Kondisi Eksisting, Aspek Fungsional dan

Performansi Bangunan

Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja Berdasarkan analisis di atas dapat

ditarik beberapa simpulan yang menyangkut redesain GKGM ini. Hasil

evaluasi mengarah kepada permasalahan-permasalahan yang nantinya akan

menjadi alasan pengembangan GKGM Singaraja.

Permasalahan penarikan minat masyarakat untuk menganggap fasilitas ini

adalah fasilitas yang perlu dijaga melalui desain yang mengundang

masyarakat untuk menghormati dan menjaga fasilitas ini

Evaluasi dari kebutuhan ruang bahwa GKGM ini perlu dikaji lagi dalam

menentukan kapasitas civitas yang akan mempergunakan ruangan agar

ruangan tersebut memadai

Page 18: BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE … II.pdf · o Parkir pengisi acara, ... adalah pemanfaatan zona vertikal tapak yaitu dengan perencanaan parkir basement. Basement dipilih

Redesain Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja 18

Evaluasi gedung yang menggema jika diadakan pertunjukan / sistem

akustik GKGM yang kurang baik.

Evaluasi dari sirkulasi yang kurang tepat

Permasalahan ruang di backstage (ruang panitia dan pengisi acara) yang

kurang luas

Permasalahan keamanan dalam bangunan, seperti belum adanya sistem

pemadam kebakaran serta pintu masuk bangunan yang terlalu rendah

sehingga memungkinkan adanya kejadian yang tidak diinginkan.

Permasalahan parkir yang kurang teratur dan kurang terarah

Permasalahan tidak adanya fasiitas utilitas bangunan seperti ruang genzet.

Tidak adanya ruang yang sebenarnya diperlukan seperti ruang tiket, ruang

kontrol, ruang informasi / lobby, dan ruang pers