Top Banner
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil 1. Pengertian Salah satu indikator penilaian anemia adalah kadar hemoglobin (Hb). Hemoglobin tersusun atas unsur heme dan protein globin. Salah satu komponen pembentuk heme adalah zat besi (Fe). Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan, dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Zat besi yang berasal dari tumbuhan (non heme) memiliki daya serap antara 1-6%, lebih rendah dibanding zat besi yang berasal dari hewan (heme) yaitu 7-22% (Wirakusumah, 1999). Hemoglobin merupakan senyawa protein yang kompleks, yang tersusun dari protein globin dan senyawa bukan protein (heme). Heme adalah senyawa yang tersusun dari senyawa porfirin yang bagian pusatnya ditempati oleh logam zat besi (Fe). Hemoglobin merupakan parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia, hemoglobin berfungsi sebagai pembawa oksigen pada sel darah merah, kandungan hemoglobin yang rendah mengindikasikan anemia (Supariasa et al, 2001). Menurut mochtar (1998), konsentrasi hemoglobin pada saat ibu hamil terlihat menurun walaupun sebenarnya lebih besar dari pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologi ini disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Konsentrasi hemoglobin menurun dari 12 g/dl menjadi 10 g/dl pada umur kehamilan 32-34 minggu hal ini berkaitan dengan meningkatnya volume plasma yang dapat mengakibatkan anemia. Selama kehamilan peningkatan volume darah sebesar 35-40% dari wanita-wanita tidak hamil terutama untuk peningkatan volume plasma 45-50% dan masa sel-sel darah merah sebesar 15-20% pada trimester III. Anemia gizi merupakan keadaan dengan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal, yang disebabkan oleh kekurangan satu macam atau lebih zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan darah (Beck,2000). Jika simpanan zat besi dalam tubuh seseorang sangat
23

BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Mar 06, 2019

Download

Documents

duongtruc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

1. Pengertian

Salah satu indikator penilaian anemia adalah kadar hemoglobin (Hb). Hemoglobin

tersusun atas unsur heme dan protein globin. Salah satu komponen pembentuk heme adalah zat

besi (Fe). Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan, dapat berasal dari hewan maupun

tumbuhan. Zat besi yang berasal dari tumbuhan (non heme) memiliki daya serap antara 1-6%,

lebih rendah dibanding zat besi yang berasal dari hewan (heme) yaitu 7-22% (Wirakusumah,

1999).

Hemoglobin merupakan senyawa protein yang kompleks, yang tersusun dari protein

globin dan senyawa bukan protein (heme). Heme adalah senyawa yang tersusun dari senyawa

porfirin yang bagian pusatnya ditempati oleh logam zat besi (Fe). Hemoglobin merupakan

parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi anemia, hemoglobin

berfungsi sebagai pembawa oksigen pada sel darah merah, kandungan hemoglobin yang

rendah mengindikasikan anemia (Supariasa et al, 2001).

Menurut mochtar (1998), konsentrasi hemoglobin pada saat ibu hamil terlihat menurun

walaupun sebenarnya lebih besar dari pada orang yang tidak hamil. Anemia fisiologi ini

disebabkan oleh volume plasma yang meningkat. Konsentrasi hemoglobin menurun dari 12

g/dl menjadi 10 g/dl pada umur kehamilan 32-34 minggu hal ini berkaitan dengan

meningkatnya volume plasma yang dapat mengakibatkan anemia. Selama kehamilan

peningkatan volume darah sebesar 35-40% dari wanita-wanita tidak hamil terutama untuk

peningkatan volume plasma 45-50% dan masa sel-sel darah merah sebesar 15-20% pada

trimester III.

Anemia gizi merupakan keadaan dengan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari

normal, yang disebabkan oleh kekurangan satu macam atau lebih zat gizi yang diperlukan

untuk pembentukan darah (Beck,2000). Jika simpanan zat besi dalam tubuh seseorang sangat

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

rendah, berarti orang tersebut mendekati anemia walaupun pemeriksaan klinik tidak

menemukan gejala-gejala fisiologi. Simpanan zat besi yang sangat rendah lambat laun tidak

akan cukup untuk membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang. Akibatnya kadar

hemoglobin terus menerus dibawah batas normal (Moehji, 2002).

Tabel 2.1

Harga-harga normal hemoglobin

Konsentasi Hb (g/dl)

Darah dari tali pusat 13,3-20,5

Hari pertama kehidupan 15,5-23,5

Anak-anak,6 bulan-6 tahun 11,0-14,5

Anak-anak, 6 tahun-14 tahun 12,0-15,5

Pria dewasa 13,0-17,0

Wanita dewasa (tidak hamil) 12,0-15,5

Wanita Hamil 11,0-14,0

EGC. Nurtjojo, 1999.

2. Pola Makan / Nutrisi

a. Definisi

Pengertian pola makan menurut Lie Goan Hong yang dikutip dalam Sri Karjati

adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan

makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu

kelompok masyarakat tertentu (S Soegeng, 2004).

Pola makan ibu hamil adalah menu makanan yang dimakan ibu hamil dalam

kesehariannya (Prasetyono DS, 2009).

b. Pola makan sehat

Pola makan sehat pada ibu hamil adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu

hamil harus memilki jumlah kalori dan zat-zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, serat dan air (Krisnatuti Diah,

2000).

1. Karbohidrat

Porsi terbesar kebutuhan energi tubuh dipenuhi oleh karbohidrat yang juga

merupakan komponen zat gizi terbanyak dalam makanan sehari-hari dan terjangkau

oleh masyarakat luas (Savitri Sayogo, 2007). Ibu hamil membutuhkan karbohidrat

sekitar 1500 kalori perhari (Kasdu Dini, 2004). Bahan makanan yang merupakan

sumber karbohidrat meliputi : kentang, roti, biskuit dan hasil olahannya juga beras,

gandum, ubi jalar, singkong dan gula murni (Savitri Sayogo, 2007).

2. Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhandan pekembangan janin. Diantaranya

untuk pembentukan jaringan baru dan mempertahankan yang telah ada. Ibu hamil

disarankan untuk memperoleh tambahan protein sekitar 10 g/hari dari kebutuhan

yang sebelumnya. Bahan makanan sumber protein hewani adalah daging sapi, ikan,

unggas, telur, susu dan produk olahannya. Sedangkan bahan makanan sumber

protein nabati adalah kacang-kacangan dan produk olahannya seperti tahu, tempe

dan oncom (Kasdu Dini, 2004).

3. Lemak

Lemak dibutuhkan ibu hamil terutama untuk membentuk energi dan juga

membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil

dianjurkan makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari

seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. Sumber lemak hewani yaitu daging sapi,

ayam, kambing, telur, ikan, susu dan produk olahannya. Sedangkan sumber lemak

nabati yaitu minyak zaitun, minyak kelapa sawit dan minyak jagung (Kasdu Dini,

2004).

4. Vitamin

Vitamin diperlukan tubuh untuk mempertahankan kesehatan. Selama hamil

vitamin penting untuk perkembangan janin, termasuk kekebalan tubuh dan

produksi darah merah serta sistem sarafnya. Ada beberapa jenis vitamin yang

penting untuk ibu hamil, antara lain :

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

a) Vitamin A

Vitamin sangat penting bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio. Bila

terjadi hambatan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A, maka dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Kebutuhan normal vitamin A pada

ibu hamil sebanyak 800-2100 IU. Adapun sumber makanan yang banyak

mengadung vitamin A antara lain adalah kuning telur, hati, mentega. Selain itu

sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna kuning, terutama wortel,

tomat dan nangka (Prasetyono D.S, 2009).

b) Vitamin C

Kekurangan vitamin C pada ibu hamil bisa menyebabkan terjadinya pre

eklamsi serta keguguran yang didahului dengan pecahnya ketuban sebelum

waktunya. Bagi ibu hamil, vitamin C diperlukan untuk membuat protein

kolagen yang membentuk tulang rawan, sendi, kulit dan peredaran darah

(Prasetyono D.S, 2009).

c) Vitamin D

Vitamin D berkaitan dengan zat kapur. Vitamin ini dapat menembus ari-

ari, sehingga dapat memasuki tubuh bayi. Jika ibu hamil kekurangan vitamin D

maka anak akan kekurangan zat kapur. Hal ini dapat mengakibatkan

pembentukan giginya tidak normal. tetapi, jika vitamin D berlebihan, maka ini

pun akan berbahaya. Makanan yang banyak mengandung vitamin D

diantaranya adalah susu,hati, mentega, kuning telur dan margarin (Prasetyono

D.S, 2009).

d) Vitamin E

Kebutuhan vitamin E cukup dipenuhi dari makanan sehari- hari.

Seseorang jarang mengalami kekurangan vitamin ini. Namun, dari hasil

penelitian, binatang percobaan yang kekurangan vitamin E ini akan mengalami

keguguran (Prasetyono D.S, 2009).

e) Vitamin K

Vitamin K cukup diperoleh dari menu harian normal. seseorang jarang

mengalami kekurangan vitamin ini. Jika kekurangan, maka dapat terjadi

gangguan perdarahan pada anak. (Prasetyono D.S, 2009).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

f) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk pembuatan asam amino, yaitu bahan protein di

dalam tubuh. Jika ibu hamil kekurangan vitamin B6 , maka nilai apgar anak

yang dilahirkan rendah. Anak yang lahir dengan nilai apgar rendah akan buruk

pada ibu hamil dicampur dengan vitamin ini (Prasetyono D.S, 2009).

g) Vitamin B12

Vitamin B12 dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel baru, terutama sekali

sel darah merah. Oleh karena itu, vitamin ini sangat penting bagi ibu hamil dan

tidak bisa dikesampingkan begitu saja (Prasetyono D.S, 2009).

5. Mineral

Ada beberapa jenis mineral yang penting bagi ibu hamil antara lain :

1) Zat besi

Zat besi penting sekali untuk pembentukan dan mempertahankan

kesehatan sel-sel darah merah sehingga menjamin sirkulasi oksigen dan zat gizi

bagi ibu hamil. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia (Kasdu Dini,

2004). Total kebutuhan zat besi selama kehamilan diperkirakan sebesar 1000

mg (Krisnatutti, 2000). Fe dalam bahan makanan terdapat dalam daging, ikan,

unggas, kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau (Sayogo Savitri, 2007).

Penyerapan zat besi dipengaruhi oleh asupan vitamin C, jadi makan jeruk atau

jus jambu setelah makan akan membantu penyerapan zat besi lebih efektif

(Kasdu Dini, 2004). Kopi dan teh dapat mengikat Fe sehingga mengurangi

jumlah serapan sebaiknya dihindarkan atau tidak dimakan dalam waktu

bersamaan (Arisman MB, 2004).

2) Zat kapur

Zat kapur sangat penting karena dibutuhkan tambahan zat kapur 400 mg

zat kapur. Sumber zat kapur yang tinggi diperoleh dari makanan yang berasal

dari susu, keju, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau dan makanan laut

(Nadesul H, 1996).

3) Seng

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Mineral seng tidak terlalu penting tetapi tetap dibutuhkan dalam jumlah

kecil. Kekurangan mineral ini dapat menimbulkan cacat bawaan seperti

pembentukan tulang dan selubung saraf tulang belakang yang abnormal

(Prasetyono DS, 2009). Kebutuhan seng selama hamil sebesar 20 mg.(Nadesul

H, 1996).

Pemenuhan kebutuhan seng dengan konsumsi sumber pangan hewani

(Kasdu Dini, 2004).

4) Iodium

Iodium berfungsi sebagai bahan baku untuk hormon tirosin yang

berfungsi dalam pertumbuhan. Mineral ini dapat mendorong perkembangan

otak bayi. Bila kekurangan iodium maka akan menyebabkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga mengakibatkan

keterbelakangan mental (Prasetyono DS, 2009). Kebutuhan iodium selama

hamil sebesar 175 mg. Iodium dapat diperoleh dari garam beriodium dan

makanan laut seperti ikan, kerang dan rumput laut (Sayogo S, 2007).

6. Air

Ibu hamil membutuhkan air sebanyak 2 liter sehari atau setara 8 gelas. Asupan

air ini bisa dalam bentuk beragam. Selain dari minuman dapat diperoleh dari

sayuran berkuah, buah-buahan dan jus (Kasdu Dini, 2004).

Tabel 2.2

Kecukupan Gizi Ibu Hamil Dalam Satu Hari

Bahan Makanan

Porsi

(2000+285 kkal)

URT Berat (gr) Kalori

1. Sumber karbohidrat :

Nasi

5p+1p

1p = ¾ gelas

100

175

2. Sayuran

Sayuran campur 3p 1p = 1 gelas 100 50

3. Buah-buahan

Pepaya 4p 1p = 1ptg sdg 50 40

4. Sumber protein nabati: 3p 1p = 2ptg 50 80

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Tempe/ pengganti

5. Sumber protein hewani :

Daging/ pengganti 3p 1p = 1ptg sdg 50 95

6. Susu 1p 1p = 1 gelas 200 122

7. Minyak 5p 1p = ½ sdm 5 45

8. Gula 2p 1p = 1 sdm 100 37

Sumber : Depkes RI.2002

Keterangan :

P = porsi

1gelas (gls) nasi = 140 gram = 70 gram beras

1 potong (ptg) daging = ukuran 6x5x2 cm

1 potong (ptg) tempe = ukuran 4x6x1 cm

1 gelas (gls) sayuran setelah direbus dan ditiriskan = 100 gram sayuran mentah

1 potong (ptg) pepaya = 5x15 cm

1 sendok makan (sdm) minyak goreng = 10 gram

1 sendok makan (sdm) gula pasir = 10 gram

Menurut Kasdu Dini (2004), pola makan sehat ibu hamil diantaranya :

a. Patuhi jadwal makan

Jangan mengabaikan waktu makan, khususnya untuk makan- makanan utama.

Makan makanan bergizi seimbang tiga kali sehari pada waktu yang tepat, yaitu sarapan,

makan siang dan makan malam. Untuk makanan utama, makanan yang dikonsumsi

tetap harus mengandung zat gizi lengkap yaitu karbohidrat, protein, vitamin, lemak,

mineral dan air.

b. Menu utama bergizi seimbang

Makanan utama harus lengkap berupa nasi, lauk-pauk hewani, nabati dan

sayuran 3 kali sehari. Camilan 2 kali sehari, berupa buah atau yang berserat tinggi dan

minum segelas susu sehari 2 kali. Tidak hanya pada makanan utama, camilan sebaiknya

tang mengandung gizi seimbang yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

c. Sarapan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Sering kali waktu sarapan dianggap sepele. Sarapan merupakan energi awal

ibu hamil untuk melakukan aktivitas pada hari itu. Untuk mencegah dari timbulnya rasa

lemah, pusing atau mau pingsan. Hal ini bisa muncul lantaran pada pagi hari kadar gula

menurun karena selama tidur malam tidak makan.

d. Porsi sedikit tapi sering

Cara ini untuk menyiasati atau mencegah gangguan pencernaan. Aturlah porsi

makan dalam jumlah kecil. Namun sering (5 atau 6 kali sehari) jika ibu mengalami

mual dan muntah pada trimester I.

e. Kurangi junk food

Mengkonsumsi jenis makanan junk food diperbolehkan asalkan tidak

berlebihan dan sering junk food mengandung unsur zat-zat gizi lainnya. Akibatnya ibu

merasa makan sedikit tapi sebenarnya tidak memenuhi kebutuhan tubuh.

f. Kurangi konsumsi kafein

Kandungan kefein banyak terdapat dalam minuman seperti kopi, coklat

dansoftdrink. Kafein dan tanin yang ada dalam minuman tersebut dapat menghambat

penyerapan beberapa zat gizi terutama makanan yang mengandug kalsium.

g. Camilan yang sehat

Camilan tak selamanya buruk. Bila dapat memilah jenis camilan dan

mengetahui pasti yang tepat, camilan bisa menambah nilai asupan gizi ibu hamil yang

kurang. Tentunya bila bisa memilih jenis camilan dan tahu cara mengemil yang benar.

Bila tidak, bisa-bisa ibu hamil kelebihan berat badan atau kegemukan. Cara menyiasati

ngemil yang sehat dengan membatasi camilan manis, tinggi lemak dan camilan siap

saji.

c. Hal-hal yang harus dihindari dalam penerapan pola makan sehat ibu hamil

Hal-hal yang harus dihindari dalam penerapan pola makan sehat ibu hamil (Paath Erna

F, 2004) :

1. Sedapat mungkin manghindari jenis makanan yang diawetkan.

2. Hindari makanan yang berkalori tinggi.

3. Kurangi asupan makanan berlemak.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

4. Hindari daging, ikan, ayam dan sumber protein lainnya yang tidak dimasak dengan

baik.

5. Hindari alkohol sekalipun dalam jumlah sedikit dalam bentuk makanan.

d. Pola makan tidak sehat

Pola makan tidak sehat pada ibu hamil adalah pengaturan jumlah dan jenis

makanan yang tidak sesuai dengan gizi seimbang ibu hamil (http://puskesmas-

oke.blogspot.com. 10 Juni 2009). Pola makan tidak sehat pada ibu hamil antara lain :

1. Makan terlalu banyak.

Mengkonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan tubuh berarti menambah

kalori tambahan yang disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Hal ini mengakibatkan

kelebihan berat badan.

2. Terlalu banyak makan gula.

Kebiasaan makan banyak ialah kecenderungan makan makanan yang banyak

mengandung kadar gula. Memuaskan selera makan dengan makanan yang

mengandung kadar gula yang tinggi akan menyebabkan ibu hamil kehilangan selera

makan makanan yang mengandung gizi, vitamin dan zat mineral yang diperlukan.

3. Mengkonsumsi makanan olahan terlalu banyak.

Ibu hamil dapat tergantung pada jenis makanan olahan ini dan mengabaikan

makanan segar akan tetapi ibu hamil akan kekurangan unsur makanan yang penting,

baik bagi dirinya maupun bagi bayi yang dikandung.

4. Mengabaikan sarapan pagi.

Ibu hamil biasanya sering mengabaikan sarapan pagi karena kesibukan

mengerjakan pekerjaan rumah. Kebiasaan mengabaikan sarapan pagi akan

mengakibatkan ibu akan merasa sangat lapar sebelum waktu makan siang dan

memenuhinya dengan makanan camilan. Sarapan pagi sangat penting karena

merupakan makanan pertama sepanjang hari. Energi yang tersimpan sebagai

sumber cadangan pada malam hari telah dikosongkan untuk kehidupan alat- alat

tubuh.pada pagi harinya diperlukan energi tambahan untuk aktifitas tubuh hingga

menjelang tengah hari (Prasetyono DS, 2009)

e. Dampak dari pola makan yang tidak sehat

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Gangguan gizi

disebabkan oleh faktor primer atau sekunder. Faktor primer adalah bila susunan makanan

seseorang salah dalam kuantitas dan kualitas yang salah satunya disebabkan oleh karena

pola makan yang tidak sehat (Almatsier S, 2003). Gangguan gizi tidak seimbang antara lain

:

1. Gizi kurang

2. Gizi buruk

3. Gizi lebih

4. Anemia gizi besie.

5. Kekurangan vitamin A

6. Gangguan akibat kekurangan iodium

(Paath Erna F, 2004).

f. Penanggulangan pola makan tidak sehat

Cara menyiasati pola makan tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan yang

mengandung 4 sehat 5 sempurna. Kehamilan menyebabkan perubahan tubuh yang

mengakibatkan timbulnya beberapa gangguan makan. Keadaan ini seringkali mempengaruhi

asupan gizi ibu hamil atau kehilangan nafsu makan. Untuk menyiasati agar nafsu makan

tetap terjaga, yaitu dengan cara :

1. Memperbanyak ragam dan variasi makanan.

2. Sajikan makanan yang menarik.

3. Tingkatkan kelezatan rasa makanan.

4. Segera makan begitu makanan disajikan (Kasdu Dini, 2004).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan

Menurut Soegeng Santoso (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan adalah :

a. Kesenangan

Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan

makan seseorang. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan

tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut.

b. Budaya

Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi sebagai

contoh budaya pantang makanan

c. Agama

Agama juga mempengaruhi jenis makann yang dikonsumsi. Sebagai contoh

agama islam mengharamkan daging babi.

d. Taraf sosial ekonomi

Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh

taraf ekonomi. Pendapatan yang rendah akan membatasi seseorang untuk

mengkonsumsi makanan yang bergizi.

e. Lingkungan alam

Lingkungan alam juga mempengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi seperti

kondisi tanah dan iklim setempat.

3. Zat Besi ( Fe )

Zat besi merupakan mineral makro yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia

dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa (Almatsier,2002).

Di dalam tubuh, sebagian besar terkonjugasi dengan protein terdapat dalam bentuk ferro

dan ferri. Bentuk aktif besi biasanya sebagai ferro, sedangkan bentuk inaktif adalah sebagai

ferri misalnya bentuk storage (Sediaoetama, 2000). Besi lebih mudah di serap dalam bentuk

Ferro. Diperkirakan hanya 5-15% besi makanan diabsorbsi oleh orang dewasa yang berada

dalam status besi baik. Dalam keadaan defisiensi besi absorbsi dapat mencapai 50%

(Almatsier, 2002).

Pemberian suplemen tablet penambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk

membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Saat hamil

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

kebutuhan zat besi meningkat mencapai dua kali lipat dari kebutuhan sebelum hamil. Hal ini

terjadi karena volume darah meningkat sampai 50%, sehingga butuh lebih banyak zat besi

untuk membentuk hemoglobin. Dalam keadaan tidak hamil, kebutuhan zat besi dapat

dipenuhi dari menu makanan sehat dan seimbang. Tetapi dalam keadaan hamil, suplai zat besi

dari makanan masih belum mencukupi sehingga dibutuhkan suplemen berupa tablet besi.

Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama

hamil. Dasar pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah merah yang

mengalami peningkatan sebesar 20-30 %, sedangkan peningkatan plasma darah 50 % ( yuni

,2007).

a. Fungsi Zat Besi

Zat besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut elektron

di dalam sel dan sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh

(Almatsier, 2002). Besi diperlukan dalam sintesis hemoglobin. Hb adalah protein yang

berfungsi antara lain untuk mengantar oksigen dari paru-paru ke jaringan. Untuk mengangkut

CO2 yang akan di ekskresikan ke dalam udara pernafasan, dan sintesis enzim. Bila konsumsi

zat besi berkurang dalam tubuh tidak seimbang maka akan terjadi anemia. Zat besi telah

mudah diserap oleh usus halus dalam bentuk ferro. Dalam kondisi Fe yang baik, hanya

sebesar 10% saja yang terdapat di dalam makanan yang diserap ke dalam mukosa usus. Pada

wanita, ekskresi Fe lebih banyak melalui menstruasi, oleh sebab itu kebutuhan Fe pada wanita

dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria.

b. Kebutuhan Zat Besi untuk Ibu Hamil

Jumlah zat besi yang di butuhkan oleh ibu hamil jauh lebih besar bila di bandingkan

dengan yang tidak hamil. Selama kehamilan, seorang ibu memerlukan tambahan zat gizi

untuk menunjang pembentukan Hb. Jumlah tambahan zat besi yang dibutuhkan bervariasi,

darah seorang ibu hamil memerlukan 500 mg zat besi, darah janin membutuhkan 200mg zat

besi dan darah plasenta membutuhkan 25 mg zat besi. Total yang dibutuhkan selama

kehamilan diperkirakan sebanyak 1000 mg (Krisnatuti, 2000).

Keperluan akan zat besi bertambah dalam kehamilan, terutama dalam trimester terakhir

(III), apabila masuknya besi tidak ditambah dalam kehamilan maka mudah menjadi anemia

defisiensi besi, masuknya besi setiap hari yang dianjurkan tidak sama untuk berbagai negara.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Untuk wanita tidak hamil, wanita hamil dan wanita menyusui dianjurkan di Amerika Serikat,

masing-masing 12 mg, 15 mg, dan 15 mg di Indonesia masing-masing 12 rng, l7 mg, 17 mg.

(Prawirohardjo, 2002).

c. Akibat Kekurangan Zat Besi

Jumlah zat besi yang dibutuhkan setiap hari dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor

umur, jenis kelamin (sehubungan dengan kehamilan dan laktasi pada wanita) dan jumlah

darah dalam badan (dalam hal ini Hb) dapat mempengaruhi kebutuhan, walaupun keadaan

depot Fe memegang peranan yang penting pula. Dalam keadaan normal dapat diperkirakan

bahwa seorang laki-laki dewasa memerlukan asupan sebesar 10 mg, wanita memerlukan 12

mg, sedangkan pada wanita hamil dan menyusui diperlukan tambahan 5 mg sehari. Bila

kebutuhan ini tidak dipenuhi, Fe yang terdapat didalam gudang akan digunakan dan gudang

lambat laun akan menjadi kosong, akibatnya timbul anemia defisiensi besi. Hal ini dapat

disebabkan oleh absorbsi yang buruk, pendarahan kronik dan kebutuhan yang meningkat,

keadaan ini memerlukan penambahan Fe dalam bentuk obat/suplemen.

d. Anemia Dalam Kehamilan

Anemia pada kehamilan yang sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan zat besi,

kekurangan ini dapat disebabkan kurang masuknya unsur besi dalam makanan, karena

gangguan reabsorbsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi keluar

dari tubuh misalnya pasca pendarahan (Prawirohardjo, 2002). Anemia adalah pengurangan sel

darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume pada sel darah merah (hematokrit) per 100 ml

darah (Price S.A, 1995).

Penyebab defisiensi besi antara lain persediaan zat besi dalam makanan kurang, adanya

zat penghambat absorbsi atau inhibitor, konsumsi zat besi kurang dan meningkatnya

kebutuhan zat besi misalnya pada keadaan hamil, masa pertumbuhan dan terutama pada anak-

anak. Menurut Ufah Kusumah perhitungan table Hb ibu hamil sebagai berikut :

Tabel 2.3

Perhitungan Kadar Hb ibu hamil

Konsentrasi Hb Klasifikasi

Hb 11 gr/dL Tidak anemia

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Hb 9-10,9 gr/dL Anemia ringan

Hb 7-8,9 gr/dL Anemia sedang

Hb < 7 gr/dL Anemia berat

1. Gejala dan tanda anemia dalam kehamilan

a. Letih

b. Sering mengantuk

c. Malaise

d. Pusing

e. Lemah

f. Nyeri kepala

g. Kulit pucat

h. Membran mukosa pucat (misal pada konjungtiva)

i. Bantalan kuku pucat

j. Luka pada lidah

k. Tidak ada nafsu makan

l. Mual, muntah

m. Pemeriksaan kadar Hb < 11 gr %

(Varney, 2006).

2. Faktor-faktor penyebab anemia dalam kehamilan (Mochtar R, 1998)

a. Kurang gizi (malnutrisi)

b. Kurang zat besi dalam diet

c. Malabsorbsi

d. Kehilangan darah yang banyak

e. Penyakit kronik : TBC paru, laring usus, malaria.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia dalam kehamilan (Curtis, 1997)

a. Kegagalan untuk menyerap zat besi

b. Perdarahan selama kehamilan

c. Janin kembar

d. Pemakaian antasid dapat mengurangi penyerapan zat besi yang dikeluarkan melalui

saluran pencernaan menjadi lebih banyak.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

e. Kebiasaan makan yang buruk.

4. Patofisiologi

Pada ibu hamil terjadi penambahan cairan tubuh (volume plasma) yang tidak

sebanding dengan penambahan masa sel darah merah sehingga terjadi pengenceran darah

akibatnya kadar hemoglobin menurun dan berakibat terjadinya anemia pada kehamilan.

Penurunan kadar Hb mulai timbul sejak usia kehamilan 8 minggu sampai minggu kedua

kehamilan walaupun bervariasi biasanya penambahan volume plasma pada wanita hamil

dapat mencapai 50% sedangkan kenaikan masa sel darah merah hanya 25%. Selain terjadi

penurunan Hb dan penambahan volume plasma anemia kehamilan juga dapat disebabkan

oleh karena berkurangnya cadangan besi untuk kebutuhan janin (Price, 1995).

5. Batasan anemia pada ibu hamil

a. Pada trimester I dan III

Hb ≥ 11 gr % : tidak anemia

Hb < 11 gr % : anemia

b. Pada trimester II

Hb ≥ 10,5 gr % : tidak anemia

Hb < 10,5 gr % : anemia

6. Pengaruh anemia dalam kehamilan

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam

kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Juga bagi hasil konsepsi

(Sarwono, 2005).

a. Bahaya terhadap ibu

1) Selama kehamilan

a) Abortus

b) Partus prematurus

c) Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim

d) Mudah terjadi infeks

e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)

f) Mola hidatidosa

g) Hiperemesis gravidarum

h) Perdarahan antepartum

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

i) Ketuban pecah dini .(Manuaba IBG, 2007).

2) Bahaya saat persalinan

a) Gangguan his, kekuatan mengejan

b) Kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar.

c) Kala dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering

memerlukan tindakan operasi kebidanan.

d) Kala tiga dapat diikuti retensio plasenta dan perdarahan post partum akibat

atonia uteri.

e) Kala empat dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.

(Manuaba IBG, 2007)

3) Pada kala nifas

a) Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan post partum.

b) Memudahkan infeksi puerperium.

c) Pengeluaran ASI berkurang.

d) Dekompensasi kordis mandadak setelah persalinan.

e) Mudah terjadi infeksi mamae.

(Manuaba IBG, 2007).

b. Bahaya terhadap janin

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai nutrisi dari ibunya,

dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan berkurang sehingga

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim akan terganggu. Akibat anemia

pada janin antara lain adalah :

1) Abortus

2) Kematian intrauteri

3) Persalinan prematuritas tinggi.

4) Berat badan lahir rendah.

5) Kelahiran dengan anemia.

6) Dapat terjadi cacat bawaan

7) Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal

8) Intelegensia rendah

(Manuaba IBG, 2007).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

7. Pencegahan anemia dalam kehamilan

Sejauh ini ada empat pendekatan dasar pencegahan anemia dalam kehamilan,

antara lain :

a. Pemberian tablet Fe

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program

suplementasi pada awal kehamilan. Program suplementasi tidak akan berhasil karena

“Morning Sickness” dapat mengurangi keefektifan obat. Namun demikian, cara ini

baru akan berhasil jika pemberian tablet ini dilakukan dengan pengawasan yang ketat

(Arisman MB, 2004).

Pemberian vitamin zat besi dimulai dengan memberikan satu tablet sehari

sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung Fe 200 mg dan

asam folat 0,25 mg minimal masing- masing 90 tablet (Saifuddin, 2007).

b. Pendidikan

Konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang

mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan

tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan,

mereka memerlukan tambahan zat besi agar mengerti, para ibu hamil harus diberikan

pendidikan yang tepat. Misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia

dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat

besi (Arisman MB, 2004).

c. Modifikasi makanan

Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara, yaitu :

1) Pemastian konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori sebesar yang

semestinya dikonsumsi. Sebagai gambaran, setiap 1000 kkal makanan dari beras

saja mengandung 6 mg Fe (seorang wanita hamil setidaknya memerlukan 2000

kkal dan itu berarti 12 mg Fe).

2) Meningkatkan ketersediaan hayati zat besi yang dimakan, yaitu dengan jalan

mempromosikan makanan yang dapat memacu dan menghindarkan pangan yang

bisa mereduksi penyerapan zat besi. (Arisman MB, 2004).

d. Fortifikasi makanan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Fortifikasi makanan merupakan salah satu cara terampuh dalam pencegahan

defisiensi zat besi. Fortifikasi makanan dengan zat besi yang tersedia secara kimiawi,

sangat reaktif dan berkecenderungan mengubah warna makanan. Produk makanan

fortifikasi yang lazim adalah tepung gandum serta roti yang terbuat dari jagung dan

bubur jagung serta produk susu.

Disamping empat pendekatan di atas, telah dilakukan pula upaya untuk

meningkatkan partisipasi masyarakat dengan cara :

1) Meningkatkan pendidikan masyarakat mengenai :

a) Bahaya anemia terhadap kehamilan

b) Pentingnya tambahan besi pada ibu hamil

c) Meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan

2) Menjarangkan kehamilan sehingga kehilangan darah berkurang

3) Meningkatkan ANC sehingga anemia dapat diketahui dan diatasi

4) secara dini.

(Manuaba IBG, 2001). 28

8. Penatalaksanaan anemia dalam kehamilan

Terapi anemia dalam kehamilan terutama anemia defisiensi zat besi ialah dengan

preparat besi oral atau parenteral. Terapi oral ialah dengan pemberian preparat besi :

ferosulfat, feroguconal atau Na-ferobisitrat. Pemberian preparat 60 mg perhari dapat

menaikkan kadar Hb 1 gr % per bulan. Pemberian parenteral dengan ferum dextran

sebanyak 1000 mg (20 ml) IV atau lebih cepat yaitu 2 gr % (saifuddin AB, 2007).

Beberapa faktor yang perlu diperhitungkan dalam pemberian zat besi :

a. Reaksi tubuh terhadap zat besi

b. Kemampuan resorbsi intestine

c. Kemampuan hemopoitisis sumsum tulang

d. Jumlah kehilangan darah

e. Faktor makanan : teh dan kopi menghambat resorbsi zat besi. Sedangkan vitamin C

25 mg meningkatkan resorbsi zat besi.

(Manuaba IBG, 2001)

4. Konsep Kehamilan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

a. Definisi

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai dari fertilisasi sampai dengan janin

lahir (Sarwono, 2005).

Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dari konsepsi

sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan ke-4 sampai 6 bulan, trimester ketiga dari

bulan ke-7 sampai 9 bulan (Sarwono, 2008).

b. Perubahan sistem peredaran darah pada ibu hamil

Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia atau

hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel-sel kurang dibandingkan dengan

bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Pengenceran darah tersebut

dianggap sebagai penyesuaian diri secara psikologis dalam kehamilan. Pertama-tama

pengenceran darah tersebut meringankan beban jantung yang harus bekerja lebih berat

dalam masa kehamilan karena sebagai akibat hidremia cardiac output meningkat. Kerja

jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Bertambahnya darah dalam

kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam

kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Sarwono, 2005).

c. Kebutuhan ibu hamil

1. Nutrisi

Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan-

perubahan itu untuk menyesuaikan tubuh ibu pada kehamilannya. Penggunaan zat-zat

makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan

tubuh akan makanan juga berkurang pada beberapa bulan pertama kehamilan

(Salmah, 2006) Selanjutnya akan meningkat hingga 300 kalori per hari (Saifuddin

AB, 2002). Bahan pangan yang dikonsumsi ibu hamil harus meliputi enam kelompok

yaitu makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati), susu dan olahannya,

roti, bebijian, buah dan sayur yang kaya akan vitamin C (Kasdu Dini, 2004).

2. Kebersihan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Mandi diperlukan untuk kebersihan atau higiene terutama perawatan kulit

karena fungsi ekskresi dalam keringat bertambah (Mochtar R, 1998). Menjaga

kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada daerah genetalia)

dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan (Saifuddin A.B, 2007).

3. Berpakaian

Pakaian yang sebaiknya dipergunakan terbuat dari katun sehingga mudah

menyerap keringat. Jika diperlukan, daerah lipatan badan dapat diberi bedak, hal ini

mencegah kekeringan dan mengurangi dermatitis kontak atau alergi. Pakaian

sebaiknya longgar sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang janin dalam rahim

(Manuaba IBG, 2007).

4. Istirahat

Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama saat

hamil tua. Posisi miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin dan oksigenasi

fetoplasental (Salmah, 2006).

5. Seksual

Hubungan seksual saat hamil bukanlah halangan, asalkan dilakukan dengan

hati-hati. Sering dijumpai bahwa hubungan seksual dapat menimbulkan abortus dan

persalinan premature (Manuaba, 2007).

6. Imunisasi

Di Indonesia dianjurkan untuk mendapat imunisasi tetanus toxoid sebanyak 2

kali selama hamil dan maksimal 5 kali untuk seumurr hidup. Seperti diketahui bahwa

kematian karena tetanus masih tinggi sehingga diperlukan kekebalan pasif terhadap

infeksi tetanus untuk bayi baru lahir (Manuaba IBG, 2007).

5. Kehamilan Trimester III

Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai

orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi (yuni,2007). Ditinjau dari usia

kehamilan dikatakan kehamilan trimester III adalah kehamilan antara 28 minggu sampai 40

minggu.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

Sejumlah ketakutan dapat terlihat selama trimester ketiga. Ibu mungkin khawatir terhadap

hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia akan melahirkan. Ibu akan merasa takut

akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Akibat pertumbuhan

janin, maka organ sekitarnya mendapat tekanan sehingga memperburuk keadaan serta

menimbulkan keluhan baru. Sementara itu ukuran janin dan posisinya tekadang membuat ibu

hamil merasa tidak nyaman dan susah tidur, ditambah lagi dengan lelah akibat membawa

tambahan bobot tambahan sampai bayi dilahirkan.

Perubahan-perubahan yang sering terjadi pada ibu hamil trimester III adalah pembesaran

perut. Rahim terus membesar, sampai ke 36 ukuran uterus mencapai pinggir bagian bawah

tulang iga terendah pada dada. Pembesaran perut sering membuat puser/udel jadi menonjol, nyeri

perut kiri atas (Heartburn). Heartburn sering dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester III.

Akibat pertumbuhan janin, rahim akan mendorong lambung, sehingga mengakibatkan

mengalirnya asam lambung kearah kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri terutama setelah

makan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

B. Kerangka Teori

Skema 2.1 Kerangka Teori

Sumber. Soegeng Santoso (2004)

Keterangan :

Diteliti :

Tidak Diteliti :

Pola Makan

Faktor yang mempengaruhi

Pola Makan :

1. Kesenangan

2. Budaya

3. Agama

4. Taraf Sosial Ekonomi

5. Lingkungan Alam

Konsumsi tablet Fe

Faktor yang mempengaruhi

konsumsi tablet Fe :

1. Pendidikan

2. Modifikasi Makanan

3. Fortifikasi Makanan

Kadar Hemoglobin

Ibu Hamil

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/116/jtptunimus-gdl-sunupunagi... · membangun sel-sel baru, serta perkembangan sistem saraf baru. Ibu hamil dianjurkan ...

C. Kerangka Konsep Penelitian

Skema 2.2 Hubungan Pola Makan dan Konsumsi Tablet Fe dengan Kadar Hb pada Ibu

Hamil Trimester III

D. Variabel Penelitian

Sebagai variabel bebas dari penelitian adalah pola makan ibu hamil dan Konsumsi tablet

Fe, sedangkan variabel terikat dari penelitian adalah kadar Hb ibu hamil trimester III.

E. Hipotesa

Berdasarkan konsep dan variabel penelitian maka dapat dirumuskan hipotesa penelitian

ini adalah :

H0 : Ada hubungan pola makan ibu hamil dan konsumsi tablet Fe dengan kadar Hb pada Ibu

hamil trimester III.

Pola Makan Ibu

Hamil Trimester III

KonsumsiTablet Fe

Kadar Hb Ibu Hamil

Trimester III