7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Analisis Hubungan Inflasi dan Tingkat Suku Bunga dengan Jumlah Dana Deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC Purwokerto Tahun 2011-2013, membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1. Inflasi Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering kambuh dan dialami oleh hampir semua Negara. Secara umum inflasi menyatakan bahwa inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu. Menurut Nopirin (1987) inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga satu atau beberapa barang pada suatu saat tertentu dan hanya sementara belum tentu menimbulkan inflasi (Insukindro, 1993) Adapun indikator inflasi adalah sebagai berikut (www.bi.go.id) : a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari pake barang dan jasa yang di konsumsi oleh masyarakat. Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur dengan IHK. Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
19
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.ump.ac.id/3167/3/BAB II_CICI JAYANTI_AKUNTANSI... · 2017-08-07 · Penelitian tentang . ... Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang Analisis Hubungan Inflasi dan Tingkat Suku Bunga
dengan Jumlah Dana Deposito pada PT Bank Tabungan Negara, Persero Tbk. KC
Purwokerto Tahun 2011-2013, membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
2.1. Inflasi
Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit ekonomi yang sering
kambuh dan dialami oleh hampir semua Negara. Secara umum inflasi
menyatakan bahwa inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga
barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu.
Menurut Nopirin (1987) inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum
barang-barang secara terus menerus selama periode tertentu. Dari definisi ini
dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga satu atau beberapa barang pada
suatu saat tertentu dan hanya sementara belum tentu menimbulkan inflasi
(Insukindro, 1993)
Adapun indikator inflasi adalah sebagai berikut (www.bi.go.id) :
a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum digunakan
untuk menggambarkan pergerakan harga. Perubahan IHK dari waktu ke
waktu menunjukkan pergerakan harga dari pake barang dan jasa yang di
konsumsi oleh masyarakat. Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur
dengan IHK.
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
8
b. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang menggambarkan
pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang diperdagangkan di suatu
daerah.
Tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi
yang terlalu panas (overheated). Artinya, kondisi ekonomi mengalami
permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga
harga-harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan
menyebabkan penurunan daya beli uang (purchasing power of money). Di
samping itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil
yang diperoleh investor dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu
negara mengalami penurunan, maka hal ini akan merupakan sinyal yang
positif bagi investor seiring dengan turunnya risiko daya beli uang dan risiko
penurunan pendapatan riil (Tandelilin, 2003). Jadi inflasi yang tinggi
menyebabkan menurunnya keuntungan suatu perusahan, sehingga
menyebabkan efek ekuitas menjadi kurang kompetitif (Ang, (1997) dalam
Ratna (2009)).
Kondisi inflasi menurut Samuelson (1998), berdasarkan sifatnya inflasi
dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
a. Merayap (Creeping Inflation)
Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga
berjalan lambat dengan persentase kecil serta dalam jangka waktu yang
relatif lama.
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
9
b. Inflasi menengah (Galloping Inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang berjalan
dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang
arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu
dan seterusnya.
c. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)
Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5
atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini
timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.
Menurut Keynes, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup
di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi menurut pandangan ini
tidak lebih adalah proses perebutan pendapatan diantara kelompok-kelompok
sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar dari pada bagian yang
dapat diselesaikan oleh masyarakat. Kelompok-kelompok sosial ini misalnya
orang-orang pemerintahan sendiri, pihak swasta atau juga serikat buruh yang
berusaha mendapatkan kenaikan gaji atau upah, dimana hal ini dapat
berdampak terhadap permintaan barang dan jasa yang pada akhirnya akan
menaikan harga. (Boediono,1996).
Faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi menurut Samuelson dan
Nordhaus (1998), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi :
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
10
a. Demand Pull Inflation
Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan
dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan agregat.
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation
Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode
pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif.
Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak
hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi
juga dipengaruhi oleh :
a. Domestic Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang
secara umum di dalam negeri.
b. Imported Inflation
Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga
barang import secara umum.
Ada beberapa cara untuk menghitung inflasi menurut Insukindro
(1993) salah satunya adalah dengan menggunakan harga umum. Cara umum
yang dipakai untuk menghitung inflasi adalah dengan angka harga umum
(general price). Rumus yang dipakai adalah:
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
11
Lit = Hut - HUt-1 X 100 HUt-
Dimana:
Lit = Laju inflasi tahun/periode t
HUt = Harga umum periode t
HUt-1 = Harga umum periode t-1
2.2. Tingkat Suku Bunga
Nopirin (1990) mendefinisikan suku bunga adalah biaya yang harus
dibayar oleh peminjam dari pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan
bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Menurut Herman (2003) yang
dikutip oleh Rayun (2005), suku bunga adalah harga dari penggunaan uang
untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang
dipergunakan pada saat ini dan akan dikembalikan pada saat mendatang.
Menurut Laksmono (2001), nilai suku bunga domestik di Indonesia sangat
terkait dengan tingkat suku bunga internasional. Hal ini disebabkan oleh
akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional serta
kebijakan nilai tukar mata uang yang kurang fleksibel. Selain suku bunga
internasional, tingkat diskonto Suku Bunga Indonesia (SBI) juga merupakan
faktor penting dalam penentuan suku bunga di Indonesia.
Keynes (Boediono, 1996) berpendapat bahwa tingkat suku bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam menghadapi
kenaikan suku bunga, para investor akan menahan dananya sampai tingkat
suku bunga kembali pada tingkat yang dianggap normal. Sebaliknya, jika
tingkat suku bunga jangka panjang meningkat maka investor cenderung
mengambil karena mendapat keuntungan tinggi. Suhaedi (2000) berpendapat
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
12
bahwa suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan
membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uanganya dalam bentuk
tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan
masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku
bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran uang.
Pergerakan suku bunga SBI yang fluktuatif dan cenderung meningkat
akan mempengaruhi pergerakan sektor riil yang dicerminkan oleh pergerakan
laba usaha. Akibat meningkatnya suku bunga, para investor akan lebih suka
menanamkan uangnya di bank dari pada berinvestasi dalam bentuk saham
(Dornbusch & Fischer, 1992).
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah:
a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian. Misalnya pemerintah mendukung pertumbuhan suatu
sector industry apabila perusahaan-perusahaan dari industry tersebut akan
meminjam dana, maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih
rendah dibandingkan sector lain.
c. Pemerintah dapat memamfaatkan suku bunga untuk mengontrol uang yang
beredar.
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
13
Beberapa faktor dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi
pergerakan suku bunga menurut Madura (2003) yang dikutip oleh
Muhammadinah (2011), yaitu:
a. Pertumbuhan Ekonomi
Pada saat perusahaan melakukan ekspansi, akan diperlukan uang sehingga
permintaan akan uang semakin meningkat. Perusahaan yang melakukan
ekspansi ini tak lepas dari kondisi perekonomian yang mendukung
(kondisi perekonomian baik). Pada saat kondisi perekonomian baik, maka
tingkat suku bunga meningkat. Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi
buruk, maka perusahaan akan merubah strategi pembelanjaannya menjadi
penggunaan modal sendiri sehingga tidak ada permintaan akan uang
(permintaan menurun). Permintaan akan uang yang menurun
menyebabkan tingkat suku bunga turun.
b. Adanya Inflasi
Saat tingkat inflasi suatu Negara meningkat maka tingkat suku bunga juga
akan semakin menigkat, karena pada saat terjadi inflasi akan diikuti
dengan naiknya harga barang dan diperkirakan dimasa depan harga barang
akan naik lagi (expected inflation rate) sehingga masyarakat banyak yang
akan membeli barang-barang sekarang. Dengan melakukan pembelian
maka dana yang dimiliki masyarakat berkurang sehingga muncul
permintaan akan uang. Naiknya permintaan akan uang menyebabkan
tingkat suku bunga meningkat.
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015
14
c. Defisit Anggaran Pemerintah
Defisit anggaran merupakan suatu kondisi dimana pengeluaran lebih besar
daripada pendapatan. Untuk menutupi defisit, maka pemerintah melakukan
peminjaman sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkat suku bunga
meningkat dan sebaliknya.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat suku bunga SBI. Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan)
dengan sistem diskonto/bunga. Tingkat suku bunga yang berlaku pada setiap
penjualan SBI ditentukan oleh mekanisme pasar berdasarkan sistem lelang.
Sejak awal Juli 2005, BI menggunakan mekanisme "BI rate" (suku bunga
BI), yaitu BI mengumumkan target suku bunga SBI yang diinginkan BI untuk
pelelangan pada masa periode tertentu. BI rate ini kemudian yang digunakan
sebagai acuan para pelaku pasar dalam mengikuti pelelangan. Adapun cara
menghitung tingkat suku bunga SBI periode bulanan yakni dengan rumus
sebagai berikut :
“Rata-rata tingkat suku bunga SBI = Jumlah tingkat suku bunga
periode harian selama 1 bulan dibagi dengan jumlah bulan”.
2.3. Deposito
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka,
merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada
masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. Berdasarkan
Analisis Hubungan Inflasi Dan..., Cici Jayanti, Fakultas Ekonomi UMP, 2015