BAB II SEJARAH DAN KONDISI WILAYAH DESA BEJI A. Sejarah Desa Beji Arti kata “Beji” tidak banyak yang mengetahui, bahkan dapat dikatakan generasi mudanya tidak mengetahui secara persis kenapa daerahnya bernama “Beji”. Beji, menurut salah seorang tetua masyarakat Beji, berarti “tengah”. Maksudnya suatu daerah yang berada di tengah-tengah. Berdasarkan legenda yang ada di kalangan masyarakat Beji, konon daerah ini dahulu memiliki blumbang (semacam sumur). Akan tetapi, kini blumbang itu tidak lagi berada di Beji tetapi di desa tetangganya, yaitu Desa Taman yang berada di sebelah selatannya. Berpindahnya blumbang tersebut ke Desa Taman adalah sebagai akibat dari kekalahan Mbah Menu dalam adu kesaktian melawan Mbah Taman. Konon, suatu ketika Mbah Taman berkunjung ke rumah Mbah Menu. Ketika Mbah Taman berada di depan rumahnya, pintu rumah membuka dengan sendirinya. Ini artinya Mbah Menu sengaja memamerkan kesaktiannya. Singkat cerita Mbah Taman disuguhi (dihidangkan) ikan bakar. Kemudian, makanlah mereka berdua. Mbah Taman sadar bahwa terbukanya pintu dengan sendirinya tadi adalah sebuah tantangan untuk adu kesaktian. Oleh karena itu, ketika ikan bakar telah dimakan dagingnya, ia menaruh tulang-belulang nya (duri-durinya) ke dalam tempat cuci tangan. Dan, yang terjadi adalah tulang-belulang itu bergerak-gerak (hidup) sebagaimana layaknya seekor ikan. Melihat apa yang dipertunjukkan oleh Mbah Taman, Mbah Menu masih ingin menguji kesaktiannya. Untuk itu, ia mempersilakan Mbah Taman membawa pulang blumbang yang ada di belakang 39 Perkembangan Industri Sarung..., Firda Kurniati, FKIP UMP, 2015
22
Embed
BAB II SEJARAH DAN KONDISI WILAYAH DESA BEJI A. …repository.ump.ac.id/6640/3/Firda Kurniati Bab II.pdf · Arti kata “Beji” tidak banyak yang mengetahui, ... dari kekalahan Mbah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
39
BAB II
SEJARAH DAN KONDISI WILAYAH DESA BEJI
A. Sejarah Desa Beji
Arti kata “Beji” tidak banyak yang mengetahui, bahkan dapat dikatakan
generasi mudanya tidak mengetahui secara persis kenapa daerahnya bernama
“Beji”. Beji, menurut salah seorang tetua masyarakat Beji, berarti “tengah”.
Maksudnya suatu daerah yang berada di tengah-tengah. Berdasarkan legenda yang
ada di kalangan masyarakat Beji, konon daerah ini dahulu memiliki blumbang
(semacam sumur). Akan tetapi, kini blumbang itu tidak lagi berada di Beji tetapi
di desa tetangganya, yaitu Desa Taman yang berada di sebelah selatannya.
Berpindahnya blumbang tersebut ke Desa Taman adalah sebagai akibat
dari kekalahan Mbah Menu dalam adu kesaktian melawan Mbah Taman. Konon,
suatu ketika Mbah Taman berkunjung ke rumah Mbah Menu. Ketika Mbah
Taman berada di depan rumahnya, pintu rumah membuka dengan sendirinya. Ini
artinya Mbah Menu sengaja memamerkan kesaktiannya. Singkat cerita Mbah
Taman disuguhi (dihidangkan) ikan bakar. Kemudian, makanlah mereka berdua.
Mbah Taman sadar bahwa terbukanya pintu dengan sendirinya tadi adalah sebuah
tantangan untuk adu kesaktian. Oleh karena itu, ketika ikan bakar telah dimakan
dagingnya, ia menaruh tulang-belulang nya (duri-durinya) ke dalam tempat cuci
tangan. Dan, yang terjadi adalah tulang-belulang itu bergerak-gerak (hidup)
sebagaimana layaknya seekor ikan. Melihat apa yang dipertunjukkan oleh Mbah
Taman, Mbah Menu masih ingin menguji kesaktiannya. Untuk itu, ia
mempersilakan Mbah Taman membawa pulang blumbang yang ada di belakang
39
Perkembangan Industri Sarung..., Firda Kurniati, FKIP UMP, 2015
40
rumahnya. Dan, ternyata Mbah Taman dapat membawa ke rumahnya. Oleh
karena itu, walaupun blumbang tersebut berada di Desa Taman, namun namanya
tetap saja “Blumbang Beji” dan bukan “Blumbang Taman”.
Sebagai catatan, sampai sekarang blumbang (sumur) tua tersebut masih
dipercayai memiliki kekuatan magis khususnya bagi masyarakat Desa Beji dan
Taman sendiri. Dalam hal ini blumbang Beji adalah sebuah sumur untuk sumpah,
barang siapa ada seseorang yang dituduh mencuri sesuatu atau berbuat kejahatan
tetapi mungkir (tidak mengakui), maka jalan terakhir adalah disuruh untuk minum
air Blumbang Beji. Jika orang tersebut memang benar-benar tidak mengambil
(mencurinya) atau melakukan kejahatan, maka air tersebut tidak berpengaruh apa-
apa. Akan tetapi, jika mencuri atau mengambilnya, maka perutnya akan menjadi
bengkak alias busung (kembung). Air yang di ambil dari Blumbang Beji tersebut
banyak juga yang di pergunakan oleh desa-desa tetangga untuk membuktikan
sumpah dari orang-orang tertentu. Air dari blumbang Beji sendiri sudah sangat
tersohor bahkan sampai ke wilayah Kecamatan lain seperti Petarukan Ulujami,
Randudongkal dan Belik.
Versi lain dari asal usul nama Beji adalah bahwa nama Beji berasal dari
JAMBE SIJI. Yang artinya bahwa Mbah Menu dan Mbah Taman merupakan
kakak beradik (bersaudara). Karena keangkuhan dari Mbah Menu kemudian
terjadi perselisihan diantara keduanya yang berujung Mbah Taman berpindah ke
desa lain (yang sekarang bernama Desa Taman). Kemudian ada sebuah
kepercayaan jika laki-laki Beji menikahi gadis dari Desa Taman, maka umur
Perkembangan Industri Sarung..., Firda Kurniati, FKIP UMP, 2015
41
pernikahanya tidak tahan lama dan ada juga yang salah satu pasangannya ada
yang meninggal.
B. Letak Geografis Desa Beji
Desa Beji adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Wilayah Desa ini memiliki Topografi daerah
berupa dataran rendah dimana curah hujan pada setiap tahunnya 0,22 mm dengan
rata-rata ketinggian tanah mencapai 6 meter dari permukaan air laut. Desa beji
memiliki iklim tropis dan mengalami dua musim yakni musim kemarau dan
musim hujan dengan suhu rata-rata hariannya berkisar 230-32
0 Celcius. Wilayah
Desa Beji sendiri terdiri dari dua bagian yang di pisahkan oleh jalan utama
provinsi yang membentang dari arah barat ke timur yaitu Beji Lor (Beji Utara)
dan Beji Kidul (Beji Selatan). Beji Lor (Utara) merupakan wilayah Desa Beji
dengan jumlah penduduk sekitar 60% dari keseluruhan total penduduk yang ada
di Desa Beji. Beji Kidul (Selatan) sendiri merupakan wilayah Desa Beji yang
berbatasan Langsung dengan Desa Taman dan Desa Pedurungan memiliki jumlah
penduduk kurang lebih 40% dari total penduduk Desa Beji. Luas wilayah Desa
Beji adalah 335,122 hektar dimana peruntukan wilayah tersebut antara lain dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Perkembangan Industri Sarung..., Firda Kurniati, FKIP UMP, 2015
42
Tabel 1
Luas Wilayah Desa Beji Menurut Peruntukannya
No Jenis Penggunaan Luas (ha) Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemukiman
Sawah dan ladang
Pekuburan
Perkantoran
Bangunan Umum
Lain-lain
114,54 ha
236,026 ha
0,10 ha
0,922 ha
2,05 ha
0,49 ha
34,179 %
70, 430%
0,030 %
0,275%
0,612%
0,146%
Total Luas 335,122 ha 100 %
Sumber: Data Monografi Desa Beji Tahun 2012
Data di atas menunjukkan bahwa wilayah Desa Beji memiliki potensi
besar dalam bidang pertanian, dimana sektor pertanian seharusnya menjadi
andalan Desa Beji. Data di atas menunjukkan lebih dari separuh wilayah Desa
Beji di manfaatkan sebagai pertanian. Pertanian di Desa Beji sendiri menganut
sistem pertanian irigasi yang berlangsung 1-2 kali tanam dalam satu tahun dengan
padi sebagai tanaman komoditas utama dan terdiri dari dua musim tanam. Di saat
musim penghujan lahan pertanian di Desa Beji ditanami Padi, sedangkan pada
musim kemarau lahan di tanami jagung dan biji-bijian.
Selanjutnya dalam buku Laporan Monografi Desa tanah
pertanian/persawahan sendiri terbagi menjadi 3 bagian di antaranya adalah tanah