BAB II DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN 2.1 Nama Kegiatan Nama kegiatan ini adalah pemasangan pipa gas 12” sepanjang 10,5 km dari stasiun pengatur tekanan gas Paya Pasir yang berada di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan sampai stasiun Perusahaan Listrik Negara yang berada di Kelurahan Sicanang Belawan Kecamatan Medan Belawan. 2.2 Lokasi Kegiatan Secara administratif lokasi kegiatan terletak di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan dan Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Jalur pipa direncanakan melewati Jalan Titi Pahlawan, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Simpang Sicanang yang lebar jalannya kurang lebih 6-12 m dengan sirkulasi arus lalu lintas ramai dan lancar, serta menyeberangi Sungai Deli yang memiliki lebar 30-40 m dengan sirkulasi lalu lintas perairannya sangat sepi karena sangat jarang dilalui transportasi air. Peta lokasi pemasangan pipa gas, peta layout dan peta lokasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dapat dilihat pada lampiran. Jalur pemasangan pipa gas Paya Pasir-Sicanang ini menggunakan pipa gas yang panjangnya adalah 12 meter per batang dengan diameter 12”, sehingga untuk jalur pipa sepanjang 10,5 km PT. PGN menyediakan sekitar 875 batang pipa gas. UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBK SBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT II - 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN
2.1 Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini adalah pemasangan pipa gas 12” sepanjang 10,5 km dari stasiun
pengatur tekanan gas Paya Pasir yang berada di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan
Marelan sampai stasiun Perusahaan Listrik Negara yang berada di Kelurahan Sicanang
Belawan Kecamatan Medan Belawan.
2.2 Lokasi Kegiatan
Secara administratif lokasi kegiatan terletak di Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan
Marelan dan Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan.
Jalur pipa direncanakan melewati Jalan Titi Pahlawan, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Simpang
Sicanang yang lebar jalannya kurang lebih 6-12 m dengan sirkulasi arus lalu lintas ramai
dan lancar, serta menyeberangi Sungai Deli yang memiliki lebar 30-40 m dengan sirkulasi
lalu lintas perairannya sangat sepi karena sangat jarang dilalui transportasi air.
Peta lokasi pemasangan pipa gas, peta layout dan peta lokasi pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup dapat dilihat pada lampiran.
Jalur pemasangan pipa gas Paya Pasir-Sicanang ini menggunakan pipa gas yang panjangnya
adalah 12 meter per batang dengan diameter 12”, sehingga untuk jalur pipa sepanjang
10,5 km PT. PGN menyediakan sekitar 875 batang pipa gas.
Adapun titik awal rencana pemasangan pipa gas dimulai dari stasiun pengatur tekanan gas
Paya Pasir dengan titik koordinat 030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BT dan berakhir pada
stasiun Perusahaan Listrik Negara dengan titik koordinat 030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BT.
Jarak dengan permukiman penduduk di lokasi kegiatan pemasangan pipa gas sejauh lebih
kurang 5 m.
Beberapa titik koordinat yang dilalui untuk pemasangan pipa gas dapat dilihat pada tabel
2.1.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 1
Gambar 2.1. Skematik Jalur Pemasangan Pipa Gas Paya Pasir – Sicanang
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
Komplek Perumahan PT. PLN
II - 2
Dari gambar 2.1 diatas dapat dilihat bahwa jalur pipa gas yang akan dipasang melewati komplek
perumahan PLN yang ada di Jalan M. Basir, kemudian akan menyeberangi (crossing) Jalan Titi
Pahlawan, secara garis besar pipa gas ditanam di sebelah kiri Jalan Titi Pahlawan ke Jalan Yos
Sudarso, menyeberangi (crossing) Sungai Deli sampai pertengahan Jalan Simpang Sicanang, dari
pertengahan Jalan Simpang Sicanang ini, pipa gas yang ditanam berada di sebelah kanan jalan
(crossing), secara otomatis bagian sebelah kiri pipa gas merupakan jalan raya. Dalam hal ini
pemasangan pipa gas secara umum melewati pemukiman penduduk yang berada di kiri Jalan
Titi Pahlawan dan Jalan Yos Sudarso serta melewati pemukiman penduduk yang ada disebelah
kanan Jalan Simpang Sicanang. Jalur pemasangan pipa gas berakhir di PT. Perusahan Listrik
Negara yang berada di Jalan Simpang Sicanang Kecamatan Medan Belawan. Secara umum jalur
yang dilalui pipa gas dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan pada lampiran foto kegiatan.
Tabel 2.1 Titik koordinat yang dilalui untuk pemasangan pipa gas Paya Pasir - Sicanang
Titik Koordinat Keterangan Gambar
030 42’ 60,1” LU - 980 39’ 85,3” BTTitik awal
pemasangan pipa gas
030 43’ 03,7” LU - 980 39’ 15,6” BT Crossing di Jl. Titi Pahlawan
030 43’ 23,1” LU - 980 40’ 33,9” BTCrossing Sungai Deli (Jembatan
Paya Pasir
030 45’ 15,1” LU - 980 40’ 33,9” BTCrossing Sungai Deli (Jembatan
Labuhan)
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 3
Titik Koordinat Keterangan Gambar
030 45’ 40,5” LU - 980 40’ 37,0” BT Crossing di Jl. Simpang Sicanang
030 46’ 22,3” LU - 980 40’ 17,8” BTTitik akhir (Stasiun Perusahaan Listrik
Negara)
2.3 Skala Usaha dan Kegiatan
2.3.1 Bahan dan Material
Pemasangan pipa gas ini merupakan pemasangan pipa gas dengan dasar desain standar
API (American Petroleum Institute) yang telah dituangkan dalam Standar Pertambangan
Migas (SPM) 50.54.2-1992. Dalam standar tersebut telah dipertimbangkan:
Kekuatan pipa terhadap tekanan
Umur pipa yang dikehendaki
Perhitungan proses korosi
Gangguan atau beban dari lingkungan di sekitar jaringan pipa
Kapasitas gas yang akan dialirkan dengan proyeksi sampai beberapa tahun ke depan.
Pipa gas segmen Paya Pasir – PLN Sicanang terbuat dari baja API-5L-Gr B (SMYS = 35,000
psi) dengan diameter 12”. Pipa gas ini beroperasi dengan tekanan 10-16 Bar. Pipa gas
diperoleh dari PT. Krakatau Steel (Persero).
Pipa ditanam di bawah tanah dengan kedalaman 1,5-2 m. Data desain serta parameter
operasi dari pipa gas 12” dapat dilihat pada gambar dan tabel 2.2.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 4
Gambar 2.2Pipa gas standar API (American Petroleum Institute) yang digunakan di lapangan
Secara umum factor design pipa gas adalah sebagai berikut :
1. Kedalaman pipa minimum (di onshore tentu saja) adalah 1 m
2. Untuk pipa dari sumur minyak/gas jarak minimum dengan fasilitas
proses/bangunan lain adalah 4 m.
3. Untuk pipa penyalur minyak yang bertekanan lebih dari 16 bar(g) jarak minimum
adalah 9 m dan perancangannya harus memenuhi minimum location classification
class 2.
4. Untuk pipa pengalir (trunklines) gas/minyak, jarak minimum adalah 9 m dan
harus memenuhi minimum kelas 1 location classsification.
5. Jika jarak minimum pada no 3 dan no. 4 di atas tidak terpenuhi maka class
pipa harus dinaikkan satu tingkat di atasnya.
6. Jika jarak minimum pada no.3 dan no.4 di atas tidak terpenuhi, jaraknya bisa
diperpendek menjadi MINIMUM 3 meter dengan jalan design factor tidak lebih dari
0.3 (untuk diameter pipa < 12 inch), untuk pipa berdiameter > 12 inch design
factor 0,3 dan minimum wall thickness 0,468 inch.
7. Jika wall thickness pada No. 4 diatas tidak terpenuhi, jarak minimum adalah 3
m, dan design factor sama seperti tertera di No.4 di atas atau perlu penetapan
fasilitas penyelamat yang dipasang oleh Kepala Inspeksi Pertambangan.
8. Untuk pipa penyalur gas (transmission pipeline) pada tekanan 4 - 16 bar(g),
harus memenuhi class 4 location classification dan dipasang dengan jarak minimum
2 m
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 5
9. Jika jarak 2 m tidak terpenuhi, maka pipa harus dirancang dengan class 4
location classification, dengan factor design tidak lebih dari 0.3 atau perlu
penetapan fasilitas penyelamat yang dipasang pada Kepala Inspeksi Pertambangan.
Kesimpulannya Design factor < 0.3 dan memiliki Class 4, Location Classification,
maka jaringan pipa PGN tersebut tidak bermasalah dipasang di bahu jalan.
Tabel 2.2. Desain serta Parameter Operasi Pipa
Parameter Besaran Nilai dan UnitKualitas Material API-5L-Gr BSMYS 35,000 psiDiameter Pipa 12 inchTekanan Desain 40 Bar (580 psi)Tekanan Operasi 10 - 16 Bar (145-232 psi)Suhu Desain 300 CKatup ANSI 300Pelapis 47 mm Pengikat (Tape)Ketebalan Nominal Pipa 0,358 inchKetebalan Minimum Pipa 7,52 mmUmur pipa 30 tahunProteksi Katoda Arus terpasangFluida Produk dalam Pipa Metana dan Etana (C1) sebelum kebocoran
(dalam keadaan operasi maupun standby/no flow) dan nitrogen
Panjang pipa dari Paya pasir ke Stasiun PLN Sicanang
10,5 km
CP Value (pipe to soil potential) 1326 mV (in average)Injeksi Penghambat Korosi Tersedia pada Wampu StationPembersihan Tidak dilakukan kecuali dalam pipa ada flow Gas untuk pemeliharaan pipa Nitrogen (N2)
Sumber Data : PGN SBU III
2.3.2 Alat Kerja dan Tenaga Kerja
Peralatan yang digunakan dalam pengerjaan pemasangan pipa gas berbagai jenis dari
alat ringan sampai berat dan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 150 orang,
secara rinci tersaji dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Alat Kerja dan Tenaga Kerja
No. Uraian Kegiatan Alat Kerja Tenaga Kerja
a. Pengangkatan Pipa Crane : 1 unitTruck : 1 unit 10 orang
b. Penjajaran Pipa Di Jalur Pipa Crane : 3 unit 5 orangc. Penggalian Tanah Cangkul, Dandang, Sekop, dll 20 orangd. Pengelasan Mesin Las : 10 unit 20 orang
e. Penurunan Dan Penimbunan PipaTreepot : 3 unitChain Blok : 3 unit 15 orang
f. Pengecekan Hasil Sambungan Alat Test : 10 unit 15 orang
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 6
No. Uraian Kegiatan Alat Kerja Tenaga Kerja
(non desctructive test)
g. HydrotestTreepot : 1 unitChain Blok : 1 unitPompa : 2 unit
Treepot : 3 unitChain Blok : 3 unitCrane : 1 unitExcavator : 1 unitPiling Mesin : 1 unit
20 orang
Jumlah Tenaga Kerja yang terlibat dalam pekerjaan pemasangan pipa gas 150 orangSumber Data : PGN SBU III
Tenaga kerja yang bekerja pada pemasangan pipa gas dibagi dalam 3 shift yaitu pukul
08.00-16.00 WIB, 16.00-24.00 WIB dan 24.00-08.00 WIB, dimana setiap shift terdiri dari
8 jam.
Faktor keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam pekerjaan ini, maka PT. PGN
menyediakan peralatan pelindung diri (APD) maupun pelindung peralatan. Hal-hal yang
berkaitan dengan tenaga kerja dan keselamatan kerja, PT. PGN akan melaksanakan
antara lain :
Untuk menjaga keselamatan kerja personil, PT. PGN menyediakan peralatan K3PL
untuk setiap orang yang bekerja dalam lingkup pekerjaan ini.
Masing-masing pekerja diharuskan menggunakan minimal peralatan pelindung diri
K3 pada pekerjaan ini diantaranya helm safety, kacamata dan sepatu safety.
Seluruh pekerja yang berada di lokasi pekerjaan dilarang merokok.
Menempatkan peralatan dan material saat bekerja atau saat penyimpanannya tidak
membahayakan pekerja dan orang lain.
Mempunyai organisasi keselamatan yang jelas serta tanggung jawab untuk setiap
personel selama keproyekan berlangsung.
Program keselamatan pekerja dibuat secara tertulis dan memadai serta jelas dan
kapan terakhir dipakai.
Menyediakan personil yang berpengalaman di bidangnya serta bersertifikat sesuai
dengan keahliannya.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
II - 7
Memakai Safety Officer yang berpengalaman dan bersertifikat dalam menangani
pekerjaan K3.
Memiliki peralatan kerja yang terkalibrasi dan bersertifikat yang berasal dari badan
sertifikasi yang diakui.
Membuat peraturan dan sanksi untuk pekerja yang tidak mentaati prosedur.
Setiap pekerja mempunyai asuransi kecelakaan.
Gambar Struktur Organisasi yang dimiliki PT. Perusahaan Gas Negara dapat dilihat berikut ini:
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT. Perusahaan Gas Negara
2.3.3 Penggunaan Energi Listrik
Penggunaan energi listrik diperlukan dalam pengerjaan pengelasan pipa besi
bersumber dari genset dengan kapasitas 100 KVA sebanyak 10 unit dengan bahan
bakar solar.
2.3.4 Penggunaan Bahan Bakar
Pekerjaan kontruksi diperkirakan selama 3 bulan. Perkiraan pemakaian bahan bakar
khusus peralatan memakai solar sebesar 117.788 liter dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.4. Penggunaan Bahan Bakar
No. Nama Peralatan Pemakaian Solara. Truk/ Crane/ Chain Blok 20.250b. Mesin bor 3.038c. Mesin Las/Genset 94.500
Total Pemakaian 117.788Sumber Data : PGN SBU III, 2011
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT
DIREKTUR Tenaga Ahli
Pengawasan Tata Usaha
Pergudangan
Perlengkapan
Administrasi Keuangan
Security & K3
Rekrutmen
Personalia
Teknik & Perencanaan
Hub. Pemerintah
Hub. Sosial
Humas
II - 8
2.3.5 Penggunaan Oli
Pemakaian oli untuk semua alat kerja selama kegiatan berlangsung diperkirakan
sebesar 70 liter/bulan, pelaksanaan konstruksi diperkirakan selama 3 bulan, sehingga
total pemakaian oli sekitar 210 liter. Secara rinci penggunaan oli dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 2.5. Penggunaan oli
No. Nama Peralatan Jumlah (unit) dan kapasitas
Pemakaian Oli
a. Mesin Las 10 unit x 3 liter 30 literb. Genset 10 unit x 2 liter 20 literc. Mesin bor 1 unit x 4 liter 4 literd. Crane 5 unit x 2 liter 10 litere. Truk 1 unit x 6 liter 6 liter
Total Pemakaian 70 literSumber Data : PGN SBU III, 2012
Penanganan oli bekas yang dihasilkan dari mesin genset dan lainnya sementara di
kumpulkan di dalam drum, lama penyimpanan oli bekas ini tidak melebihi 90 hari,
selanjutnya akan diserahkan kepada pengelola limbah B3 yang memiliki izin dari
Kementerian Lingkungan Hidup.
2.3.6 Penggunaan Air
Sumber air untuk kebutuhan minum pekerja disuplai bagian logistik. Selanjutnya dalam
kegiatan hydrotest akan menggunakan air PDAM sebanyak 1.200 m3 berdasarkan
perhitungan volume pipa keseluruhan. Kegiatan hydrotest diperkirakan memerlukan
waktu kurang lebih satu minggu, setelah itu air uji hydrotest dibuang ke drainase
umum.
2.3.7 Tahapan Rencana Kegiatan
Secara garis besar, proses kegiatan pemasangan pipa gas pada tahap konstuksi
direncanakan akan dimulai pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.
Sedangkan jadwal kegiatan operasional dilakukan setelah selesainya tahap konstruksi.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
UKL - UPL PT. PGN (PERSERO) TBKSBU DISTRIBUSI WILAYAH III SUMBAGUT