BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Pada bab ini akan dibahas peralatan – peralatan elektronik yang digunakan dalam tugas akhir ini, meliputi cara kerja, karakteristik komponen dan beberapa data penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan rangkaian. A. Catu Daya 1. Prinsip Kerja Catu Daya Yang namanya perangkat elektronika pastilah untuk sumber catu dayanya menggunakan listrik. Sumber catu daya menggunakan sumber DC ( Direct Current ) atau arus searah agar mampu bekerja dengan baik. Banyak terdapat sumber catu daya dengan arus searah seperti baterai, accu. Tetapi penggunaan catu daya ini tentunya disesuaikan dengan perangkat elektronika yang digunakan.Dipasaran jarang ditemukan catu daya DC yang sesuai dengan kebutuhan, untuk itu kita perlu melakukan modifikasi atau merubah sumber AC (Alternating Current) arus bolak – balik menjadi arus searah DC. Selain menggunakan arus searah tentunya kinerja dari catu daya ini diharapkan stabil, karena apabila tidak stabil ini akan menyebabkan pengaruh yang sifatnya merusak fungsi kerja yang dicatunya. Untuk menjaga agar catu daya ini dipasaran banyak dijual komponen – komponen penyetabil tegangan yang berbentuk IC ( Interegated Circuit ) atau yang biasa disebut IC regulator. IC regulator ini sendiri secara umum 5
27
Embed
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. …eprints.uny.ac.id/9235/3/bab 2 -0850613100.pdf · dapatmenggunakan low level language (assembly) dan high level language (C,Basic, Pascal,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Pada bab ini akan dibahas peralatan – peralatan elektronik yang digunakan
dalam tugas akhir ini, meliputi cara kerja, karakteristik komponen dan beberapa
data penting yang dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan rangkaian.
A. Catu Daya
1. Prinsip Kerja Catu Daya
Yang namanya perangkat elektronika pastilah untuk sumber catu
dayanya menggunakan listrik. Sumber catu daya menggunakan sumber
DC ( Direct Current ) atau arus searah agar mampu bekerja dengan baik.
Banyak terdapat sumber catu daya dengan arus searah seperti baterai,
accu. Tetapi penggunaan catu daya ini tentunya disesuaikan dengan
perangkat elektronika yang digunakan.Dipasaran jarang ditemukan catu
daya DC yang sesuai dengan kebutuhan, untuk itu kita perlu melakukan
modifikasi atau merubah sumber AC (Alternating Current) arus bolak –
balik menjadi arus searah DC.
Selain menggunakan arus searah tentunya kinerja dari catu daya ini
diharapkan stabil, karena apabila tidak stabil ini akan menyebabkan
pengaruh yang sifatnya merusak fungsi kerja yang dicatunya. Untuk
menjaga agar catu daya ini dipasaran banyak dijual komponen –
komponen penyetabil tegangan yang berbentuk IC ( Interegated Circuit )
atau yang biasa disebut IC regulator. IC regulator ini sendiri secara umum
5
6
dapat dibagi mejadi dua yaitu regulator tegangan tetap dan regulator yang
dapat diatur. Untuk regulator tetap sekarang ini yang paling terkenal
adalah keluarga 78xx untuk output tegangan positif dan keluarga 79xx
untuk keluaran tegangan negatif. Untuk nilai output yang dihasilkan ini
sendiri dapat diketahui dengan membaca dua digit terakhirnya. Sebagai
contoh 7805 adalah regulator tegangan tetap untuk keluaran positif
dengan nilai output sebesar 5 volt. Sedangkan 7912 adalah regulator
tegangan negatif dengan tegangan keluaran -12 volt.Untuk bentuk fisik
dari IC ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Regulator Tegangan Positif (78xx) dan Negatif (79xx)
Besarnya tegangan masukan (Vin dalam DC) pada regulator 78xx
dalam beberapa variasi tegangan keluaran dapat dilihat dalam Tabel 1:
Tabel 1. Berbagai Tipe Regulator Beserta Batasan Tegangan Masukan
Tipe
regulator
Vo Vin min Vin maks
7805 5 Volt 7 Volt 20 Volt
7806 6 Volt 8 Volt 21 Volt
7808 8 Volt 10,5 Volt 25 Volt
7
7810 10 Volt 12,5 Volt 25 Volt
7812 12 Volt 14,5 Volt 27 Volt
7815 15 Volt 17,5 Volt 30 Volt
7818 18 Volt 21 Volt 33 Volt
Batasan nilai tegangan masukan IC regulator yang terdapat dalam
tabel ini adalah DC, bukan tegangan sekunder dari trafo.Untuk trafo
sendiri dinyatakan dalam RMS.
Vtrafo =
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa catu daya
teregulasi adalah catu daya yang dapat menghasilkan tegangan keluaran
yang nilai harga tegangannya senantiasa selalu tetap setiap saat sesuai
yang diharapkan. (Sunomo, 1986:82)
Gambar 2. Catu DayaTeregulasi Tegangan Positif
( Sumber : Sunomo, 1986:82 )
B. LCD ( Liquid Crystal Display)
LCD adalah suatu display dari bahan cairan Kristal yang
pengoperasiannya menggunakan sistem matriks. LCDbanyak digunakan
sebagai display alat-alat elektronik. LCDdapat dengan mudah dihubungkan
8
dengan mikrokontroller AVRATmega 8535. Modul LCDLMB162ADC yang
merupakan LCDdengan display dua baris dengan masing-masing baris
sebanyak 16 kolom. Modul LCDLMB162ADC dapat diakses 4 bit maupun 8
bit interface.Namun rutin-rutin pada mikrokontroller yang digunakan sudah
dirancangkan untuk mengakses modul LCDini secara 4 bit interface.LCD
LMB162ADC secara fisik seperti terlihat pada Gambar 3:
Gambar 3. Bentuk Fisik LCD LMB162ADC
( Sumber : Heri Andrianto, 2008:70 )
Rancangan interfaceLCD tidak memerlukan banyak komponen
pendukung. Untuk modul ini hanya memerlukan sebuah resistor dan sebuah
resisitor variabel untuk memberikan tegangan kontras pada layar LCD.
Tabel 2. Konfigurasi Pin LCD LMB162ADC
9
C. Mikrokontroller ATmega8535
Mikorkontroller AVR ATmega8535 adalah salah satu jenis
mikrokontroller yang sangat popular digunakan pada saat ini.ATmega8535
adalah mikrokontroler AVRCMOS 8-bit yang berdaya rendah didasarkan
padaarsitektur RISC(Reduce Instruction Set Compute). Dengan instruksi
mengeksekusi dalam satu siklus clock tunggal,ATmega8535 mencapai
throughputs mendekati 1 MIPS per MHz memungkinkan sistem didisain
untuk mengoptimalkan konsumsi daya dibandingkan kecepatan
pemrosesan.Selain itu,mikrokontroller AVR memiliki fitur yang lengkap