33 BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Asal-usul Cerita Rakyat di Dusun Dalungan 1. Bentuk Cerita Rakyat di Dusun Dalungan Cerita rakyat memiliki bentuk-bentuk antara lain: mite, legenda, dan dongeng. Untuk mengetahui bentuk cerita rakyat di Dusun Dalungan, maka perlu dijelaskan dari ketiga bentuk tersebut. Mite memiliki ciri cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan kemudian disakrallkan oleh pendukungnya, mengandung tokoh-tokoh dewa atau setengah dewa, tempat terjadinya di tempat lain jauh dari masa purba. Legenda ditokohi manusia, walaupun ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk gaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal kini, karena waktunya belum terlalu lampau. Dongeng adalah cerita yang dianggap tidak benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh ketentuan tentang pelaku atau tokoh, waktu, dan tempat suci. Berdasarkan ciri-ciri yang diuraikan diatas, maka cerita rakyat di Dusun Dalungan berbentuk legenda karena ditokohi oleh manusia yang mempunyai sifat luar biasa yaitu Kyai Joko Dolog yang menjelma sebagai batu yang dipercaya telah membuat taraf hidup masyarakat Dusun Dalungan meningkat. Legenda merupakan dongeng berisi tentang manusia yang memiliki sifat luar biasa yang dihubungkan dengan cerita asal mula terjadinya suatu tempat atau wilayah. Hal tersebut sejalan dengan cerita Kyai Joko Dolog di Dusun Dalungan yang menjadi sejarah asal mula terbentuknya Dusun Dalungan. Didalam cerita
44
Embed
BAB II PEMBAHASAN A. Bentuk dan Asal-usul Cerita …abstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0111032_bab2.pdf · A. Bentuk dan Asal-usul Cerita Rakyat di Dusun Dalungan ... dan tempat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
33
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk dan Asal-usul Cerita Rakyat di Dusun Dalungan
1. Bentuk Cerita Rakyat di Dusun Dalungan
Cerita rakyat memiliki bentuk-bentuk antara lain: mite, legenda, dan
dongeng. Untuk mengetahui bentuk cerita rakyat di Dusun Dalungan, maka perlu
dijelaskan dari ketiga bentuk tersebut.
Mite memiliki ciri cerita yang dianggap benar-benar terjadi dan kemudian
disakrallkan oleh pendukungnya, mengandung tokoh-tokoh dewa atau setengah
dewa, tempat terjadinya di tempat lain jauh dari masa purba. Legenda ditokohi
manusia, walaupun ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan seringkali
juga dibantu makhluk-makhluk gaib. Tempat terjadinya adalah di dunia seperti
yang kita kenal kini, karena waktunya belum terlalu lampau. Dongeng adalah
cerita yang dianggap tidak benar-benar terjadi dan tidak terikat oleh ketentuan
tentang pelaku atau tokoh, waktu, dan tempat suci.
Berdasarkan ciri-ciri yang diuraikan diatas, maka cerita rakyat di Dusun
Dalungan berbentuk legenda karena ditokohi oleh manusia yang mempunyai sifat
luar biasa yaitu Kyai Joko Dolog yang menjelma sebagai batu yang dipercaya
telah membuat taraf hidup masyarakat Dusun Dalungan meningkat.
Legenda merupakan dongeng berisi tentang manusia yang memiliki sifat
luar biasa yang dihubungkan dengan cerita asal mula terjadinya suatu tempat atau
wilayah. Hal tersebut sejalan dengan cerita Kyai Joko Dolog di Dusun Dalungan
yang menjadi sejarah asal mula terbentuknya Dusun Dalungan. Didalam cerita
34
Kyai Joko Dolog tersebut terkandung cerita yang luar biasa dan menandakan
kesaktian.
Cerita rakyat dalam upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan
Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar merupakan
folklor sebagian lisan. Folklor sebagian lisan karena terdapat cerita rakyat yang
penyampaiannya dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut. Sedangkan upacara
tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan dikatakan folklore bukan lisan,
karena dalam upacara tersebut disertai dengan serangkaian perbuatan yang
berbentuk upacara tradisional. Upacara tradisional bersih dusun di Dusun
Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar
merupakan upacara tradisi masyarakat Dusun Dalungan yang diadakan setiap satu
tahun sekali.
Tujuan diadakannya upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan
Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar adalah sebagai
sarana untuk memohon kepada Allah SWT agar warga Dusun Dalungan diberi
kesejahteraan, keselamatan, ketentraman, serta terhindar dari marabahaya. Dengan
kata lain, upacara tradisional bersih dusun bertujuan untuk sedekah bumi sebagai
ungkapan rasa syukur warga kepada Allah SWT.
Perayaan upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan Desa
Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar diadakan atas dasar
kesepakatan warga Dusun Dalungan. Dahulu upacara tradisional bersih dusun ini
diadakan pada hari Jumat Legi di bulan Ruwah, untuk saat ini upacara tradisional
bersih dusun tetap diadakan pada hari Jumat Legi namun bulannya disesuaikan
35
dengan musim panen. Karena upacara tradisional ini merupakan bentuk rasa
syukur terhadap Allah SWT karena telah memberikan hasil panen yang melimpah.
2. Asal-usul cerita rakyat di Dusun Dalungan
Cerita Rakyat Kyai Joko Dolog di Dusun Dalungan merupakan cerita lisan
yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Dusun Dalungan secara turun-
temurun. Cerita Rakyat Kyai Joko Dolog dipercaya oleh masyarakat Dusun
Dalungan berkembang dari mulut ke mulut dan diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya dan dianggap dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat
Dusun Dalungan.
Asal mula cerita rakyat di Dusun Dalungan terjadi ketika dusun tersebut
didatangi oleh dua orang yang sangat sakti yaitu Kyai Joko Dolog dan saudaranya.
Mereka tinggal berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah yang lain, di dalam
perjalanan mereka selalu memakai baju dan celana warna hitam dengan ikat
kadhung melati di kepalanya serta memikul galungan (kendi berisi air) sehingga
jika mereka merasa haus dalam perjalanan mereka dapat meminum air yang
dibawanya tersebut. Kyai Joko Dolog dan sahabatnya tinggal sementara waktu di
daerah itu karena bingung mengapa daerah tersebut sangat tandus padahal daerah
lainnya sangat subur. Kabar kedatangannya segera terdengar oleh penduduk
daerah tersebut yang hanya beberapa orang. Salah satu dari mereka yaitu Kyai
Joko Dolog melakukan semedi di daerah tersebut di suatu tempat yang luas,
orang-orang mengetahui bahwa Kyai Joko Dolog sedang bersemedi. Namun
ketika pagi hari, penduduk setempat kaget serta kebingungan karena ada batu
berbentuk yoni dan bentuk yang menyerupai rupa Kyai Joko Dolog. Padahal
36
tempat tersebut merupakan tempat bersemedi Kyai Joko Dolog. Munculnya batu
tersebut bersamaan dengan menghilangnya Kyai Joko Dolog. Salah satu dari
penduduk daerah tersebut pun bersemedi karena ingin mengetahui kebenaran dari
batu tersebut, lalu ia didatangi oleh sesosok lelaki memakai baju dan celana warna
hitam dengan ikat kadhung melati di kepalanya. Ia mengatakan bahwa dirinyalah
Joko Dolog penguasa dan penjaga daerah tersebut. Ia juga berpesan jika penduduk
ingin daerah tersebut menjadi subur dan sejahtera berilah nama dusun tersebut
menjadi Dusun Galungan maka daerah tersebut akan subur dan kaya akan air
seperti galungan yang selalu ia bawa. Penduduk pun memberi nama daerah itu
dengan nama Dusun Galungan dan mempercayai kesaktian dari batu yang
dipercaya sebagai jelmaan Kyai Joko Dolog. Lambat laun dusun tersebut berubah
nama dengan sendirinya menjadi Dalungan karena ucapan dari mulut ke mulut
sehingga mengalami perubahan huruf di depannya. Mulai saat itu masyarakat
Dusun Dalungan sangat mempercayai bahwa Kyai Joko Dolog merupakan
penguasa dan penjaga Dusun Dalungan tersebut, sehingga penduduk Dusun
Dalungan memberikan persembahan rasa terima kasih mereka atas kesuburan dan
kesejahteraan di Dusun Dalungan dengan mengadakan bersih dusun yang
mementaskan seni Tayub yang dianggap kegemaran Kyai Joko Dolog.
Dahulu Dusun Dalungan merupakan wilayah yang masih sepi hanya ada
sekitar 5 rumah di wilayah itu karena wilayahnya sangat gersang dan tandus hal
tersebut menyebabkan warganya miskin karena selalu gagal ketika bertani.
Hingga suatu saat dusun mereka di datangi oleh 2 orang yang diketahui bernama
Joko Dolog dan seorang saudaranya mereka berniat untuk beristirahat di wilayah
tersebut. Mereka datang dengan membawa galungan (tempat yang berguna
37
sebagai wadah air) yang dipikul. Mereka beristirahat di bawah pohon besar dan
mengambil air dari dalam galungan tersebut. Beberapa orang melihat keberadaan
Jaka Dolog di bawah pohon besar itu, namun keesokan harinya mereka tidak lagi
melihat keberadaan Jaka Dolog dan saudaranya. Sejak hilangnya jejak Joko Dolog
dan saudaranya, muncul sebuah batu tepat di tempat Joko Dolog dan saudaranya
beristirahat. Kemudian wilayah yang semula tandus dan gersang itu berubah
menjadi wilayah yang subur membuat warga di dusun itu menjadi makmur dan
sejahtera. Mereka mempercayai kesuburan dan kemakmuran yang mereka dapati
berkat patung yang dipercaya sebagai jelmaan Joko Dolog, karena hal itu mereka
memberi nama wilayah dusun tersebut dengan nama Dusun Galungan, tetapi
karena hal ini telah terjadi sangat lama dari mulut ke mulut yang semula dinamai
dusun Galungan berubah menjadi Dalungan. Hingga saat ini batu yang dianggap
sebagai jelmaan Joko Dolog masih berdiri rapi di tempatnya tidak pernah berubah
sedikitpun. Warga Dusun Dalungan memberi nama batu itu Kyai Joko Dolog
karena mitosnya kemunculan batu tersebut. Batu penjelmaan Joko Dolog itu
sangat dihormati oleh warga dusun, hingga mereka melakukan upacara bersih
dusun di hari Jumat Legi di bulan Ruwah yang kini telah disepakati oleh warga
dusun diubah menjadi setelah musim panen sebagai rasa terima kasih warga dusun
atas kesejahteraan di wilayah mereka (Bapak Sadiyo wawancara tanggal 28 Juni
2015).
Kyai Joko Dolog merupakan seorang pengembara yang berasal dari daerah
timur ketika ia dan saudaranya melewati Dusun Dalungan dan beristirahat di
bawah pohon besar yang berada di Dusun Dalungan. Beberapa warga dusun
tersebut mengetahui kedatangan pengembara tersebut dan melihat ia sedang
38
beristirahat di bawah pohon besar, tetapi keesokan harinya warga dusun tidak lagi
melihat orang yang kemarin beristirahat di bawah pohon besar, justru mereka
menemukan sebuah batu yang sudah berbentuk tepat di bawah pohon besar yang
menjadi tempat berisitirahatnya pengembara itu. Sejak saat itu warga dusun
mempercayai bahwa pengembara itu merupakan orang sakti dan batu tersebut
adalah rumah/tempat tinggal Kyai Joko Dolog yang hingga saat ini di yakini
sebagai makhluk halus penunggu batu dan Dusun Dalungan. Batu itu sangat di
jaga dan hormati karena kesaktiannya. Warga Dusun Dalungan dan sekitarnya
percaya bahwa air yang menetes dari batu tersebut bisa menyembuhkan segala
penyakit (Ibu Rutmini wawancara tanggal 2 agustus 2015).
Bapak Marjo seorang juru kunci batu penjelmaan Kyai Joko Dolog
menceritakan bahwa Kyai Joko Dolog merupakan dhanyang Dusun Dalungan. Ia
dan seorang saudaranya sedang melakukan perjalanan ketika melewati Dusun
Dalungan mereka beristirahat sejenak di bawah pohon rindang sambil melihat
keadaan dusun tersebut yang sangat gersang dan warganya miskin, berbeda
dengan daerah lainnya yang mereka lewati. Kemudian Kyai Joko Dolog
melakukan semedi karena merasa iba dengan keadaan dusun tersebut. Hingga
suatu hari Kyai Joko Dolog tidak ditemukan lagi di tempat semedinya, yang ada
hanyalah batu berbentuk Yoni yang diyakini adalah jelmaan dari Kyai Joko Dolog
yang memberi pertolongan kepada warga dusun tersebut. Untuk mengetahui
kebenaran batu tersebut lambat laun warga dusun meminta seseorang yang tak
lain adalah ayah dari pak Marjo untuk melakukan semedi mencari tahu tentang
kebenaran batu tersebut, kemudian sosok yang mengaku sebagai Kyai Joko Dolog
datang dan mengatakan bahwa ia adalah penguasa dusun tersebut yang
39
menjadikannya subur, makmur dan sejahtera. Apabila warga dusun ingin agar
dusunnya subur, makmur dan sejahtera mereka harus mengadakan ritual bersih
dusun lengkap dengan sesaji dan pertunjukan tayub di hari Jumat Legi di bulan
Ruwah juga memberi nama dusun tersebut menjadi Dusun Galungan. Setiap hari
Jumat Legi warga Dusun Dalungan juga harus memberikan sesaji kepada Kyai
Joko Dolog.
Bapak Merto Samiyun seorang sesepuh dusun bercerita bahwa ia bertemu
langsung dengan Kyai Joko Dolog di dalam mimpi. Kyai Joko Dolog dan
saudaranya melewati dusun yang sangat tandus mereka beristirahat sebentar
hingga esok hari, tetapi saat pagi hari warga tidak menemukan Kyai Joko Dolog
di sana yang ada hanya batu berbentuk yoni dengan lubang air ditengahnya.
Hingga saat itu masyarakat Dusun Dalungan meyakini bahwa batu tersebut
adalah jelmaan Kyai Joko Dolog yang memberikan pertolongan kepada wilayah
itu agar subur dan sejahtera. Kemudian saudara Kyai Joko Dolog juga menjadi
penunggu di sebelah selatan Dusun Dalungan maka dari itu warga Dusun
Dalungan dilarang untuk menikah dengan warga dusun Jagatakan, jika ada yang
melanggar 2 dusun tersebut pasti akan terkena musibah (Bapak Merto Samiyun
wawancara tanggal 26 juli 2015).
3. Makna Cerita Rakyat di Dusun Dalungan
Dalam setiap cerita rakyat terkandung makna atau nilai-nilai luhur yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya cerita rakyat di Dusun
Dalungan yaitu cerita rakyat Kyai Joko Dolog yang mengadung makna atau nilai-
nilai luhur bagi masyarakat Dusun Dalungan sebagai pemiliknya juga masyarakat
40
sekitar yang mempercayai cerita rakyat Kyai Joko Dolog tersebut. Makna atau
nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita rakyat Kyai Joko Dolog ini diharapkan
membawa dampak positif bagi perilaku masyarakat yang bersangkutan. Makna
yang terkandung di dalam cerita rakyat Kyai Joko Dolog, antara lain.
a. Bersyukur didalam kehidupan
Hidup terkadang sulit tetapi terkadang juga mudah, namun apapun
yang kita alami baik ketika kita sedang berada di bawah ataupun di atas sudah
seharusnya kita selalu bersyukur dengan apa yang telah kita dapati dan
rasakan saat ini. Hal tersebut diajarkan juga di dalam kisah cerita rakyat Kyai
Joko Dolog dalam kisahnya ia memberi syarat kepada warga Dusun
Dalungan apabila ingin dusun mereka sejahtera mereka harus melakukan
upacara tradisional bersih dusun karena upacara tradisional bersih dusun
merupakan wujud syukur kepada Allah SWT yang telah membuat kehidupan
mereka menjadi sejahtera melalui Kyai Joko Dolog.
b. Menyampaikan dan menjaga amanat yang diberikan
Amanat merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dijaga dan
disampaikan, hal tersebut tersirat dalam cerita rakyat Kyai Joko Dolog yaitu
Kyai Joko Dolog memberikan amanat kepada warga Dusun Dalungan agar
selalu melaksanakan upacara tradisional agar dusun mereka aman dan
sejahtera. Hal tersebut dibuktikan oleh warga Dusun Dalungan yang selalu
melaksanakan upacara tradisional bersih dusun.
c. Dilarang menikah dengan saudara yang masih sedarah.
Hal tersebut seperti yang telah diajarkan oleh Kyai Joko Dolog di
dalam kisahnya yang tersirat, bahwa ia dan saudaranya melakukan semedi
41
namun ketika Kyai Joko Dolog menjelma menjadi sebuah batu lalu
saudaranya tersebut berpindah ke Dusun Jagatakan dan disana ia menjadi
dhanyang penguasa dusun tersebut. Karena kepercayaan dari dua dusun itu
munculah satu kepercayaan lagi bahwa warga antara Dusun Dalungan dan
Dusun Jagatakan dilarang untuk menikah karena dipercaya masih saudara.
Apabila ada yang melanggar akan terkena bencana di dalam kehidupannya.
Hal ini sejalan dengan aturan agama apabila dua orang saudara dilarang untuk
menikah karena masih satu darah.
4. Fungsi Cerita Rakyat di Dusun Dalungan
Pada dasarnya cerita rakyat mampu mempengaruhi masyarakatnya
terhadap pembentukan tata nilai yang berupa sikap dan perilaku. Cerita rakyat
merupakan salah satu bentuk cerita yang hidup di dalam masyarakat, sehingga
memiliki fungsi tertentu bagi masyarakat pendukungnya. Adapun fungsi-fungsi
cerita rakyat Kyai Joko Dolog adalah sebagai berikut.
a. Menghibur
Cerita rakyat Kyai Joko Dolog merupakan salah satu bentuk karya
sastra lisan, sehingga memiliki unsur yang sama dengan karya sastra, yaitu
dapat memberikan hiburan. Cerita rakyat Kyai Joko Dolog masih eksis di
Dusun Dalungan, para orang tua masih sering menggunakan cerita tersebut
sebagai dongeng untuk anak cucu mereka. Mendengarkan cerita dari orang tua
ataupun nenek dan kakek merupakan suatu hiburan bagi anak-anak. Tidak
hanya anak-anak saja yang mendapatkan hiburan, siapa saja yang
mendengarkan pasti akan merasa terhibur.
42
b. Mendidik
Di dalam Cerita rakyat Kyai Joko Dolog mengandung nilai-nilai
pendidikan, antara lain.
1) Nilai religius
Tujuan pelaksanaannya upacara tradisional bersih dusun di
Dusun Dalungan yaitu sebagai sedekah bumi dan media bentuk rasa
syukur warga Dusun Dalungan atas limpahan karunia Allah SWT.
Dalam pelaksanaan upacara tradisional tersebut selalu diawali oleh
doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
2) Pentingnya rasa peduli terhadap keadaan lingkungan
Manusia hidup di dunia ini haruslah mempunyai rasa peduli
terhadap lingkungan baik lingkungan yang ia tinggali maupun ia
datangi. Karena jika kita peduli terhadap lingkungan sekitar kita itu
berarti kita peduli terhadap sesama makhluk ciptaan Allah SWT. Hal
tersebutlah yang diajarkan oleh Kyai Joko Dolog di dalam ceritanya.
Bahwa hidup itu harus mempunyai rasa peduli, ia dan saudaranya
berhenti ketika sampai di sebuah dusun tandus yang sangat berbeda
dengan daerah lain di sekitarnya. Kemudian ia melakukan semedi dan
ritual agar dusun tersebut menjadi sejahtera.
3) Pentingnya rela berkorban demi kepentingan bersama
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai segelintir
orang hanya memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan
kepentingan orang lain. CRKJD mengajarkan bahwa kita di dalam
kehidupan sehari-hari tidak boleh hanya memikirkan kepentingan
43
sendiri, tetapi sudah sebaiknya selalu mengutamakan juga kepentingan
bersama. Seperti kisahnya Kyai Joko Dolog melakukan semedi untuk
membuat daerah dusun tersebut sejahtera. Ia melakukan semedi dan
menjelma menjadi sebuah batu untuk kepentingan daerah yang baru
saja ia datangi.
4) Pentingnya menghormati antar sesama makhluk ciptaan Allah
SWT
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu memerlukan
orang lain di dalam menjalankan kehidupannya. Tidak mungkin
seorang manusia melakukan segalanya sendiri, pasti memerlukan
bantuan orang lain. Pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun di
Dusun Dalungan membutuhkan tenaga kerja agar tercipta suasana
yang kondusif. Selain antar sesama juga terdapat makhluk kasat mata
yang ada dalam kehidupan manusia. Mereka bisa saja mengganggu
apabila manusia mengusik kehidupan mereka. Namun mereka juga
bisa ramah apabila manusia menghormati keberadaannya, yaitu dengan
cara tidak mengusik kehidupan mereka. Dalam upacara tradisional
bersih dusun ini, warga Dusun Dalungan menghormati keberadaan
mereka dengan memberi sesaji dengan tujuan mereka dapat membantu
kelancaran pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun tersebut.
5) Pentingnya mentaati peraturan agama dan adat
Dalam kehidupan bermasyarakat sudah seharusnya kita
mentaati aturan agama yang kita percaya dan adat tempat dimana kita
tinggal. Hal tersebut seperti yang telah diajarkan oleh Kyai Joko Dolog
44
di dalam kisahnya, bahwa ia dan saudaranya melakukan semedi namun
ketika Kyai Joko Dolog menjelma menjadi sebuah batu lalu
saudaranya tersebut berpindah ke Dusun Jagatakan dan disana ia
menjadi dhanyang penguasa dusun tersebut. Karena kepercayaan dari
dua dusun itu munculah satu kepercayaan lagi bahwa warga antara
Dusun Dalungan dan Dusun Jagatakan dilarang untuk menikah karena
dipercaya masih saudara. Apabila ada yang melanggar akan terkena
bencana di dalam kehidupannya. Hal ini sejalan dengan aturan agama
apabila dua orang saudara dilarang untuk menikah karena masih satu
darah.
Dalam cerita Kyai Joko Dolog juga disebutkan bahwa Kyai
Joko Dolog menggunakan baju dan celana warna hitam juga
mengenakan ikat kadhung melati di kepalanya, hal tersebut
menjadikan sebuah kepercayaan di Dusun Dalungan bahwa tidak ada
yang boleh mengenakan ikat kadhung melati di wilayah Dusun
Dalungan, apabila ada yang melanggar akan terkena musibah untuk
dirinya sendiri.
c. Mewariskan
Cerita rakyat berfungsi mewariskan tradisi masyarakat. Cerita rakyat
Kyai Joko Dolog di Dusun Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat
Kabupaten Karanganyar dari generasi ke generasi secara turun-temurun
diwariskan oleh masyarakat Dusun Dalungan. Contoh bahwa cerita rakyat
menjaga warisan budaya di Dusun Dalungan ialah masih kentalnya
kepercayaan warga dusun terhadap kekuatan gaib, cerita dibalik upacara
45
tradisional bersih dusun, mitos-mitos yang ada dan lain sebagainya. Penduduk
di Dusun Dalungan mayoritas dalam kehidupan beragamanya sangat kuat,
namun mereka bisa membedakan antara tradisi, budaya, dan agama. Warga
Dusun Dalungan memandang bahwa tradisi merupakan suatu ritual sebagai
warisan budaya turun-temurun yang dapat diingat oleh anak-cucu tetapi tidak
sampai membuat mereka melupakan keagungan Allah SWT yang mempunyai
kekuasaan tertinggi di seluruh alam semesta ini.
d. Jati diri
Cerita rakyat Kyai Joko Dolog merupakan jati diri masyarakat Dusun
Dalungan karena adanya cerita rakyat Kyai Joko Dolog masyarakat Dusun
Dalungan terbentuk menjadi masyarakat yang percaya akan kesakralan
pundhen yang dipercaya sebagai jelmaan Kyai Joko Dolog. Kepercayaan
masyarakat mengenai hal-hal mistis berkaitan dengan cerita rakyat Kyai Joko
Dolog membuat masyarakat Dusun Dalungan berbeda dengan masyarakat
yang lain. Hal inilah yang menjadi ciri khas masyakat Dusun Dalungan.
Meskipun mereka sudah beragama, namun mereka tetap masih percaya pada
hal-hal mistis yang berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang (animisme
dan dinamisme).
B. Ritual Upacara Tradisional Bersih Dusun
1. Prosesi Upacara Tradisional Bersih Dusun
Bangsa Indonesia sejak jaman pra-sejarah sudah mengenal kebudayaan
yang diantaranya juga menghasilkan alat-alat untuk upacara. Hal tersebut
menunjukan bahwa mereka juga sudah mengenal kepercayaan. Seperti daerah
46
lain, masyarakat Jawajuga sudah mempunyai sistem kepercayaan yang intinya
adalah pemujaan kepada roh nenek moyang. Adanya pemujaan kepada roh nenek
moyang dan kepercayaan pada benda serta kekuatan sakti lainnya menimbulkan
budaya baru pada masyarakat Jawayaitu melaksanakan ritual upacara tradisional.
Upacara adat tradisional memiliki pengertian yaitu upacara yang pada dasarnya
disebarkan secara lisan dan diwariskan secara turun temurun yang masih
dijalankan masyarakat, yang pewarisannya secara lisan. Upacara ini mempunyai
tujuan untuk menggalang rasa kesetiakawanan dan kesatuan serta alat
memperkuat nilai-nilai sosial budaya yang ada dan berlaku dalam masyarakat
(Saiful Bachri, 1994:1).
Upacara tradisional merupakan tingkah laku manusia sebagai ekspresi
adanya kekuatan gaib diluar kekuatan manusia. Kekuatan di luar diri manusia
tumbuh secara irasional sebagai wujud dari adanya keterbatasan manusia dalam
menghadapi tantangan hidup baik yang berasal dari dalam diri manusia maupun
dari alam sekitarnya. Upacara itu sendiri merupakan kelakuan simbolis yang
bermakna untuk mengukuhkan tata rencana alam raya dan diharapkan dapat
mempartisipasikan hidup seluruh umat dalam tata keselamatan (Rachmad
Subagyo dalam Saiful Bachri, 1994:11).
Salah satu bentuk upacara adat tersebut yaitu upacara tradisional bersih
dusun di Dusun Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten
Karanganyar yang merupakan sebuah peristiwa budaya didalam pelaksanaanya
mengandung aturan, tata tertib dan norma yang berlaku serta dipatuhi dan
dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya. Masyarakat di Dusun Dalungan
sangat mempercayai upacara tradisional bersih dusun sebagai simbol penolak bala
47
dan warga Dusun Dalungan juga mengakui kebenarannya tentang mitos apabila
mereka tidak melaksanakan upacara tradisional bersih dusun tersebut dusun
mereka akan tertimpa bencana ataupun wabah penyakit. Segala hal yang buruk
akan selalu dikaitkan dengan kelalaian masyarakat yang tidak melaksanakan
upacara bersih dusun.
Rangkaian pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun di Dusun
Dalungan secara lengkap adalah sebagai berikut.
a. Persiapan Upacara
Setiap kegiatan apapun memerlukan adanya persiapan dengan maksud
agar didalam pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya suatu halangan apapun. Demikian pula dengan ritual upacara
tradisional bersih dusun yang diselenggarakan setiap tahunnya di Dusun
Dalungan Desa Macanan Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
Persiapan sebelum pelaksanaan dimaksudkan agar upacara yang diadakan
tidak mendapat rintangan atau halangan yang membahayakan bagi para pelaku
upacara maupun masyarakat pada umumnya yang ikut menyaksikan ritual
upacara tradisional bersih dusun tersebut.
Berbagai persiapan yang dilakukan oleh warga di Dusun Dalungan
untuk pelaksanaan ritual upacara bersih dusun dilakukan jauh hari sebelum
hari pelaksaan yang telah di tetapkan. Persiapan yang diperlukan sebelum
pelaksanaan meliputi persiapan yang bersifat umum, yang ditanggung secara
gotong royong oleh seluruh warga masyarakat dan persiapan-persiapan yang
bersifat pribadi oleh masing-masing keluarga. Persiapan yang bersifat tersebut
diantaranya adalah.
48
1) Pertemuan warga
Jauh sebelum hari pelaksanaan warga Dusun Dalungan
menyelenggarakan pertemuan yang dihadiri oleh kepala keluarga dari
setiap rumah yang ada di Dusun Dalungan, para sesepuh dan anggota
karangtaruna. Pertemuan tersebut di pimpin oleh bapak kepala dusun dan
dilaksanakan di masjid atau rumah kepala dusun tersebut. Dalam
pertemuan yang biasanya diadakan lebih dari sekali itu membahas
berbagai hal yang berkaitan dengan persiapan ritual upacara bersih dusun.
Hal-hal yang perlu dibicarakan dalam acara pertemuan warga ini adalah
memilih dan mengangkat ketua dan anggota pelaksana, menentukan dan
menetapkan rangkaian kegiatan dan petugasnya, menetapkan anggaran
biaya yang diperlukan dan menetapkan sumber dana.
Gambar 1. Pertemuan warga Sumber: Dokumentasi pribadi
(31 Juli 2015)
Setelah semua masalah tersebut dapat diputuskan dan disepakati
bersama oleh seluruh warga yang mengahadiri pertemuan tersebut, maka
49
pertemuan dianggap selesai. Selanjutnya warga Dusun Dalungan
khususnya para panitia dan para petugas yang telah ditunjuk melaksanakan
tanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing agar dalam
pelaksanaan upacara nantinya dapat berjalan dengan lancar.
2) Penarikan Dana
Kegiatan dapat berjalan dengan lancar apabila ditunjang dengan
dana (biaya) yang memadai. Upacara tradisional bersih dusun di Dusun
Dalungan dalam setiap pelaksanaannya juga memerlukan biaya untuk
berbagai hal menyangkut pelaksaan ritual upacara seperti menanggap
penari tayub, gamelan dan para penabuhnya yang tidak dimiliki oleh
warga setempat sehingga harus didatangkan dengan cara menyewa dari
luar. Mereka juga perlu menyewa pengeras suara, lampu, dan segala
sesuatu yang diperlukan. Keseluruhan biaya tersebut ditanggung oleh
masyarakat Dusun Dalungan dan para donator dari luar Dusun Dalungan.
Masyarakat Dusun Dalungan penarikan iuran didasarkan pada
status ekonomi setiap kepala keluarga (KK) yang mayoritas mata
pencaharian warga Dusun Dalungan adalah bertani maka penarikan dana
minimal setiap kepala keluarga ditarik uang iuran sebesar Rp 45.000,00
tetapi banyak warga dusun yang menyumbang lebih dari dana minimal
yang telah ditetapkan.
3) Membersihkan Jalan-Jalan Desa dan Halaman Rumah Masing-Masing
Penduduk Dusun Dalungan.
Warga masyarakat Dusun Dalungan dengan penuh rasa bahagia
menyambut upacara tradisional bersih dusun. Perasaan bahagia tersebut
50
diwujudkan dengan cara membersihkan rumah, sejak jauh hari mereka
mengecat dan memperbaiki rumah agar tampak lebih menarik. Mereka
juga membersihkan selokan dan membersihkan jalan-jalan desa, halaman
rumah masing-masing, tempat-tempat yang dianggap sakral oleh
masyarakat Dusun Dalungan seperti punden, sumur-sumur tua dan
perempatan jalan.
Warga Dusun Dalungan secara bersama-sama membersihkan
lingkungan agar kondisinya tampak terlihat lebih baik dan sehat. Kegiatan
tersebut dilaksanakan pagi hari sebelum dimulai rangkaian puncak upacara
tradisional bersih dusun. Dalam kegiatan tersebut juga disiapkan berbagai
macam sesaji yang diletakkan di tempat-tempat yang dianggap sakral oleh
masyarakat Dusun Dalungan. Sesaji tersebut berupa bunga telon, candu
cina dan kemenyan.
4) Persiapan Perlengkapan dan Petugas.
Pelaksanaan rangkaian upacara tradisional bersih dusun di Dusun
Dalungan banyak persiapan yang harus dilakukan agar seluruh rangkain
upacara dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Peralatan,
perlengkapan dan kesiapan para petugas adalah hal-hal yang berkaitan
langsung dengan prosesi upacara sehingga lancar tidaknya rangkaian
upacara ditentukan oleh hal-hal tersebut. Maka, peralatan, perlengkapan
dan para petugas harus benar-benar dipersiapkan sebelum hari
pelaksanaan. Berbagai hal yang perlu dipersiapkan untuk menunjang
rangkaian upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan yaitu meja
dan kursi untuk tamu, tikar untuk acara kenduren, piring dan gelas untuk
51
menjamu, lampu penerangan, pengeras suara, gamelan dan penabuhnya,
sinden, penari tayub, berbagai sesaji dan bancakan.
b. Rangkaian Upacara Tradisional Bersih Dusun
Upacara tradisional bersih dusun dilaksanakan oleh masyarakat di
Dusun Dalungan setiap satu tahun sekali pada hari Jum’at Legi setelah musim
panen. Hari pelaksanaan bersih dusun tersebut tidak boleh diubah harus pada
hari Jum’at Legi. Selain itu semua harus direncanakan dengan baik agar hari
pelaksanaan upacara tidak bersamaan dengan kegiatan yang lain seperti hari
besar agama. Hal ini dimaksudkan agar seluruh warga Dusun Dalungan dapat
mengkonsentrasikan diri dalam pelaksanaan upacara tradisional bersih dusun
tersebut.
Upacara tradisional bersih dusun di Dusun Dalungan pada tahun 2015
diselenggarakan oleh masyarakat setempat pada hari Jum’at Legi tanggal 4
September 2015. Acara ritual upacara tradisional bersih dusun dimulai pada
pukul 16.00 sampai dengan 02.00 dini hari. Rangkaian upacara tradisional
bersih dusun di Dusun Dalungan yaitu.
1) Kenduren
Masyarakat dusn Dalungan mengawali upacara tradisional bersih
dusun dengan acara kenduren (selamatan) yang dilaksanakan pada pukul
16.00 WIB dan bertempat di punden sebagai caos dhahar kepada Kyai
Joko Dolog. Dalam acara kenduren ini seluruh warga masyarakat baik tua
maupun muda berkumpul di area punden namun hanya kepala keluarga
saja yang masuk ke dalam komplek punden ikut melaksanakan prosesi dan
persembahan sesaji kepada Kyai Joko Dolog. Masing-masing keluarga
52
membawa sesaji yang jumlahnya terdapat sebelas jenis termasuk wadah
dan pincuk untuk sesaji, isinya sebagai berikut: Nasi tumpeng putih,
ingkung ayam, ikan bandeng, kerupuk, bakmi, rengginang, jadah, pisang
raja dan ketan merah yang keseluruhan sesaji tersebut di tempatkan dalam
wadah yang terbuat dari gedebok pisang yang dibentuk persegi empat
kemudian diberi daun pisang yang dibentuk seperti pincuk diletakan di
ujung nasi tumpeng.
Setelah masyarakat berkumpul acara kenduren segera dimulai
dengan diawali pembakaran kemenyan, menghisap candu dan penebaran
bunga telon oleh juru kunci dan salah satu sesepuh warga Dusun
Dalungan. Menyan di bakar di sebelah kiri punden dan di sebelah kanan
pohon sawo besar yang tepat berada di samping punden tersebut kemudian
sesepuh Dusun Dalungan menghisap candu beberapa kali sebagai syarat
memulai ritual upacara tradisional bersih dusun agar Kyai Joko Dolog
menerima persembahan dan agar Dusun Dalungan tetap sejahtera
dijauhkan dari hal-hal yang bersifat buruk. Setelah sesepuh dan juru kunci