13 BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Perancangan tekstil merupakan proses kreatif untuk memenuhi kebutuhan dibidang desain yang mencakup beberapa aspek mulai dari aspek estetik, bahan, proses dan fungsi. Analisis permasalahan berguna untuk memudahkan dalam pemecahan masalah utama. Permasalahan utama dalam penciptaan karya ini adalah bagaimana merancang motif Geometri agar sesuai untuk batik. Visual motif geometri pada batik yang beredar dipasaran, umumnya merupakan pengolahan komposisi bidang motif yang sama dari berbagai arah dengan bentuk teratur, contohnya motif Kawung, Parang Kusuma, dan limar (Solo). Sedangkan pada motif batik ini pengolahan visual memfokuskan pada karakter dari visual geometri itu sendiri. Permasalahan pertama adalah memunculkan wujud dan karakter dari bidang-bidang geometri sebagai motif pada batik. Motif geometri sendiri terdiri dari bentuk bentuk dasar dalam ilmu ukur. Bentuk-bentuk tersebut antara lain berupa garis, bidang, gempal atau bentuk bervolume dan titik. Karakter visual pada motif geometri berhubungan dengan pengolahan berbagai macam unsur-unsur rupa, dan diketahui bahwasannya disetiap unsur rupa menghasilkan berbagai karakter visual yang berbeda. Selain memahami karakter dari motif geometri, juga harus mempelajari karakter dari remaja itu sendiri, karena dalam perancangan ini sasaran produk yang akan dibuat diperuntukkan untuk kalangan remaja pria khususnya usia 16-20 tahun. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu bisa bebas
24
Embed
BAB II METODE PERANCANGAN - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0910018_bab2.pdf · Garis ini terdiri dari garis garis zig zag, garis berombak /S. Garis majemuk merupakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13
BAB II
METODE PERANCANGAN
A. Analisis Permasalahan
Perancangan tekstil merupakan proses kreatif untuk memenuhi kebutuhan
dibidang desain yang mencakup beberapa aspek mulai dari aspek estetik, bahan,
proses dan fungsi. Analisis permasalahan berguna untuk memudahkan dalam
pemecahan masalah utama. Permasalahan utama dalam penciptaan karya ini
adalah bagaimana merancang motif Geometri agar sesuai untuk batik.
Visual motif geometri pada batik yang beredar dipasaran, umumnya
merupakan pengolahan komposisi bidang motif yang sama dari berbagai arah
dengan bentuk teratur, contohnya motif Kawung, Parang Kusuma, dan limar
(Solo). Sedangkan pada motif batik ini pengolahan visual memfokuskan pada
karakter dari visual geometri itu sendiri. Permasalahan pertama adalah
memunculkan wujud dan karakter dari bidang-bidang geometri sebagai motif
pada batik. Motif geometri sendiri terdiri dari bentuk bentuk dasar dalam ilmu
ukur. Bentuk-bentuk tersebut antara lain berupa garis, bidang, gempal atau bentuk
bervolume dan titik. Karakter visual pada motif geometri berhubungan dengan
pengolahan berbagai macam unsur-unsur rupa, dan diketahui bahwasannya
disetiap unsur rupa menghasilkan berbagai karakter visual yang berbeda.
Selain memahami karakter dari motif geometri, juga harus mempelajari
karakter dari remaja itu sendiri, karena dalam perancangan ini sasaran produk
yang akan dibuat diperuntukkan untuk kalangan remaja pria khususnya usia 16-20
tahun. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu bisa bebas
14
mengekspresikan dari, masa seorang remaja mulai menyukai lawan jenis dan
masa untuk bisa mulai diterima oleh lingkungan baru atau komunitas pertemanan.
Hal-hal itulah mendorong remaja melakukan banyak aktifitas yang menuntut
mereka untuk tampil maksimal. Karakter remaja yang ceria, bebas, ekspresif dan
dinamis, menyukai hal-hal yang bersifat praktis/simple, lucu, dan menarik.
Permasalahan kedua adalah Bagaimana visualisasi bentuk dan warna dari
karakter Geometri agar sesuai dengan karakter remaja putra. Teknik batik tulis
dipilih untuk memvisualisasikan motif. Pengulangan motif pada teknik batik tulis
tidak akan pernah sama baik bentuk maupun ukuran goresan malamnya, namun
menghasilkan goresan yang lebih luwes dibanding batik dengan teknik lain.
Penggambaran karakter tidak hanya pada bentuknya, namun juga dalam segi
warnanya. Teknik pewarnaan merupakan satu hal pokok yang menunjang
keberhasilan untuk memunculkan warna-warna. Dengan bantuan pemilihan warna
yang tepat maka akan dihasilkan motif yang menarik. Penggunaan teknik dan
warna batik juga disesuaikan dengan pemilihan bahan yang digunakan. Bahan
yang dipilih adalah bahan katun primisima. Bahan katun primisima dipilih karena
bahan ini sesuai dengan karakter dari remaja. Bahan juga berperan penting dalam
proses menjadikan produk sesuai dengan rancangan.
B. Strategi Pemecahan Masalah
Penciptaan karya motif dengan sumber ide Motif Geometri melalui teknik
batik tulis yang diaplikasikan pada kain katun primisima. Teknik penciptaan karya
ini memiliki masalah utama pada perancangan motif, teknik dan warna yang
15
digunakan. Perlu dilakukan strategi dan langkah-langkah untuk memecahkan
permasalahan tersebut, antara lain:
1. Pemahaman tentang motif Geometri beserta karakter-karakternya
sebagai sumber ide dan visualisasi karya sejenis untuk komparasi produk.
2. Mencari data-data mengenai tren yang sedang berkembang
dipasaran dan mengumpulkan data dari berbagai bentuk dari unsur-unsur geometri
maupun hasil visual dari desainer-desainer baik didalam maupun diluar negeri, hal
ini dimaksudkan supaya mendalami masalah yang terkait dengan perancanagan.
3. Mencari data-data mengenai remaja putra, hal ini dikarenakan
sasaran dari perancangan produk adalah remaja putra.
4. Memahami warna-warna, agar dapat menentukan warna yang
sesuai dengan remaja khususnya putra.
5. Upaya memahami beberapa tekhnik batik (aspek-aspek yang
berhubungan dengan teknik produksi) untuk menentukan penggarapan batik tulis
pada perancangan motif dengan memunculkan karakter Geometri untuk
mendapatkan karakteristik yang sesuai dengan perancangannya.
6. Menentukan jenis kain yang akan digunakan dalam penciptaan
karya, dengan mempertimbangkan kenyamanan serta fungsinya sebagai
pendukung karya. Mencari data-data mengenai karakteristik dari kain katun untuk
disesuaikan dengan sasaran dari perancangan produk.
7. Menentukan teknik pewarnaan agar dapat menghasilkan warna
yang sesuai dengan desain visual batik.
8. Melakukan studi bentuk pada perancangan dengan berbagai variasi
sesuai dengan ide gagasan motif.
16
9. Membuat desain dan alternatif desain beserta konsepnya.
10. Perwujutan produk, Hal ini dilakukan untuk mewujudkan desain
yang dipilih menjadi suatu produk sesuai dengan konsep serta arahan awal dari
produk yang sedang dirancang.
11. Evaluasi karya, karya yang dibuat akan dievaluasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan ataupun tingkat kegagalan dari karya yang
dibuat.
C. Pengumpulan Data
1. Studi Visual
Mencari gambaran awal mengenai produk perancangan, penulis
melakukan pengumpulan data visual berupa bentuk visual dari bidang-bidang
geometri. Karakter visual geometri memang tersusun atas beberapa unsur-unsur
rupa yang sederhana, yaitu berupa garis, bidang, gempal atau bentuk bervolume
dan titik.Visual yang dihasilkan dari unsur-unsur geometri secara keseluruhan
membentuk sebuah visual menarik. Pengambilan bentuk berupa unsur-unsur rupa
dari bidang geometri yang terkesan tegas sangat kontras dengan penggunaan
teknik batik tulis yang berkarakter luwes. Data ini penting untuk mengetahui
bagaimana karakteristik dari bidang geometri serta mengetahui perkembangan
industri dan minat masyarakat terutama remaja putra terhadap produk yang
berkaitan dengan visual geometri.
a. Karakter Visual Garis
Garis merupakan komponen utama pembentuk ruang dan merupakan
element dasar dalam seni rupa. Garis mempunyai dua peran, berupa garis nyata
17
pembentuk nilai dan garis semu yang memberi efek keindahan. Garis sendiri
dibagi menjadi empat macam
1) Garis lurus
Garis lurus terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
Karakter dari goresan yang dihasilkan garis lurus menimbulkan
efek ketegasan, kaku, dan terlihat kokoh. Pada karakter garis lurus
juga menghasilkan karakter dinamis.
No Aspek Variasi Tampilan Kesan Fisik
1 Jenis - Lurus kaku, keras, tajam.
- Lengkung
Lembut, empuk,
halus.
- Berombak
Dinamis mengalun,
bergerak,
menyenangkan.
- Zigzag
Kaku, tegang, panas,
menakutkan.
2 Ketebala
n - Tebal
Menambah berat,
kasar, tegas.
- Tipis Halus, ringan, ragu.
3 Kontinyu
itas - Tak
terputus Lancar, konsisten,
tidak ragu.
- Terputus
Tersendat, ragu,
kurang berani.
- Titik Ritmis, ragu.
4 Arah - Vertikal
Tinggi, menyempit.
- Horizontal Melebar, pendek,
tenang.
- Diagonal
Dinamis, tidak stabil,
oleng.
18
5 Ekspresif
Spontan, berani, segar.
Tabel 1. Garis
Sumber: hikmat 78 (http://hikmat78.wordpress.com)
2) Garis lengkung
Garis lengkung dibagi menjadi garis lengkung kubah, garis
lengkung busur, dan garis lengkung mengapung. Garis yang
memberikan efek keluwesan dan dinamis.
3) Garis majemuk
Garis ini terdiri dari garis garis zig zag, garis berombak /S. Garis
majemuk merupakan gabungan dari dua garis yang disatukan.
Untuk garis zig zag sendiri merupakan gabungan dari garis lurus,
sedangkan untuk garis berombak merupakan gabungan dari garis
lengkung. Garis ini memberikan karakter tajam, keras.
4) Garis gabungan
Garis yang dihasilkan dari gabungan garis lurus, lengkung dan
majemuk. Garis gabungan ini akan memberikan efek berbeda pada
setiap gabungan.
b. Karakter visual bidang
Bidang merupakan bentuk yang menempati ruang. Bidang geometri
sendiri merupakan bidang yang bisa diukur. Bidang-bidang ini antara lain
lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam, dan sebagainya. Susunan dari
bidang-bidang yang dikomposisikan tersebut menghasilkan efek atau kesan yang