MAKALAH PENGANTAR BISNIS MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS DISUSUN OLEH : WILDAN RIZKI D. (1313015011) SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS EKONOMI
MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS
DISUSUN OLEH :
WILDAN RIZKI D. (1313015011)
SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)
SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat
menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab II tentang “Memahami Lingkungan
Bisnis”.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 24 September 2013
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 41.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 41.3 Tujuan ......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 6
2.1 LINGKUNGAN EKONOMI............................................................................ 6
2.1.1 Jumlah Output dan Standar Hidup..................................................... 7
2.1.2 Stabilitas Ekonomi ............................................................................. 9
2.2 LINGKUNGAN TEKNOLOGI .......................................................... 11
2.2.1 Teknologi Produk dan Jasa......................................................11
2.2.2 Teknologi Proses Bisnis............................................................12
2.3 LINGKUNGAN HUKUM-POLITIK................................................................. 14
2.4 LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA..........................................................15
2.4.1 Pilihan dan Selera Pelanggabn.......................................................... 15
2.4.2 Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab......................................... 16
2.5 LINGKUNGAN BSNIS ..................................................................... 17
2.5.1 Menggambarkan Kembali Batas-batas Perusahaan ..................... 17
2.5.2 Tantangan dan Peluang yang Muncul di Lingkungan Bisnis ..........18
BAB III PENUTUP ............................................................................. 21
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Dewasa ini bisnis berjalan lebih cepat, lebih kompleks dan lebih menuntut
dibanding sebelumnya. Konsumen individual dan pelanggan bisnis
menginginkan barang dan jasa yang bermutu tinggi yang sesuai dengan
pesanan, harga yang lebih murah serta layanan pengiriman yang cepat. Dan
perusahaan sukses menanggapi tantangan ini.
Dimana keberhasilan suatu perusahaan sebagian bergantung pada
lingkungannya. Walaupun manajer suatu perusahaan tidak dapat
mengendalikan lingkungan, tetapi mereka cenderung membuat keputusan
bisnis yang menguntungkan lingkungan. Untuk melaksanakan ini perlu
dimengerti bagaimana lingkungan bisnis mempengaruhi perusahaan atau
peranan lingkungan dalam bisnis. Hal tersebut melatar belakangi kami untuk
mengetahui lebih lanjut tentang lingkungan bisnis, sehingga kami menulis
makalah yang berjudul “ MEMAHAMI LINGKUNGAN BISNIS” ini.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimanakah konsep tentang batas-batas organisasi dan lingkungan
multi-organisasi?
4
2. Bagaimanakah peranan lingkungan perekonomian bagi bisnis serta faktor-
faktor apa sajakah yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari sistem
ekonomi?
3. Apakah peranan lingkungan teknologi, hukum-poitis, dan sosial-budaya
dalam bisnis?
4. Bagaimanakah tantangan dan peluang yang timbul dalam lingkungan
bisnis?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembelajaran ini adalah :
Menjelaskan konsep tentang batas-batas organisasi dan lingkungan multi
organisasi.
Menjelaskan pentingnya lingkungan perekonomian bagi bisnis dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari
suatu sitem ekonomi.
Menggambarkan lingkungan teknologi dan perannya dalam bisnis.
Menggambarkan lingkungan hukum-politik dan perannya dalam bisnis.
Menggambarkan lingkungan sosial-budaya dan perannya dalam bisnis.
Mengidentifikasikan munculnya tantangan dan peluang dalam lingkungan
bisnis.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Batas-batas dan lingkungan organisasi
Semua bisnis beroperasi di lingkungan eksternal yang lebih luas.
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu di luar batas-batas
organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi. Lingkungan eksternal
berperan besar dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan semua
organisasi. Dengan adanya hal ini, manajer harus memahami keadaan
lingkungan disekitarnya dan berusaha untuk beroperasi serta bersaing
didalamnya.
Batas-batas organisasi merupakan batasan yang memisahkan
organisasi dari lingkungannya. Lingkungan multi organisasi, lingkungan di
sekitar organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi tersebut.
2.1 LINGKUNGAN EKONOMI
Lingkungan ekonomi adalah suatu kondisi/sistem ekonomi di tempat
organisasi tersebut beroperasi,lingkungan ekonomi/kondisi ekonomi
merupakan hal penting sebagai acuan bagi organisasi bisnis maupun
organisasi non bisnis untuk mendirikan suatu organisasi.
Sebagai contoh : dengan pertumbuhan yang sedang, pengangguran
yang sedang dan inflasi rendah, perusahaan M’C Donald bisa mendapatkan
pendapatan lebih dengan banyaknya orang yang bisa makan di luar (M’C
6
Donald) namun M’C Donald juga harus membayar upah tinggi untuk menarik
karyawan.
Bagi organisasi non bisnis lingkungan ekonomi juga berpengaruh.
Sebagai contoh, rumah sakit di pengaruhi ketersediaan dana dari
pemerintah, dengan melemahnya perekonomian, maka rumah sakit akan
terbebani dengan jumlah pasien yang berpendapatan rendah yang harus
mereka rawat secara cuma-cuma.
Tujuan utama dari sistem ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas ekonomi. Adapun alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi, termasuk jumlah output, standar hidup, produk
domestik bruto dan produktivitas.
Kita dapat mengetahui pertumbuhan ekonomi dengan melihat output
per kapita dan standar hidup yang lebih baik.
2.1.1 Jumlah Output dan Standar Hidup
Bagaimana kita mengetahui apakah sitem ekonomi berkembang atau
tidak ? Siklus Bisnis, merupakan pola naik turun jangka pendek dalam
sebuah perekonomian. Ukuran utama dari pertumbuhan dalam siklus bisnis
adalah Jumlah output, dimana merupakan jumlah total barang/jasa yang di
produksi oleh suatu sistem ekonomi dalam satu periode tertentu. Apabila
jumlah output meningkat (mengalami pertumbuhan) makan output
perkapita naik dan standar hidup menjadikan orang yang berada dalam
lingkup sistem ekonomi mendapat keuntungan.
7
Standar hidup sendiri merupakan total kuantitas dan kualitas barang
dan jasa yang dapat di beli oleh warga suatu negara dengan mata uang
yang di gunakan dalam sistem ekonomi.
GDP atau Gross Domestic Product adalah nilai total barang dan jasa
yang di produksi dalam satu periode tertentu oleh ekonomi nasional dan
merupakan ukuran jumlah output.
GDP naik Jumlah output naik pertumbuhan ekonomi
Terkadang tak hanya istilah GDP, istilah GNP Gross National Product
(Produk Nasional Bruto) juga sering digunakan oleh pakar-pakar ekonomi.
Dimana hal ini merujuk pada total nilai barang dan jasa yang diproduksi
secara nasional oleh suatu negara yang terlepas dari fakto-faktor produksi
berlokasi. Perbedaan GDP dan GNP terdapat pada faktor produksinya,
dimana untuk GDP produksi dan pemasarannya hanya pada satu negara
saja dan sebaliknya untuk GNP produksi serta pemasarannya tidak hanya
pada satu negara.
Adapun keseimbangan daya beli yang harus kita perhitungkan.
Karena keseimbangan daya beli memberi kita banyak gagasan yang lebih
baik tentang apa yang sesungguhnya dapat dibeli orang dengan sumber
keuangan yang dialokasikan pada mereka oleh sistem ekonomi masing-
masing. Kesimbangan daya beli sendiri merupakan sebuah prinsip bahwa
8
nilai tukar ditetapkan sedemikian rupa sehingga harga dari produk yang
sama dinegara berbeda, kurang lebih sama.
Produktivitas merupakan sebuah ukuran pertumbuhan ekonomi yang
membandingkan berapa banyak yang di produksi oleh sistem dengan
berapa banyak penggunaan sumber daya yang di butuhkan untuk
memproduksinya. Jika seluruh ekonomi menaikkan produktivitasnya , maka
seluruh standar hidup akan meningkat. Terdapat 2 faktor yang menghambat
pert
umbuhan sistem ekonomi, yaitu neraca perdagangan dan hutang
nasional.
Neraca Perdagangan merupakan nilai ekonomis semua produk yang
diekspor dikurangi dengan nilai ekonomis yang diimpor. Kita akan
mendapakkan neraca perdagangan positif bila ekspor lebih besar dari
impornya. Sedangkan apabila impor yang lebih besar, akan terjadi neraca
perdagangan negatif. Pada umumnya neraca perdagangan negatif disebut
dengan defisit perdagangan.
Hutang Nasional merupakan hutang yang harus dibayar pemerintah
kepada kreditornya. Untuk menutupi adanya hutang nasional ini, biasanya
pemerintah menggunakan sistem pajak, selain menggunakan sistem ini
pemerintah juga menjual surat hutang.
2.1.2 Stabilitas Ekonomi
Tujuan utama dari suatu sitem ekonomi adalah adanya Stabilitas
ekonomi, dimana terjadi jumlah ketersediaan uang dalam sistem ekonomi
9
dan jumlah barang serta jasa yang di produksi dalam sistem tersebut
tumbuh pada tingkat yang sama.Adapula faktor-faktor tertentu yang
mengancam stabilitas ekonomi yaitu inflasi dan pengangguran.
Inflasi terjadinya kenaikan harga yang meluas di seluruh sistem
ekonomi melebihi output aktualnya. Kita dapat mengukur inflasi dengan cara
mengukur kenaikan harga dengan menggunakan indeks harga seperti
Indeks Harga Konsumen/CPI Consumer Price Index. CPI merupakan
ukuran dari harga produk-produk tertentu yang dibeli oleh konsumen yang
tinggal di wilayah perkotaan.
Pengangguran merupakan tingkat adanya pekerjaan bagi orang yang
secara aktif mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi.
Pengangguran yang disebabkan oleh menurunnya siklus bisnis disebut
Pengangguran Siklis.
Resesi adalah periode merosotnya jumlah output, seperti yang diukur
oleh GDP Riil. Lalu apabila resesi semakin parah dan berlarut-larut, disebut
Depresi.
Pemerintah mengelolah ekonomi melalui dua perangkat kebijakan,
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal, kebijakan ekonomi pemerintah yang menentukan
cara pemerintah mengumpulkan dan membelanjakan pendapatannya.
Kebijakan moneter, kebijakan ekonomi pemerintah yang menentukan
ukuran penawaran moneter suatu negara.
10
Digunakan untuk melaksanakan kegiatan bisnis
Kebijakan Stabilisasi adalah kebijakan pemerintah yang mencakup
kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, yang bertujuan untuk mengurangi
fluktuasi produksi, angka pengangguran, dan menstabilkan harga.
2.2 LINGKUNGAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah sesuatu ( umumnya berupa alat ) yang memudahkan
manusia dalam pekerjaannya. Namun apabila diterapkan dalam lingkungan
bisnis, teknologi umumnya mencakup semua cara yang digunakan
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka.
Teknologi pada umumnya mencakup :
Pengetahuan Manusia
Metode Kerja
Peralatan Fisik
Elektronik
Komunikasi
2.2.1 Teknologi Produk dan Jasa
Teknologi produk dan jasa adalah teknologi yang digunakan untuk
menciptakan produk bagi pelanggan, baik barang maupun jasa. Dan seiring
perkembangannya, teknologi terus mempengaruhi di hampir setiap aspek
bisnis, mulai dari cara pelanggan dan perusahaan berinteraksi sampai
dimana, kapan, dan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan mereka.
11
Teknologi merupakan basis persaingan bagi beberapa perusahaan,
khususnya perusahaan-perusahaan yang bertujuan menguasai industri
mereka. Dan para pebisnis semakin sadar bahwa mereka lebih bisa bersaing
jika mereka dapat secara sistematis memperpendek waktu siklus, yaitu waktu
dari awal hingga akhir yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi
beberapa kegiatan atau fungsi pemulihan. Sehingga, beberapa perusahaan
secara langsung bersaing dalam hal seberapa cepat mereka bisa
menyelesaikan segala sesuatu untuk konsumen. Hal ini semakin
menunjukkan ketergantungan suatu perusahaan pada teknologi.
2.2.2 Teknologi Proses Bisnis
Teknologi Proses Bisnis adalah teknologi yang secara umum
digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di bidang operasional
internal. Seperti akuntansi, pengelolaan arus informasi, penciptaan laporan
kegiatan, dan lain-lain. Dapat juga digunakan untuk membantu menyiapkan
hubungan lebih baik dengan berbagai konstituen eksternal, seperti pemasok
dan pelanggan. Dan kebutuhan akan keadaan ini menciptakan satu inovasi
teknologi bisnis terbaru yang mendapat perhatian khusus. Adalah
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau ERP ( Enterprise Resource
Planning ), yaitu sistem informasi skala besar untuk mengorganisasikan dan
mengelola proses perusahaan di tingkat lini produk, departemen, dan lokasi
geografis.
12
SDM*Tunjangan*Gaji
Analisis Data*Biaya Produk*Biaya Pekerjaan
Penjualan dan Pemasaran*Pesanan Penjualan*Sistem Penetapan Harga
Manufaktur*Perencanaan Kebutuhan Material*Penjadwalan
Manajemen Jaringan Pasokan*Peramalan*Pembelian*Distribusi
Akuntansi dan Keuangan*Piutang dan Utang Dagang*Manajemen Aset
Layanan Pelanggan*Layanan Lapangan*Mutu
Dalam mengembangkan sistem ERP, perusahaan memulai dengan
mengidentifikasikan proses yang membutuhkan perhatian besar, seperti
hubungan dengan pemasok, arus material, atau pemenuhan pesanan
pelanggan. Sistem yang dihasilkan akan memadukan proses penjualan
dengan perencanaan produksi dan kemudian memadukan kedua operasi ini
dengan sistem akuntansi keuangan.
ERP juga menyimpan informasi terbaru tentang berbagai kegiatan,
melaporkan transaksi sekarang dan yang akan datang, serta memasang
pengingatan elektronis bahwa tindakan tertentu dibutuhkan jika jadwal
tertentu dipenuhi. ERP mengkoordinasi operasi internal dengan kegiatan-
kegiatan pemasok luar dan memberitahu pelanggan tentang status pesanan
terkini serta pengiriman dan penagihan mendatang. ERP dapat
mengintegrasikan arus keuangan di antara perusahaan, pemasoknya,
pelanggannya, dan bank, serta membuat laporan keuangan sampai menit
13
SISTEM ERP
terakhir saat pemberitahuan itu dibuat ( direduksi dari rentang waktu
tradisional selama satu bulan ).
2.3 LINGKUNGAN HUKUM-POLITIK
Lingkungan Hukum-Politik adalah kondisi yang mencerminkan
hubungan antara dunia bisnis dan pemerintah, biasanya dalam bentuk aturan
bisnis. Hal ini penting, dikarenakan :
1. Sistem hukum menetapkan hal-hal yang dapat dan tidak dapat dilakukan
oleh organisasi/perusahaan.
2. Berbagai perwakilan pemerintah mengatur bidang penting seperti praktek
periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan, serta standar
perilaku bisnis yang dapat diterima.
Sentimen probisnis atau antibisnis dalam pemerintah dapat
mempengaruhi kegiatan bisnis lebih lanjut. Selama periode sentimen
probisnis, perusahaan merasa lebih mudah bersaing dan tidak terlalu
memperhatikan isu-isu antitrust. Di pihak lain, selama periode sentimen
antibisnis, perusahaan merasa kegiatan mereka lebih dibatasi. Sebagai
contoh, terdapat sedikit peluang untuk merger dan akuisisi karena masalah
antitrust.
Stabilitas politik juga merupakan sebuah pertimbangan penting,
khususnya untuk perusahaan-perusahaan internasional. Hubungan antar
negara yang baik dapat menopang kelangsungan perusahaan asing di suatu
negara. Pemerintahan baru di suatu daerah juga dapat mempengaruhi
14
berbagai organisasi, terutama perusahaan-perusahaan kecil pada daerah
tersebut.
2.4 LINGKUNGAN SOSIAL-BUDAYA
Lingkungan Sosial-Budaya adalah kondisi yang mencakup kebiasaan,
adat-istiadat, nilai, dan karakteristik demografis masyarakat di tempat
organisasi tertentu beroperasi. Proses sosial-budaya menentukan barang dan
jasa dan juga standar perilaku bisnis yang memungkinkan dinilai dan diterima
masyarakat.
2.4.1 Pilihan dan Selera Pelanggan
Pilihan dan selera pelanggan bervariasi di dalam dan di seluruh batas-
batas negara. Hal ini dinilai dari beberapa aspek. Mulai dari segi
kemampuan/tingkat ekonomi, manfaat/ kebutuhan, dan efektivitas. Namun
seiring waktu yang terus berubah, pilihan dan selera pelanggan juga berubah.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh mode, cuaca/musim, kesadaran akan
kesehatan, dll.
Faktor sosial-budaya juga dapat mempengaruhi cara pekerja
memandang pekerjaan dan organisasi mereka. Pada beberapa budaya,
pekerjaan memberikan pengaruh sosial yang penting, dengan majikan dan
titel jabatan tertentu yang sangat diinginkan oleh pekerja. Akan tetapi dalam
budaya lain, karena kerja itu hanya sarana untuk mencapai suatu tujuan,
orang hanya memperhatikan upah dan keamanan kerja.
15
2.4.2 Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab dan Sesuai dengan Etika
Praktek etika dan tanggung jawab sosial adalah unsur yang sangat
penting dari lingkungan sosial-budaya. Perubahan yang cepat dalam
hubungan bisnis, struktur organisasi, dan arus keuangan, telah menimbulkan
kesulitan dalam menjaga posisi keuangan perusahaan agar tetap berada
pada jalur yang benar. Publik ( investor terkini dan potensial ) sering
mendapatkan gambaran yang kabur tentang kemampuan perusahaan untuk
bersaing. Akan tetapi, pihak yang berkepentingan ( karyawan, pemegang
saham, konsumen, serikat buruh, kreditor, dan pemerintah ) berhak
mendapatkan laporan keuangan yang jujur dan adil sehingga mereka dapat
mengambil keputusan bisnis dan personal yang tepat. Sehingga, perlu
diadakan audit untuk mendapatkan laporan keuangan tersebut. Dan
sebaiknya audit dilakukan oleh perusahaan auditor yang profesional dan
benar-benar bersih ( audit eksternal ).
Standar bisnis yang pantas dari perilaku bisnis juga bervariasi
antarbudaya. Di Amerika Serikat, menerima suap untuk mendapatkan
keuntungan politis merupakan tindakan yang tidak etis. Akan tetapi, di negara
lain, pembayaran kepada politisi lokal merupakan balasan dari tanggapan
yang menyenangkan terhadap transaksi bisnis semacam itu ( seperti
pembagian wilayah dan izin operasi ) dapat diterima. Bentuk pasar, etika
pengaruh politisi, dan sikap dari angkatan kerja hanyalah sedikit dari banyak
cara budaya untuk mempengaruhi sebuah organisasi.
16
2.5 LINGKUNGAN BISNIS
Seiring berkembangnya persaingan dan kebutuhan konsumen,
tuntutan bisnis menjadi lebih banyak, lebih kompleks, dan berjalan lebih
cepat. Konsumen individual dan pelanggan bisnis menginginkan barang dan
jasa bermutu tinggi yang sesuai dengan pesanan, harga lebih murah, serta
layanan pengiriman yang cepat. Kantor penjualan, penyedia layanan, dan
fasilitas produksi bergeser secara geografis ketika pasar dan sumber daya
baru muncul di negara-negara lain. Karyawan menginginkan jam kerja
fleksibel dan peluang untuk bekerja di rumah. Harapan para pemegang
saham juga menambah tekanan pada kenaikan produktivitas, pertumbuhan
pangsa pasar, dan laba yang lebih besar. Pada saat yang sama, publik
memperbesar tuntutan akan kejujuran, persaingan yang adil, dan respek
terhadap lingkungan.
2.5.1 Menggambarkan Kembali Batas-batas Perusahaan
Bertambahnya tuntutan dan tekanan, membuat para pemilik
perusahaan harus lebih inovatif dalam mengembangkan usahanya. Salah
satunya adalah dengan bergabung dengan perusahaan lain, bahkan dengan
para pesaingnya, untuk mengembangkan barang dan jasa baru. Harapannya,
dengan bekerja bersama mitra dapat memproduksi dan menghasilkan produk
dalam jangka waktu yang lebih singkat dibanding bila bekerja sendirian.
Lama-kelamaan, perusahaan yang paling sukses menjadi lebih
ramping dan berfokus pada kompetensi inti mereka, yaitu keterampilan dan
sumber daya terbaik yang digunakan untuk bersaing dan menciptakan nilai
paling banyak bagi para pemilik. Mereka menyerahkan pada sumber daya
17
luar ( outsource ) proses bisnis yang bukan inti, membayar pemasok dan
distributor untuk melakukannya. Dan oleh karena itu lebih mengandalkan para
pemasok. Kunci dalam mengkoordinasi semua unsur ini adalah membuat
jaringan ( networking ) dan teknologi komunikasi baru. Keuntungan lebihnya,
teknologi yang sama dapat membantu memenuhi persyaratan tanggung
jawab sosial dan memperbaiki kegiatan operasionalnya.
2.5.2 Tantangan dan Peluang yang Muncul di Lingkungan Bisnis
o Outsourcing
Outsourcing adalah strategi membayar pemasok dan distributor untuk
melaksanakan proses bisnis tertentu atau menyediakan bahan atau jasa yang
dibutuhkan. Outsourcing semakin menjadi strategi yang populer karena
membantu perusahaan berfokus pada kegiatan inti mereka dan mencegah
terperosok pada kegiatan-kegiatan sekunder.
Outsourcing dan Integrasi Vertikal
Integrasi Vertikal adalah strategi untuk memiliki sarana yang digunakan
organisasi untuk memproduksi barang dan jasa. Namun, apabila perusahaan
menggunakan strategi ini, secara otomatis perusahaan tersebut melakukan
dua pengelolaan bisnis, pengelolaan bisnis intinya, serta bisnis pengelolaan
pemasok. Hal ini membuat fokus pada bisnis inti terpecah, dan seringkali
membuat perusahaan gagal bersaing. Praktisnya, integrasi vertikal adalah
kelemahan outsourcing, dan demikian sebaliknya. Namun dalam banyak
kasus, outsourcing sering menghemat waktu dan uang, meningkatkan
efektivitas dalam bisnis inti, dan menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi
18
pelanggan dan pemilik. Menurut pandangan seorang pakar, integrasi vertikal
hanya masuk akal bila perusahaan tidak yakin mampu mendapatkan pasokan
atau saluran distribusi yang diperlukan. Itulah sebabnya outsourcing juga
menjadi alasan mengapa integrasi vertikal tidak lagi populer seperti dulu.
Kelemahan Outsourcing
Bagaimanapun, segala sesuatu selalu ada plus minusnya, tidak
terkecuali dalam strategi outsourcing. Kemungkinan gagal tergolong besar,
dan menurut penelitian hal ini dikarenakan :
Pemasok kurang memahami apa yang harus mereka lakukan
Memberi harga terlalu mahal
Menyediakan layanan buruk
Hilangnya kontrol atas operasi dan informasi
Satu hal yang pasti, outsourcing yang gagal akan sangat mahal, terutama jika
perusahaan ingin kembali ke aktivitas yang sebelumnya di-outsource.
o Pemasaran Gaya Virus ( Viral Marketing)
Pemasaran Gaya Virus adalah strategi penggunaan pemasaran
internet dan omongan dari mulut ke mulut untuk menyebarkan informasi
produk. Pemasaran gaya virus dapat mempercepat kesadaran pelanggan
memperluas jangkauan dibandingkan dengan pesan media tradisional,
dengan biaya yang lebih rendah. Pemasaran model ini bisa sukses karena
dua alasan :
1. Orang mengandalkan internet untuk informasi yang seharusnya
didapatkan dari surat kabar, majalah, dan televisi.
19
2. Unsur Interaktif : Pelanggan menjadi peserta dalam proses penyebaran
omongan dengan melanjutkan informasi ke pengguna internet lainnya.
o Manajemen Proses Bisnis
Setiap departemen dalam suatu perusahaan menjalankan sejumlah
proses kegiatan di setiap bagiannya. Singkatnya, proses adalah kegiatan apa
saja yang menambah nilai pada suatu input, mengubahnya menjadi output
bagi pelanggan, baik eksternal maupun internal.
Manajemen Proses Bisnis adalah pendekatan yang ditempuh
perusahaan untuk beralih dari organisasi berorientasi-departemen ke struktur
tim berorientasi proses yang melintasi batas-batas departemen.
20
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Pengantar Bisnis tentang Memahami Lingkungan Bisnis ini
kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kurang lebih dalam
penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Semua bisnis beroperasi dalam satu lingkaran eksternal yang terdiri
dari segala sesuatu di luar batas-batas organisasi yang mungkin
mempengaruhinya. Sebuah gambaran lengkap tentang lingkungan organisasi
perusahaan akan mencakup unsur-unsur berikut : kondisi ekonomi, teknologi,
pertimbangan politik-hukum, isu sosial, lingkungan global, isu tanggung jawab
etis dan sosial, lingkungan bisnis itu sendiri, dan sejumlah tantangan dan
peluang yang muncul.
Keseluruhan kesehatan lingkungan perekonomian mempengaruhi
organisasi. Dalam perekonomian yang sedang tumbuh, dua hal yang terjadi :
Output per kapita ( orang ) dan manfaat dari standar hidup yang lebih tinggi.
Jika GDP naik, maka output akan naik. Dan jika output naik, maka ada
pertumbuhan ekonomi. Standar hidup meningkat hanya melalui kenaikan
dalam produktivitas, dan pertumbuhan riil dalam GDP mencerminkan
pertumbuhan dalam produktivitas. Dua faktor utama yang dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi adalah neraca perdagangan dan hutang nasional.
21
Neraca perdagangan positif bila ekspor suatu negara lebih besar daripada
impornya, dan sebaliknya. Neraca negatif merupakan defisit perdagangan.
Ada dua ancaman utama terhadap stabilitas, yaitu infllasi dan pengangguran.
Inflasi terjadi apabila terjadi kenaikan harga di seluruh sistem ekonomi.
Pengangguran adalah tidak adanya pekerjaan bagi mereka yang aktif
mencari kerja. Pemerintah mengelola ekonomi melalui dua perangkat
kebijakan, kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Bersama-sama, kebijakan
fiskal dan kebijakan moneter membentuk kebijakan stabilisasi.
Teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan
untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan
manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik, dan telekomunikasi, serta
berbagai sistem pengolahan. Ada dua kategori umum dari teknologi yang
berhubungan dengan bisnis : teknologi produk dan jasa serta teknologi
pengolahan bisnis. Teknologi proses bisnis digunakan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan pada operasi internal ( seperti akuntansi ) dan membantu
menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konstituen eksternal, seperti
pemasok dan pelanggan. Perencanaan sumber daya perusahaan ( ERP )
adalah sistem informasi skala besar untuk mengorganisasi dan mengelola
proses perusahaan sepanjang lini produk, departemen, dan lokasi geografis.
ERP menyimpan informasi tentang kegiatan, mengoordinasi operasi internal
dengan aktivitas-aktivitas oleh pemasok luar dan pelanggan, dan
menghasilkan laporan keuangan dari menit ke menit.
Lingkungan politik-hukum mencerminkan hubungan antara bisnis dan
pemerintah . Sistem hukum ikut menentukan apa yang dapat dan apa yang
tidak dapat dilakukan organisasi. Sentimen probisnis atau antibisnis dalam
22
pemerintah dapat mempengaruhi lebih lanjut kegiatan bisnis. Stabilitas politik
adalah satu pertimbangan penting untuk perusahaan internasional. Tidak ada
bisnis yang ingin membuka perusahaan di negara lain apabila hubungan
dagang dengan negara itu tidak stabil.
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan
karakteristik demografis dari masyarakat dimana sebuah organisasi
beroperasi. Proses sosial-budaya menentukan barang dan jasa serta juga
standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima masyarakat. Pilihan dan
selera pelanggan bervariasi, baik di luar maupun di dalam batas negara.
Faktor sosial-budaya juga mempengaruhi perasaan pekerja tentang
pekerjaan dan organisasi mereka. Suatu unur yang paling penting dalam
lingkungan sosial-budaya adalah praktek pelaksaan etika dan tanggung
jawab sosial. Fakta bahwa perubahan yang cepat dalam hubungan bisnis,
struktur organisasi, dan aliran keuangan membuat kesulitan dalam menjaga
posisi keuangan sebuah perusahaan. Para pihak berkepentingan menuntut
akuntansi yang wajar sehingga mereka dapat menjelaskan keputusan-
keputusan pribadi dan bisnis. Tetapi masyarakat sering mendapat gambaran
yang kabur mengenai kesehatan perusahaan
Seiring perubahannya, tuntutan dalam bisnis juga semakin beragam.
Perusahaan yang lebih berhasil telah berinovasi dalam menanggapi
tantangan-tantangan baru yang dihadapi. Mereka berfokus pada kompetensi
inti mereka dan mendefinisi ulang batasan-batasan tradisional. Cara-cara
inovatif yang yang dipakai perusahaan dalam menanggapi tantangan dan
peluang yang bermunculan mencakup outsourcing, viral marketing, dan
manajemen proses bisnis.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ø Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga : Jakarta.
24