BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diagnosis Penyakit Pulpa 2.1.1 Pulpitis Pulpitis adalah suatu radang yang terjadi pada jaringan pulpa gigi dengan gambaran klinik yang akut.Merupakan penyakit lanjut karena didahului oleh terjadinya karies, hyperemia pulpa baru setelah itu menjadi Pulpitis, yaitu ketika radang sudah mengenai kavum pulpa. 1. Etiologi Penyebab Pulpitis yang paling sering ditemukan adalah kerusakan email dan dentin, penyebab kedua adalah cedera. 2. Gejala Pulpitis menyebabkan sakit gigi yang tajam luar biasa, terutama bila terkena oleh air dingin, asam, manis, kadang hanya dengan menghisap angina pun 3
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diagnosis Penyakit Pulpa
2.1.1 Pulpitis
Pulpitis adalah suatu radang yang terjadi pada jaringan pulpa gigi dengan
gambaran klinik yang akut.Merupakan penyakit lanjut karena didahului oleh
terjadinya karies, hyperemia pulpa baru setelah itu menjadi Pulpitis, yaitu ketika
radang sudah mengenai kavum pulpa.
1. Etiologi
Penyebab Pulpitis yang paling sering ditemukan adalah kerusakan email dan
dentin, penyebab kedua adalah cedera.
2. Gejala
Pulpitis menyebabkan sakit gigi yang tajam luar biasa, terutama bila terkena
oleh air dingin, asam, manis, kadang hanya dengan menghisap angina pun
sakit. Rasa sakit dapat menyebar ke kepala, telinga dan kadang sampai ke
punggung.
3. Pemeriksaan:
- Sondasi (+)
- Perkusi (-)
- Reaksi dingin, manis dan asam (+)
- Pembesaran kelenjar (-)
- Rasa sakit tidak terus menerus, terutama pada malam hari
3
4
- Rasa sakit tersebar dan tidak bias dilokalisasi.
- Rasa sakit berdenyut khas, yaitu rasa sakit yang tajam dan dapat menjalar
ke kepala dan telinga kadang ke punggung
4. Diagnosa
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan klinis. Dalam
hal ini dapat dilakukan beberapa pengujian :
- Diberikan rangsangan dingin, asam, manis
Pasien terasa sakit sekali/sakit bertambah menusuk. Rangsangan dingin, asam
dan manis (+)
- Penguji Pulpa Elektrik
Pada pengujian dengan alat penguji elektrik, pasien merasa sangat nyeri,
kadang belum tersentuh pun pasien terasa sangat nyeri
- Perkusi Dengan Pangkal Sonde
Pada pulpitis perkusi (-), tapi pasien merasa nyeri/perkusi (+), disebabkan
karena pada dasarnya pasien sudah merasa sakit pada giginya sehingga hanya
paktor sugesti yang mendasarinya.Bila perkusi terasa nyeri/perkusi (+), maka
peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.
- Roentgen Gigi
Pada pemeriksaan dengan roentgen maka didapatkan gambaran radiologist
berupa gambaran radioluscent yang telah mencapai kavum pulpa.Pemeriksaan
radiologist dilakukan untuk memperkuat diagnosa dan menunjukkan apakah
peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang sekitarnya.
5
a. Pulpitis Reversible
Menurut arti katanya, pulpitis reversible adalah inflamasi pulpa yang tidak
parah. Jika penyebabnya telah dihilangkan, inflamasinya akan pulih kembali dan
pulpa akan kembali normal. Pulpitis reversible dapat ditimbulkan oleh stimuli ringan
atau yang berjalan sebentar seperti karies insipien, erosi servikal atau atrisi oklusal,
sebagian prosedur operatif, kuretasi periodontium yang dalam, dan fraktur enamel
yang menyebabkan terbukanya dentin. Biasanya pulpitis reversible tidak
menimbulkan gejala (asimtomatik), akan tetapi jika ada, gejala biasanya timbul dari
suatu pola tertentu.
Aplikasi cairan atau udara dingin/panas misalnya, bisa menimbulkan nyeri
tajam sementara. Jika stimuli dihilangkan, yang secara normal tidak menimbulkan
nyeri atau ketidaknyamanan, nyeri akan reda segera. Stimuli panas atau dingin
menghasilkan respons nyeri yang berbeda-beda pada pulpa normal. Jika panas
diaplikasikan pada gigi yang pulpanya tidak terinflamasi, akan timbul respon awal
yang lambat; intensitas nyerinya akan makin naik jika suhunya dinaikkan.
Sebaliknya, nyeri sebagai respons terhadap aplikasi dingin pada pulpa normal
akan segera terjadi; intensitas nyeri cenderung menurun jika stimulus dinginnya
dipertahankan tetap. Berdasarkan observasi-observasi ini, respons pulpa pada kedua
keadaan, sehat atau sakit, tampaknya.
Pulpitis reversibel dapat berkisar dari hiperemia ke perubahan inflamasi ringan
hingga sedang terbatas pada daerah dimana tubuli dentin terlibat.Secara mikroskopis
terlihat dentin reparatif, gangguan lapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah
6
dan adanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten.Meskipun sel
inflamasi kronis menonjol dapat dilihat juga sel inflamasi akut.
Pulpitis reversibel yang simtomatik, seacara klinik ditandai dengan gejala
sensitif dan rasa sakit tajam yang hanya sebentar.Lebih sering diakibatkan oleh
rangsangan dingin daripada panas. Ada keluhan rasa sakit bila kemasukan makanan,
terutama makanan dan minuman dingin. Rasa sakit hilang apabila rangsangan
dihilangkan, rasa sakit yang timbul tidak secara spontan.
Cara praktis untuk mendiagnosa pulpitis reversibel adalah:
- Anamnesa: ditemukan rasa sakit / nyeri sebentar, dan hilang setelah
rangsangan dihilangkan
- Gejala Subyektif: ditemukan lokasi nyeri lokal (setempat), rasa linu timbul
bila ada rangsangan, durasi nyeri sebentar.
- Gejala Obyektif: kariesnya tidak dalam (hanya mengenai enamel, kadang-
kadang mencapai selapis tipis dentin), perkusi, tekanan tidak sakit.
- Tes vitalitas: gigi masih vital
- Terapi: jika karies media dapat langsung dilakukan penumpatan, tetapi jika
karies porfunda perlu pulp capping terlebih dahulu, apabila 1 minggu
kemudian tidak ada keluhan dapat langsung dilakukan penumpatan.
Perawatan terbaik untuk pulpitis reversibel adalah pencegahan.Perawatan
periodik untuk mencegah perkembangan karies, penumpatan awal bila kavitas
meluas, desensitisasi leher gigi dimana terdapat resesi gingiva, penggunaan pernis
kavitas atau semen dasar sebelum penumpatan, dan perhatian pada preparasi kavitas
7
dan pemolesan dianjurkan untuk mencegah pulpitis lebih lanjut.Bila dijumpai pulpitis
reversibel, penghilangan stimulasi (jejas) biasanya sudah cukup, begitu gejala telah
reda, gigi harus dites vitalitasnya untuk memastikan bahwa tidak terjadi nekrosis.
Apabila rasa sakit tetap ada walaupun telah dilakukan perawatan yang tepat,
maka inflamasi pulpa dianggap sebagai pulpitis irreversibel, yang perawatannya
adalah eksterpasi, untuk kemudian dilakukan pulpektomi.
b. Pulpitis Ireversible
Definisi pulpitis irreversibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang
persisten, dapat simtomatik atau asimtomatik yang disebabkan oleh suatu
stimulus/jejas, dimana pertahanan pulpa tidak dapat menanggulangi inflamasi yang
terjadi dan pulpa tidak dapat kembali ke kondisi semula atau normal.
Pulpitis irreversibel akut menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan
oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit yang timbul secara spontan.Rasa sakit
bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah
stimulus/jejas termal dihilangkan.
Pulpitis irreversibel kebanyakan disebabkan oleh kuman yang berasal dari
karies, jadi sudah ada keterlibatan bakterial pulpa melalui karies, meskipun bisa juga
disebabkan oleh faktor fisis, kimia, termal, dan mekanis.Pulpitis irreversibel bisa juga
terjadi dimana merupakan kelanjutan dari pulpitis reversibel yang tidak dilakukan
perawatan dengan baik.
Pada awal pemeriksaan klinik pulpitis irreversibel ditandai dengan suatu
paroksisme (serangan hebat), rasa sakit dapat disebabkan oleh hal berikut: perubahan
8
temperatur yang tiba-tiba, terutama dingin; bahan makanan manis ke dalam kavitas
atau pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi; dan sikap berbaring yang
menyebabkan bendungan pada pembuluh darah pulpa. Rasa sakit biasanya berlanjut
jika penyebab telah dihilangkan, dan dapat datang dan pergi secara spontan, tanpa
penyebab yang jelas.Rasa sakit seringkali dilukiskan oleh pasien sebagai menusuk,
tajam atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah.Rasa sakit bisa sebentar-
sebentar atau terus-menerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan
tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus
eksternal.Terkadang pasien juga merasakan rasa sakit yang menyebar ke gigi di
dekatnya, ke pelipis atau ke telinga bila bawah belakang yang terkena.
Secara mikroskopis pulpa tidak perlu terbuka, tetapi pada umunya terdapat
pembukaan sedikit, atau kalau tidak pulpa ditutup oleh suatu lapisan karies lunak
seperti kulit.Bila tidak ada jalan keluar, baik karena masuknya makanan ke dalam
pembukaan kecil pada dentin, rasa sakit dapat sangat hebat, dan biasanya tidak
tertahankan walaupun dengan segala analgesik. Setelah pembukaan atau draenase
pulpa, rasa sakit dapat menjadi ringan atau hilang sama sekali. Rasa sakit dapat
kembali bila makanan masuk ke dalam kavitas atau masuk di bawah tumpatan yang
bocor.
Cara praktis untuk mendiagnosa pulpitis ireversibel adalah:
- Anamnesa: ditemukan rasa nyeri spontan yang berkepanjangan serta