8 BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Analisa Internal Perusahaan Di PT XYZ, perusahaan yang peneliti lakukan penelitian, dimana PT XYZ, memiliki banyak permasalahan yang sedang dihadapi. Permasalahan dimana sistem input data stock terlalu rumit, yang membutuhkan waktu yang lama. Karena masih dilakukannya pengecekan manual pada saat melakukan stock opname. Sistem yang digunakan juga kadang error. Selain itu permasalahan yang terjadi di bidang Human Resource. Seperti perbedaan jumlah jam dan hari kehadiran antara data dari karyawan dan data dari Human Resource. Perbedaan terjadi karena sistem yang digunakan masih manual, dengan menggunakan centang kehadiran karyawan dengan tulisan tangan, tidak menggunakan absensi dengan teknologi. Teknologi yang dimaksud dengan absensi tapping id card, ataupun sidik jari yang langsung terinput datanya di software Sleekr, dan merubah sistem payroll yang terintegrasi dengan SILIKAL GERMAN. Permasalahan selanjutnya dalam bagian operasional bahan bakar kendaraan yang digunakan karyawan untuk melaksanakan tugasnya. Permasalahan tersebut terjadi karena ada karyawan yang melakukan kecurangan, karena pada saat pengecekan bahan bakar kendaraan operasional, jumlah ukuran bensin berbeda dengan antara di kendaraan dengan di struck pembelian bensin. Setelah peneliti melakukan analisa mengenai permasalahan yang terkait, peneliti menanyakan ke pemilik perusahaan. Dengan membahas pilihan peneliti
25
Embed
BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Analisa Internal ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
2.1 Analisa Internal Perusahaan
Di PT XYZ, perusahaan yang peneliti lakukan penelitian, dimana PT
XYZ, memiliki banyak permasalahan yang sedang dihadapi. Permasalahan
dimana sistem input data stock terlalu rumit, yang membutuhkan waktu yang
lama. Karena masih dilakukannya pengecekan manual pada saat melakukan stock
opname. Sistem yang digunakan juga kadang error. Selain itu permasalahan yang
terjadi di bidang Human Resource. Seperti perbedaan jumlah jam dan hari
kehadiran antara data dari karyawan dan data dari Human Resource. Perbedaan
terjadi karena sistem yang digunakan masih manual, dengan menggunakan
centang kehadiran karyawan dengan tulisan tangan, tidak menggunakan absensi
dengan teknologi. Teknologi yang dimaksud dengan absensi tapping id card,
ataupun sidik jari yang langsung terinput datanya di software Sleekr, dan merubah
sistem payroll yang terintegrasi dengan SILIKAL GERMAN. Permasalahan
selanjutnya dalam bagian operasional bahan bakar kendaraan yang digunakan
karyawan untuk melaksanakan tugasnya. Permasalahan tersebut terjadi karena ada
karyawan yang melakukan kecurangan, karena pada saat pengecekan bahan bakar
kendaraan operasional, jumlah ukuran bensin berbeda dengan antara di kendaraan
dengan di struck pembelian bensin.
Setelah peneliti melakukan analisa mengenai permasalahan yang terkait,
peneliti menanyakan ke pemilik perusahaan. Dengan membahas pilihan peneliti
9
untuk memilik permasalahan absensi yang akan dirubah dengan sistem baru,
yakni dengan teknologi digital. Karena mempengaruhi banyak hal. Untuk
permasalahan yang lain, seperti permasalahan mengenai pengecekan stock di saat
akhir bulan, dengan sebutan pengecekan stock opname. Memang kadang sistem di
komputer error, tapi bisa diatasi. Walaupun juga mesti pengecekan barangnnya
harus manual, ke gudang langsung dengan mengecek barang dengan menghitung
satu per satu barang yang ada dan juga memakan waktu banyak, tapi tidak
merugikan perusahaan. Selain itu untuk permasalahan bensin kendaraan
opersional, itu bisa diatasi dengan melakukan pengecekan secara manual atau foto
apabila setelah melakukan pengisisan bahan bakar kendaraan. Jadi permasalahan
absensi yang akan dipilih. Karena perusahaan PT XYZ mendapatkan suntikan
dana dari perusahaan pusat, yang berada di German. Pemilik perusahaan PT XYZ
setuju dengan pilihan yang dipilih oleh peneliti. Yakni permasalahan absensi.
Permasalahan absensi dipilih karena banyak permsalahan yang terkait. Karena
menyebabkan perselisihan antara karyawan dengan Human Resource. Perbedaan
terkait seperti perbedaan jumlah jam kehadiran dan jumlah jam lembur di setiap
karyawan yang melaksanakan proyek. Hal tersebut menjadi masalah besar, karena
bisa mempengaruhi semangat kinerja setiap karyawan, apabila kinerja setiap
karyawan turun, benefit dari perusahaan akan turun. Selain itu absensi yang tidak
rapih sangat berdampak buruk bagi perusahaan. Seperti mundurnya waktu
pengerjaan proyek yang berdampak konsumen tidak percaya dengan brand kita,
yang akan merugikan perusahaan.
10
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan transformasi teknologi
digital. Peneliti sudah mendiskusikan dengan pemilik perusahaan untuk
melaksanakan transformasi teknologi digital terhadap permasalahan absensi.
Solusi ini terlah disetujui oleh pemilik perusahaan, karena bertujuan untuk
mensejahterakan karyawan, dan membuat perusahaan jadi lebih modern. Pihak
internal yang terkait apabila transformasi teknologi digital dilakukan seperti setiap
karyawan. Karena setiap karyawan berhak mendapatkan kelayakan gaji yang
diterirma atau gaji yang sesuai dengan data kehadiran yang sesuai, dan jelas.
Tranformasi teknologi digital seperti menggunakan sistem absensi yang sidik jari
dan langsung terkoordinasi dengan software Sleekr. Software ini sangat
membantuk dibagian payroll, karena mencakup semua hal. Seperti bisa
mengetahui berapa lama karyawan bekerja, jadi bisa mengetahui berapa lama
karyawan mendapatkan hari cuti. Prestasi dan pelatihan apa yang sudah
didapatkan oleh karyawan. Perubahaan sistem payroll yang terintegrasi dari
sistem absensi sidik jari yang akan digunakan sampai dapat mengkaji hal-hal
personalia yang lainnya. Apabila telah dilakukannya transformasi teknologi
digital, dapat dipastikan bahwa akan terciptanya efisiensi dan kesejahteraan
karyawan.
2.2 Analisa Ekternal Perusahaan
Faktor – faktor eksternal yang dapat mendukung rencana transformasi
teknologi digital seperti banyak hal. Contohnya pemerintahan. Karena sekarang
pemerintahan sangat mendukung adanya teknologi digital di setiap industri,
khususnya industri kimia.
11
Seperti yang dikatakan di website https://kemenperin.go.id/ , industri
kimia telah ditetapkan sebagai salah satu dari lima sektor yang menjadi pionir
dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia. Di Indonesia industri kimia sangat
difokuskan dalam perkembangannya, supaya dapat memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, serta berperan penting sebagai
penghasil bahan baku untuk kebutuhan produksi industri lainnya.
Di Indonesia memiliki beberapa faktor yang menjadi penghambat untuk
melakukan transformasi digital, seperti adanya masalah keamanan dan serangan
cyber, kurangnya tenaga kerja yang memiliki keahlian digital, tidak adanya mitra
teknologi yang tepat, tidak pastinya lingkungan ekonomi, dan kurangnya
kebijakan pemerintah dan infrastruktur teknologi informasi & komunikasi yang
mendukung.
Selain beberapa faktor di atas, peran pemimpin sangat diperlukan dalam
proses transformasi teknologi digital ini. Karena transformasi teknologi digital
bukan sekedar mengganti sistem manual ke teknologi, tetapi mengubah mindset
dan budaya untuk seluruh karyawan supaya bisa beradaptasi dan bekerja lebih
cepat.
Penulis dapat simpulkan bahwa untuk merubah sistem manual ke
teknologi juga terdapat banyak hambatan. Hambatan tersebut dapat menghambat
keberhasilan suatu sistem baru yang diinginkan perusahaan untuk berkembang