7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Menurut Sutabri (2016:8) terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan kelompok yang menekankan pada komponen atau elemenya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran (output). Di samping itu, suatu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed-back) dapat berasal dari
27
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id€¦ · terbuka dan tertutup, akan tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, artinya sistem tersebut dapat menerima beberapa
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Menurut Sutabri (2016:8) terdapat dua kelompok pendekatan didalam
pendefinisian sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan kelompok
yang menekankan pada komponen atau elemenya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini
adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Tampak secara
fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi,
pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang
mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan
(processing), dan keluaran (output). Di samping itu, suatu sistem senantiasa tidak
lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed-back) dapat berasal dari
8
output, juga bisa berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud. Organisasi
dipandang sebagai suatu sistem yang juga akan memiliki semua unsur ini.
Istilah sistem sekarang ini banyak dipakai, banyak orang berbicara mengenai
sistem perbankan, sistem akuntansi, sistem inventori, sistem persediaan, sistem
pemasaran, sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem tata surya, sistem
teologi, dan masih banyak lagi. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau
komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Model dasar dari bentuk sistem ini
adalah adanya masukan, pengolahan, dan keluaran. Meskipun demikian, sistem ini
dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan, Sistem dapat
terbuka dan tertutup, akan tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka,
artinya sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan dari lingkungan luarnya.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut Gardon B. Davis dalam Zakiyudin (2012:5) mendefinisikan sistem
adalah “sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat,
konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan
bersama”. Sedang menurut Raymond McLeod Jr dalam Zakiyudin (2012:5)
mendefinisikan sistem adalah “sistem adalah sekolompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah
“sekelompok unsur yang erat hubunganya satu sama lain, yang berfungsi bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu”.
9
Definisi Perancangan sistem adalah suatu tahap setelah menganalisa suatu
sistem dengan mempersiapkan komponen-komponen bagi pemenuhan kebutuhan
yang diperlukan oleh suatu sistem dan persiapan untuk mengimplementasikannya
(mewujudkan) dalam suatu bentuk sistem yang nyata (real) dapat menggambarkan
sistem yang dibentuk berupa perancangan sistem, pembuatan sketsa dan
pengaturan-pengaturan elemen-elemen yang terkait baik berupa perangkat lunak
maupun perangkat keras dari penggunaan komputer agar sistem yang dibangun
dapat berfungsi secara optimal dan mempunyai daya guna (manfaat) yang besar.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2016:10) model umum sebuah sistem adalah input, proses,
dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab
sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah
sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal
tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang di maksud
adalah sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem terdiri
dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem yang menjalankan suatu
bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan
10
suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yaitu yang disebut supra sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan.
3. Lingkaran Luar Sistem (Environment)
Bentuk apa pun yang ada di luar lingkup atau batsan sistem yang memengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Dengan demikian, lingkungan tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.
Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan . Kalau tidak, maka akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
11
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenence input) dan sinyal (signal input). Contoh, di
dalam suatu unit sistem komputer. Program adalah maintenence input yang
digunakan untuk mengoperasikan kompeternya dan data adalah sinyal input untuk
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang
menjadi input bagi subsistem lain.
7. Pengolahan Sistem (Proses)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data
transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objektives)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.
12
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat di klasifikasikan atas beberapa jenis menurut Zakiyudin
(2012 :7) adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak (abstrack system), adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep-
konsep. Contohnya, sistem teologi atau keagamaan yaitu suatu sistem yang
mengatur hubungan antara manusia dengan tuhanya, antara alam dan Allah
sebagai pencipta alam semesta.
Sistem Fisik (physical system), adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
Contohnya, sistem komputer, sistem transportasi, sistem perguruan tinggi, sistem
akuntansi dan lain-lain.
2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Sistem Deterministik (deterministic system), adalah sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara cepat. Contohnya, sistem komputer. Sistem ini dapat
memberikan input sesuai dengan tujuan output tertentu.
Sistem Probabilistik (probabilistic system), adalah sistem sistem yang tidak dapat
diprediksi atau di ramal dengan pasti karena mengandung unsur Probabilitas atau
kemungkinan-kemungkinan. Contohnya, sistem evapotranspirasi, sistem serapan
hara, sistem fotosintesis dan lain-lain.
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Tertutup (closed system), adalah sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dengan kata lain sistem
13
yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungan. Contohnya,
reaksi kimia dalam tabung reaksi yang terisolasi.
Sistem Terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya adalah, sistem menerima
masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.
Contohnya, sistem yang berlaku pada perusahaan dagang,sistem tanah dan lain-
lain.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah (natural system), adalah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa
campur tangan manusia, contohnya, sistem tata surya.
Sistem Buatan Manusia (human made system), adalah sistem yang dibuat oleh
manusia, contohnya sistem komputer, sistem mobil, sistem telekomunikasi.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem Sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat
kerumitan rendah, contohnya sistem sepeda, sistem mesin ketik, sistem infiltrasi
tanah.
2.1.4. Daur Hidup Sistem
Menurut Sutabri (2016:16 ) siklus hidup sistem (system life cycle) adalah
“proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi
berbasis computer”. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat
mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut
mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem
14
sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi
pembangunan dan peengembangan sistem.
Pembangun sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu
sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita
akan melihat beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem.
1. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang
harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil
perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari
sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas.
Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan
kehilangan arah dan efektivitasnya.
2. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
3. Pemasangan Sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai. Sistem kemudian akan dioperasikan.
Pemasangan sistem merupakan tahab yang penting pula dalam daur hidup sistem.
Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan
sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan
sistem.
15
4. Pengoperasian Sistem
Program-program komputer dan prosedur-produser pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi
ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu
karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan
ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut,
sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
5. Sistem Menjadi Usang
Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi
melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara
ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan
dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun
untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Sistem beradaptasi terhadap perubahan-
perubahan lingkungannya yang dinamis. Sampailah pada kondisi dimana sistem
tersebut tidak dapat lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada
ataupun secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem yang baru
kemudian dibangun untuk menggantikanya. Untuk dapat menggambarkan daur
hidup sistem dapat dilihat gambar sebagai beikut :
16
Sumber : Sutrabi (2016:16)
Gambar II.1. Daur Hidup Sistem
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut Zakiyudin (2012:10) menyatakan bahwa informasi adalah “data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya”. Menurut Sutabri (2016:25) yang dimaksud “informasi adalah data
yang telah diklasifikasi atau diolah atau di interpretasi untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan”.
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah “hasil
pengolahan data yang berguna bagi pemakai dan berarti bagi yang menerimanya”.
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam organisasi sehingga informasi sangat
penting didalam suatu organisasi. Sumber informasi adalah data, data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
17
Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, seperti :
1. Siklus Informasi
Menurut jogiyanto (2014:8) menyatakan bahwa “data merupakan bentuk yang
masih mentah yang belum banyak dapat diceritakan banyak,sehingga perlu diolah
lebih lanjut”. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informas.
2. Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2016:36) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan
oleh 3 hal sebagai berikut :
a. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau
merusak informasi tersebut.
b. Tepat Waktu (Timelines)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat,
maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahlnya informasi
disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat
sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan
mengirimkannya.
18
c. Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk orang satu dengan yang lain berbeda, misalnya nformasi sebab-musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya,
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi
yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorangakuntan
perusahaan.
2.1.6. Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Zakiyudin (2012:13) adalah “suatu
sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dari pihak luar tertentu dengan laporan yang
diperlukan”.
Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood dalam Mulyanto (2009:29)
Mendefinisikan sistem informasi adalah “kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentrasformasikan data ke dalam bentuk informasi
yang berguna”.
Sedangkan menurut Gelinas, Oram dan Waggins dalam Mulyanto
(2009:29) Mendefinisikan sistem informasi adalah “suatu sistem buatan manusia
yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta
menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah “suatu
sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu sofwere, hardwere dan
19
brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dalam organisasi”.
Menurut Sutabri (2016:41) Sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block) yang terdiri dari :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi
(brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
20
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam
basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya indormasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management
system).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidakefisienan, sabotas, dan lain sebagainya. Beberapa
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-
kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.1.7. Sistem Informasi Manajemen
Menurut George M. Scott dalam Jogiyanto (2014:14) Sistem Informsi
Manajemen adalah “kumpulan dari interaksi-interaksi system informasi yang
menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi”.
21
Menurut Barry E. Cushing dalam Jogiyanto (2014:14) Suatu SIM adalah
“kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya model didalam suatu organisasi
yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian”.
Dari uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen adalah “kumpulan dari beberapa sistem sehingga dapat menghasilkan
suatu informasi yang akurat untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.1.8. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Akuntansi biasa disebut dengan bahasa bisnis, atau akan lebih tepat jika
disebut bahsa pengambilan keputusan. Semakin kita kuasai bahasa ini, akan semakin
baik pula kita mengenai berbagai aspek keuangan dalam kehidupan ini.
2.1.9. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam Jogiyanto
(2014:17) “Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan,mengklasifikasikan, memproses, mengkomunikasikan informasi
pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar
dan pihak-pihak dalam perusahaan secara prinsip adalah manajemen”.
Menurut Robert G. Murdick, Thomas C. Fuller dan Joel E. Ross dalam
Jogiyanto (2014:17) sistem informasi akuntansi didefinisikan Sistem informasi
akuntansi adalah “kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari
transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam
pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan
eksternal pada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya”.
Dari definisi tersebut diambil kesimpulan bahwa data yang diolah oleh
sistem informasi akuntansi adalah yang bersifat keuangan. Sistem informasi
akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat keuangan saja, sehingga
22
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi hanya informasi keuangan
saja.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Dalam merancang atau mendesain suatu model sistem informasi yang
menggambarkan bentuk sistem secara struktural dan aktual dengan menggunakan
pendekatan analisa terstruktur. Dimana analisa terstruktur merupakan suatu metode
analisa dengan menggunakan alat atau sarana (tools), yang mana sarana tersebut
dapat digunakan untuk membuat spesifikasi sistem yang terstruktur. Adapun sarana
penunjang yang akan digunakan dan dijelaskan adalah sebagai berikut :
2.2.1. Pengertian Unfied Modeling Languange
Menurut Sugiarti (2013:34) Unified Modeling Languange (UML) adalah
“sebauah bahasa yang telah menjadi standar dalam idustri untuk visualisasi,
merancang dan mendokumentasi sistem piranti lunak”.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:133) UML (Unified Modeling
Languange). Salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri
untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemprogaman berorientasi objek.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
UML (Unified Modeling Languange) merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan
grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
23
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek
(Object Oriented Programming).
2.2.2. Diagram Unfied Modeling Languange
Beberapa literatur menyebutka bahwa UML menyediakan sembilan jenis
diagram, yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram pewaktuan yang
digabung menjadi diagram interksi. Namun demikian model-model itu dapat
dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamais. Menurut Herlawati
(2011:10) jenis diagram sebagai beikut :
1. Diagram Kelas
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai
pada pemodelan sistemberorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula
diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
2. Diagram Paket (Package Diagram)
Bersifat statis.Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas merupakan
bagian dari diagram komponen.
3. Diagram Use-Case
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan actor-aktor
(suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk
mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta
diharpkan pengguna.
24
4. Diagram Interaksi dan Sequence (urutan)
Bersifat dimanis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
5. Diagram Komunikasi (communication diagram)
Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang
menekankan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mingirim
pesan.
6. Diagram Statechart (statechart diagram)
Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem,
memuat status (state), transsisi, kejadian serta aktifitas.
7. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Bersifat Dinamis . diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang
memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan
memberi tekanan pada aliran kenadali antar objek.
8. Diagram Komponen (Component Diagram)
Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta
kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada
sebelumnya.
9. Diagram Deployment (Deployment Diagram)
Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan
(run-time). Memuat simpul-simpul serta komponen-komponen yang ada di