7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu entitas yang terdiri 2 atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Menurut Fitzgerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu. Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan akan mempunyai peranan yang penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Suatu sistem juga memiliki maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. STIKOM SURABAYA
17
Embed
BAB II LANDASAN TEORI SURABAYA - sir.stikom.edusir.stikom.edu/id/eprint/475/5/Bab II.pdf · Fitzgerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu entitas yang terdiri 2
atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Muktahar (2009:1), sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan dan disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh
untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Menurut
Fitzgerald (2009:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Mempelajari suatu sistem itu
akan lebih mengena apabila mengetahui terlebih dahulu apakah suatu sistem itu.
Lebih lanjut pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari
definisinya. Dengan demikian definisi ini akan akan mempunyai peranan yang
penting di dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Suatu sistem juga
memiliki maksud tertentu. Ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem
adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk
mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang
lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya
sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi
atau sistem-sistem yang lainnya merupakan bagian atau subsistem dari sistem
bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat.
STIKOM S
URABAYA
8
Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian
dan tidak dibedakan (Hartono, 1999:2).
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki
arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat, jadi ada
suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi dari input, proses, dan
output. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya
berakhir. Dan informasi dapat didefinisikan sebagai suatu data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan raw material untuk
suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai
gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level
manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level diatasnya, ataupun
sebaliknya (Fitzgerald ,2009:5). Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga
hal, yaitu:
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
bias atau menyesatkan. Akurat juga berati informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber
informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi
gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
STIKOM S
URABAYA
9
b. Tepat pada waktunya, berati informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai
lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi.
c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda
(Hartono, 1999:7).
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang
terorganisasi beserta tatacara menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai
dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatannya tentu bergantung pada tiga faktor utama, yaitu keserasian dan mutu
data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaannya (Notohadiprawiro,
2009:1). Sistem informasi menurut Hartono (1999:11) adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem
yang terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.
2.2 Apotek
Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti
"penyimpanan". Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang
STIKOM S
URABAYA
10
membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan
praktik profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh
pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan
salah satunya adalah apotek. Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran
(retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan
farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai
perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan
kesehatan dari supplier kepada customer, memiliki beberapa fungsi kegiatan
yaitu: pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,
sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola
Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan
ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).
Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar
keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.
A. Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut Sujudi (2002) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1980,
tugas dan fungsi apotek adalah :
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
STIKOM S
URABAYA
11
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Tugas dan fungsi apotek ini dijabarkan lebih lanjut dalam Permenkes RI
Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Tata Cara Pemberian Izin Apotek dalam