5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi pemerintahan pun sekarang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada pola manajemennya untuk suatu tujuan. Itulah sebabnya, akuntansi semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat inilah yang menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut (Samryn, 2014) terdapat empat konsep dasar dalam penyajian informasi akuntansi yaitu: 1. Kesatuan Ekonomi Dalam proses akuntansi dainggap bahwa unit usaha merupakan satu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pemiliknya. 2. Kelangsungan Akuntansi diselenggarakan dengan asumsi bahwa perusahaan atau organisasi yang bersangkutan dioperasikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan secara berkelanjutan.
27
Embed
BAB II LANDASAN TEORI · Persamaan Dasar Akuntansi Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) ... dalam sisi debet dan kredit. Dengan neraca saldo akan dapat diketahui dengan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Peranan akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi
dan keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan
organisasi pemerintahan pun sekarang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep
akuntansi pada pola manajemennya untuk suatu tujuan. Itulah sebabnya, akuntansi
semakin banyak dipelajari di berbagai lapisan masyarakat mulai dari siswa sekolah di
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Perkembangan perekonomian yang
semakin pesat inilah yang menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data
akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut (Samryn, 2014) terdapat empat konsep dasar dalam penyajian
informasi akuntansi yaitu:
1. Kesatuan Ekonomi
Dalam proses akuntansi dainggap bahwa unit usaha merupakan satu kesatuan
ekonomi yang terpisah dari pemiliknya.
2. Kelangsungan
Akuntansi diselenggarakan dengan asumsi bahwa perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan dioperasikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan secara
berkelanjutan.
6
3. Unit Moneter
Akuntansi diselenggarakan dengan menggunakan satuan-satuan mata uang sebagai
alat untuk menyeragamkan nilai dan ukuran aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
dan beban organisasi.
4. Periode Waktu
Akuntansi disajikan untuk periode-periode waktu tertentu, misalnya tahunan,
triwulanan, atau bulanan secara konsisten.
2.1.1. Definisi Akuntansi
Akuntansi berasal dari bahasa inggris yaitu “to account” yang artinya
menghitung atau mempertanggungjawabkan sesuatu yang ada kaitannya dengan
pengelolaan bidang keuangan dari suatu perusahaan kepada pemiliknya atas
kepercayaan yang telah diberikan kepada pengelola tersebut untuk menjalankan kegiatan
perusahaan.
Menurut (Sujarweni, 2018) mengemukakan bahwa “Akuntansi merupakan
kumpulan prosedur berupa kegiatan mencatat, mengikhtisarkan, mengklasifikasikan, dan
melaporkan keuangan dalam bentuk laporan keuangan dalam satu periode tertentu.”
Sedangkan menurut (Hery, 2014) menjelaskan bahwa “Akuntansi dapat
didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para
pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan
(stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.”
7
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) mengemukakan bahwa:
Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang menyajikan jumlah harta
perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta tersebut, yang digambarkan
dalam hubungan aktiva/harta/asset, hutang/kewajiban/liabilitas, dan ekuitas
pemilik/modal. Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan
asset/harta/kekayaan (asset). Aset ini selanjutnya akan digunakan oleh perusahaan demi
bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa
bisnis. Contoh asset meliputi: uang kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan,
perlengkapan took dan kantor, asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah, bangunan,
perlengkapan toko dan kantor, kendaraan operational dan asset lainnya.
Menurut (Utami & Hidayat, 2018) menyatakan bahwa:
Aktiva digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan kekayaan perusahaan.
Kewajiban digunakan untuk mencatat dan melaporkan utang-utang perusahaan. Modal
digunakan untuk mencatat perubahan dan melaporkan modal dari pemilik. Setoran
modal pemilik dapat berupa uang tunai, atau bentuk kekayaan lain. Jika setoran modal
dilakukan dalam bentuk kekayaan selain uang tunai maka kekayaan tersebut harus
terlebih dahulu diberi nilai uang.
2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Krismiaji (Widyastuti & Sahara, 2018)“ Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebuah sistem yang memproses data dan interaksi guna menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.”
2.1.4. Siklus Akuntansi
Menurut (Sujarweni, 2018) menyatakan bahwa, “Siklus akuntansi adalah
rangkaian kegiatan dalam akuntansi berupa kegiatan yang dimulai dari mencatat sampai
dengan menghasilkan laporan keuangan”.
Aktiva = Passiva
Aktiva = Kewajiban + Modal
8
Gambar II.1
Siklus Akuntansi
Bagian-bagian di dalam siklus akuntansi menurut (Sujarweni, 2018) sebagai berikut:
1. Transaksi
Kegiatan dari perusahaan yang menimbulkan perubahan pada posisi keuangan
(aktiva, hutang, modal) perusahaan, sehingga harus diproses mulai dari pencatatan
sampai dengan disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
2. Jurnal
Buku harian untuk mencatat semua transaksi secara kronologis yang memuat nama
bersama besarannya ke rekening-rekening debet maupun kredit.
3. Buku Besar
Akun-akun atau rekening-rekening yang dikelompokkan dan berdasarkan akun yang
sudah dikelompokkan tadi dilakukan penjumlahan nilai uangnya.
4. Neraca Saldo
Buku yang berisi daftar seluruh akun dengan saldo yang berasal dari masing-masing
akun yang telah dibuat dalam buku besar dengan sejumlah uang yang diletakkan
9
dalam sisi debet dan kredit. Dengan neraca saldo akan dapat diketahui dengan
mudah susunan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban beserta saldo
masing-masing akunnya.
5. Jurnal Penyesuaian
Jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca
saldo menjadi saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi,
dengan tujuan akan mencerminkan keadaan aktiva, utang, modal, pendapatan dan
biaya yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian disusun bedasarkan data dari neraca
saldo.
6. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Daftar saldo akun-akun yang ada pada tanggal tertentu terletak di buku besar setelah
dilakukan pembaruan karena adanya jurnal penyesuaian. Neraca saldo ini
menunjukkan keadaan yang benar-benar nyata.
7. Laporan Keuangan
Catatan yang berisi informasi tentang keuangan suatu perusahaan pada periode
tertentu, dan digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode
tertentu.
8. Jurnal Penutup
Jurnal yang digunakan untuk menutup semua akun nominal (pendapatan dan beban)
pada akhir periode, dilakukan dengan cara menjurnal akun-akun tersebut pada
lawan saldo nominalnya.
10
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo yang dibuat setelah akun nominal atau akun sementara ditutup atau
saldonya di nol kan, dengan cara membuat jurnal penutup. Neraca saldo setelah
penutupan dijadikan dasar untuk menyusun neraca awal periode berikutnya.
10. Jurnal Pembalik
Jurnal yang biasanya dibuat pada awal periode, dibuat kebalikan dari jurnal
penyesuaian sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional artinya boleh dibuat atau tidak.
2.1.5. Laporan Keuangan
Menurut (Suteja, 2018) “Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil
dari proses akuntansi yang disusun sedemikian rupa menurut prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku secara umum yang nantinya dapat digunakan untuk mengkomunikasikan
data keuangan kepada pihak yang berkepentingan.”
Sedangkan menurut (Desmahary & Kuswara, 2016) mengemukakan bahwa:
Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dijadikan landasan pengambilan
keputusan oleh para pemegang saham, kreditur, pengamat ekonomi dan pemerintah
ditinjau dari kepentingan masing-masing, serta merupakan landasan bagi analisa rasio
keuangan untuk merinci prestasi operasional perusahaan. Dengan adanya laporan
keuangan diperoleh gambaran tentang perkembangan perusahaan, sehingga mereka yang
berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan mengadakan analisis atau
interprestasi terhadap data-data keuangan yang tercermin pada laporan keuangan.
Sedangkan menurut (Munawir, 2014) “Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.
11
2.1.6. Perusahaan Dagang
Menurut (Sujarweni, 2018) “Perusahaan dagang adalah perusahaan yang
kegiatannya melakukan pembelian barang kemudian barang tersebut dujual kembali
tanpa mengubah bentuk dengan harga yang lebih tinggi.”
2.2. Tool Aplikasi
2.2.1. Pengertian Zahir Accounting 5.1
Menurut (Yuswanto, Prakoso W, & Giffari W, 2015) “Zahir Accounting
adalah software akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated software) oleh PT.
Zahir Internasional”.
Aplikasi ini dibangun dengan semboyan bahwa akuntansi keuangan adalah hal
yang mudah dan menggunakan aplikasi akuntansi keuangan adalah sebuah pengalaman
yang menyenangkan.
Zahir Accounting Versi 1.0 dibuat pertama kali pada tahun 1996 dan
dikembangkan sehingga muncul versi pada tahun 1997. Zahir Accounting telah
digunakan oleh banyak Perusahaan di Indonesia, dan telah memperoleh beberapa
penghargaan di tingkat Nasional. Selain kemudahan dalam mencatat transaksi-transaksi
dan pembuatan laporan tanpa harus mempelajari teori akuntansi keuangan.
Selain berfasilitas sebagai windows zahir ini juga mempunyai keunggulan
sebagai berikut:
1. Pencatatn jurnal umum, penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar yang berkaitan
dengan department dan proyek.
12
2. Laporan neraca, laporan laba rugi, buku besar, neraca lajur, aliran kas, hutang,
piutang, (analisa, buku besar, dll).
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan mendetail, sehingga implementasi atau
penerapan akuntansi biaya diperusahaan sangat mudah digunakan.
4. Pengolahan departemen, harta tetap dan pembuatan jurnal penyusutan otomatis.
5. Giro Mundur, Rekonsiliasi bank.
6. Pencatatan kegiatan dengan kemampuan mengaitkan transksi kepada suatu
kelompok barang.
7. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan, kartu
stok, dll.
8. Grafik yang dapat membantu manajement dalam pengambilan keputusan.
2.2.2 Perbedaan Pembuatan Laporan Keuangan Secara Manual dan Zahir
Accounting Versi 5.1
Berikut ini adalah perbedaan apabila laporan keuangan dibuat secara manual
atau dengan Zahir Accounting:
1. Secara Manual
Apabila membuat laporan keuangan dengan manual, maka pembuat harus
membuatnya dengan beberapa tahap, yaitu:
a. Membuat Jurnal Double Entry
Pada setiap transaksi yang ada harus dibuat Jurnal Double Entry, baik transaksi
tersebut adalah transaksi penjualan, bayar hutang, terima pembayaran, atau lain
sebagainya. Transaksi tersebut harus dicatat satu persatu menurut kaidah
13
akuntansi yang ada. Setiap transaksi dapat melibatkan banyak account, misalkan
transaksi pembelian barang dengan disertai pajak atau discount sehingga akan
banyak account terlibat didalamnya.
b. Menghitung Harga Pokok dan Mencatatnya pada Kartu Stok Barang
Apabila ada suatu jurnal penjualan terjadi, maka harus dicatat pula harga pokok
pada persediaan yang keluar akibat adanya penjualan tersebut, pencatatan yang
ada harus berdasarkan metode yang dipakai pada perhitungan persediaan
tersebut. Akan menjadi sangat rumit apabila mempunyai data barang yang sangat
banyak dengan resiko kesalahan perhitungan dengan manual.
c. Mencatat Kartu Piutang dan Hutang Usaha
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit, maka harus dicatat juga dibuku
pembantu piutang per pelanggan, begitu juga dengan pembelian yang dilakukan
kredit, maka harus dibuat pula buku pembantu hutang per supplier. Buku besar
atau buku pembantu ini dipergunakan untuk mengetahui berapa besar saldo per
masing-masing dan kapan jatuh temponya.
d. Menghitung Penyusutan Asset
Setiap perusahaan mempunyai asset yang harus dihitung untuk biaya
depresiasinya setiap akhir bulan. Perhitungan ini mempunyai metode penyusutan
aktiva yang harus dimiliki oleh perusahaan tersebut.
e. Menyusun Buku Besar
Setiap transaksi yang sudah dibuat Jurnal Double Entry harus dibuat buku besar
per masing-masing account/rekening yang digunakan dalam transaksi. Apabila
14
mempunyai account yang banyak, maka akan semakin banyak buku besar yang
harus dibuat.
f. Membuat Worksheet atau Neraca Lajur
Total nilai per masing-masing buku besar seluruh rekening yang ada
dikumpulkan dalam worksheet. Kemudian disusun pada kolom-kolom diposisi
debet atau kredit, dicari saldo awalnya dan dihitung saldo akhirnya.
g. Menyusun Laporan Neraca dan Laba Rugi
Dari worksheet atau neraca lajur tersebut dapat disusun neraca percobaan, atau
langsung dibuat laporan neraca dan laporan laba rugi. Laporan neraca dan laba
rugi ditampilkan dalam bentuk yang terstruktur sesuai klasifikasi per masing-
masing rekening.
h. Menyusun Laporan Aliran Kas
Pembuatan laporan aliran kas jauh lebih rumit daripada laporan Neraca dan Laba
Rugi, dimana harus diketahui neraca bulan sebelumnya, menghitung
perubahannya, menghitung nilai penyusutan dan menyusutnya menjadi laporan
sesuai dengan aturan akuntansi yang berlaku.
i. Membuat Analisa Rasio dan Grafik-Grafik
Dari laporan keuangan yang sudah dibuat dapat dihitung rasio-rasio bisnis
berdasarkan formula-formula yang baku, serta dibuat pula dalam format grafik
untuk memudahkan manajemen dalam menganalisa kinerja perusahaan.
2. Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1
Lain halnya dengan pembuatan laporan yang masih manual dengan
pembuatan laporan keuangan yang sudah menggunakan sistem Zahir Accounting.
15
Apabila laporan keuangan dibuat dengan Zahir Accounting, maka teknis cara
pembuatannya sangat sederhana, yaitu:
a. Input transaksi pada formulir yang sediakan.
b. Klik laporan untuk menampilkan seluruh laporan keuangan yang dibutuhkan dan
Analisa Bisnis untuk menampilkan grafik dan analisa keuangan.
Apabila menggunakan Zahir Accounting, seluruh proses pembuatan Jurnal
Double Entry, pencatatan kartu hutang dan piutang usaha, mencatat pemakaian barang
dan menghitung harga pokok barang, serta penghitungan penyusutan dan pembuatan
laporan, grafik, dan analisa keuangan dilakukan secara otomatis.
Seluruh data yang telah diisi akan disimpan dan dapat digunakan kembali
pada transaksi-transaksi yang lain, seperti misalkan data pelanggan, pemasok dan data
barang cukup dibuat satu kali, selanjutnya tinggal digunakan. Dengan cara ini history
transaksi pelanggan, pemasok dan barang persediaan dapat dianalisa dengan baik.
Bahkan ada fasilitas rekam ulang untuk merekam transaksi berulang, yang berguna
untuk menginput transaksi secara otomatis untuk transaksi yang pernah terjadi
sebelumnya (opsi ini ada pada edisi tertentu dan dapat ditambahkan bila perlu).
2.2.3 Instalasi Zahir Accounting Versi 5.1
Untuk dapat menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1 terlebih dahulu anda
harus menginstallnya di komputer PC atau notebook berbasis Windows
(98/2000/XP/Vista). Installer Zahir tersedia dalam paket program berupa CD atau dapat
juga dengan download versi demonya dari www.zahiraccounting.com. Lebih jelasnya