5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi 2.1.1. Definisi Akuntansi Dalam sektor bisnis, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi suatu instansi, apabila ilmu akuntansi diterapkan lebih baik, maka instansi dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan keputusan untuk menunjang keberhasilan usaha. Menurut (Lubis, 2017a:1) menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan atau pengikhtisaran, dan pelaporan yang disajikan dalam laporan keuangan yang berisi sumber-sumber informasi ekonomi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan”. Menurut American Acounting Association (AAA) dalam (Sujarweni, 2016a:2) mendefinisikan bahwa “akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. 2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi Dalam akuntansi dikenal persamaan akuntansi. Setiap transaksi yang terjadi dianalisis dalam persamaan dasar akuntansi. Hal penting yang dipegang dalam persamaan dasar akuntansi adalah adanya prinsip keseimbangan antara aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.
15
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · mendefinisikan bahwa “akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
2.1.1. Definisi Akuntansi
Dalam sektor bisnis, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting
dalam menjalankan operasi suatu instansi, apabila ilmu akuntansi diterapkan lebih
baik, maka instansi dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan
keputusan untuk menunjang keberhasilan usaha.
Menurut (Lubis, 2017a:1) menjelaskan bahwa “Akuntansi adalah seni
pencatatan, pengelompokkan atau pengikhtisaran, dan pelaporan yang disajikan dalam
laporan keuangan yang berisi sumber-sumber informasi ekonomi yang berguna untuk
pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan”.
Menurut American Acounting Association (AAA) dalam (Sujarweni, 2016a:2)
mendefinisikan bahwa “akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan
pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian-penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Dalam akuntansi dikenal persamaan akuntansi. Setiap transaksi yang terjadi
dianalisis dalam persamaan dasar akuntansi. Hal penting yang dipegang dalam
persamaan dasar akuntansi adalah adanya prinsip keseimbangan antara aktiva,
kewajiban, dan ekuitas pemilik.
6
Rumus Persamaan Akuntansi menurut (Widyatama & Suprapty, 2018:11):
ASSETS = LIABILITY + EQUITY
ASET = LIABILITAS + EKUITAS
Aset atau Aktiva atau Harta merupakan sumber ekonomi dari suatu usaha
yang diharapakan dapat memberikan keuntungan bagi usaha tersebut di masa yang
akan datang. Contohnya: kas, piutang, persediaan, perlengkapan kantor, tanah dan
bangunan.
Liabilities atau Kewajiban merupakan tuntutan-tuntutan dari pihak luar
kepada perusahaan yang merupakan kewajiban ekonomi berupa hutang atau pinjaman
yang harus dibayar kepada pihak luar.
Ekuitas atau Modal merupakan tuntutan dari dalam perusahaan sebagai
pemilik perusahaan atas harta atau aktiva perusahaan karena pemegang saham ini telah
menanamkan modalnya ke dalam perusahaan.
Penghasilan merupakan sub elemen ekuitas yang sifatnya menambah elemen
ekuitas.
Beban merupakan sub elemen ekuitas yang sifatnya mengurangi elemen
ekuitas.
Dalam persamaan akuntansi aktiva disajikan disebelah kiri atau debet dan
pasiva yang terdiri dari kewajiban dan ekuitas atau modal disajikan disebelah kanan
atau sebelah kredit.
2.1.3. Akun atau Rekening
Transaksi keuangan yang terjadi dalam entitas akan mempengaruhi posisi
keuangan entitas. Agar transaksi keuangan itu dapat dicatat dengan baik memerlukan
media pencatatan transaksi. Akun ini memerlukan tempat mencatat transaksi keuangan
sistematis yang bisa menghasilkan informasi keuangan. Pencatatan dalam akun juga
7
dilakukan secara terus menerus selama entitas beroperasional sehingga dapat
diterbitkan laporan keuangan.
Menurut Haryono Yusuf (2016) dalam (Sochib, 2018a:39) mengemukakan
bahwa “akun adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang
bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban”.
Dalam perusahaan terdapat banyak transaksi keuangan yang terjadi setiap
waktu yang mempengaruhi posisi aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Transaksi-transaksi itu dicatat dalam akun yang sesuai agar bisa memberikan
informasi tentang apa yang terjadi. Pada umumnya akun keuangan dapat diklasifikasi
menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1. Real Account (Akun Neraca) yaitu akun yang berisi data-data keuangan entitas
sebagai bahan untuk penyusunan laporan posisi keuangan. Akun ini terdiri atas:
aset, liabilitas dan ekuitas.
2. Nominal Account (Akun Rugi Laba) yaitu akun yang berisi data-data keuangan
entitas untuk menyusun Laporan Laba Rugi. Akun yang termasuk nominal
account misalnya akun pendapatan, akun beban.
Sumber: (Sochib, 2018b:44)
Gambar II.1. Penggolongan Akun
8
Menurut (Sochib, 2018b:44) Uraian berikut ini merupakan klasifikasi akun
yang ada dalam laporan keuangan entitas:
1. Aset
Aset merupakan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan
diharapkan dapat memberi manfaat dimasa yang akan datang. Beberapa aset yang
dimiliki perusahaan terdiri atas:
a. Aset Lancar
Aset lancar (current assets) meliputi kas (cash), surat-surat berharga
(marketable securities), piutang usaha (account receivable), piutang wesel