5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Dalam memahami sebuah aplikasi atau program dan apa yang terkandung didalamnya dibutuhkan pemahaman aplikasi atau program tersebut. Berikut adalah uraian singkat berupa pengertian dasar yang diambil dari pendapat para ahli maupun dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 2.1.1. Program Menurut Sitorus (2015:2) menjelaskan “Sebuah program pada dasarnya berisi rangkaian instruksi yang saling terkait satu dengan lainnya (membentuk alur proses) dan tersusun secara terstruktur sedemikian hingga apabila program tersebut dijalankan akan dapat menghasilkan output seperti yang diharapkan”. Membangun sebuah program pada dasarnya adalah membuat alat bantu untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebelum menghasilkan program yang mampu membantu menyelesaikan masalah, ada 3 (tiga) tahapan pokok, yaitu: 1. Memahami permasalahan dan tujuan sebuah program dibuat. Pada tahap ini dituntut kemampuan mengidentifikasi jenis, bentuk dan karakteristik input serta output yang diharapkan. Tetapi untuk permasalahan yang besar, selain jenis, bentuk dan karakteristik, juga perlu mengetahui dengan pasti asal, frekuensi dan volume data input serta tujuan, frekuensi dan volume data output yang diharapkan.
22
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Membangun sebuah program pada dasarnya adalah membuat alat bantu untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebelum menghasilkan program yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Program
Dalam memahami sebuah aplikasi atau program dan apa yang terkandung
didalamnya dibutuhkan pemahaman aplikasi atau program tersebut. Berikut adalah
uraian singkat berupa pengertian dasar yang diambil dari pendapat para ahli
maupun dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan judul tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
2.1.1. Program
Menurut Sitorus (2015:2) menjelaskan “Sebuah program pada dasarnya
berisi rangkaian instruksi yang saling terkait satu dengan lainnya (membentuk alur
proses) dan tersusun secara terstruktur sedemikian hingga apabila program tersebut
dijalankan akan dapat menghasilkan output seperti yang diharapkan”.
Membangun sebuah program pada dasarnya adalah membuat alat bantu
untuk menyelesaikan suatu masalah. Sebelum menghasilkan program yang mampu
membantu menyelesaikan masalah, ada 3 (tiga) tahapan pokok, yaitu:
1. Memahami permasalahan dan tujuan sebuah program dibuat. Pada tahap ini
dituntut kemampuan mengidentifikasi jenis, bentuk dan karakteristik input
serta output yang diharapkan. Tetapi untuk permasalahan yang besar, selain
jenis, bentuk dan karakteristik, juga perlu mengetahui dengan pasti asal,
frekuensi dan volume data input serta tujuan, frekuensi dan volume data output
yang diharapkan.
6
2. Mampu menyusun konsep atau rancangan atau desain penyelesaian dari
masalah yang akan diselesaikan. Dari hasil pemahaman terhadap permasalahan
yang akan diselesaikan, dituntut kemampuan merancang sebuah alur proses
untuk mengolah data input dan menghasilkan data output dengan jenis, bentuk
dan karakteristik seperti yag diharapkan.
3. Mampu mengimplementasikan hasil rancangan dalam bentuk program yang
terstruktur. Program tersebut dapat dibuat dengan menggunakan sembarang
bahasa pemrograman. Dengan demikian diharuskan memahami dan menguasai
komponen bahasa pemrograman dan teknik pemrograman dengan baik.
2.1.2. Aplikasi
Aplikasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu application yang
artinya penerapan, lamaran atau penggunaan. Menurut Hendrayudi (2009:143)
menerangkan bahwa “aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat
untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)”.
Sedangkan menurut Valen (2009:17) menerangkan bahwa ”aplikasi
merupakan software yang digunakan untuk melakukan tugas mulai dari pengolahan
kata dan dokumen, pembuatan lembar kerja, pemutar media dan juga untuk
pengolah gambar”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah software
atau alat terapan yang dibuat untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu atau khusus.
7
2.1.3. Bahasa Pemrograman Java
Menurut Nofriadi (2015:1) menerangkan bahwa “Bahasa pemrograman Java
merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman yang dapat dijalankan
di berbagai sistem operasi termasuk telepon genggam“. Bahasa pemrograman Java
pertama kali dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung Sun Microsystem.
Bahasa pemrograman Java merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman
C++ karena banyak mengadopsi sintak C dan C++. Java merupakan bahasa
pemrograman yang banyak digunakan dan secara luas dimanfaatkan dalam
pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi atau pun aplikasi berbasis
web.
Kelebihan bahasa pemrograman java dibandingkan dengan bahasa
pemrograman yang lain adalah bahasa pemrograman java bisa dijalankan di berbagai
jenis sistem operasi sehingga dikenal juga bahasa pemrograman multiplatform,
bersifat pemrograman berorientasi objek (PBO), memiliki library yang lengkap.
Java memiliki dua komponen, yaitu:
1. JVM (Java Virtual Machine)
Supaya bahasa pemrograman Java dapat berjalan di sebuah sistem operasi, maka
diperlukan suatu komponen yang nama Java Virtual Machine (JVM). JVM juga
mempunyai dua buah pembagian, yaitu Java Runtime Environment (JRE) dan
Java Development Kit (JDK).
2. IDE (Integrated Development Environment)
IDE merupakan sebuah teks editor untuk menuliskan script bahasa
pemrograman Java.
8
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Peralatan pendukung mempunyai pengertian sebagai media yang dibutuhkan
oleh setiap programmer untuk membantu mempermudah dalam pembuatan,
pembacaan logika dan algoritma program, serta membantu untuk mengetahui alur
program yang dibuat mulai dari masukan, proses, dan keluaran yang dihasilkan.
2.2.1. Android
Menurut Hermawan (2011:1) mengemukakan bahwa “ Android merupakan OS
Mobile yang tumbuh di tengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. Android
menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk pengembangan “. Setiap
aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak membedakan antara aplikasi
inti dengan aplikasi pihak ketiga.
Fitur yang tersedia pada Android adalah :
1. Framework aplikasi : memungkinkan penggunaan dan pemindahan dari
komponen yang tersedia.
2. Dalvik virtual machine : virtual machine yang dioptimalkan untuk
perangkat mobile.
3. Grafik : grafik 2D dan grafik 3D yang disarkan pada library OpenGL.
4. SQLite : untuk penyimpanan data.
5. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4,
H.26, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, and WiFi (tergantung hardware)
7. Camera. Global Positioning System (GPS), compass, dan accelerometer
(tergantung hardware)
9
8. Lingkungan pengembangan yang kaya, termasuk emulator, peralatan
debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE.
Sistem operasi Android dibangun berdasarkan kernel Linux dan memiliki
arsitektur.
Sumber : Stephanus Hermawan S (2011:6)
Gambar II.1.Arsitektur Android
Tabel II.1. Penjelasan Arsitektur Android
No Arsitektur Keterangan
1 Aplications
Aplikasi inti yang telah terdapat pada android termasuk
kalender, kontak, SMS, dan lain sebagainya. Aplikasi-
aplikasi ini ditulis dengan bahasa pemrograman Java.
2 Application
Framework
Arsitektur aplikasi ini dirancang untuk menyederhanakan
penggunaan kembali komponen, aplikasi apa pun dapat
mempublikasikan kemampuan dan aplikasi lain dapat
menggunakan kemampuan mereka sesuai batasan
keamanan. Dasar dari aplikasi adalah seperangkat layanan
sistem, yaitu berbagai View yang digunakan untuk
membangun UI (User Interface), Content Provider yang
memungkinka aplikasi berbagai data, ResourceManager
menyediakan akses bukan kode seperti grafik, string dan
layout, NotificationManager yang akan membuat aplikasi
dapat menmpilkan tanda pada status bar dan
ActivityManager yang berguna mengatur daur hidup dari
aplikasi.
10
3 Libraries
Satu set libraries dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh
berbagai komponen pada sistem android.
4 Android
Runtime
Satu set libraries inti yang menyediakan sebagai besar
fungsi yang tersedia di libraries inti dari bahasa
pemrograman Java. Setiap aplikasi akan berjalan sebagai
proses sendiri pada Dalvik Virtual Machine (DVM).
5 Linux
Kernel
Android bergantung pada Linux versi 2.6 untuk layanan
sistem inti seperti keamanan, manajemen memori,
manajemen proses, network stack, dan model driver. Kernel
juga bertindak sebagai lapisan antara hardware dan seluruh
software.
Sumber : Stephanus Hermawan S (2011:6)
Android selalu mengeluarkan versi terbaru dari Operating System ini.
Pembaharuan terus dilakukan menjadikan Operating System ini semakin sempurna.
Berikut untuk mengetahui lebih detail perkembangan dari Operating System
Android.
1. Android Versi 1.1
Setelah Google merilis versi 1 untuk Android sebagai bahan pengembangan.
Pada tanggal 9 Maret 2009 untuk pertama kalinya Google meluncurkan Android
versi 1.1 sebagai versi yang dapat digunakan. Pada versi ini Android
memberikan sentuhan pada aplikasinya, diantaranya sistem User Interface (UI)
yang lebih baik serta dilengkapi pembaharuan estetis pada aplikasi, jam alarm,
voice search, pengiriman pesan dengan Gmail dan pemberitahuan email.. Pada
versi ini masih terdapat kekurangan yaitu tidak mendukung soft keyboards
sehingga membutuhkan perangkat input dalam bentuk fisik.
11
2. Android Versi 1.5 (Cupcake)
Pada akhir bulan April 2009 Google meluncurkan versi penyempurnaan dari
versi 1.1. yaitu versi 1.5 dengan nama Android Cupcake. Pada versi ini Android
sudah mendukung penggunaan soft keyboard dan terdapat penambahan fasilitas
pengunggah video ke Youtube, aplikasi perekam, life folder, aplikasi headset
bluetooth serta tampilan gambar yang bergerak menimbulkan kesan yang lebih
atraktif.
3. Android Versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada 15 September 2009 dengan menampilkan
proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai
indikator dan kontrol applet VPN. Pada versi ini Google menambahkan fitur
baru yaitu pengguna dapat memilih serta menentukan file yang akan dihapus,
fitur zoom-in dan zoom-out gambar dengan membaca gerakan serta arahkan
gerakan tangan (gesture), serta dapat digunakannya koneksi CDMA atau EVDO
serta beberapa fitur lainnya.
4. Android Versi 2.0 atau 2.1(Eclair)
Masih pada tahun 2009, tepatnya pada tanggal 26 Oktober Android kembali
meluncurkan versi 2.0 atau 2.1 dengan nama Android Eclair. Perubahan yang
dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.12,
perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang
baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital zoom, dan bluetooth 2.1.
12
5. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Pada tanggal 20 Mei 2010 Google meluncurkan Android versi 2.2 dengan
nama Android Froyo. Terjadi perubahan interface serta penambahan aplikasi,
penambahan slot Micro SD berkapasitas besar. Versi ini juga mendapatkan
dukungan dari Adobe 10.1 serta peningkatan kecepatan 5 kali lipat dari versi
terdahulunya.
6. Android Versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 diluncurkan dengan nama
Android Gingerbread. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android
versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan