8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Inovasi 2.1.1.1. Definisi dan Pengertian Inovasi Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004) menganggap inovasi sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan teknologi dan informasi untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri. Dengan kata lain inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi perusahaan dapat menghasilkan R&D (Research and Development), produksi serta pendekatan pemasaran dan akhirnya mengarah kepada komersialisasi inovasi tersebut. Dengan kata lain inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi termasuk generasi evaluasi, konsep baru dan implementasi. Dimana penggunaan metode baru dan berbeda serta teknologi untuk meningkatkan kualitas biaya atau lebih rendah, untuk memenuhi atau melampaui target perusahaan. Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang
29
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-00011-MN Bab2001… · Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Inovasi
2.1.1.1. Definisi dan Pengertian Inovasi
Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan
pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan. Freeman (2004) menganggap inovasi
sebagai upaya dari perusahaan melalui penggunaan teknologi dan informasi untuk
mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk yang baru untuk industri.
Dengan kata lain inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan
secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi perusahaan dapat
menghasilkan R&D (Research and Development), produksi serta pendekatan
pemasaran dan akhirnya mengarah kepada komersialisasi inovasi tersebut. Dengan
kata lain inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang
dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi
termasuk generasi evaluasi, konsep baru dan implementasi. Dimana penggunaan
metode baru dan berbeda serta teknologi untuk meningkatkan kualitas biaya atau
lebih rendah, untuk memenuhi atau melampaui target perusahaan.
Pervaiz K. Ahmed and Charles D. Shepherd (2010) inovasi tidak hanya
terbatas pada benda atau barang hasil produksi, tetapi juga mencakup sikap hidup,
perilaku, atau gerakan-gerakan menuju proses perubahan di dalam segala bentuk tata
kehidupan masyarakat. Jadi, secara umum, inovasi berarti suatu ide, produk,
informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktik-praktik baru yang
9
belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan atau diterapkan oleh sebagian
besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau
mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat
demi terwujudnya perbaikan mutu setiap individu dan seluruh warga masyarakat
yang bersangkutan.
2.1.1.2. Karateristik Inovasi
Cepat atau lambat penerimaan inovasi oleh masyarakat sangan tergantung
pada karakteristik inovasi itu sendiri. Karakteristik inovasi yang mempengaruhi cepat
lambat penerimaan informasi Everett M. Rogers (2003), sebagai berikut:
1. Keunggulan relatif (relative advantage) – Keunggulan relatif yaitu sejauh mana
inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau
kemanfaatan suatu inovasi dapat di ukur berdasarkan nilai ekonominya, atau dari
faktor status sosial, kesenangan, kepuasan, atau karena mempunyai komponen yang
sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya
inovasi.
2. Kompatibilitas (compatibility) - Kompatibel ialah tingkat kesesuaian inovasi
dengan nilai, pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak
sesuai dengan nilai atau norma yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima
secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada di masyarakat.
3. Kerumitan (complexity) - Kompleksitas ialah, tingkat kesukaran untuk memahami
dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan
mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar
dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.
10
4. Kemampuan diujicobakan (triability) – Kemampuan untuk diujicobakan adalah di
mana suatu inovasi dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Jadi agar
dapat dengan cepat di adopsi, suatu inovasi harus mampu mengemukakan
keunggulanya.
5. Kemampuan untuk diamati (observability) - Yang dimaksud dengan dapat diamati
ialah mudah atau tidaknya pengamatan suatu hasil inovasi. Suatu inovasi yang
hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya
bila sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
2.1.1.3. Faktor Penunjang Serta Manfaat Inovasi
Everett M. Rogers (2003) Inovasi tidak hanya berurusan dengan pengetahuan
baru dan cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-nilai,karena harus bisa membawa
hasil yang lebih baik, jadi selain melibatkan iptek baru, inovasi juga melibatkan cara
pandang dan perubahan sosial.
Inovasi dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut: (1).Peningkatan
kualitas hidup manusia melalui penemuan-penemuan baru yang membantu dalam
proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. (2).Memungkinkan suatu perusahaan
untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan yang dapat diperolehnya. (3).Adanya
peningkatan dalam kemampuan mendistribusikan kreativitas kedalam wadah
penciptaan sesuatu hal yang baru. (4). Adanya keanekaragaman produk dan jenisnya
didalam pasar, Everett M. Rogers (2003). Inovasi dapat ditunjang oleh beberapa
factor pendukung seperti : (1). Adanya keinginan untuk merubah diri, dari tidak bisa
menjadi bisa dan dari tidak tahu menjadi tahu. (2).Adanya kebebasan untuk
berekspresi. (3).Adanya pembimbing yang berwawasan luas dan kreaktif (4).
11
Tersedianya sarana dan prasarana. (5). Kondisi lingkungan yang harmonis, baik
lingkungan keluarga, pergaulan, maupun sekolah.
2.1.2. Kinerja
2.1.2.1. Pengertian Kinerja
Sampurno (2010: 248) Kinerja adalah hasil akhir dari aktivitas dan kinerja
perusahaan adalah akumulasi hasil akhir dari seluruh aktivitas dan proses kerja dari
perusahaan. Atau kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh
kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang
dimiliki.
Sampurno (2010: 248) mengatakan pengukuran kinerja perusahaan
mempunyai manfaat antara lain: (1) meningkatkan kemampuan untuk kepuasan
customer, (2) dampak terhadap reputasi perusahaan, dan (3) pengetahuan atau
kemampuan organisasi. Kinerja perusahaan penting untuk diukur karena manajemen
perlu memahami faktor-faktor apa saja yang mempunyai kontribusi terhadap kinerja
perusahaan yang tinggi atau sebaliknya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan kinerja perusahaan rendah.
Perusahaan akan tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan bila
perusahaan tersebut memiliki manajemen kinerja yang baik dengan sistem kontrol
yang efektif.
2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan
Kinerja organisasi yang baik merupakan tujuan dari setiap perusahaan.
Menurut Wirawan (2009,p7), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
12
organisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Sumber Wirawan,2009,p7
1. Faktor internal karyawan yaitu faktor-faktor dari dalam diri karyawan yang
merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang.
Faktor-faktor bawaan misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik serta
kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh misalnya keterampilan,
pengetahuan, dan etos kerja, pengalaman dan motivasi kerja setelah dipengaruhi oleh
Lingkungan
Eksternal Perusahaan
- Kehidupan ekonomi - Kehidupan politik - Kehidupan sosial - Budaya dan agama - Kompetitor
Faktor Internal
Karyawan - Bakat dan sifat pribadi - Kreativitas - Pengetahuan - Keterampilan - Pengalaman kerja - Keadaan fisik - Keadaan psikologi - Prilaku kerja karyawan
Lingkungan Internal
Perusahaan
- Visi, misi dan tujuan
organisasi - Kebijakan organisasi - Bahan mentah - Teknologi - Strategi organisasi - Sistem manajemen - Kompensasi - Kepemimpinan - Modal - Budaya organisasi - Iklim organisasi - Teman sekerja
Kinerja Karyawan Kinerja Perusahaan
13
lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. Faktor internal karyawan
ini menentukan kinerja pegawai.
2. Faktor lingkungan internal perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya karyawan
memerlukan dukungan perusahaan tempat mereka bekerja. Dukungan tersebut sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan. Misalnya kompensasi, visi dan
misi perusahaan dan modal.
3. Faktor lingkungan eksternal perusahaan adalah keadaan, kejadian atau situasi yang
terjadi dilingkungan eksternal perusahaan yang mempengaruhi kinerja. Misalnya
krisis ekonomi, budaya masyarakat dan lain halnya.
Faktor faktor internal besinergi dengan faktor-faktor lingkungan internal
perusahaan dan faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan. Sinergi ini
mempengaruhi perilaku kerja karyawan yang kemudian mempengaruhi kinerja
karyawan. Kinerja karyawan kemudian menetukan kinerja perusahaan.
2.1.2.3. Manfaat Penerapan Kinerja
Menurut Wirawan (2009,p7), kinerja merupakan sistem yang memuat
pengelolaan kinerja satuan kerja hingga ke individu dalam suatu organisasi atau
institusi. Proses ini bertujuan untuk menggambarkan dan menilai kinerja setiap
bagian dalam mencapai target yang ditetapkan untuk setiap tahun berjalan.
Penerapan kinerja yang biasanya dapat dicapai oleh sebuah organisasi atau
perusahaan, yaitu :
1. Sebagai kumpulan jabaran tugas strategis di masing-masing satuan kerja / unit
bisnis untuk mengukur kinerja setiap satuan kerja / unit.
2. Merupakan alat team manajemen / Direksi untuk memantau kinerja secara
korporasi / institusi dan kinerja setiap satuan kerja/ unit untuk Mendukung prinsip
14
GCG (Good Corporate Governance) untuk upaya mencapai tujuan jangka panjang
perusahaan/institusi.
3. Sebagai sarana untuk menilai kemampuan setiap satuan kerja/unit bahkan individu
dalam organisasi untuk sebagai hasil pencapaian target yang ditetapkan.
4. Sebagai alat manajemen untuk mengambil keputusan secara terintegrasi untuk
tujuan strategis perusahaan.
5. Dapat memperoleh data yang langsung terhubung dengan pelaporan dalam lingkup
organisasi perusahaan.
2.1.2.4. Penilaian Kinerja Perusahaan
Terdapat berbagai teknik analisa, yang dapat digunakan untuk melakukan
penilaian kinerja sebuah perusahaan. Akan tetapi, perlu disadari bahwa teknik yang
berbeda akan sesuai dengan tujuan yang berbeda.
Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1996) Balanced Scorecard
merupakan suatu metode penilaian kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan
empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan yaitu: (1). perspektif keuangan
Dari penjelasan di atas, dapat diperhitungkan sementara bahwa dalam
melaksanakan inovasi, perusahaan manajer harus mengambil kualitas menjadi
pertimbangan. Hal ini dapat ditinjau dari tiga aspek utama, yaitu :
1. Products or Services (produk atau pelayanan) - Tingkat kualitas produk baru atau
jasa perusahaan berkembang melalui penerapan teknologi baru.
2. Operation Process (operasi proses) - Produktivitas secara efektif ditingkatkan
serta pengurangan biaya yang dicapai dalam proses produksi.
3. Quality Management (kualitas manajemen) - Kepemimpinan, konsep manajemen,
inovasi dan strategi pengendalian memiliki tingkat tertentu langsung dan signifikan
terhadap manajemen bisnis.
2.1.7. Penelitian Terdahulu
Mengenai pengaruh proses inovasi, struktur organisasi, terhadap kualitas
inovasi serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan seperti dijelaskan pada tabel
2.1 menunjukkan ringkasan penelitian terdahulu yang menjadi landasan penelitian
ini.
Berikut ini adalah penelitian terdahulu :
33
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
2.2. Hubungan Proses, Kualitas dan Kinerja
Inovasi dianggap sebagai sumber utama kompetitif keuntungan, inovasi dan
kualitas adalah salah satu faktor dari unsur keberhasilan perusahaan, dikarenakan
inovasi dianggap sebagai kekuatan pendorong dalam meningkatkan kualitas ke
Judul Penelitian Peneliti Teknis Analisis Hasil Penelitian
Innovation Strategy/Process and Firm Performance : an empirical study of computer spare parts business in Thailand. International Journal of Strategic Management (Aug. 2010)
The Influence Of Innovation Strategy And Organizational Innovation On Innovation Quality And Performance. International Journal Of Organizational Innovation, Vol-3.No.4, (Spring 2011)
Shwu-Ing Wu, Ms. Chiao-Ling Lin
SEM Analysis And Path Analysis
Strategi inovasi organisasi serta kualitas inovasi
memiliki dampak
terhadap kinerja perusahaan
Strategy/Process/Structure Fit and Firm Performance Organization Development Journal (Oct. 2011)
Gieger, Scott W, Ritchie, William J, Marlin Dan
Regresi Linier
Penelitian atas perusahaan industry ada kesesuaian
antara strategi/Proses/
struktur dan kinerja
perusahaan
34
tingkat yang lebih tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa ada hubungan antara
inovasi dan kualitas. (Lyu & Chen, 2005).
Banyak penelitian membuktikan bahwa inovasi terbukti dapat menyebabkan
kinerja yang lebih baik dalam setiap produksi. Hartini (2012), mengatakan bahwa
inovasi pada produk industri dan barang-barang konsumen dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Selain itu proses kualitas inovasi mengarah kepada beberapa
kegiatan, seperti pemasaran eksekusi rencana, produk reformasi dan penggunaan
produk baru, yang akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan dimana kualitas
inovasi yang tinggi dapat mempercepat pelepasan produk baru serta membantu
dalam mencapai kinerja keberhasilan suatu perusahaan yang akan menghasilkan
profitabilitas.
Hal ini terbukti bawha proses inovasi serta kualitas inovasi penting untuk
mencapai kinerja yang lebih baik dan kompetitif bagi perusahaan. Hal ini
digambarkan pada gambar 2.5 sebagai berikut :
Gambar 2.5 Hubungan Proses-Kualitas-Kinerja
Sumber : Geiger, Scott W., Ritchie, William J., and Marlin, Dan. (2011). “Process/Structure
Fit and Firm Performance”, Journal Article; Organization Development Journal, Vol. 24
Inovasi baru
dijalankan
Peningkatan
Kualitas
Pertumbuhan
Produktifitas
Kinerja Organisasi
membaik
Peningkatan Pendapatan
(Grower Investment )
35
2.3. Hubungan Proses, Struktur, Kualitas dan Kinerja
Setelah menjelaskan hubungan variabel-variabel sebelumnya, yaitu hubungan
proses dan struktur serta kinerja pada gambar 2.3 yang bersumber dari Alfred
Chandler, dikutip oleh Fred R. David (2009), serta pada gambar 2.5 yang
menjelaskan hubungan proses, kualitas dan kinerja yang bersumber dari ”, Journal
Article; Organization Development Journal (2011), maka dari itu ingin menjabarkan
hubungan keseluruhuan variabel melalui sumber-sumber yang sudah ada dan
dikembangkan dalam bentuk gambar 2.6 sebagai berikut :
Gambar 2.6 Hubungan Proses, Struktur, Kualitas serta Kinerja
2.4. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan. Berdasarkan telaah pustaka di atas mengenai stategi
inovasi, struktur organisasi, kualitas inovasi dan kinerja perusahaan, maka
dikembangkanlah model suatu pemikiran yang ter-integrasi. Model pemikiran yang
mendasari penelitian ini adalah sebagaimana terlihat pada Gambar 2.7 berikut :