8 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan pemanfaatan ear tag RFID pada peternakan rakyat. Pada perancangan ini teori dasar yang berkaitan adalah teori dasar tentang organisasi peternakan rakyat, Radio Frequency Identification (RFID), mikrokontroler ARM CORTEX-M0 LPC1114, Liquid Crystal Display (LCD), Real-Time Clock (RTC) DS1307, dan Multi Media Card (MMC). 2.1. Organisasi Peternakan Rakyat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari peternakan adalah usaha pemeliharaan dan pembiakan ternak. di Indonesia usaha peternakan yang dilakukan kebanyakan dalam skala kecil atau lebih sering disebut dengan peternakan rakyat. Pemeliharaan ternak dalam peternakan rakyat dilakukan di kandang-kandang yang dibangun di halaman belakang rumah, bahkan ada juga kandang ternak yang menyatu dengan rumah utama. Jumlah hewan yang diternakkan juga tidak banyak, untuk peternak rakyat yang beternak sapi biasanya tidak lebih dari 10 ekor sapi [10, h.1]. Dalam melakukan kegiatan beternak pada umumnya beberapa peternak rakyat yang terletak pada satu wilayah yang sama membentuk sebuah kelompok ternak. dengan adanya kelompok ternak, peternak dapat mengembangkan usaha peternakan bersama-sama dan saling membantu demi kemajuan bersama. Hewan yang biasa diternakkan di Indonesia antara lain ayam, kelinci, sapi, kambing, babi, dan lebah madu. Untuk ternak sapi, ada beberapa jenis sapi unggul yang baik untuk yang diternakkan. seperti sapi Shorhorn dari Inggris, Freisian Holstein dari
27
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - repository.uksw.edu II.pdfLANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan untuk merealisasikan pemanfaatan ear tag
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas secara singkat mengenai teori dasar yang digunakan
untuk merealisasikan pemanfaatan ear tag RFID pada peternakan rakyat. Pada
perancangan ini teori dasar yang berkaitan adalah teori dasar tentang organisasi
peternakan rakyat, Radio Frequency Identification (RFID), mikrokontroler ARM
Nomor Pin Symbol Level Keterangan 1 Vss 0V GND 2 Vdd 5V Catu daya untuk logika 3 VO Variable Tegangan kerja untuk LCD 4 RS H/L H=data, L=instruction code 5 R/W H/L H=read, L=write 6 E H/H-L Chip enable signal 7 D0 H/L Data bit 0 8 D1 H/L Data bit 1 9 D2 H/L Data bit 2 10 D3 H/L Data bit 3 11 D4 H/L Data bit 4 12 D5 H/L Data bit 5 13 D6 H/L Data bit 6 14 D7 H/L Data bit 7 15 A 4,2-4,6V LED+ 16 K 0V LED -
29
2.5. Real-Time Clock (RTC) DS1307 [3, h.1-7]
DS1307 adalah RTC berdaya rendah. Alamat dan data ditransfer melalui 2 wire
serial bus 2 arah (Gambar 2.13). Jam / kalender menyediakan detik, menit, jam, hari,
tanggal, bulan, dan informasi tahun. Akhir tanggal bulan secara otomatis disesuaikan
selama berbulan-bulan dengan kurang dari 31 hari, termasuk koreksi untuk tahun
kabisat. Jam beroperasi baik dalam format 24-jam atau 12-jam dengan indicator AM /
PM. DS1307 dilengkapi fitur untuk mendeteksi gangguan listrik dan secara otomatis
beralih ke pasokan baterai.
2.5.1. 2 wire Serial Data Bus
Gambar 2. 13. Tipe Konfigurasi 2 Wire Bus [3, h.6]
The DS1307 mendukung protokol transmisi dua arah menggunakan 2 wire bus
untuk data. Sebuah perangkat yang mengirimkan data ke bus didefinisikan sebagai
pemancar dan perangkat penerima data sebagai penerima. Perangkat yang mengontrol
pesan disebut master. Perangkat yang dikendalikan oleh master disebut sebagai slave.
Bus harus dikontrol oleh perangkat master, yang menghasilkan serial clock (SCL),
30
mengontrol akses bus, dan menghasilkan kondisi START dan STOP. DS1307
beroperasi sebagai slave pada 2 wire bus.
Transfer data dapat dimulai hanya ketika bus tidak sibuk. Selama transfer data,
jalur data harus tetap stabil. Perubahan jalur data saat jalur clock HIGH akan
diinterpretasikan sebagai sinyal kontrol.
kondisi bus data dapat didefinisikan sebagai berikut:
• BUS not busy: jalur data dan Clock tetap HIGH.
• Start data transfer: Perubahan jalur data dari HIGH ke LOW, saat clock
HIGH, mendefinisikan kondisi START.
• Stop data transfer: perubahan jalur data dari LOW ke HIGH, saat clock
HIGH, mendefinisikan kondisi STOP.
• Data valid: Kondisi jalur data yang menunjukan data valid merupakan data
adalah ketika setelah kondisi START, jalur data stabil selama periode HIGH
dari sinyal clock. Data harus diubah selama periode LOW dari sinyal clock.
Ada satu clock pulsa setiap bit data (Gambar 2.14).
Gambar 2.14. Pengiriman Data pada 2 wire bus [3, h.7]
31
• Acknowledge: Setiap perangkat penerima, wajib menghasilkan acknowledge
setelah menerima setiap byte yang dikirim master. Perangkat master harus
menghasilkan pulsa clock tambahan untuk bit acknowledge ini.
Setiap transfer data dimulai dengan kondisi START dan diakhiri dengan kondisi
STOP. Jumlah byte data yang ditransfer antara START dan BERHENTI kondisi tidak
terbatas, dan ditentukan oleh perangkat master.
Ada dua jenis transfer data yang mungkin:
• Transfer data dari master ke slave. Byte pertama yang dikirimkan oleh master
adalah alamat slave. Kemudian diikuti sejumlah byte data. slave
mengembalikan sebuah acknowledge setelah setiap byte yang diterima. Data
ditransfer dengan bit yang paling signifikan (MSB) terlebih dahulu.
• Transfer data dari slave ke master. Pertama, master mengirimkan alamat
slave ke slave. Kemudian slave mengembalikan acknowledge bit dan diikuti
dengan mentransmisikan sejumlah byte data. Master mengembalikan
acknowledge setelah semua byte yang diterima selain byte terakhir. Pada
akhir byte yang diterima, master mengembalikan not acknowledge ke slave.
2.6. Multi Media Card (MMC) [7; 8]
MMC merupakan sebuah media penyimpanan data yang populer pada saat ini.
Bentuknya yang kecil serta memiliki kapasitas yang besar menyebabkan media
penyimpanan ini digemari. Saat ini banyak ukuran yang tersedia seperti RS-MMC,
miniSD dan microSD dengan ukuran yang lebih kecil dengan fungsi yang sama. MMC
memiliki mikrokontroler di dalamnya yang mengontrol memori flash seperti write,
32
read, erasing, error controls dan wearleveling). Data ditransfer antara kartu memori
dan host controller sebagai blok data dalam satuan 512 byte.
Suatu MMC dapat berkomunikasi dengan host-nya dalam hal ini mikrokontroler
dengan menggunakan protokol SPI (Serial Peripheral Interface). MMC ini
membutuhkan tegangan kerja antara 2,7 Volt - 3,6 Volt.
Ada beberapa SPI Command Set dalam menggunakan MMC. SPI Command Set
dari MMC dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.6. SPI Command Set [7]
Command Set Deskripsi CMD 0 Reset perangkat lunak CMD 1 Inisialisasi Proses inisial CMD 9 Baca register CSD CMD 10 Baca register CID CMD 12 Berhenti baca data CMD 17 Baca blok CMD 18 Baca multi blok CMD 23 Mendefinisikan jumlah blok CMD 24 Tulis blok CMD 25 Tulis multi blok
Untuk dapat melakukan proses baca dan tulis pada MMC perlu dilakukan
initisialisasi terlebih dahulu. Inisialisasi berfungsi untuk mempersiapkan MMC agar
dapat di akses. Untuk melakukan initialisasi host harus mengirim command set CMD1.
Setelah CMD1 diterima oleh MMC dan berhasil, maka MMC siap digunakan.
Proses baca dimulai dengan host mengirimkan CMD17 untuk pembacaan blok
tunggal atau CMD18 untuk multi blok, kemudian MMC akan mengirimkan data respon
(Tabel 2.7). Apabila berhasil, maka MMC akan mengirimkan data yang diminta.
Gambar 2.15 menunjukkan transfer data pada proses baca.
33
Tabel 2.7 Data Respon
Data Respon Keterangan 0 1 0 Data diterima 1 0 1 Data ditolak 1 1 0 Data ditolak
(a)
(b)
Gambar 2.15. (a) Transfer Data Proses Baca Blok Tunggal; (b) Transfer Data
Proses Baca Multi Blok.
Proses tulis MMC sendiri dimulai dengan pengiriman CMD24 (command set
penulisan blok tunggal) oleh host. Setelah MMC memberi respon data diterima, maka
diberi selang waktu 1 byte dan kemudian dilakukan penulisan data ke MMC. Penulisan
dilakukan setiap 512 byte di setiap bloknya. Untuk penulisan multi blok, host harus
mengawali dengan mengirimkan CMD25 ke MMC. Gambar 2.16 menunjukkan transfer
data pada proses tulis.
34
(a)
(b)
Gambar 2.16. (a) Transfer Data proses Tulis Blok Tunggal; (b) Transfer Data