13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. 1 Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil aktivitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen dan mencakup pembelian, penjualan, transportasi, pergudangan, standardisasi, tingkatan, financing, dan risiko. American Marketing Association (1960) menyatakan bahwa pemasaran dapat diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Adapun Kotler memberikan definisi pemasaran sebagai, “Societal process by which individuals and group obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging product and service of value with others” (Sebuah proses dalam masyarakat yang dengannya seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan, memberikan, atau tukar-menukar produk dan jasa dengan orang lain). 1 Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 14.
20
Embed
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1 ...etheses.iainkediri.ac.id/752/3/931307010-bab2.pdf · 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Umum Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di
mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. 1Pemasaran dapat didefinisikan sebagai hasil
aktivitas bisnis yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen
ke konsumen dan mencakup pembelian, penjualan, transportasi,
pergudangan, standardisasi, tingkatan, financing, dan risiko. American
Marketing Association (1960) menyatakan bahwa pemasaran dapat
diartikan sebagai pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak
pemakai. Adapun Kotler memberikan definisi pemasaran sebagai,
“Societal process by which individuals and group obtain what they
need and want through creating, offering, and freely exchanging
product and service of value with others” (Sebuah proses dalam
masyarakat yang dengannya seseorang atau kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan,
memberikan, atau tukar-menukar produk dan jasa dengan orang lain).
1Thamrin Abdullah, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 14.
14
Konsep pemasaran yang muncul sekitar tahun
1960mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan.
Tujuannya adalah laba, tetapi caranya menjadi lebih luas termasuk
seluruh bauran pemasaran (marketing mix), atau dikenal dengan “empat
P”. Adapun beberapa hal yang perlu dipehatikan dalam pemasaran dari
sudut pandang pembeli, antara lain: 1) kebutuhan dan keinginan
konsumen (customer needs and wants); 2) biaya konsumen (cost to the
consumer); 3) kenyamanan (convenience), dan; 4) komunikasi
(communication).
Konsep pemasaran tersebut pada tahun 1990 sudah ketinggalan
zaman dan menuntut adanya konsep yang lebih strategis tentang
pemasaran. Konsep strategi pemasaran, merupakan suatu
perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, yaitu
mengubah fokus pemasaran dari pelanggan dan produk, ke pelanggan
dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Agar dapat
berhasil, pemasar harus mengetahui pelanggan dalam konteks termasuk
persaingan, kebijakan dan peraturan pemerintah, serta kekuatan-
kekuatan makro, ekonomi, sosial dan politik yang lebih luas, yang
membentuk perkembangan pasar. Dalam pemasaran global, hal ini
berkaitan dengan kerjasama yang erat antara pengusaha dan perunding
perdagangan pemerintah negara ataupun pejabat lain, begitu juga
dengan pesaing industri, agar dapat mengakses pasar negara sasaran.2
2Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), 4-6.
15
Pemasaran sendiri adalah salah satu bentuk muamalah yang
dibenarkan dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya
terpelihara dari hal-hal yang terlarang oleh ketentuan syariah. Philip
Kotler mendifinisikan pemasaran sebagai “sebuah proses sosial dan
manajerial di mana individu-individu dan kelompok-kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk atau value
dengan pihak lainnya. Definisi ini berdasarkan konsep-konsep inti,
seperti: kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk-produk (barang-
barang, layanan, dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan
transaksi, hubungan dan jaringan, pasar dan para pemasar, serta
prospek.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana menyeluruh terpadudan
menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya pemasaran
suatu perusahaan.3 Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana
yang menyeluruh tentang kegiatan dan yang akan dijalankan untuk
dapat mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain
strategi pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan sasaran,
3Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 168.
16
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu.4
Penerapan strategi pemasaran antara perusahaan satu dengan
perusahaan yang lain berbeda, tetapi ada tiga strategi yang lazim atau
sering dilakukan oleh perusahaan seperti yang dikemukakan oleh
Michel E Perter yaitu keunggulan biaya, deferensiansi dan pemfokusan
biaya. Adapun strategi yang dipilih perusahaan itu merupakan
keputusan dan konsekuensi dari pihak manajemen untuk melaksanakan
dengan ketatnya persaingan saat ini. Maka keputusan strategi yang
dipilih perlu didukung dengan penerapan manajemen dan
kepemimpinan yang baik.5
Dalam proses pemasaran suatu perusahaan harus memperhatikan
tahap-tahap apa yang harus dilakukan. Tahap tersebut adalah:
1. Menganalisis kesempatan atau peluang pasar yang dapat
dimanfaatkan dalam usaha yang dilakukan perusahaan untuk
mencapai tujuan.
2. Penentuan sasaran pasar yang akan dilayani oleh perusahaan karena
setiap pasar terdiri dari kelompok konsumen yang berbeda
keinginan dan kebutuhan, maka perusahaan harus menentukan
segmentasi pasar yang akan dilayani sebagai sasaran pasar.
3. Menilai dan menetapkan strategi peningkatan posisi atau
kedudukan perusahan dalam persaingan pada sasaran pasar yang
4Mursyid, Manajemen Pemasaran,(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 145.
5Bambang Darmadi, Taktik Bisnis dan Perspektif Pemasaran, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya,
1999), 99.
17
dilayani perusahaan harus punya pandangan atau keputusan
mengenai produk yang akan ditawarkan kepada pasar dalam
hubungan dengan bidang usahanya. Jadi perusahaan harus
menentukan produk yang ditawarkan agar sesuai dengan kebutuhan
sasaran pasar tersebut.
4. Mengembangkan sistem pemasaran dalam perusahaan yaitu dengan
pembagian tugas-tugas untuk mengembangkan dan meningkatkan
organisasi pemasaran sistem informasi pemasaran, sistem
perencanaan dan pengendalian pemasaran yang dapat menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dalam melayani sasaran pasar.
5. Mengembangkan rencana pemasaran usaha. Pengembangan ini
diperlukan karena keberhasilan perusahaan terletak pada kualitas
rencana pemasaran agar dapat dirinci tujuan strategi dan taktik yang
digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi
perusahaan dalam persaingan pasar.
6. Menetapkan atau melaksanakan rencana pemasaran yang telah
disusun dan mengendalikannya. Dalam hal ini perusahaan harus
mempertimbangkan situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga
perlu taktik agar rencana berjalan lancar..6
6Assauri, Manajemen Pemasaran, 171-175
18
3. Etika dalam Fungsi Pemasaran
Bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pemasaran.Sebab
pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan atas program-program yang dirancang untuk
menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi kebutuhan
perorangan atau kelompok berdasarkan atas saling menguntungkan,
melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi.
Pengertian tersebut mengarahkan kita bahwa orientasi
pemasaran adalah pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan
sumber penghasilan yang dapat menghidupi dan mendukung
pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan oleh
aktivitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasan pasar. Kepuasan
pasar adalah kondisi saling ridha dan rahmat antara pembeli dan
penjual atas transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhaan ini,
maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam
jangka waktu yang panjang. Dalam kerangka Islam, etika dalam
pemasaran tentunya perlu didasari pada nilai-nilai yang dikandung al-