-
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Definisi Kesehatan Bank
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kondisi Bank
yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank atau dalam
pengertian lain tingkat kesehatan Bank adalah suatu cerminan
bahwa
sebuah bank dapat menjalankan fungsinya dengan baik.1
Berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011
tingkat kesehatan bank didefinisikan sebagai hasil penilaian
kualitatif
atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau
kinerja
suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif
terhadap
faktor-faktor profil risiko, GCG, rentabilitas, dan
permodalan.2
Budisantoso dan Triandaru mengartikan kesehatan bank
sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua
kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan
peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang
kesehatan
bank diatas merupakan suatu batasan yang sangat luas, karena
kesehatan bank memang mencakup kesehatan kesehatan suatu
bank
1 Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan
Evaluasi)”, (Palembang: 2017), hlm. 125 2 Hery Susanto, Moch.
Dzulkirom AR dan Zahroh Z.A. 2016. Analisis Tingkat Kesehatan
Bank Dengan Menggunakan Metode RGEC yang Terdaftar di BEI Tahun
2010-2014. Jurnal
Administrasi Bisnis Vol. 35 No. 2 Juni 2016, hlm. 62
-
14
untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya.
Kegiatan
tersebut meliputi:3
1. Kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga
lain dan dari modal sendiri.
2. Kemampuan mengelola dana.
3. Kemampuan untuk menyalurkan dana ke masyarakat.
4. Kemampuan memenuhi kewajiban kepada masyarakat,
karyawan, pemilik modal dan pihak lain.
5. Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku.
Dengan kata lain, tingkat kesehatan bank juga erat kaitannya
dengan pemenuhan peraturan perbankan (kepatuhan pada Bank
Indonesia).
Menurut Bank Of Settlement, bank dapat dikatakan sehat
apabila bank tersebut dapat melaksanakan control terhadap
aspek
modal, aktiva, rentabilitas, manajemen dan aspek
likuiditasnya.
Pengertian kesehatan bank menurut Bank Indonesia sesuai
dengan
Undang-undang RI No. 7 Tahun 1992 Tentang perbankan Pasal 29
adalah Bank dikatakan sehat apabila bank tersebut memenuhi
ketentuan kesehatan bank dengan memperhatikan aspek
Permodalan,
Kualitas Aset, Kualitas Manajemen, Kualitas Rentabilitas,
3 Lidia Desiana dan Aryanti, op.cit., hlm. 126
-
15
Likuiditas, Solvabilitas dan aspek lain berhubungan dengan
usaha
bank.4
2. Metode RGEC
Metode RGEC merupakan pengembangan dari metode
terdahulu yaitu CAMELS yang sebelumnya diatur dalam PBI
No.06/10/PBI/2004.
Peraturan yang secara spesifik membahas tentang kesehatan
perbankan dengan menggunakan metode RGEC adalah Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No.13/1/PBI/2011 dan SE BI No.
13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011. Dalam peraturan tersebut terdapat
beberapa indikator yang diperlukan dalam mengukur tingkat
kesehatan bank dengan menggunakan metode RGEC (Risk Profile,
Good Corporate Governance, Earning dan Capital). dan
penilaian
peringkat komposit tingkat kesehatan bank, antara lain
adalah.5
Penjelasan faktor penilaian dalam RGEC adalah sebagai
berikut:
a. Risk Profile (Profil Risiko)
Penilaian terhadap faktor profil risiko menyatakan penilaian
faktor risiko didasarkan terhadap risiko inheren dan
kualitas
penerapan manajemen risiko dalam operasional bank. Adapun
penilaian risiko tersebut pada bank syariah dengan adanya
4 Ibid. 5 Hery Susanto, Moch. Dzulkirom AR dan Zahroh Z.A. 2016.
Analisis Tingkat Kesehatan
Bank Dengan Menggunakan Metode RGEC yang Terdaftar di BEI Tahun
2010-2014. Jurnal
Administrasi Bisnis Vol. 35 No. 2 Juni 2016, hlm. 62
-
16
penambahan dua risiko dan menjadi sepuluh risiko antara lain
(SEOJK No.10/SEOJK.03/2014):6
1) Risiko Kredit
Risiko kredit timbul akibat kegagalan debitur atau pihak
lain dalam memenuhi kewajibannya kepada bank (SEOJK
NO.10/SEOJK.03/2014). Rasio yang dapat mengukur risiko
kredit adalah NPF (Non Performing Finance). Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
mengelola pembiayaan bermasalah yang ada dapat dipenuhi
dengan aktiva produktif yang dimiliki oleh bank. Rasio ini
dapat diukur dan dirumuskan berdasarkan (SEOJK
No.10/SEOJK.03/2014) adalah sebagai berikut:7
Pembiayaan Bermasalah
NPF = X 100%
Total Pembiayaan
2) Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan
rekening administratif akibat perubahan harga pasar, antara
lain risiko berupa perubahan nilai dari asset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan.
6 Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan
Evaluasi)”, (Palembang: 2017), hlm. 157 7 Ibid.
-
17
3) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank
untuk memnuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber
pendanaan arus kas atau asset likuid berkualitas tinggi
tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Pengukuran risiko likuiditas dapat menggunakan rasio
Financing to Deposit Ratio (FDR) (SEOJK
NO.10/SEOJK.03/2014). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:8
Total Pembiayaan
FDR = X 100%
Dana Pihak Ketiga
4) Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan
dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.9
5) Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari potensi
terjadinya pelanggaran kontrak, kasus pengendalian atau
kebijakan yang salah yang dapat menyebabkan pengaruh
8 Ibid., hlm. 158 9 Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi
Farah Azizah. 2017. Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode RBBR yang Terdaftar di
BEI Tahun 2012-2015.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 46 No.1 Mei 2017, hlm. 135
-
18
negatif terhadap kondisi keuangan maupun operasional
bank.10
6) Risiko Stratejik
Risiko akibat ketidaktepatan bank dalam mengambil
keputusan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik
serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis.11
7) Risiko Kepatuhan
Risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi
dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan
dan ketentuan yang berlaku.12
8) Risiko Reputasi
Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan
Stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap
bank.13
9) Risiko Imbal Hasil
Risiko imbal hasil (Rate of Return Risk) adalah risiko
akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank
kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil
yang diterima bank dari penyaluran dana, yang dapat
10 Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan
Evaluasi)”, (Palembang: 2017), hlm. 159 11 Ibid. 12 Ibid., hlm.
160 13 Ibid.
-
19
mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank
(SEOJK NO.10/SEOJK.03/2014).14
10) Risiko Investasi
Risiko investasi adalah risiko akibat bank ikut
menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam
pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss sharing.15
b. Good Corporate Governance (GCG)
Salah satu indikator yang digunakan untuk menilai tingkat
kesehatan bank adalah Good Corporate Governance (GCG).
Penilaian GCG mencakup governance structure, governance
process dan governance outcome. Berdasarkan PBI No.
8/4/PBI/2006 Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu
tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan
(transparency), akuntabilitas (accountability),
pertanggungjawaban (responsibility), profesional
(profesional)
dan kewajaran (fairness). Prinsip dasar GCG adalah
transparansi
yang diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam
proses
pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan
informasi material dan relevan mengenai perusahaan.16
14 Ibid. 15 Ibid. 16 Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi
Farah Azizah. 2017. Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode RBBR yang Terdaftar di
BEI Tahun 2012-2015.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 46 No.1 Mei 2017, hlm. 135
-
20
Dalam penjelasan umum PBI No. 11/33/PBI/2009
dikemukakan sebagai berikut :17
1) Transparansi (transparancy) diartikan sebagai keterbukaan
dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan
serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam hubungannya dengan islam konsep ini berdasarkan
QS. an-Nisa ayat 135:
اءا ّلِلَِِّ والاْو عالاٰى أانْ ُفِسُكْم أاِو َيا أاي ُّهاا
الَِّذينا آماُنوا ُكونُوا ق اوَّاِمنيا ِِبْلِقْسِط ُشهاداْيِن
وااْْلاقْ راِبنيا ا ۚ اْلوااِلدا فاَلا ت اتَِّبُعوا ۚ ِإْن ياُكْن
غاِنيًّا أاْو فاِقريًا فااّلِلَُّ أاْوَلاٰ ِِبِماواِإْن ت اْلُووا
أاْو تُ ْعرُِضوا فاِإنَّ اّلِلَّا كاانا ِباا ت اْعماُلونا خاِبريًا
ۚ اْْلاواٰى أاْن ت اْعِدُلوا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu.
Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari
kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui
segala apa yang kamu kerjakan”. (QS. an-Nisa:
135)18
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT
memerintahkan supaya berlaku adil, sebab tegaknya urusan
masyarakat hanya akan tercapai dengan keadilan, demikian
pula terpeliharanya peraturan. Dan Allah juga menegaskan
17 Khotibul Umam dan Setiawan Budi Utomo, “Perbankan Syariah”,
(Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2017), hlm. 190 18 Al-Qur’an in Word Setup
Aplication, QS. An - Nisa : 135
-
21
secara sempurna dan penuh perhatian, jadilah penegak
keadilan di dunia karena keadilan dan kebenaran diatas
segala-galanya walaupun terhadap diri sendiri, kedua orang
tua, kerabat dan orang lain. Jadilah saksi karena Allah,
walaupun dia miskin atau kaya, keadilan harus ditegakkan,
jangan mengikuti hawa nafsu hanya untuk menyimpang dari
kebenaran. Jika bersaksi palsu dan enggan menjadi saksi,
maka Allah maha mengetahui apa yg kamu kerjakan
Setiap mukmin harus selalu melaksanakan amar ma’ruf
nahi munkar semata-mata karena Allah SWT dan bertujuan
untuk mencari keadilannya. Sehubungan dengan ini Allah
SWT memerintahkan kepada setiap orang yang akan menjadi
saksi dalam suatu perkara agar menjadi saksi yang adil dan
jujur.
2) Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan
pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya
berjalan efektif. Dalam hubungannya dengan islam konsep
ini berdasarkan QS. al-Maidah ayat 1:
ُة اْْلانْ عااِم ِإَّلَّ ماا يُ ت ْلاٰى ۚ َيا أاي ُّهاا
الَِّذينا آماُنوا أاْوُفوا ِِبْلُعُقوِد ِيما أُِحلَّْت لاُكْم ِبا
ِإنَّ اّلِلَّا َياُْكُم ماا يُرِيدُ ۚ عالاْيُكْم غارْيا ُمُِلِ ي
الصَّْيِد واأانْ ُتْم ُحرٌُم
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-
aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji.
-
22
Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya”. (QS. Al-Maidah :
1)19
Ayat ini menjelaskan tentang kaum muslimin harus
berpegang teguh dan komitmen terhadap semua
perjanjian yang mereka lakukan dengan siapapun, karena
menaati perjanjian merupakan syarat Iman kepada
Allah SWT. Dalam ayat ini poin yang utama dan penting
menyebutkan tentang pesan untuk menunjukkan komitmen
terhadap perjanjian yang dilakukan. Perjanjian ini maknanya
sangat luas mencakup perjanjian tertulis maupun lisan,
perjanjian dengan orang kuat atau lemah, perjanjian dengan
kawan atau lawan dan perjanjian dengan Tuhan atau manusia.
Menurut Islam dan berdasarkan ayat ini, seorang
muslim harus komitmen dengan perjanjian yang
dilakukannya. Mereka harus setia pada isi perjanjian
sekalipun dengan orang musyrik atau orang jahat sekalipun.
Komitmen ini harus ditunjukkan oleh seorang muslim, pihak
lain yang menandatangani perjanjian itu juga menaati isi
perjanjian. Ketika mereka melanggar perjanjian, maka tidak
ada komitmen bagi seorang muslim untuk menaati isi
perjanjian tersebut.
19 Al-Qur’an in Word Setup Aplication, QS. Al-Maidah : 1
https://tafsirweb.com/1885-surat-al-maidah-ayat-1.html
-
23
3) Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian
pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang
sehat. Dalam hubungannya dengan islam konsep ini
berdasarkan pada QS. al–Anfal ayat 27:
ِتُكْم واأانْ ُتْم ت اْعلاُمونا َيا أاي ُّهاا الَِّذينا آماُنوا
َّلا َتاُونُوا اّلِلَّا واالرَُّسولا واَتاُونُوا أامااَنا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui”. (QS. al-Anfal: 27)20
Ayat ini menjelaskan bahwa sebagai konsekuensinya
harus mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya. Juga harus
memberikan kepercayaan dengan memenuhi amanah-amanah
yang telah diberikan. Salah satu implikasi dari memberikan
kepercayaan yaitu dapat mempertanggungjawabkan terhadap
amanah yang telah diberikan. Satu ayat ini memuat tiga aspek
yaitu Allah, Rasul dan orang yang memberikan kepercayaan.
4) Profesional (professional) yaitu memiliki kompetensi,
maupun bertindak objektif dan bebas dari pengaruh/tekanan
dari pihak manapun (independen) serta memiliki komitmen
yang tinggi untuk mengembangkan bank syariah. Dalam
20 Al-Qur’an in Word Setup Aplication, QS. Al-Anfal : 27
https://tafsirweb.com/1885-surat-al-maidah-ayat-1.html
-
24
hubungannya dengan islam konsep ini berdasarkan pada QS.
al-Fushilat ayat 30 :
ِئكاُة أاَّلَّ َتاااُفوا واَّلا ِإنَّ الَِّذينا قااُلوا راب
ُّناا اّلِلَُّ ُُثَّ اْست اقااُموا ت ات ان ازَُّل عالاْيِهُم
اْلماَلاُتْم تُوعادُ ونا َتاْزانُوا واأاْبِشُروا ِِبْلْانَِّة
الَِِّت ُكن ْ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat
akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
"Janganlah kamu takut dan janganlah merasa
sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah
yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. al-
Fushilat: 30)21
Ayat ini menjelaskan bahwa kaum mukmin yang
istiqamah hidup dijalan Allah sampai mati, saat sakaratul
maut kita jangan takut karena berjalan di jalan Allah SWT.
orang yang istiqomah dan teguh diatas tauhid dan ketaatan,
maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya
ketika maut menjemput. “janganlah takut dan janganlah
bersedih”. Mujahid, ‘ikrimah, dan zaid bin Aslam
menafsirkan ayat tersebut “janganlah takut pada akhirat yang
akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang
kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan
utang, karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya”.
Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang
21 Al-Qur’an in Word Setup Aplication, QS. Al-Fushilat : 30
https://tafsirweb.com/1885-surat-al-maidah-ayat-1.html
-
25
dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan
terlepas dari berbagai macam kejelekan. Zaid bin Aslam
mengatakan bahwa kabar gembira disini bukan hanya
dikatakan ketika maut menjemput, namun juga ketika di alam
kubur dan ketika hari kebangkitan. Inilah yang menunjukkan
keutamaan seseorang yang bisa istiqamah dijalan Allah SWT.
5) Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam
memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hubungannya dengan islam konsep ini berdasarkan
pada Q.S. an-Nisa ayat 58 :
ٰ أاْهِلهاا واِإذاا حاكاْمُتْم بانْيا النَّاِس أاْن ِت ِإَلا
ُْمرُُكْم أاْن تُ ؤادُّوا اْْلامااَنا ِإنَّ اّلِلَّا َياا
ياِعُظُكْم بِِه ۚ َتاُْكُموا ِِبْلعاْدِل يًعا باِصريًا ۚ ِإنَّ
اّلِلَّا نِِعمَّ ِإنَّ اّلِلَّا كاانا َسِا
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. an-Nisa:
58)22
Ayat ini menjelaskan perintah Allah SWT. kepada para
pemimpin dan orang yang berhak memutuskan untuk berlaku
22 Al-Qur’an in Word Setup Aplication, QS. An-Nisa : 58
https://tafsirweb.com/1885-surat-al-maidah-ayat-1.html
-
26
adil dalam menentukan hukum kepada manusia dan agar
pemimpin dapat memberikan amanah mengenai suatu
perkara sesuai dengan kemampuan dari orang yang berkah
diberikan amanah itu tersebut.
Pengertian good corporate governance (GCG) menurut
Bank Dunia (World Bank) adalah sebagai kumpulan hukum,
peraturan, dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat
mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi
secara efisien guna menghasilkan nilai ekonomi jangka
panjang
yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun
masyarakat sekitar secara keseluruhan. Good Corporate
Governance (GCG) adalah mekanisme penting yang diharapkan
dapat mendorong praktik bisnis yang sehat. Penilaian faktor
good
coorporate governance (GCG) merupakan penilaian terhadap
kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG.23
c. Earnings (Rentabilitas)
Earnings adalah salah satu penilaian kesehatan bank dari
sisi rentabilitas. Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk memperoleh hasil bersih (laba) dengan modal yang
digunakannya. Rentabilitas dapat dihitung dengan
membandingkan laba usaha dengan jumlah modalnya. Penilaian
23 Rolia Wahasusmiah, Khoiriyyah Rahma Watie. 2018. Metode
RGEC:Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank pada Perusahaan Perbankan Syariah.
I-FINANCE Vol.04 No.02 Desember 2018, hlm. 172
-
27
faktor rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Faktor rentabilitas ini
meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas,
sumber-sumber
rentabilitas, kesinambungan rentabilitas, dan manajemen
rentabilitas. Tujuan penilaian rentabilitas adalah untuk
mengevaluasi kemampuan rentabilitas bank untuk mendukung
kegiatan operasional dan permodalan bank.24
Rentabilitas merupakan gambaran yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai
penilaian terhadap faktor rentabilitas antara lain penilaian
terhadap komponen-komponen yang mempengaruhi rentabilitas
(SEOJK NO.10/SEOJK/03/2014) meliputi:25
1) Return On Aset (ROA)
Rasio ROA (return on asset) adalah perbandingan
antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset.
Rasio
digunakan untuk menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan
asset oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan
berdampak positif bagi produktivitas asset dalam
memperoleh keuntungan bersih.26
24 Ibid. 25 Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank
Syariah (Teori dan
Evaluasi)”, (Palembang: 2017), hlm. 162 26 I Made Paramartha dan
Ni Putu Ayu Darmayanti. 2017 Penilaian Tingkat Kesehatan
Bank Dengan Metode Rgec Pada Pt. Bank Mandiri. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol.6 No.2 2017:
948-974, ISSN: 2302-8912, hlm. 959
-
28
Rumus yang dipakai untuk Return On Aset (ROA)
adalah:
Laba Sebelum Pajak
ROA = X 100%
Total Aset
2) Return On Equity (ROE)
ROE (return on equity) Merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan
dengan pembayaran deviden.27
Rumus yang dipakai untuk Return On Equity (ROE)
adalah:
Laba Setelah Pajak
ROE = X 100%
Total Ekuitas
3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO)
Beban Operasioanl terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) merupakan rasio digunakan untuk mengukur tingkat
efisien dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya.
Rumus yang dipakai untuk Beban Operasioanl terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO) adalah:
27 Sari, S.P, “Seminar Manajemen Keuangan”, (Palembang: UIN
Raden Fatah
Palembang, 2016), hlm. 5
-
29
Beban Operasional
BOPO = X 100%
Pendapatan Operasional
d. Capital (Permodalan)
Capital atau permodalan yaitu metode penilaian bank
berdasarkan permodalan yang dimiliki bank dengan
menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR).
Setiap bank yang beroperasi di Indonesia berdasarkan PBI
No. 7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum bank umum (KPPM) berdasarkan prinsip syariah
adalah diwajibkan memelihara KPPM sekurang-kurangnya 8%.
Penilaian faktor permodalan pada suatu bank merupakan untuk
mengetahui bagaimana atau berapa modal bank dalam
menunjang kebutuhan bank. Rumus untuk menghitung rasio
bank adalah:28
Modal Bank
CAR = X 100%
Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
3. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dalam
28 Lidia Desiana dan Aryanti, “Manajemen Keuangan Bank Syariah
(Teori dan
Evaluasi)”, (Palembang: 2017), hlm. 164
-
30
pengertian lain laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu
proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.29
Laporan keuangan yang lengkap meliputi laporan keuangan
atas kegiatan komersial dan atau sosial. Laporan keuangan
kegiatan komersial meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan
perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta
materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan sedangkan laporan keuangan atas kegiatan sosial
meliputi laporan sumber dan penggunaan dana zakat, laporan
sumber dan penggunaan dana kebijakan.30
b. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan beberapa diantaranya adalah:31
1) Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain
yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan
29 Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi Farah Azizah. 2017.
Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating
(Studi pada Bank Milik
Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 46 No.1 Mei 2017. Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang. 30 Lidia Desiana dan Aryanti,
op.cit., hlm. 91 31 Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi Farah
Azizah. 2017. Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating
(Studi pada Bank Milik
Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 46 No.1 Mei 2017. Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
-
31
terhadap perusahaan disamping pihak manajemen
perusahaan.
2) Laporan keuangan membantu menceritakan mengenai
kondisi keuangan suatu perusahaan yang telah terjadi guna
mengetahui perkembangan dam tingkat kesehatan suatu
perusahaan.
c. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan bank terdiri dari laporan inti dan laporan
pelengkap yang terdiri dari:32
1) Laporan inti
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
2) Laporan pelengkap
a. Laporan transaksi valuta asing.
b. Laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal
minimum.
c. Laporan perhitungan penyediaan modal minimum.
d. Perhitungan rasio keuangan.
4. Bank Syariah
Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya
adalah menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana
32 Ibid.
-
32
kepada masyarakat, dan juga memberikan pelayanan dalam
bentuk
jasa-jasa perbankan.33
Menurut Kasmir bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan
deposito.
Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang,
memindahkan uang atau menerima segala bentuk pembayaran dan
setoran seperti pembayaran telepon, listrik, air pajak, uang
kuliah
dan pembayaran yang lainnya.34
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang
perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.35
Pengertian dari Bank Syariah adalah bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah atau prinsip agama islam. Sesuai
dengan
prinsip yang melarang sistem bunga atau riba yang
memberatkan,
maka bank syariah beroperasi berdasarkan kemitraan pada
semua
aktivitas bisnis atas dasar kesetaraan dan keadilan. Pendapat
lain
menurut Hasibuan bahwa Bank berdasarkan Prinsip Syariah
(BPS)
adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Perkreditan Rakyat
Syariah (BPRS) yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah islam, atau dengan kata lain yaitu bank yang tata
cara
33 Ismail, “Akuntansi Bank”, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2010), hlm.12 34 Kasmir, “Pengantar Manajemen Keuangan”, (Jakarta:
Kencana, 2009) 35 Taswan, “Manajemen Perbankan”, (Yogyakarta: UPP
STIM YKPN, 2010), hlm. 12
-
33
beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan islam (Al-
Qur’an dan Hadits). Dalam tata cara tersebut, dijauhi
praktek-praktek
yang dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba untuk diisi
dengan
kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dari
pembiayaan
perdagangan.36
Dari definisi bank syariah di atas dapat disimpulkan bahwa
bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
penghimpunan
dana dan penyaluran dana sesuai dengan prinsip syariah untuk
membiayai kegiatan yang halal.
B. Penelitian Terdahulu
1. Hery Susanto, Moch. Dzulkirom AR dan Zahroh Z.A. (2016)
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earning,
Capital) (Studi Pada Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk. Yang
Terdaftar
Di Bei Tahun 2010-2014)”. Hasil penelitian menunjukan bahwa
analisis pengukuran tingkat kesehatan bank dengan pendekatan
metode RGEC dapat disimpulkan bahwa pada PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Tahun 2010-2014 termasuk dalam kategori bank
yang
36 Kurnia Krisna Hari, Sa’adah Siddik dan Didik Susetyo. 2017.
Analisis Peringatan Dini
Kebangkrutan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011–2015.
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Akuntansi Vol. 11 No. 1 Januari 2017. Hlm. 40.
Universitas Muhammadiyah dan
Universitas Sriwijaya, Palembang.
-
34
sehat jika dilihat dari faktor risk profil yang penilaiannya
berdsarkan
dari penilaian risiko kredit dengan menggunakan rasio NPL.37
2. Yeusy Gandawari, William A. Areros dan Dantje Keles
(2017)
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode
RGEC Pada PT. Bank Sulutgo Periode 2014-2016”. Hasil
penelitian
berdasarkan analisis tingkat kesehatan bank dengan
menggunakan
metode RGEC dapat disimpulkan bahwa pada PT. Bank Sulutgo
periode 2014-2016 menyatakan bahwa berada dalam kondisi
sehat.38
3. Heidy Arrvida Lasta, Zainul Arifin dan Nila Firdausi Nuzula
(2014)
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earnings, Capital) (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk
Periode 2011-2013)”. Berdasarkan uraian dan pembahasan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk. pada tahun 2011 sampai dengan 2013 yang diukur
menggunakan pendekatan RGEC secara keseluruhan dapat
dikatakan
bahwa PT. BRI merupakan bank yang sehat bahkan dalam
beberapa
indikator menunjukkan bahwa PT. BRI mendapatkan predikat
bank
yang sangat sehat.39
37 Hery Susanto, Moch. Dzulkirom AR dan Zahroh Z.A. 2016.
Analisis Tingkat
Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode RGEC yang Terdaftar di
BEI Tahun 2010-2014.
Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 35 No. 2 Juni 2016, hlm. 65 38
Yeusy Gandawari, William A. Areros dan Dantje Keles. 2017. Analisis
Tingkat
Kesehatan Bank Menggunakan Metode RGEC Pada PT. Bank Sulutgo
Periode 2014-2016. Jurnal.
https://media.neliti.com/media/publicatons/93056-ID-none.pdf
(diakses pada 16 Februari 2018) 39 Heidy Arrvida Lasta, Zainul
Arifin dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan RGEC pada PT Bank
Rakyat Indonesia, Tbk
https://media.neliti.com/media/publicatons/93056-ID-none.pdf
-
35
4. Ni Putu Noviantini Permata Yessi, Sri Mangesti Rahayu dan
Maria
Goretti Wi Endang NP (2015)
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,
Earnings, Capital) Studi Pada PT Bank Sinar Harapan Bali
Periode
2010-2012”. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil penilaian
terhadap pengelolaan Good Corporate Governance Bank Sinar
Harapan Bali dari tahun 2010 hingga 2012 dengan berdasarkan
Surat
Keputusan Bank Indonesia (BI) No. 13/24/PBI/2012,
mendapatkan
predikat SEHAT.40
5. Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi Farah Azizah
(2017)
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Metode Risk Based Bank Rating (Studi pada Bank Milik
Pemerintah
Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015)”.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan
kesimpulan
bahwa kondisi RGEC terhadap bank milik pemerintah pusat yang
terdaftar di BEI pada periode 2012-2015 didapatkan hasil
kondisi
bank masuk dalam kategori yang sehat, hal ini disebabkan
karena
kinerja bank yang diterapkan sudah baik. Sehingga metode
Risk
Based Bank Rating (RBBR) yang digunakan dalam mengukur
Periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 13 No.
2 Agustus 2014, Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya Malang 40 Ni Putu Noviantini
Permata Yessi, Sri Mangesti Rahayu dan Maria Goretti Wi Endang
NP. 2015. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk
Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) Studi
Pada PT Bank Sinar Harapan Bali
Periode 2010-2012. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 1 No. 1
Januari 2015
-
36
kesehatan bank menunjukkan hasil yang efektif, hal tersebut
dapat
dilihat pada kenaikan rasio yang ada pada penelitian
terdahulu
mengalami kenaikan atau dapat dikategorikan Bank tersebut
sehat.41
C. Kerangka Berpikir
Kerangka pikir adalah gambaran tentang hubungan antar
variabel
dalam suatu penelitian. Kerangka pikir di uraikan oleh jalan
pikiran
menurut kerangka yang logis. Didalam kerangka pikir inilah
akan
didudukan masalah penelitian yang telah diidentifikasikan
dalam
kerangka teoritis yang relevan, yang mampu menangkap,
menerangkan,
dan menunjuk perspektif terhadap atau dengan masalah
penelitian.42
41 Dea Amelia Suhartono, Zahroh ZA dan Devi Farah Azizah. 2017.
Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating
pada Bank Milik
Pemerintah Pusat yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2012-2015. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol. 46 No.1 Mei 2017, Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang 42 Dr. Muhamad, M.Ag. 2008.
“Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan
Kuantitatif”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm. 75
-
37
Capital
LAPORAN KEUANGAN
METODE RGEC
Risk Profile
NPF
FDR
GCG Earning
ROA
ROE
BOPO
LAPORAN SELF
ASSESSMENT
MASING-MASING
BANK SYARIAH
Sangat Sehat/ Sehat/ Cukup Sehat/ Kurang Sehat/
Tidak Sehat
CAR
BANK UMUM SYARIAH