BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Belajar Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahaan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat di definisikan sebagai berikut : Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan ciri- ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu : 1) perubahan terjadi secara sadar, 2) bersifat kontinu dan fungsional, 3) bersifat positif dan aktif, 4) perubahan bersifat sementara, 5) bertujuan atau terarah, 6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003: 2). Menurut James O. Whittaker (dalam Ahmadi dan Supriyono 2004 :127) merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004 : 128) mengemukakan belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian. Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
23
Embed
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Belajarrepository.ump.ac.id/2326/3/FATHIYATUL LAELA BAB II.pdf · 2017-07-06 · BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahaan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat di
definisikan sebagai berikut :
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan ciri-
ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar, yaitu : 1) perubahan terjadi
secara sadar, 2) bersifat kontinu dan fungsional, 3) bersifat positif dan aktif, 4)
perubahan bersifat sementara, 5) bertujuan atau terarah, 6) perubahan mencakup
seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003: 2).
Menurut James O. Whittaker (dalam Ahmadi dan Supriyono 2004 :127)
merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan atau pengalaman. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004 : 128)
mengemukakan belajar adalah proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha (berlatih
dan sebagainya) supaya mendapat sesuatu kepandaian.
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
Beberapa definisi tentang belajar yang lainnya adalah sebagai berikut
(Sardiman, 2000).
a. Cronbach memberikan definisi, belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalaman.
b. Harlod Spears memberikan batasan, belajar adalah dilakukan dengan
mengamati, membaca, menirukan, mencoba, mendengarkan,dan mengikuti
petunjuk dan pengarahan.
c. Geoch mengatakan, belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil
praktik.
Pada prinsipnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari interaksi antar siswa dengan sumber-sumber belajar, baik
sumber yang didesain maupun yang dimanfaatkan. (Kunandar, 2010 : 319-
320)
2. Teori Belajar
Belajar memiliki persepsi dan penekanan, penekanan tersendiri tentang hakekat
belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar. Berikut ini adalah
beberapa teori belajar diantaranya:
a. Teori belajar menurut J. Bruner
Bruner mempunyai pendapat, alangkah baiknya bila sekolah dapat
menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan
kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar
Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan
baik adanya perbedaan kemampuan. (Slameto,2010: 11)
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
Dalam belajar guru perlu memperhatikan 4 hal berikut ini:
1) Mengusahakan agar setiap siswa berpartisipasi aktif, minatnya perlu
ditingkatkan, kemudian perlu dibimbing untuk mencapai tujuan tertentu.
2) Menganalisis struktur materi yang akan diajarkan, dan juga perlu disajikan
secara sederhana sehingga mudah dimengerti siswa.
3) Menganalisis sequence. Guru mengajar, berarti membimbing siswa
melalui urutan pertanyaan-pertanyaan dari suatu masalah, sehingga siswa
memperoleh pengertian dan dapat men-transfer apa yang sedang
dipelajari.
4) Memberi reinforcement dan umpan balik (feed-beck).penguatan yang
optimal terjadi pada waktu siswa mengetahui bahwa “ia menemukan
jawaban”nya.
b. Teori belajar menurut Psikolog Gestalt
Menurut aliran ini, jiwa manusia adalah keseluruhan yang berstruktur. Satu
keseluruhan bukan terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Unsur itu
berada dalam keseluruhan menurut struktur yang telah tertentu dan saling
berinteraksi satu sama lain.
Teori psikologis Gastalt sangat berpengaruh terhadap tafsiran tentang belajar.
Beberapa prinsip yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut:
1) Belajar berdasarkan keseluruhan siswa berusaha menghubungkan suatu
pelajaran yang lain sebanyak mungkin.
2) Belajar adalah suatu proses perkembangan mempelajari dan merencanakan
bila siswa telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu.
3) Siswa sebagai organisme keseluruhan siswa belajar tak hanya inteleknya
saja, tetapi juga emosional dan jasmaninya.
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
4) Terjadi transfer belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian
pertama ialah memperoleh respon yang tepat.
5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman adalah suatu interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya.
6) Belajar harus dengan instight adalah suatu proses belajar dimana sesorang
melihat pengertian dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang
mengandung suatu problem.
7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan
tujuan siswa.
8) Belajar berlangsung terus-menerus siswa memperoleh pengetahuan tak
hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah.
c. Teori belajar menurut R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu:
1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh
dari instruksi.
d. Teori belajar menurut Piagnet
Pendapat Piagnet mengenai perkembangan proses belejar pada anak-anak
adalah sebgai berikut:
1) Anak mempunyai stuktur mental yang berbeda dengan orang dewasa.
Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka
mempunyai cara yang khas untuk menghayati dunia sekitarnya. Maka
memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar.
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
2) Perkembangan mental pada anak melaluai tahap-tahap tertentu, menurut
suatu urutan yang sama bagi semua anak, tetapi jangka waktu untuk
berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap
anak.
3) Perkembangan mental anak dipengeruhi oleh 4 faktor yaitu: 1)
kemasakan,2) pengalaman,3) interaksi sosial, 4) equilibration (proses dari
tiga factor di atas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki
struktur mental).
4) Ada 3 tahap perkembangan, yaitu:
a) Berfikir secara intuitif ± 4 tahun
b) Beroperasi secara konkret ± 7 tahun
c) Beroperasi formal ± 11 tahun
3. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Aktivitas belajar
Menurut Sardiman (2007:95) aktivitas adalah berbuat untuk mengubah
tingkah laku atau melakukan kegiatan. Kegiatan yang dimaksud adalah
kegiatan anak selaku siswa dalam lingkungan sekolah secara khusus yaitu
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Aktivitas belajar merupakan serentetan kegiatan yang dapat
menunjang tercapainya tujuan dari belajar yang dilakukan seseorang dalam
proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam
berpikir maupun berbuat. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
sendiri, kesan itu tidak akan terlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah
kemudian di keluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Siswa akan bertanya,
mengajukan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, intansi,
dari pelajaran yang di sajikan oleh guru. (Slameto, 2010:36)
Menurut kunandar (2008: 277) aktivitas siswa adalah keterlibatan
siswa dalam bentuk sikap, pikiran, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh
manfaat dari kegiatan tersebut. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas
menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan
kemampuannya semaksimal mungkin.
Menurut Usaman (2010:20) aktivitas belajar siswa sangat diperlukan
dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswalah yang seharusnya banyak
aktif, sebab siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan, dan ia
sendiri yang melaksanakan.
Sebagai subyek didik yang dalam satu komunitas belajar di kelas, tentu
seluruh siswa akan melakukan berbagai aktivitas belajar. Aktivitas belajar
yang dilakukan para siswa merupakan bagian dari cara mereka belajar. Namun
terkadang aktivitas yang dilakukan siswa belum tentu mendukung kegiatan
belajar yang sedang mereka lakukan.
Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan melibatkan
siswa sebagai subyek belajar, guru memiliki peran yang sangat vital. Sebab,
guru adalah fasilitator kegiatan belajar siswa yang menciptakan segala suasana
belajar siswanya.
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
b. Prinsip-prinsip aktivitas belajar
Prinsip-prinsip aktivitas dalam belajar dalam hal ini akan dilihat dari
sudut pandang perkembangan konsep jiwa menurut ilmu jiwa. Dengan melihat
unsur kejiwaan seseorang subjek belajar/ subjek didik, dapatlah diketahui
bagaimana prinsip aktivitas yang terjadi dalam belajar.
Menurut sardiman (2007: 97-100) prinsip aktivitas belajar dari sudut
pandang jiwa ini secara garis besar dibagi menjadi dua pandangan yakni :
1) Menurut ilmu jiwa lama
Johm Locke dengan konsep Tabularas, mengibaratkan jiwa (psyche)
seseorang bagaikan kertas putih yang tidak bertulis. Dalam hal ini terserah
kepada guru, mau dibawa kemana, mau diapakan siswa itu, karena guru
adalah memberi dan mengatur isinya, dengan demikian aktivitas didominasi
oleh guru, sedangkan anak didik bersifat pasif dan menerima begitu saja.
Selanjutnya Harbet memberikan rumusan bahwa jiwa adalah keseluruhan
tanggapan yang secara mekanis dikuasi oleh hokum-hukum asosiasi.
Mengombinasikan dua konsep yang baik dikemukakan John Locke
dan Herbat, jelas dalam proses belajar mengajar guru akan senantiasa
mendominasi kegiatan. Siswa terlalu pasif, sedangkan guru aktif dan segala
inisiatif datang dari guru.
2) Menurut pandangan ilmu jiwa modern
Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan menerjemahkan jiwa
manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri.
Oleh karena itu, secra alami anak didik itu juga bias menjadi aktif, karena
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
adanya motivasi dan didorong oleh macam-macam kebutuhan. Tugas pendidik
adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini anaklah yang
beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.
c. Jenis-jenis aktivitas dalam belajar
Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam
kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
(Sardiman, 2007:101)
1) Visual activites, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca,
memperhatikan gambar demostrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2) Oral activites, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, member
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,
interupsi.
3) Listening activites, sebagai contoh mendengarkan : uraian, percakapan,
diskusi, music pidato.
4) Wreating activites, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
5) Drawing activites, misalnya : menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
6) Motor activites, yang termasuk di dalamnya antara lain : melakukan
percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermaian,
berkebun, berternak.
7) Mental activites sebagai contoh misalnya : menanggapi, mengingat,
Upaya Meningkatkan Aktivitas..., Fathiyatul Laela, FKIP, 2012
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
8) Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan,