11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Strategi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjembatani antara keadaan saat ini dengan tujuan akhir yang ingin dicapai. “Strategy – it is perspective, position, plan and pattern. Strategy is the bridge between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap between ends and means.” (Fred Nickols, 2006) Strategi perusahaan adalah strategi yang terdiri atas langkah-langkah kompetitif dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh manajer untuk menarik dan memuaskan pelanggan, bersaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan operasional sehari-hari, dan mencapai tujuan yang ditargetkan. “ A company’s strategy consist of the competitive moves and business approaches that managers employ to attract and please customer. Complete successfully, grow the business, conduct operations, and achieve targeted objectives.“ (Thompson& Strickland, 2008)
36
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2015-0018 2.pdflebih baik. • Fokus pada pasar yang lebih kecil dengan jumlah pesaing sedikit
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Strategi
Strategi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjembatani antara
keadaan saat ini dengan tujuan akhir yang ingin dicapai.
“Strategy – it is perspective, position, plan and pattern. Strategy is the bridge
between policy or high-order goals on the one hand and tactics or concrete
actions on the other. Strategy and tactics together straddle the gap between ends
and means.” (Fred Nickols, 2006)
Strategi perusahaan adalah strategi yang terdiri atas langkah-langkah kompetitif
dan pendekatan-pendekatan bisnis yang digunakan oleh manajer untuk menarik
dan memuaskan pelanggan, bersaing, mengembangkan bisnis, melaksanakan
operasional sehari-hari, dan mencapai tujuan yang ditargetkan.
“ A company’s strategy consist of the competitive moves and business approaches
that managers employ to attract and please customer. Complete successfully,
grow the business, conduct operations, and achieve targeted objectives.“
(Thompson& Strickland, 2008)
12
2.1.1Strategi Bisnis
Empat model strategi yang umum diimplementasikan dalam perusahaan untuk
mencapai keunggulan kompetitif atas pesaing diperkenalkan Thompson &
Strickland (2008) adalah sebagai berikut.
• Menjadi perusahaan dengan penawaran harga lebih rendah dibandingkan
pesaing.
• Memberikan produk dengan kualitaslebih dari pesaing, layanan yang
lebih baik, pilihan produk yang lebih luas, atau keunggulan teknologi yang
lebih baik.
• Fokus pada pasar yang lebih kecil dengan jumlah pesaing sedikit dan
menjadi pemimpin pada pasar tersebut.
• Membangun keunggulan kompetitif melalui keahlian, dan kekuatan
sumber daya perusahaan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.
2.1.2 Strategi SI/TI
Strategi IT membahas manajemen perangkat keras organisasi dan sumber daya
perangkat lunak dan memungkinkan organisasi untuk mendukung perubahan yang
direncanakan di masa depan (Broadbent & Weill, 1993; King, 1996; Henderson &
Vankatraman, 1993; Gadiesh & Gilbert, 2001). Definisi ini di lengkapi kembali
oleh Gartlan (2007) dengan mendefinsikan strategi TI sebagai alat bisnis strategis
yang digunakan sebagai struktur jalan masa depan dan membahas penggunaan
dan pengelolaan sumber daya TI, hubungan bisnis IT baik internal maupun
eksternal dan aliran dan penyimpanan informasi di seluruh organisasi.
Menurut (Ward & Peppard, 2002), IT strategic adalah suatu strategi yang
memfokuskan pada kerangka visi dari esensi kebutuhan akan informasi dan sistem
13
yang akan di dukung oleh teknologi dalam sebuah perusahaan tersebut dengan
kata lain lebih kepada “IT Supply”.
IT strategic terdiri dari dua bagian, yaitu : komponen IS dan komponen IT.
Perancangan Perencanaan Strategis SI/TI diharapkan dapat memberikan solusi
terhadap permasalahan tersebut dikarenakan SI/TI merupakan faktor yang paling
penting didalam menjalankan bisnis perusahaan pada era digital ini.Untuk
membuat suatu IT Strategic Planning dibutuhkan suatu kerangka kerja yang
menjadi landasan agar hasil yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan dan tepat
sasaran.
Strategic planning merupakan komponen penting dalam menentukan kesuksesan
suatu organisasi termasuk bagi perusahaan. Dengan merencanakan strategi
perusahaan yang baik, maka tujuan utama dari perusahaan itu akan tercapai.
Menurut (Pollalis & Macris, 2008), strategic planning adalah proses memutuskan
bagaimana untuk mencapai sekumpulan tujuan strategis.
Definisi ini juga berarti pertimbangan masa depan, tetapi menambahkan gagasan
penting dan pertimbangan jangka panjang dengan menargetkan tindakan
manajemen untuk "tujuan strategis".
Strategic planning adalah proses yang dirancang untuk memberikan hasil yang
mengakibatkan fungsi organisasi membaik dan strategic planning dirancang untuk
memungkinkan organisasi untuk mengatasi kebutuhan masyarakat secara lebih
efektif (Lake, 2011).
Menurut Amiri et al (2011), Strategic planning adalah teknik manajemen
dimaksudkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi,
tantangan dan peluang yang dihadapi, dan visi masa depan dan bagaimana hal itu
14
akan berusaha untuk mencapai visinya. Strategic planning berfokus pada jangka
panjang organisasi tujuan, menilai kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut,
meneliti faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi, dan
mengidentifikasi strategi yang dirancang untuk menggerakkan organisasi ke
depan.
Strategic planning adalah serangkaian tindakan yang terintegrasi yang bertujuan
untuk meningkatkan jangka panjang kesejahteraan dan kekuatan relatif
perusahaan terhadap pesaingnya (Ward & Peppard, 2002). Pada dasarnya terdapat
tiga proses yang saling terkait yang dapat berkontribusi pembentukan strategi
(Ward & Peppard, 2002), yaitu :
a. Strategic thinking
Kreatif, pemahaman kewirausahaan menjadi cara-cara mengembangkan usaha
b. Strategic planning
Sistematis, analisis yang komprehensif untuk mengembangkan plan of action
c. Opportunistic decision making
Reaksi efektif untuk ancaman dan peluang yang tak terduga.
2.1.3. Keselarasan Strategi bisnis dan SI/TI
Mencapai keselarasan antara bisnis dan teknologi informasi (TI) strategi telah
lama menjadi isu penting bagi banyak organisasi. Ada banyak pembahasan dalam
membahas keselarasan strategis Teknologi Informasi di awal 1990-an yang
menjadikan TI terlihat menjadi komponen integral dari organisasi (Broadbent dan
Weill 1993, Henderson dan Venkatraman 1993.
Ada beberapa perspektif dalam mendefinsikan keselarasan (alignment).Broadbent
& Weill (1993) menyebut penyelarasan bisnis dan strategi TI sebagai "sejauh
15
mana strategi bisnis dimungkinkan, didukung dan didorong oleh strategi
informasi".King & Teo (1996: 309) mendefinisikan keselarasan sebagai
"koordinasi perencanan antara kegiatan bisnis dan fungsi IS perencanaan".
Luftman, Papp & Brier (1999) menyatakannya sebagai "kesejajaran yang
berfokus pada kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan kohesif seluruh
organisasi".Secara umum dapat ditulis bahwa keselarasan identik dengan prestasi
melekat pada tujuan bersama antara bisnis dan TI.
2.2. Studi literatur
Rencana strategis SI/TI yang selaras dengan bisnis membutuhkan proses
analisa dan perencanaan yang matang agar tidak menjadi kegagalan dalam
implementasinya. Salah satu bentuk implementasi yang banyak menjadi bahan
penelitian adalah penerapan ERP dalam perusahaan. Perusahaan yang
menggunakan ERP dapat memperoleh kompetitif keuntungan dari cara mereka
menerapkan sistem dan kemudian memanfaatkan data yang dihasilkan. Banyak
perusahaan yang telah diinstal ERP telah diklaim untuk lebih gesit dalam pasar
dari pesaing mereka dengan adat sulit perubahan sistem yang dibuat (Latamore
1999).
Keberhasilan implementasi SI/TI dalam perusahaan menunjukkan
keberhasilan dalam perencanaan strategisnya. Setyawan (2013) merangkum
beberapa cerita sukses dalam implementasi SI/TI.
Earthgrains, industri : roti dan kue. Sukses mengimplementas R/3.
Penyebab sukses : strategi implementasi yang jelas, setiap departemen
menganalisis isu-isu yang ada dan melaporkan ke pihak manajemen, adanya
16
sistem penghargaan untuk menyukseskan sistem tersebut, pengetahuan yang
mendalam tentang industri mereka sehingga mengetahui bisnis proses yang
penting/tidak penting.
1. Compaq Computers.
Penyebab sukses : karena compaq mengimplementasi sistem ERP diluar bisnis
inti mereka, sehingga tidak mengganggu jalannya bisnis, contoh nya untuk
product forecasting.
2. US Mint, industri pencetak logam koin.
Mengimplementasikan People Soft senilai US$ 40 juta
Penyebab sukses : semua kebutuhan bisnis dapat di penuhi oleh sistem, karyawan
mendapatkan training penggunaan sistem, senior manajemen dari vendor ikut
terlibat, organisasi mengetahui bahwa perubahan tersebut mahal dan
menyakitkan. US Mint dapat menghemat US$ 80 juta selama 7 tahun setelah
sukses mengimplementasi system
3. Mc Donalds, industri makanan cepat saji
Mengimplementasi Lawson Software
Penyebab sukses : software yang diimplementasi sudah stabil dan methodologi
dari implementasi sudah jelas.
4. Dirona SA, produksi persediaan truk
Mengimplementasi Thru-Put Tech.
Berhasil mengurangi inventori, dan meningkatkan kecepatan pelayanan
pemesanan sampai 85% dari waktu sebelum implementasi sistem tersebut.
5. Moore Corporation, industri manufaktur
17
Mengimplementasi SyncQuest Inc. Berhasil memperbaiki proses manufaktur,
meningkatkan skedul produksi sampai ke beberapa menit saja.
Keberhasilan implementasi Sistem Infromasi dipengaruhi oleh faktor-faktor
keterlibatan dari top manajemen, Kebutuhan akan project champion, user
training, kemampuan organisasi menyerap teknologi, kemampuan untuk mengerti
proses bisnis, project planning, change management, dan manajemen proyek
(Applegate 2003).
Secara garis besar keberhasilan penerapan sebuah sistem informasi sangat
bergantung pada sistem apakah yang dibangun oleh perusahaan, apakah sistem ini
mampu mengadaptasi kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan mampu
menyajikan segala jenis informasi yang diperlukan (Setyawan 2013).
Setyawan (2013) juga menulis 3 faktor yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan sistem informasi adalah :
1. Penggunaan sistem tingkat tinggi (High Levels of System Use)
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The
Systems)
3. Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap
sistem informasi dan staf dari sistem informasi.
18
2.3 Metode Analisa Strategi
Kita dapat mengatakan seberapa berhasil sebuah perusahaan dalam menjalankan
strategi SI/TI nya dengan menganalisa apakah:
• Proses bisnis dan perencanaan TI sepenuhnya terhubung dan terintegrasi.
• Inovasi TI memberikan dampak terhadap strategi bisnis baru yang lebih
baik dari strategi sebelumnya
• Investasi TI mendapatkan prioritas dalam startegi bisnis
• Semua pengeluaran TI – termasuk pengembangan, operasional, perawatan
dan pelayanan – selaras dengan strategi bisnis
• Team Manajemen secara konsisten mendorong dalam perbaikan strategi
TI untuk meningkatkan kontribusinya terhadap bisnis
Perencanaan dan manajemen proses fokus pada keseluruhan investasi TI yang
ada termasuk proses yg berjalan maupun proyek.Manajer bisnis dan manajer TI
berpartisipasi secara efektif dalam pengelolaan proses TI.
Indikator-indikator tersebut merupakanCritical Success Factor ( CSF ) dari
perencanaan strategis SI/TI ( Benson , 2004).
Untuk mengukur dan menganalisa indikator dari CSF tersebut menggunakan alat
bantu seperti metode SWOT, IT Balanced Scorecard, Manajemen Portfolio dan
Analisa New Information Economics.
2.3.1 Analisa SWOT
SWOT adalah singkatan dari bahasa Inggris Strengths (Kekuatan), Weaknesses
(Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman). Analisa SWOT
berguna untuk menganalisa faktor-faktor di dalam organisasi yang memberikan
19
andil terhadap kualitas pelayanan atau salah satu komponennya sambil
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal.
Analisis mengenai sumber daya internal perusahaan (strengths dan weaknesses)
dan analisis eksternal perusahaan (opportunities dan threats), yang dikenal juga
sebagai analisis SWOT, dapat menyediakan gambaran menyeluruh mengenai
posisi bisnis suatu perusahaan, apakah sehat atau tidak sehat. Analisis SWOT
diperlukan agar usaha untuk pembuatan strategi dapat sesuai dengan kemampuan
sumber daya perusahaan, yang direfleksikan pada keseimbangan antara kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan, dan situasi eksternal, yang
direfleksikan dalam kondisi kompetitif industri dimana perusahaan itu bergerak,
kesempatan (opportunities) yang dimiliki perusahaan, dan ancaman eksternal
(threats) terhadap keuntungan dan market share perusahaan.
Pemahaman yang baik mengenai SWOT perusahaan, merupakan hal penting
dalam pembuatan strategi, agar sumber daya-sumber daya perusahaan dapat
digunakan secara optimal untuk mencegah ancaman yang datang atau untuk
mengeksekusi kesempatan yang datang.
SWOT dapat didefinisikan sebagai berikut (Thompson & Strickland, 2005, pp 89-
98):
1. Strengths: adalah sesuatu hal yang dapat dilakukan dengan baik dalam
perusahaan atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetisi
perusahaan. Strengths dapat mengambil berbagai bentuk:
- Keahlian perusahaan
- Aset-aset fisik yang penting
- Sumber daya manusia.
20
- Aset-aset organisasi yang penting.
- Aset-aset penting lainnya yang tidak dapat dilihat.
- Kemampuan kompetitif perusahaan.
- Posisi perusahaan yang menguntungkan dalam pasar.
- Kerjasama antar perusahaan
2. Weaknesses: adalah kekurangan yang ada pada perusahaan dibandingkan
dengan perusahaan lain atau kondisi yang menempatkan perusahaan pada suatu
kerugian. Kelemahan internal perusahan dapat berupa:
- Kekurangan dalam kemampuan atau keahlian untuk berkompetisi.
- Kurangnya asset-aset yang penting untuk berkompetisi.
- Lemah dalam area-area kunci pada kompetisi.
3. Opportunities: merupakan faktor penting dalam membentuk strategi
perusahaan. Tergantung pada keadaan perusahaan, opportunitiesatau peluang
dapat bervariasi, mulai dari cukup hingga berlebih, cukup menarik hingga sangat
menarik.Opportunities yang paling relevan dengan keadaan perusahaan adalah
yang menawarkan keuntungan, meningkatkan sisi kompetitif perusahaan, dan
yang sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
4. Threats: dapat terbentuk dari munculnya teknologi baru yang lebih murah atau
lebih baik, pesaing yang memperkenalkan produk baru yang lebih baik masuknya
kompetitor baru, peraturan-peraturan baru yang lebih membebani perusahaan
daripada kompetitor, kenaikan suku bunga, potensi pengambil alihan perusahaan
secara paksa, dan lain-lain.
21
2.3.2 Business Maturity Model
Ketidaksinambungan antara IT dan bisnis dapat menjadi batu sandungan bagi
perusahaan dalam upaya mereka mencapai nilai/value yang sebenarnya bisa
dihasilkan oleh IT. Menurut pernyataan yang diutarakan oleh Ward et al (2002,
pp4) bahwa ketidakmampuan organisasi-organisasi dalam menyadari nilai/value
dari investasi IS/IT sebagian dikarenakan adanya kekurang selarasan antara
bisnis dengan strategi IS/IT.
Pentingnya hubungan antara IT dengan bisnisjuga di utarakan olehLutchen
(2004, pp 43-44). Menurutnya dengan menyandingkan IT dengan strategi bisnis
akan mendorong unit-unit bisnis dan pimpinan-pimpinan di dalam perusahaan
untuk menegosiasikan investasi-investasi IT dengan tujuan mendukung lini-lini
bisnis, produk-produk, atau bisnis regional dengan cara yang sama mereka
menegosiasikan perihal anggaran-anggaran lainnya.
Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana posisi IT terhadap bisnis ialah
dengan melakukan assessment dengan suatu model yang dinamakan dengan
Business Value Maturity Model™. Salah satu tujuan dari penggunaan Business
Value Maturity Model™ yaitu untuk membantu organisasi memahami jurang
pemisah antara kontribusi IT terhadap tujuan organisasi (Benson et al, 2004).
22
Karakteristik jenjang dari Business Value Maturity Model™ dapat dilihat pada
PraktekNIE KeteranganPraktekNIE Instruksi: Pilihlahjenjangyangpaling mendekati kenyataansaat ini.
Non
exis
tent
Initi
al/A
dHoc
Rep
eata
ble/
Intu
itive
Def
ined
Proc
ess
Man
aged
andM
easu
rabl
e
Opt
imiz
edPr
oces
ses
Demand/ Supply Planning
Explicitly connectingIT strategies and plans tobusinessstrategic intentions. Establishing thebusiness strategicdemand forIT,and then IT’sstrategies and plansforthe supplyofthenecessaryIT capabilities.
0 1 2 3 4 5
Innovation TranslatingIT opportunitiesinto new businessstrategicintentions and finding newwaysforIT to supportexistingstrategic intentions.
0 1 2 3 4 5
Prioritization Assessingthe businessimpactof newIT initiativesandprioritizing them accordingtostrategic intentions.
0 1 2 3 4 5
Alignment
Assessingthe businessimpact and supportofbusinessstrategic intentionsoftheexistingIT infrastructure,applications, and services Assessingthe quality and service levels forexisting IT resources,as input todemand/supplyplanning
0 1 2 3 4 5
Performance Measurement
MeasuringIT performance in waysrelated tothe businessand itsstrategicintentions.
0 1 2 3 4 5
Strategy-To-Bottom- Line Value Chain
Connecting the processes doing planning, innovation, prioritization, alignment, and performance measurement with themselves.and with the other appropriate company processes
0 1 2 3 4 5
ITImpact Management
Establishing and achieving IT’s business value proposition. Managing IT based on business value outcomes.
0 1 2 3 4 5
Portfolio Management
Establishing baseline, business value, and performance information for the entire IT investment
0 1 2 3 4 5
Culture Management
Establishing baseline, business value, and performance information for the entire IT investment.
0 1 2 3 4 5
24
Business Value Maturity Model digunakan untuk menilai dan meningkatkan
kompetensi secara berkelanjutan,serta menghubungkanprosesmanajemen
denganefektifseperti:
• IT danperencanaanbisnisterintegrasidanterhubungsecarakeseluruhan.
• IT memungkinkaninovasi berdampak kepada perencanaan bisnis dan
menawarkanstrategibaru.
• InvestasiITdiprioritaskandenganstrategibisnis
• SeluruhITdijalankanselarasdenganstrategibisnis
• KinerjaITdalambisnisdansecarateknisdapatdilacak
• Bisnis dan tim manajemen IT dapat melaksanakan proses - prcses yang