9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. 1. Pengertian Sistem Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Sistem adalah suatu himpunan dari suatu benda nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, ketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efesien dan efektif (Hutahaen, 2014:1).
30
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sistem ... · mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan ... saaat penggunaan kartu pembayaran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi
beserta tata cara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar
penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan
jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya.
Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud
pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu data,
pengorganisasian data, dan tata cara penggunaanya.untuk memenuhi permintaan
penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda
bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi.
1. Pengertian Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan
atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat
berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait
dalam sistem tersebut. Sistem adalah suatu himpunan dari suatu benda nyata atau
abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen
yang saling berkaitan, berhubungan, ketergantungan, saling mendukung, yang
secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan (unity) untuk mencapai tujuan
tertentu secara efesien dan efektif (Hutahaen, 2014:1).
10
Istilah sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau
elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi
guna mencapai suatu tujuan. Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat
tertentu, yaitu : Komponen Sistem, Batasan Sistem, Lingkungan Luar Sistem,
Penghubung Sistem, Masukan Sistem, Keluaran Sistem, Pengolahan Sistem dan
Sasaran Sistem. (Sutanta, 2009:4)
Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan
(input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem
menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalan suatu lingkungan,
terdiri atas unsur-unsur, di tandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai
satu fungsi atau tujuan utama (Al-Fatta, 2007:4).
Sumber : Al-Fatta, 2007:4
Gambar 2.1 : Model Sistem
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpukan bahwa sistem adalah
kumpulan dari bebarapa elemen yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan
tujuan bersama.
Masukan
(Input)
Pengalahan
(Processing)
Keluaran
(output)
11
2. Pengertian Informasi
Menurut Gordon B.Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi
suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang
dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-
keputusan yang akan datang. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah
data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu
(Hutahaen, 2014:9). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk
mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Kualitas
informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu : Relevan
(Relevancy), Akurat (Accurancy), Tepat waktu (Time liness), Ekonomis
(Economy), Efisien (Efficiency), Ketersediaan (Availability), Dapat dipercaya
(Reliability), Konsisten (Sutanta, 2009:8)
Menurut Kusrini (2007:7), Informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum
memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Berdasarkan pendapat
diatas maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data, bentuk
data yang diolah menjadi lebih berguna bagi pengguna informasi tersebut.
12
Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan
biaya untuk mendapatkannya. Informasi yang berkualiats memiliki 3 kriteria
(Kusrini, 2007:8), yaitu:
a. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat
berarti juga bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan
maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (Timeliness)
Informasi yang datang pada penggunanya tidak boleh terlambat. Di dalam
pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila
informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat
dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
c. Relevan (Relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah
yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi
pemakainya.
3. Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan (Hutahaean,
2014:13). Suatu persamaan yang dominan ialah suatu sistem informasi
menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
13
Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu
sistem alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).
Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu
memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya. (Al-Fatta,
2009:9)
Menurut Kusrini (2007:9), sistem informasi adalah suatu sistem yang
terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk
menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Komponen
sistem informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software) atau program, prosedur, orang (user), basis data (database), serta
jaringan komputer dan komunikasi data.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan
untuk mengendalikan organisasi. Informasi dalam lingkup sistem informasi
memiliki beberapa ciri yaitu:
a. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.
b. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan pada
informasi yang telah ada.
c. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang salah
sebelumnya.
d. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.
14
2.1.2. Electronic Ticketing (E-ticket)
Sistem ini menggantikan sistem pemesanan tiket secara tradisional seperti
melalui call center maskapai penerbangan. Selain itu e-ticketing menjamin
penanganan lebih mudah dari perubahan jadwal, menit-menit terakhir keputusan
perjalanan, dan lebih nyaman untuk konsumen dari risiko yang terkait dengan
kehilangan tiket. Teknologi yang digunakan dalam sistem E-ticketing juga bukan
sembarang teknologi. Tidak heran bila teknologi informasi yag digunakan adalah
teknologi terkini. Tidak heran bila sistem E-ticketing sungguh berdaya guna tinggi
jadi berkat E-ticketing, saaat penggunaan kartu pembayaran perbankan,
membesar, maka dapat memperluas terbentuknya cashless society. Eticketing
dapat mengajari masyarakat soal IT. (Damardono, 2016 : 15-17)
1. Pengertian Electronic Ticket (E-Ticket)
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk
mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa
harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket. Semua
informasi mengenai electronic ticketing disimpan secara digital dalam sistem
komputer milik airline.
Sebagai bukti pengeluaran E-Ticket, pelanggan akan diberikan Itinerary
Receipt yang hanya berlaku sebagai alat untuk masuk ke dalam bandara di
Indonesia yang masih mengharuskan penumpang untuk membawa tanda bukti
perjalanan.
E-ticketing resmi diterapkan pada hari senin, 1 Juli 2013 di jakarta.
Metropolis juga makin membengkak akibat urbanisasi sehingga dibutuhkan kanal
pengangkutan berbentuk transportasi massal.
15
Tanpa transportasi massal, pergerakan warga kota dipastikan terhambat.
Tanpa E-ticketing tidak mungkin terjadi efisiensi di transformasi
massal.perkembangan tiket elektronik di dukung oleh upaya untuk terus-menerus
menyempurnakan operasional seiring perkembangan teknologi sehingga
bermanfaat lebih luas bagi masyarakat. Di berbagai negara telah tumbuh
kesadaran masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai. Mereka menyadari
betapa transaksi non tunai ternyata lebih mudah dan pasti lebih aman. E-ticketing
telah digunakan, E-ticketing telah dikenal. Dari waktu ke waktu, sisem elektronik
terus disempurnakan. Pihak-pihak yang menilai cukup mengunduh E-ticketing.
Setelah pengunduhan program selesai dikerjakan, maka tinggal meng-install
program tiket elektronik untuk langsung diterapkan mengoptimalkan jaringan.
Perkembangan E-ticketing dibantu oleh dua perusahaan BUMN yaitu Telkom
dan Telkomsigma (Damardono, 2016 : 238-239).
E-ticketing (ET) adalah peluang untuk meminimalkan biaya dan
mengoptimalkan kenyamanan penumpang. E-ticketing mengurangi biaya proses
tiket, menghilangkan fomulir kertas dan meningkatkan fleksibilitas penumpang
dan agen perjalanan dalam membuat perubahan-perubahan dalam jadwal
perjalanan. Sejalan dengan perkembangan teknololgi informasi, internet kini
muncul sebagai alternative system distribusi informasi travel.
Internet merupakan medium yang sempurna untuk menjual paket
perjalanan, karena internet sanggup membawa jaringan supplier yang luas dan
basis kostumer yang besar ke sebuah market place terpusat.
16
Adapun pengertian lain yaitu E-Ticketing, atau penjualan tiket online,
merupakan salah satu cara bagi orang untuk membeli tiket untuk acara lokal.
Merupakan fasilitas pemesanan tiket online yang dirancang untuk membantu
kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem jenis ini.
Hal ini memungkinkan kelompok-kelompok masyarakat untuk
meningkatkan kegiatan dan menjual tiket secara online melalui situs web. E-
Ticketing sistem untuk memudahkan orang membeli tiket untuk berbagai acara
dari satu situs web.
Tiket dapat dibeli dengan cara ini dengan uang tunai, cek atau kredit /
kartu debit. Orang tanpa akses ke internet dapat memesan tiket melalui internet
publik di terminal atau perpustakaan di Pusat Informasi dan Visitor
Centre. Konsumen tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan
keamanan tiket penerbangan nantinya. Lupakan risiko hilangnya tiket, dicuri,
tertinggal, atau bahkan tercebur air. Bahkan E-ticketing memungkinkan anda,
membelikan tiket untuk kerabat pada saat mendadak. Kemudahan yang demikian
ini, merupakan bukti komitmen Garuda Indonesia Airlines terhadap
konsumennya. Siapapun dapat membeli tiket pada sistem online. Konsumen
cukup melakukan prosedur-prosedur yang ada. Ini adalah proses yang sangat
sederhana dan membantu konsumen dalam pembelian tiket.
2. Cara Kerja E-ticket
Perbedaan paling mendasar antara tiket model lama dan tiket pesawat
elektronik adalah letak data penerbangan dan data penumpang. Di sistem etiket
pesawat, seluruh data booking penumpang terletak di database komputer maskapai
dan tidak hanya di lembaran tiket.
17
E-ticket yang dicetak di atas kertas hanyalah sebagai referensi dari data
sebenarnya yang ada di database maskapai. Umumnya, etiket memuat informasi
yang mengacu pada data yang ada di database maskapai. Informasi tersebut
adalah:
a. Nama maskapai
b. Kode booking atau Passenger Name Record (PNR), kode unik inilah yang
menjadi referensi data penumpang di sistem database maskapai.
c. Rincian penerbangan: Waktu, rute, nomor penerbangan.
d. Rincian penumpang: Nama, jenis tiket, info bagasi dan nomor tiket.
3. Langkah-langkah E-Ticketing
Dalam proses e-ticketing terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan
guna mempermudah kita dalam pemesanan tiket secara online dimana dengan e-
ticketing kita repot mengantri dalam memesan tiket. Langkah-langkah E-Ticketing
sangat praktis, reservasi adalah yang paling utama. Sabagai seorang mobile, sibuk
dan akrab dengan e-lifestyle, ada beberapa pilihan yang tersedia bagi anda.
Menelepon Call Center maskapai penerbangan yang dipilih. Langkah berikutnya
adalah pembayaran. Dengan mengutamakan kemudahan, anda dapat
melakukannya melalui ATM, serta credit card. Call Center yang menjamin
keamanan saat memasukkan nomor credit card.
Terjamin semua informasi anda akan disimpan dengan rapi dan aman. Jika
tertinggal tanda terima perjalanan, anda dapat meminta duplikatnya di seluruh
kantor penjualan tiket maskapai penerbangan di Bandar udara (airport).
18
4. Proses pemesanan E-Ticket
a. Untuk mengetahui harga tiket pesawat Garuda Indonesia anda perlu
membuka internet dan masuk ke alamat web Garuda Indonesia www.garuda-
indonesia.com
b. Saat melakukan booking tiket maka nama yang dimasukkan haruslah sama
dengan nama pada kartu identitas untuk penerbangan domestik atau passport
untuk penerbangan internasinoal).
c. Check dengan benar rute penerbangan anda.
d. Lihat time limit pembayaran anda agar anda tidak terlambat melakukan
pembayaran, keterlambatan pembayaran bisa mengakibatkan tiket anda batal
dan anda harus booking ulang untuk mendapatkan tiket.
e. Masukkan nomor telepon anda yang dapat dihubungi, agar jika terjadi delay
atau perubahan jadwal penerbangan, anda akan dihubungi operator Garuda
Indonesia Airlines.
f. Jika anda membutuhkan peralatan tambahan disaat di bandara seperti kursi
roda, maka anda harus informasikan di saat reserfasi ini.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan setelah menerima e-tiket di email:
a. Buka attachment file e-ticket di email (biasa berupa file PDF).
b. Cetak e-ticket di atas kertas A4 sebagai dokumen pribadi atau untuk
menunjukkan kode booking ke petugas di bandara.
c. Pada hari keberangkatan, bawa e-tiket tersebut ke bandara untuk proses
check-in disertai dengan kartu identitas resmi berfoto seperti KTP, SIM (rute