BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran terjemahan dari Bahasa Inggris “instruction” terdiri dari dua kegiatan yaitu belajar (Learning) dan mengajar (Teaching), kemudian disatukan dalam satu aktivitas yaitu kegiatan belajar-mengajar yang selanjutnya populer dengan istilah pembelajaran (instruction). Belajar merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu. Rusman (2012:8) menyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Kata “diubah” merupakan kata kunci pendapatnya Whitaker sehingga dari kata tersebut mengandung makna bahwa belajar adalah sebuah perubahan yang direncanakan secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk menghasilkan perubahan perilaku positif tertentu. Mengajar adalah kegiatan mengelola lingkungan pembelajaran agar berinteraksi dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses aktivitas interaksi antara siswa dengan lingkungan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
24
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelajarandigilib.unila.ac.id/9426/16/BAB II.pdf · LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran terjemahan dari Bahasa Inggris ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran terjemahan dari Bahasa Inggris “instruction” terdiri dari dua
kegiatan yaitu belajar (Learning) dan mengajar (Teaching), kemudian
disatukan dalam satu aktivitas yaitu kegiatan belajar-mengajar yang
selanjutnya populer dengan istilah pembelajaran (instruction). Belajar
merupakan aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi
perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu
melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu.
Rusman (2012:8) menyatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman. Kata “diubah”
merupakan kata kunci pendapatnya Whitaker sehingga dari kata tersebut
mengandung makna bahwa belajar adalah sebuah perubahan yang
direncanakan secara sadar melalui suatu program yang disusun untuk
menghasilkan perubahan perilaku positif tertentu.
Mengajar adalah kegiatan mengelola lingkungan pembelajaran agar
berinteraksi dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu proses aktivitas interaksi antara siswa dengan lingkungan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
8
Rusman (2012:17) menyatakan bahwa mengajar adalah konteks standar
pendidikan tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga
dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar.
Pengaturan lingkungan adalah proses menciptakan iklim yang baik seperti
penataan lingkungan, penyediaan alat, dan sumber pembelajaran yang
memungkinkan siswa merasa senang belajar sehingga mereka dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat, dan potensi yang
dimilikinya.
Hamalik (2008:57) menyatakan bahwa pembelajaran sebagai suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur manusia, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sudjana (Rusman, 2012:16) menyatakan bahwa pembelajaran dapat diartikan
sebagai upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan
interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik dan pendidik
yang melakukan kegiatan membelajarkan.
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi
tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran
tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan media,
metode, strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan secara
formal yang menentukan dunia pendidikan berjalan baik atau tidak.
Pembelajaran merupakan suatu proses menciptakan kondisi yang kondusif agar
9
terjadi interaksi komunikasi belajar mengajar antara guru, peserta didik, dan
komponen pembelajaran lainnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Ruhimat (2013:128) menyatakan bahwa pada garis besarnya ada empat pola
pembelajaran. Pertama, pola pembelajaran guru dan siswa tanpa menggunakan
alat bantu/bahan pembelajaran dalam bentuk peraga. Pola ini sangat
bergantung pada kemampuan guru dalam mengingat bahan pembelajaran dan
menyampaikan bahan tersebut secara lisan kepada siswa. Kedua, pola (guru +
alat bantu) dengan siswa, pola ini guru sudah dibantu berbagai bahan
pembelajaran yang disebut alat peraga pembelajaran dalam menjelaskan dan
meragakan suatu pesan yang bersifat abstrak. Ketiga, pola (guru + media)
dengan siswa, pola ini sudah mempertimbangkan keterbatasan guru yang tidak
mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru dapat memanfaatkan
berbagai media pembelajaran sebagai sumber belajar yang dapat menggantikan
guru dalam pembelajaran. Jadi pola ini bergantian antara guru dan media dalam
berinteraksi siswa. Keempat, pola media dengan siswa atau pola pembelajaran
jarak jauh menggunakan media atau bahan pembelajaran yang disiapkan.
Chaedar (Ruhimat, 2013:181) memberikan batasan sebagai berikut.
a. Belajar (Learning) adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang
menunjukkan perilaku yang terkait dengan tugas yang diberikan.
b. Mengajar (Teaching) adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang
bertindak secara profesional.
c. Pembelajaran (instruction) adalah sistem sosial tempat berlangsungnya
mengajar dan belajar.
10
Dengan demikian, pembelajaran merupakan suatu proses interaksi komunikasi
antara sumber belajar, guru, dan siswa. Interaksi komunikasi ini dilakukan baik
secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung
dengan menggunakan media pembelajaran. Siswa jangan selalu dianggap
sebagai objek belajar yang tidak tahu apa-apa, mereka memiliki latar belakang,
minat, dan kebutuhan, serta kemampuan yang berbeda. Peranan guru tidak
sebagai pembimbing, pelatih, pengembang, dan pengelola kegiatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar siswa dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
2.2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Ruhimat (2013: 182) menyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang
menjadi inspirasi bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran (siswa
dan guru) yaitu sebagai berikut.
a. Prinsip Umum Pembelajaran
1) Bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku peserta didik yang relatif
permanen.
2) Peserta didik memiliki potensi dan kemampuan yang merupakan benih
kodrati untuk berkembang.
3) Perubahan atau pencapaian kualitas ideal itu tidak tumbuh alami linear
sejalan proses kehidupan.
11
b. Prinsip Khusus Pembelajaran
1) Prinsip Perhatian dan Motivasi
Perhatian dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting
sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Gage dan
Berliner (Ruhimat, 2013:183) mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian
teori belajar pengolahan informasi, tanpa adanya perhatian tidak mungkin
akan terjadi belajar.
Motivasi merupakan dorongan atau kekuatan yang dapat menggerakkan
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam belajar merupakan hal
yang sangat penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini
didasari oleh beberapa hal sebagai berikut.
a. Siswa harus senantiasa didorong untuk bekerja sama dalam belajar.
b. Siswa harus senantiasa didorong untuk bekerja dan berusaha sesuai
dengan tuntutan belajar.
c. Motivasi merupakan hal yang penting dalam memelihara dan
mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan.
2) Prinsip Keaktifan
John Dewey (Ruhimat 2013:185) menyatakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa oleh dirinya sendiri, maka
inisiatif belajar harus dari dirinya. Dalam proses pembelajaran siswa harus
aktif belajar dan guru hanyalah membimibing dan mengarahkan. Gage dan
Berliner (Ruhimat 2013:185) menyatakan bahwa teori kognitif belajar
menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa tidak sekadar merespon
12
informasi, namun jiwa mengolah dan melakukan transformasi informasi
yang diterima.
3) Prinsip Keterlibatan Langsung atau Berpengalaman
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas bahwa setiap individu
harus terlibat secara langsung untuk mengalaminya. Pendekatan
pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara langsung akan
menghasilkan pembelajaran lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
4) Prinsip Pengulangan
Menurut teori daya, manusia memiliki sejumlah daya seperti mengamati,
menanggapi, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya.
Oleh karena itu, menurut teori ini belajar adalah melebihi daya-daya dengan
pengulangan, agar setiap daya yang dimiliki manusia dapat terarah sehingga
menjadi lebih peka dan berkembang.
5) Prinsip Tantangan
Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin (Ruhimat 2013:186)
mengemukakan bahwa siswa dalam setipa situasi belajar berada dalam suatu
medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi
suatu tujuan yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut siswa
dihadapkan kepada sejumlah hambatan/tantangan yaitu mempelajari
bahan/materi belajar. Maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan
tersebut dengan mempelajari bahan belajar (mengandung masalah yang
perlu dipecahkan).
13
6) Prinsip Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan
oleh teori belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner. Pada teori
Conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya sedangkan pada
Operant Conditioning yang diperkuat oleh responnya. Menurutnya siswa
akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil
yang baik.
7) Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar yaitu proses belajar yang terjadi pada
setiap individu berbeda satu dengan yang lain, baik secara fisik maupun
psikis. Untuk dapat memberikan bantuan belajar terhadap siswa maka guru
harus dapat memahami benar ciri-ciri para siswanya baik dalam menyiapkan
dan menyajikan pelajaran maupun dalam memberikan tugas-tugas dan
bimbingan belajar terhadap siswa tersebut.
2.3 Komponen Pembelajaran
Ciri utama adanya kegiatan pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi
yang terjadi antara siswa dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan guru,
teman-temannya, alat, media pembelajaran atau sumber-sumber belajar yang
lain. Komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut.
2.3.1 Strategi pembelajaran
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
14
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai
tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran (Suliani, 2011: 5). Dick dan Carey
(Suliani, 2011:4) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah set materi
dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
strategi pembelajaran adalah seperangkat alat yang harus dipersiapkan oleh
guru agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
2.3.2 Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan
untuk merancang pembelajaran tatap muka didalam kelas atau dalam latar
tutorial dan dalam membentuk materiil-materiil pembelajaran termasuk buku-
buku, film, pita kaset, dan program media komputer, dan kurikulum
(serangkaian studi jangka panjang) Joyce dan Weil (Ruhimat, 2011:198).
Variabel dalam model pembelajaran pada kurikulum 2013 diklasifikasikan