9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan : Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Arief Rosyidie (2013) yang berjudul “Banjir : Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan”. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui fakta, dampak dan pengaruh banjir dari perubahan guna lahan. Sampel diambil dari 458 DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada di Indonesia, sebanyak 282 DAS dalam kondisi kritis (yang terdiri dari 222 DAS kritis dan 60 DAS termasuk kritis berat) dan 176 berpotensi kritis yang diakibatkan terutama oleh alih fungsi lahan. Diantara berbagai faktor penyebab terjadinya banjir, faktor perubahan guna lahan atau tata ruang merupakan penyebab utama terjadinya banjir di beberapa daerah. Hasil penelitian menunjukan bahwa fakta, dampak dan pengaruh banjir dari perubahan guna lahan sangat besar. Jika kecenderungan masyarakat melakukan perubahan guna lahan dengan terus mengubah area hutan menjadi area pembangunan maka banjir akan lebih sering terjadi bahkan mempunyai intensitas yang lebih tinggi dan semakin besar. Perencanaan tata ruang wilayah dan kota serta upaya kerjasama dari berbagai pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam pengelolaan bencana banjir khususnya memperkecil kemungkinan dampak negatif dari banjir. Dari kesimpulan hasil penelitian diatas penulis mempunyai satu ide untuk mengantisipasi terjadinya banjir secara dini sehingga dampak banjir akan dapat di minimalisir. Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Bima Budi Hermawan (2018) yang berjudul “Rancang Bangun Deteksi Ketinggian Air Sungai dengan Arduino-uno untuk Mendeteksi Peringatan Banjir”. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang dan membuat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori
Setelah peneliti melakukan telaah terhadap beberapa penelitian, ada
beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan :
Penelitian yang pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Arief Rosyidie (2013) yang berjudul “Banjir : Fakta dan
Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan”. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui fakta, dampak dan pengaruh banjir dari
perubahan guna lahan. Sampel diambil dari 458 DAS (Daerah Aliran Sungai)
yang ada di Indonesia, sebanyak 282 DAS dalam kondisi kritis (yang terdiri
dari 222 DAS kritis dan 60 DAS termasuk kritis berat) dan 176 berpotensi kritis
yang diakibatkan terutama oleh alih fungsi lahan. Diantara berbagai faktor
penyebab terjadinya banjir, faktor perubahan guna lahan atau tata ruang
merupakan penyebab utama terjadinya banjir di beberapa daerah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa fakta, dampak dan pengaruh banjir
dari perubahan guna lahan sangat besar. Jika kecenderungan masyarakat
melakukan perubahan guna lahan dengan terus mengubah area hutan menjadi
area pembangunan maka banjir akan lebih sering terjadi bahkan mempunyai
intensitas yang lebih tinggi dan semakin besar. Perencanaan tata ruang wilayah
dan kota serta upaya kerjasama dari berbagai pihak diharapkan dapat
berkontribusi dalam pengelolaan bencana banjir khususnya memperkecil
kemungkinan dampak negatif dari banjir. Dari kesimpulan hasil penelitian
diatas penulis mempunyai satu ide untuk mengantisipasi terjadinya banjir
secara dini sehingga dampak banjir akan dapat di minimalisir.
Penelitian yang kedua yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Bima Budi Hermawan (2018) yang berjudul “Rancang
Bangun Deteksi Ketinggian Air Sungai dengan Arduino-uno untuk Mendeteksi
Peringatan Banjir”. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang dan membuat
10
pendeteksi ketinggian air sungai dengan suara peringatan dini, sehingga bila
akan terjadi banjir masyarakat dapat segera mengungsi dan menyelamatkan
diri.
Hasil penelitian dilakukan terhadap 10 responden untuk mengisi
kuesioner yang sudah dibuat, respon dari para responden berkesimpulan alat
yang dibuat dapat di terima dan menyelesaikan masalah banjir. Alat ini juga
dapat berfungsi sesuai baik serta memberikan informasi dilokasi melalui suara
dan lampu peringatan sehingga memenuhi kebutuhan penjaga pintu air untuk
dapat memberikan peringatan dini kepada masyarakat apabila akan terjadi
banjir.
Penelitian yang ketiga yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian
yang dilakukan oleh Odhy Anugrah Agusta (2019) yang berjudul “Kendali
Jarak Jauh Perangkat Elektronik dengan Nodemcu ESP8266 menggunakan
telegram bot”. Tujuan dari penelitian ini yaitu penulis dapat membuat kendali
jarak jauh perangkat elektronik dengan nodemcu esp8266 menggunakan
telegram bot sehingga dapat digunakan untuk melakukan monitoring serta
pengendalian peralatan rumah dari jarak jauh memudahkan dan dapat di akses
langsung dimanapun dan kapanpun oleh pemilik rumah. Sasaran utama
pembuatan penelitian ini yaitu kepada seluruh masyarakat yang dimana
aktifitas sehari – harinya tidak lepas dari perangkat elektronik seperti lampu,
kipas, pompa air dsb.
Hasil dari penelitian ini yaitu dari kuisioner yang dibagikan kepada 10
responden alat ini sangat memenuhi kebutuhan dari pengguna dikarenakan para
pengguna dapat melakukan monitoring dan pengendalian terhadap perangkat
elektronik yang ada di rumah kapanpun dan dari manapun hanya menggunakan
aplikasi telegram yang sekarang sudah banyak di gunakan pengguna, hal
tersebut sangat membantu para pengguna.
Dari ketiga penelitian diatas penulis ingin mengambil beberapa bagian
yaitu pada penelitian pertama dampak dari banjir sangat besar sehingga
dibutuhkan suatu alat yang dapat meminimalisir dan mendeteksi secara dini
terjadinya banjir, pada penelitian kedua penulis ingin mengembangkan
11
penelitian yang sudah ada yaitu membuat alat untuk mendeteksi ketinggian air
yang bertujuan untuk mendeteksi peringatan banjir. Kemudian yang terakhir di
penelitian ke tiga penulis menemukan beberapa kelebihan dari mikrokontroller
nodemcu yang sudah dilengkapi dengan shield wifi untuk dapat terhubung ke
internet disamping itu juga kompatibel dengan telegram bot yang apabila di
kembangkan lagi dan dipadukan dengan penelitian kedua maka akan
menciptakan suatu alat yang sangat berguna bagi masyarakat. Perpaduan dari
penelitian kedua dan ketiga menurut penulis mampu menjadi sebuah alat yang
sangat informatif untuk masyarakat disamping itu dampak dari banjir seperti
yang di jelaskan pada penelitian pertama juga mampu di antisipasi lebih dini
dengan alat tersebut.
2.2. Definisi Banjir
Menurut Rosyidie (2013) Banjir dapat berupa genangan pada lahan
yang biasanya kering seperti pada lahan pertanian, permukiman, pusat kota.
Banjir dapat juga terjadi karena debit/volume air yang mengalir pada suatu
sungai atau saluran drainase melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya.
Luapan air biasanya tidak menjadi persoalan bila tidak menimbulkan kerugian,
korban meninggal atau luka-2, tidak merendam permukiman dalam waktu
lama, tidak menimbulkan persoalan lain bagi kehidupan sehari-hari. Bila
genangan air terjadi cukup tinggi, dalam waktu lama, dan sering maka hal
tersebut akan mengganggu kegiatan manusia. Dalam sepuluh tahun terakhir ini,
luas area dan frekuensi banjir semakin bertambah dengan kerugian yang makin
besar.
Bagi Indonesia, khususnya propinsi Jawa Barat, banjir merupakan
bencana yang paling sering terjadi, terutama pada saat musim hujan. Banyak
petani di pantura yang hanya bisa pasrah menyaksikan lahan pertanian dan
perikanannya hancur diterjang banjir. Ketinggian air ada yang mencapai lebih
dari satu meter. Banjir tidak hanya menggenangi daerah perdesaan tetapi juga
kawasan perkotaan.
12
2.3. Pengertian NodeMCU
Menurut Kurniawan (2015) NodeMCU pada dasarnya adalah
pengembangan dari ESP8266 dengan firmware berbasis e-Lua. Pada
NodeMcu dilengkapi dengan micro usb port yang berfungsi untuk
pemrograman maupun power supply. Selain itu juga pada NodeMCU di
lengkapi dengan tombol push button yaitu tombol reset dan flash. NodeMCU
menggunakan bahasa pemrograman Lua yang merupakan package dari
esp8266. Bahasa Lua memiliki logika dan susunan pemrograman yang sama
dengan C hanya berbeda syntax. Selain dengan bahasa Lua, NodeMCU juga
support dengan sofware Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan
board manager pada Arduino IDE.
NodeMCU memiliki fitur open-source, interaktif, mudah diprogram,
biaya terjangkau, sederhana, cerdas, dan adanya koneksi melalui WiFi yang
sudah tersedia. Memiliki advanced API (Application Programming Interface)
untuk IO (Input Output) perangkat keras yang dapat secara signifikan
mengurangi pekerjaan yang tidak berguna untuk mengkonfigurasi dan
memanipulasi perangkat keras. Mempunyai code seperti arduino, tetapi
secara interaktif dalam skrip lua. Disamping itu API untuk aplikasi jaringan
memfasilitasi pengembang menuliskan skrip yang berjalan pada MCU
berukuran 5 mm * 5 mm dalam gaya NodeJS sehingga dapat memudahkan
serta mempercepat pengembangan aplikasi IoT ( Internet of Things) yang
akan dibuat.
Pengembangan kit NodeMCU ini didasarkan pada modul ESP8266,
yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire
dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam satu board.
NodeMCU berukuran panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan berat 7 gram.
Board ini sudah dilengkapi dengan fitur WiFi dan Firmware yang bersifat
opensource.
13
Gambar 2.1 Board NodeMCU
Sumber : Kurniawan A, 2015
Gambar 2.2 Skematik Posisi Pin NodeMCU
Sumber : Kurniawan A, 2015
Penjelasan fungsi Pin NodeMCU :
1. RST : berfungsi mereset modul
2. ADC: Analog Digital Converter. Rentang tegangan masukan 0-1v,
dengan skup nilai digital 0-1024
14
3. EN: Chip Enable, Active High
4. IO16 :GPIO16, dapat digunakan untuk membangunkan chipset dari
mode deep sleep
5. IO14 : GPIO14; HSPI_CLK
6. IO12 : GPIO12: HSPI_MISO
7. IO13: GPIO13; HSPI_MOSI; UART0_CTS
2.4. Aplikasi Arduino IDE ( Integrated Developtment Environment )
Menurut https://www.arduino.cc software arduino yang digunakan
adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang
sangat berguna selama pengembangan arduino. Integrated Development
Environment (IDE), suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat
membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan arduino. IDE
arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan java. IDE arduino terdiri dari :
1. Editor Program Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis
dan mengedit program dalam bahasa processing.
2. Compiler Berfungsi untuk kompilasi sketch tanpa unggah ke board bisa
dipakai untuk pengecekan kesalahan kode syntax sketch. Sebuah modul
yang mengubah kode program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah
mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing.
3. Uploader Berfungsi untuk mengunggah hasil kompilasi sketch ke board
target. Pesan error akan terlihat jika board belum terpasang atau alamat
port COM belum terkonfigurasi dengan benar. Sebuah modul yang
memuat kode biner dari komputer ke dalam memory didalam papan
arduino.
Berikut ini adalah contoh tampilan IDE Arduino dengan sebuah sketch yang