Muhammad Hanif Luqman, 2012 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Garut Dalam Mengikuti Pembelajaran Di Dalam Kelas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Motivasi Belajar Siswa 2.1.1. Pengertian motivasi belajar Menurut pendapat A.M. Sardiman (2004:75), motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan dari subjek belajar itu dapat dicapai. Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang sama-sama menggerakan siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Perananya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Persoalan motivasi ini, dapat juga dikatakan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang memilih ciri- ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang. Menurut A.M Sadiman (2004:76) “minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan, pada waktu belajar”. Oleh karena
33
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Motivasi Belajar ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tb_0700430_chapter2(1).pdf · motivasi yaitu “motivasi adalah sebagai pendorong
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Muhammad Hanif Luqman, 2012
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Siswa Jurusan Teknik Gambar Bangunan
di SMKN 2 Garut Dalam Mengikuti Pembelajaran Di Dalam Kelas
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Motivasi Belajar Siswa
2.1.1. Pengertian motivasi belajar
Menurut pendapat A.M. Sardiman (2004:75),
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan dari subjek belajar itu dapat dicapai. Dikatakan keseluruhan
karena pada umumnya ada beberapa motif yang sama-sama menggerakan
siswa untuk belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat
non-intelektual. Perananya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar.
Persoalan motivasi ini, dapat juga dikatakan dengan persoalan minat.
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang memilih ciri-
ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang
sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu
mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukan bahwa
minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang. Menurut A.M
Sadiman (2004:76) “minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan
akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan, pada waktu belajar”. Oleh karena
9
itu yang penting bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu
butuh dan ingin terus belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa adalah suatu upaya atau dorongan yang mendorong siswa mengarah pada
perubahan tingkah laku terutama dalam proses belajar mengajar.
2.1.2. Hubungan Motivasi dengan Belajar
Pengertian motivasi menurut Mc. Donald, yang dikutip oleh A.M
Sadirman (2004:73) bahwa “motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feling” dan di dahului oleh
tanggapan terhadap adanya tujuan.”
Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga
elemen penting yaitu :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusi. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi di dalam sistem yang ada pada organisme manusia,
karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi muncul
dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/feling, efeksi seseorang. Dalam
hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena ada tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri seseorang, tetapi kemunculannya karena
terangsang/terdorong oleh unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan
akan menyangkut dengan kebutuhan.
10
Sedangkan devinisi belajar menurut Cronbach yang dikutip oleh A.M.
Sardiman (2004:20) “belajar adalah perubahan tingkah laku individu sebagai hasil
dari pengalaman individu itu sendiri.”
Pada dasarnya belajar merupakan kebutuhan dasi setiap individu. Dengan
belajar maka seseorang dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan
mendapatkan hal-hal baru yang sebelumnya belum diketahui.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
dalam belajar akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Karena setiap
individu butuh akan belajar, dengan adanya motivasi sebagai pendorong, seorang
individu akan mampu mendapatkan apa yang menjadi kebutuhanya. Belajar tanpa
dorongan yang kuat pada diri individu tidak akan menghasilkan sesuatu yang
diharapkan.
2.1.3. Fungsi Motivasi
Dari pendapat yang dikemukakan oleh A.M Sadiman (2004:85), bahwa
motivasi sangat berguna bagi perbuatan manusia karena:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai.
Dengan demikian motivasi dapat menentukan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai tujuan.
Pendapat lain dikemukakan pula oleh Purwanto (2002 : 70) bahwa
motivasi sebagai suatu dorongan memiliki fungsi:
11
1. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif untuk berfungsi
sebagai penggerak atau sebagai motor penggerak melepaskan energi.
2. Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak
dicapai
3. Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang akan dikerjakan ynag serasi guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
Disamping itu ada fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam
belajar akan menunjukan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan adanya
usaha yang tekun terutama disadari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar
itu akan melahirhan prestasi yang baik.
2.1.4. Macam-macam Motivasi
Menurut A.M.Sardiman (2004:86) Jenis-jenis motivasi ini dapat di lihat
dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang
aktif itu sangat bervariasi.
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
a. Motif-motif bawaan
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak
lahir, jadi motif ini ada tanpa dipelajari. Sebagai conto misalnya:
dorongan untuk makan, dorongan untuk bekerja, dorongan seksual.
Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang
diisyaratkan secara biologis.
b. Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh:
dorongan untuk belajar suatu cabang imu pengetahuan, dorongan
12
untuk mengajar sesuatu didalam masyarakat. Motif-motif ini
seringkali di sebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial.
2. Jenis motivasi menurut pembagi dari Woodworth dan marquis
a. Motif atau kebutuhan organisasi
Motifasi atau kebutuhan organisasi meliputi: kebutuhan untuk minum,
makan, bernapas, seksual.
b. Motif-motif darurat
Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk
menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusah.
Jelasnya motif ini timbul karena dorongan dari luar.
c. Motif-motif objektif
Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena
dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
3. Motivasi jasmani dan rohani
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua
jenisyakni motivasi jasmani dan motivasi rohan. yang termasuk motivasi
jasmani seperti misalnya: refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang
termasuk motivasi rohani, yaitu kemauan.
4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar,
13
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Sebagai contohseseorang yang senang membaca,
tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya.
b. Motivasi ekstrinsik
Motif ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar,
karena tahu besok pagi ada ulangan.
2.2. Tinjauan Mengenai Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
2.2.1. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut pendapat Purwanto (2002:102) Motivasi belajar siswa dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa (faktor internal)
maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal diantaranya adalah
minat, bakat, kebiasaan belajar dan orientasi diri. Sedangkan faktor eksternal
diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan baik berasal dari
lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Selain faktor lingkungan
keluarga dan sekolah faktor eksternal melingkupi sarana dan prasarana yang
mendukung kegiatan belajar mengajar.
Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan proses belajar dan mengajar
adalah dengan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Dalam pendapat lain menurut Slameto (1997 :71), faktor lain yang dapat