11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kreativitas 2.1.1 Pengertian kreativitas verbal Guilford (1975) menyatakan kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda, belum ada sebelumnya berupa suatu gagasan atau ide, hasil karya, serta respon dari situasi yang tidak terduga. Menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh orang lain, bisa berupa ide yaitu pemikiran yang dituangkan dalam pendapat yang bisa saja pendapat tersebut berbeda dengan orang lain. Sedangkan hasil karya yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh orang lain bisa berupa seni atau kerajinan bahkan pendapat, selain itu hasil karya merujuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk barang atau sebuah pendapat. Respon atau situasi yang tidak terduga merupakan suatu pemikiran atau sikap dimana orang dengan cepat merespon dan melakukan sesuatu dengan cepat, bisa melalui pemikiran kreatif ataupun memperbaiki barang yang rusak. Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya. Interaksi yang unik dapat berupa kegiatan yang dapat mengambangkan kreativitas yang memungkinkan berbeda dengan yang lain. Kreativitas merupakan suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan dan originilitas dalam berpikir dan suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru sehingga
22
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Pengertian kreativitas verbalrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5211/3/T1_132007803_BAB II.pdfkreativitas verbal Guil. ... kinerja atau karya seseorang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kreativitas
2.1.1 Pengertian kreativitas verbal
Guilford (1975) menyatakan kreativitas merupakan kemampuan seseorang
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda, belum ada
sebelumnya berupa suatu gagasan atau ide, hasil karya, serta respon dari situasi
yang tidak terduga. Menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru merupakan
suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh orang lain, bisa berupa ide yaitu
pemikiran yang dituangkan dalam pendapat yang bisa saja pendapat tersebut
berbeda dengan orang lain. Sedangkan hasil karya yaitu sesuatu yang dihasilkan
oleh orang lain bisa berupa seni atau kerajinan bahkan pendapat, selain itu hasil
karya merujuk pada hasil perbuatan, kinerja atau karya seseorang dalam bentuk
barang atau sebuah pendapat. Respon atau situasi yang tidak terduga merupakan
suatu pemikiran atau sikap dimana orang dengan cepat merespon dan melakukan
sesuatu dengan cepat, bisa melalui pemikiran kreatif ataupun memperbaiki barang
yang rusak.
Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya.
Interaksi yang unik dapat berupa kegiatan yang dapat mengambangkan kreativitas
yang memungkinkan berbeda dengan yang lain. Kreativitas merupakan suatu
proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan dan originilitas dalam
berpikir dan suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru apakah suatu
gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru sehingga
12
proses kreatif dapat muncul dalam tindakan yang dapat menghasilkan suatu
produk baru yang tumbuh dalam keunikan individu. Kreativitas verbal merupakan
proses berpikir yang dapat menghasilkan kemampuan dengan memberikan
berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan, sehingga orang
dapat mengambangkan kreativitas anak yang diwujudkan dalam potensi kreatif
Guilford (1975).
Kreativitas juga berhubungan dengan kemampuan untuk melihat bermacam-
macam kemungkinan penyelesaian masalah berdasarkan informasi yang tersedia
untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban baik berupa pemikiran yang
imajinatif dan pemikiran terbuka yang menjajaki bermacam-macam kemungkinan
jawaban terhadap suatu persoalan atau masalah serta fokus pada tercapainya satu
jawaban yang paling tepat terhadap suatu persoalan atau masalah. maka melalui
kreativitas, orang mampu mengadaptasi dalam semua situasi agar tujuannya
tercapai. Perlunya penenkanan arah tujuan yang jelas sehingga penerapan
kreativitas akan berkembang dengan cara menghasilkan banyak gagasan atau ide
yang baru yang akan berakibat pada mengembangan sikap dan cara berpikir
kreatif. Kreativitas verbal mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri
kreatif Guilford (1975).
Guilford (1975) menyatakan bahwa proses berpikir kreatif digambarkan
dalam model struktur intelek yang dikelompokkan kedalam tiga matra (dimensi)
yaitu
1. Matra Operasi (proses) yang memuat lima proses berpikir yaitu kognisi
ingatan,berpikir kreatif, berpikir konvergen dan evaluasi yang
mencangkup proses-proses pemikiran. Menurut Guilford (1975) kognisi
adalah penerimaan dan pengenalan kembali informasi atau proses
terbentuknya sebuah pengertian dan pemantapan informasi yang baru
13
diperoleh. Berpikir konvergen yaitu pemberian jawaban atau penarikan
kesimpulan yang logis (penalaran) dari informasi yang diberikan dengan
penekanan dan pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat, atau satu-
satunya jawaban yang benar. Selain kognisi dan berpikir konvergen ada
berpikir kreatif yaitu memberikan macam-macam kemungkinan jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman
jumlah dan kesesuaian. Evaluasi yaitu membuat pertimbangan dengan
membandingkan bahan-bahan informasi sesuai dengan tolak ukur
tertentu.
2. Matra Konten (materi) menunjukkan bermacam-macam materi yang
digunakan meliputi figural simbolik dan perilaku. Simbol mewakili objek
tertentu yang disimbolisasikan sedangkan figural merupakan kemampuan
dengan memberikan dua atau lebih garis dan mengkombinasikan
sebanyak mungkin. Dalam kreativitas simbolik dihadapkan dengan
pertanyaan masalah berupa simbol. Simbol dapat berbentuk angka, huruf
dan kata.
3. Matra produk menunjukkan hasil dan proses tertentu yang diterapkan
mencangkup enam bentuk yaitu unik, kelas, hubungan, sistem,
transformasi dan implikasi. Kelas merupakan kemampuan membuat
perubahan dari satu kelas atau golongan ke kelas atau kelas lain. Dalam
hal ini operasi kreativitas yang mengolah bahan figural dan simbolik
menghasilkan enam jenis produk berupa unit, kelas, hubungan, sistem,
transformasi dan implikasi. Unit adalah pertanyaan tugas yang dilakukan
dengan memberi bahan dasar yang darinya sebanyak mungkin objek
nyata diminta dibuat. Dalam bentuk figural, pernyataan dapat dilakukan
dengan meminta siswa membuat sebanyak mungkin gambar objek nyata
dari sebuah lingkaran dalam waktu tertentu. Hubungan dilakukan dengan
melengkapi struktur dan hubungan dari dua hal. Transformasi melibatkan
kemampuan memanipulasi objek yang diberikan kepada siswa sebanyak
mungkin. Implikasi kemampuan membuat antisipasi dan prediksi
terhadap keadaan-keadaan tertentu di masa yang akan datang sedangkan
sistem melibatkan urutan rasional dari langkah yang bermakna.
2.1.2 Aspek-aspek kreativitas verbal
Guilford (1975) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang yang dapat menghasilkan macam-macam idea atau
gagasan. Aspek-aspek yang berkaitan dengan kreativitas verbal adalah :
1. Fluency (kelancaran)
Kelancaran dalam berpikir merupakan kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, menggunakan
bermacam-macam cara pemikiran kreativitas dan mudah menghasilkan cara
14
berpikir yang baru. Anak dapat memberikan lebih dari satu jawaban, gagasan,
pertanyaan hasil atau produk dan kemampuan untuk memberikan berbagai cara
atau saran dalam melakukan berbagai hal sehingga dapat mengatasi suatu
masalah. selain itu anak juga diharapkan dapat menghasilkan banyak ide dengan
pemikiran yang cepat. Pada aspek kelancaran yang ditekankan adalah kuantitas
bukan kualitas. Anak dapat menghasilkan sejumlah ide dengan cepat yang sesuai
dengan fungsi atau kegunaan yang diminta. Gagasan atau ide yang dihasilkan
dapat berupa kata tunggal ataupun kompleks, dapat berupa gambar, cerita dan
kalimat-kalimat pendek yang merupakan kesatuan sebagai hasil dari pemikiran.
Guilford (1975) mengemukakan bahwa kelancaran diartikan dengan
mengeluarkan pemikiran yang dengan mudah mengalir, baik alam bentuk
kebebasan intelektual, verbal, atau yang lainnya.
2. Fleksibility (fleksibilitas)
Guilford (1975) menyatakan bahwa fleksibilitas mencerminkan
kemampuan untuk cepat menghasilkan berbagai pemikiran yang berkembang
menjadi sebuah pemikiran yang berbeda dan berkaitan dengan satu sikap tertentu.
Fleksibilitas pada dasarnya bergatung pada kecepatan menghasilkan berbagai
pemikiran yang berbeda bersamaan dengan suatu sikap. Fleksibilitas juga terkait
dengan pengubahan pola pikir yang dilakukan oleh seseorang dalam menghadapi
suatu problematika tertentu dan kemampuan yang berhubungan dengan kesiapan
mengubah arah atau modifikasi informasi.
Dalam kaitannya dengan fleksibilitas adalah Anak dapat menghasilkan
gagasan, jawaban, yang bervariasi, serta memiliki kemampuan untuk melihat
15
suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda. Anak memiliki kemampuan
untuk mengubah cara pendekatan dan cara pemikiran dan biasanya penekanannya
pada kualitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban. Jadi semata-mata bukan
banyak jawaban yang diberikan yang menentukan kualitas seseorang, tetapi juga
ditentukan oleh kualitas atau mutu dari jawaban. Fleksibilitas adalah Anak dapat
menyelesaikan masalah variasi dari ide-ide yang bebas dari hambatan atau
keterpaksaan. Anak dapat fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah. Anak
dapat fleksibel dalam menghadapi suatu masalah sampai di dapat hasil dari
pemecahan masalah yang anak hadapi. Selain itu kecepatan berpikir ini
merupakan kemampuan untuk cepat menghasilkan banyak pemikiran dalam posisi
tertentu dengan membantu syarat-syarat tertentu pula.
3. Orisinality (keaslian)
Orisinilitas merupakan salah satu aspek yang penting dalam kreativitas.
Pemikiran-pemikiran ini muncul dari seseorang dan menjadi hak miliknya, serta
mencerminkan karakter kepribadiannya. Dengan demikian orang yang memiliki
orisinilitas itu adalah orang yang berpikir dengan sendirinya. Orisinalitas adalah
Anak dapat menghasilkan ide-ide yang luar biasa, jarang ditemui dan juga unik.
Biasanya anak menghasilkan ide yang lebih jauh dari kenyataan yang ada atau
hanya ada di imajinasi anak saja. Oleh Karena itu, dianggap sebagai ide yang lain
dari biasanya. Orisinilitas dapat mempunyai arti sebagai kemampuan untuk
menciptakan hal-hal baru walaupun sesungguhnya yang diciptakan itu tidak perlu
16
berupa hal-hal yang baru sama sekali, tapi merupakan gabungan (kombinasi)
darihal-halyang sudah ada sebelumnya.
4. Elaboration (keterperincian atau penguraian)
Elaboration merupakan kemampan dalam mengemukakan suatu gagasan
dan menambah atau memperinci detail-detail dari suatu objek gagasan atau situasi
sehingga lebih menarik. Elaboration adalah Anak dapat mengembangkan suatu
gagasan, produk atau hasil karya untuk menambah atau memperinci detail-detail
dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Anak
memiliki kemampuan dalam menambah atau melengkapi unsur-unsur paling
penting pada jawaban-jawaban yang diberikan, agar dapat menghasilkan jawaban-
jawaban yang lebih lengkap dan jelas. Dalam hal ini dapat juga merupakan
aktivitas untuk merangkai sebuah idea tau jawaban yang umum dan simpel agar
menjadi lebih khusus atau mendetail. Serta menjadi suatu runtutuan atau
sistematik yang merupakan tahapan penting untuk sampai pada pelaksanaan ide
tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa elaborasi sebagai suatu
kemampuan untuk memperkaya dan mengembangkan suatu kemampuan untuk
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan, poduk dengan menambah
memeperinci dan melengkapi sesuatu.
Guilford (dalam Munandar,2002) setiap orang pada dasarnya memiliki
potensi kreatif dan kemampuan mengungkapkan dirinya secara kreatif. Yang
terpenting dalam dunia pendidikan adalah meningkatkan kreativitas dan
mengambangkannya. Pengembangan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
17
a. Person
Seseorang yang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu seperti
mempunyai rasa ingin tahu yang besar, mempunyai daya imajinasi yang kuat,
mempunyai minat yang besar, tekun dan ulet dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Kreativitas adalah ungkapan keunikan individu dalam interaksi dengan
lingkungan. Dari pribadi yang unik inilah yang diharapkan timbul ide baru dan
produk yang inovatif.
b. Proses
Seseorang yang senang dan berminat untuk melibatkan diri dalam proses
kreatif. Melibatkan diri secara kreatif maksudnya adalah kecenderungan untuk
selalu melihat dan membentuk kombinasi baru dari unsur-unsur yang diamati dari
lingkungan atau dari pemikirannya. Untuk mengambangkan kreativitas siswa,
perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara aktif. Penting dalam hal
memberi kebebasan kepada siswa untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif.
c. Press atau dorongan
Yaitu kondisi yang dapat mendorong atau menghambat seseorang untuk
bertindak kreatif. Dorongan bisa berasal dari luar atau dari dalam diri (motivasi
pribadi). Jika kedua kondisi menunjang akan lebih memungkinkan untuk
bertindak kreatif. Untuk mewujudkan kreativitas siswa diperlukan dorongan dan
dukungan dari lingkungan yang berupa apresiasi, dukungan pemberian pujian dan
dorongan didalam diri siswa sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif
18
dapat berkembang dalam lingkungan yang mendukung, tetapi dapat pula dihambat
dalam lingkungan yang kurang mendukung.
d. Produk
Ditinjau dari produk kemampuan berpikir merupakan kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru. Baik itu untuk individu yang menciptakan atau
untuk lingkungannya. Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan
produk kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan lingkungan yaitu
sejauhmana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan dirinya dalam
proses kreatif.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Orang kreatif lebih banyak memiliki cara-cara berpikir divergen dari pada
konvergen. faktor yang mempengaruhi pemikiran pada individu adalah faktor-
faktor yang berhubungan dengan aptitude dan non uptitude karena berpikir
kreativitas meliputi kelancaran, kelenturan dan orisinilitas. Ini ditunjukkan dengan
kemampuan berpikir secara kreatif sedangkan secara non aptitude atau afektif
meliputi kepercayaan diri, keuletan dan kemandirian.
Adapun faktor kebebasan yang dikemukakan Guilford (dalam Alkhalili 2005)
adalah
1. Faktor kebebasan
a. Kefasihan kata yaitu menyusun huruf dalam beberapa kata dengan cepat.
b. Ketepatan memutuskan yaitu menciptakan beberapa kata tertentu dan
memiliki makna secara tepat.
19
c. Kebebasan berpikir yaitu kecepatan mengeluarkan pemikiran dalam
mengambil sikap.
d. Kebebasan berekspresi yaitu kebebasan mengungkapkan berbagai
pemikiran.
Perbedaan antara kebebasan berekspresi dengan factor kebebasan berpikir
menunjukkan bahwa kemampuan untuk menciptakan pemikiran itu berbeda dari
kemampuan untuk membentuk pemikiran-pemikiran dalam suatu rangkaian kata.
2.1.4 Pengukuran Kreativitas Verbal
Pada penelitian ini Kreativitas verbal siswa diukur dengan menggunakan
skala kreativitas verbal yang disusun oleh Munandar (1999) dimana aspek-aspek
penyusunannya menggunakan aspek kreativitas verbal dari Guilford (1975) yaitu