7 BAB II LANDASAN TEORI Suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang bersifat umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistemastis (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, agar penelitian memiliki landasan yang sistematis dan kokoh, maka disusunlah landasan teori ini. 1.1 Tujuan Pembelajaran matematika SMP Istilah pembelajaran setara dengan istilah teaching atau instruction, yang artinya suatu kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri (Suyono, 2011). Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Sanjaya (2011) proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang tujuannya membelajarkan siswa, dengan melibatkan berbagai komponen. Sedangkan menurut Majid (2013), pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan/ penguasaan sejumlah kompetensi dan indikator sebagai gambaran hasil belajar. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disumpulkan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik, pengajar dan atau media atau sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Uno (2011), matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, dan alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisi dan kontruksi, generalitas dan individualitas. Pendapat lain menyatakan bahwa matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi (Hariwijaya, 2009). Sedangkan Marsigit (2012) mendeskripsikan matematika sebagai : (a) kegiatan penelusuran pola dan hubungan; (b) kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan; (c) kegiatan memecahkan masalah; (d) alat berkomunikasi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang kemampuan untuk berpikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah dengan menggunakan logika simbolik dan notasi.
16
Embed
BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Tujuan Pembelajaran matematika SMPeprints.umm.ac.id/39831/3/jiptummpp-gdl-ayusyahida-49139-3-babii.… · 1.1 Tujuan Pembelajaran matematika SMP Istilah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang bersifat umum. Konseptualisasi
atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistemastis (Sugiyono,
2015). Oleh karena itu, agar penelitian memiliki landasan yang sistematis dan
kokoh, maka disusunlah landasan teori ini.
1.1 Tujuan Pembelajaran matematika SMP
Istilah pembelajaran setara dengan istilah teaching atau instruction, yang artinya
suatu kegiatan di mana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses
pendewasaan diri (Suyono, 2011). Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Sanjaya
(2011) proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang tujuannya
membelajarkan siswa, dengan melibatkan berbagai komponen. Sedangkan menurut
Majid (2013), pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan
mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada
pencapaian tujuan/ penguasaan sejumlah kompetensi dan indikator sebagai gambaran
hasil belajar. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, dapat disumpulkan bahwa
pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik, pengajar dan atau media atau
sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Menurut Uno (2011), matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan alat
pikir, berkomunikasi, dan alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisi dan kontruksi, generalitas dan individualitas.
Pendapat lain menyatakan bahwa matematika adalah penelaahan struktur abstrak yang
didefinisikan secara aksioma dengan menggunakan logika simbolik dan notasi
(Hariwijaya, 2009). Sedangkan Marsigit (2012) mendeskripsikan matematika sebagai :
(a) kegiatan penelusuran pola dan hubungan; (b) kreativitas yang memerlukan imajinasi,
intuisi dan penemuan; (c) kegiatan memecahkan masalah; (d) alat berkomunikasi. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang
kemampuan untuk berpikir, berkomunikasi dan memecahkan masalah dengan
menggunakan logika simbolik dan notasi.
8
Wijaya, Ariyadi (2012) menyebutkn 4 macam pandangan tentang posisi
matematika yaitu matematika sebagai suatu cara untuk berfikir, matematka sebagai
suatu pemahaman tentang pola dan hubungan (pattern and relationship),
matematika sebagai suatu alat (mathematics as a tool), matematika sebagai bahasa
atau alat komunikasi, dan matematika sebagai bahasa atau alat komunikasi.
Pandangan Matematika sebagai suatu cara untuk berfikir berawal dari
bagaiamana karakter logis dan sisitematis dari matematika berperan dalam proses
mengorganisasikan gagasan, menganalisis informasi, dan menarik kesimpulan data.
Kedudukan matematika sebagai suatu pemahaman tentang pola dan hubungan
(pattern and relationship). Dalam mempelajari matematika, siswa perlu
menghubungkan suatu konsep matematika dengan pengetahuan yang sudah mereka
miliki. Penekanan pada hubungan ini sangat diperlukan untuk kesatuan dan
kontinuitas konsep dalam matematika sekolah sehingga siswa dapat dengan segera
menyadari bahwa suatu konsep yang mereka pelajari memiliki persamaan atau
perbedaan dengan konsep yang sudah mereka pelajari.
Pandangan Matematika sebagai suatu alat (mathematics as a tool) sangat
dipengaruhi oleh aspek aplikasi dan aspek sejarah dari konsep matematika. Banyak
konsep matematika yang bisa kita temukan dan gunakan dalam kehidupan sehari-
hari, baik secara sederhana maupun tidak selain aspek aplikasi matematika juga
sebenarnya disebabkan adanya kebutuhan mansia. Contoh paling sederhana adalah
korespondensi satu-satu yang melandasi perkembangan bilangan. Korespondensi
satu-satu berkembang karena kebutuhan manusia untuk memastikan bahwa hewan
gembala yang pulang tetap sama dengan hewan gembala yang berangkat.
Kedudukan matematika sebagai bahasa atau alat komunikasi matematika
merupakan bahasa yang paling universal karena simbol matematika memiliki
makna yang sama untuk berbagai istilah yang berbeda. Ketika kita berkata “dua
ditambah tiga sama dengan lima” maka hanya orang yang mengerti bahasa
Indonesia saja yang memahami kalimat tersebut. Namun, jika kalimat tersebut
dituliskan sebagai “2+3=5” maka dengan pengetahuan berbeda akan bisa
memahami bahasa tersebut.
9
Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan hal penting dalam proses
pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, disebutkan bahwa tujuan pembelajaran
matematika SMP adalah
a. Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Termasuk dalam
kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang
ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika seperti
melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar, melakukan manipulasi
aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan melukis/ menggambarkan/
merepresentasikan konsep keruangan.
b. Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan mampu
membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang ada.
c. Menggunkan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika baik dalam
penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan
masalah dalam konteks matematika maupun luar matematika (kehidupan nyata, ilmu,
dan tekhnologi) yang meliputi kemampuan memahami masalah, membangun model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh termasuk
dalam rangka memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata).
Masalah ada yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah
masalah baru bagi siswa dalam arti memiliki tipe yang berbeda dari masalah –
masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang masalah tidak rutin itu
menjadi masalah yang telah dikenalnya.
d. Mengkomunikasikan gagasan, penalaran serta mampu menyusun bukti
matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
f. Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai nilai-nilai dalam matematika dan
pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan,
toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh,