10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi. 2.1.1. Pengertian sistem Menurut Sutabri (2016:2) mengemukakan bahwa “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu”. Sistem terdiri objek-objek, unsur-unsur atau komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Adapun yang dimaksud dengan unsur dan komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu, suatu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed back) dapat berasal dari output, juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.
36
Embed
BAB II LANDASAN TEORI · 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Sistem sangat berpengaruh dalam suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh
suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi.
2.1.1. Pengertian sistem
Menurut Sutabri (2016:2) mengemukakan bahwa “Secara sederhana suatu
sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen,
atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain
dan terpadu”.
Sistem terdiri objek-objek, unsur-unsur atau komponen-komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga unsur-unsur tersebut
menjadi satu kesatuan dalam pengolahan tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
Adapun yang dimaksud dengan unsur dan komponen pembentuk
organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga
hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan,
kegiatan, kelompok informal dan lain sebagainya.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan
(input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu, suatu sistem
senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik (feed back)
dapat berasal dari output, juga berasal dari lingkungan sistem yang dimaksud.
11
Sistem terdapat dua kelompok pendekatan, yakni kelompok pendekatan
yang menekankan pada prosedur, metode, dan cara kerja yang saling berhubungan
dan saling berinteraksi untuk melakukan suatu kegiatan dalam rangka mencapai
tujuan bersama, dan kelompok pendekatan yang menekankan pada elemen atau
komponen, dimana dalam pendekatan ini kumpulan elemen atau komponen saling
berinteraksi dan berhubungan dalam rangka untuk mencapai tujuan bersama pula.
Kedua definisi tersebut sama-sama benar dan tidak bertentangan hanya saja memiliki
perbedaan pada cara pendekatannya.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Mulyadi (2016:12) karakteristik sistem terdiri dari. “Unsur-unsur,
dimana unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang
bersangkutan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem dan suatu sistem
merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar”.
Menurut Sutabri (2016:10) mengemukakan bahwa “Model umum sebuah
sistem adalah input, proses dan output hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang
sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat memiliki beberapa keluaran”.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem
adalah beberapa hal atau beberapa sifat tertentu yang terdapat dalam suatu sistem
sehingga menunjukan bahwa hal tersebut dapat dikatakan suatu sistem.
Adapun karakteristik-karakteristik sistem tersebut menurut Sutabri
(2016:10) adalah:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem dimana setiap sub sistem memiliki
12
sisfat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses
sistem secara keseluruhan sehingga terjadilah suatu proses sistem tersebut untuk
mencapai tujuan bersama.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus
tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem
tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari satu sub
sistem akan menjadi masukkan untuk sub sistem lain melalui penghubung
tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk
satu kesatuan.
13
5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem tersebut masukkan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) agar sistem tersebut beroprasi. Contoh,
didalam suatu unit sistem komputer. “Program” adalah maintenance input yang
digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input
untuk diolah menjadi informasi. Selain itu sistem masukan dapat juga berupa
masukan signal (signal input) yang bertujuan agar energi yang dimasukkan
menghasilkan keluaran (output) contohnya informasi.
6. Keluaran Sistem (Ouput)
Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan berupa sisa pembuangan sehingga keluaran ini dapat menjadi
masukan bagi sub sistem yang lainnya. Contoh, sistem informasi, keluaran yang
dihasilkan tentunya adalah informasi yang mana informasi ini dapat digunakan
sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi
input bagi sub sistem lainnya.
7. Pengolah Sistem (Proces)
Suatu sistem harus memiliki suatu perangkat yang bertugas mengolah bagian
pengolah ini yang akan berubah maskan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem
produksi akan mengolah masukan yang berupa bahan baku dan barang-barang
lainnya menjadi barang jadi, sistem akuntansi akan mengolah data transaksi
menjadi laporan-laporan termasuk laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.
8. Sasaran Sistem (Objektive)
Tujuan dan sasaran merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh sistem. Suatu
sistem harus memiliki tujuan dan sasaran yang pasti karena akan menentukan
14
masukan yang dibutuhkan sistem yang tentunya juga berpengaruh pada keluaran
sistem. Suatu dapat dikatakan berhasil bila dapat mengenai sasaran dan tujuan
sesuai yang telah direncanakan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lainnya, oleh karena itu sistem dapat dikasifikasikan beberapa
sudut pandang. Menurut Hutahaean (2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang
tertentu”. Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang, yaitu:
a. Sistem Abstrak (Abstract system) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem Abstrak (Abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-
pemikiran atau IDE-IDE yang tidak tampak secara fisik. Sistem Fisik (Physical
System) adalah sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
System)
Sistem Alamiah (Natural System) adalah sistem yang terjadi melalu proses alam,
tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem Buatan
Manusia (Human Made System) adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (Human Made System).
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probalistic
System)
Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat
15
diramalkan. Sistem Tak Tentu (Probalistic System) adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
d. Sistem Tertutup (Close system) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem Tertutup (Close system) adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut
campur lingkungan luar. Sistem Terbuka (Open System) adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
input dan output dari lingkungan luar atau sub sistem lainnya.
2.1.4. Konsep Dasar Informasi
Menurut Krismiaji (2015:5) “Informasi adalah kegiatan menyimpan dan
mengolah data agar menjadi sesuatu yang berguna bagi para pemakainya untuk saat
ini dan masa mendatang”.
Menurut Sutabri (2016:4) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data
yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kumpulan huruf atau
angka yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti. Secara konseptual, data
adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak
mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai.
Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau
tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.
Nilai atau kualitas informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan
atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan.
16
Untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak,
kita dapat mengujinya dengan memperhatikan empat dimensi utama dasar informasi
sebagai berikut:
1. Relevansi
Relevansi atau keterkaitan yang dimiliki oleh suatu informasi dengan sebuah
permasalahan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang
menentukan pengambilan keputusan oleh penggunanya. Informasi yang diberikan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
2. Akurasi (Accuracy)
Akurasi berarti informasi yang diberikan harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya agar informasi yang disampaikan tidak biasa dan menyesatkan
penggunanya karena keakurasinya sebuah informasi dapat menjadi tolak ukur
ketepatan dan keberhasilan dalam pengambilan keputusan.
3. Tepat pada waktunya (Timeliness)
Informasi harus tersedia pada saat diperlukan dan tidak boleh terlambat karena
didalam proses pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang atau
datangnya setelah suatu keputusan diambil tidak akan lagi memiliki nilai. Jadi,
semakin baru atau up to date informasi tersebut maka akan semakin berguna.
4. Kelengkapan
Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran
lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Informasi yang diberikan
harus lengkap secara keseluruhan sehingga dapat mendukung proses pengambilan
keputusan disemua area dimana keputusan akan diambil.
17
2.1.5. Daur Hidup Sistem System Development Life Cycle (SDLC)
Daur hidup sistem menurut Kadir (2014:244) “System Development Life
Cycle (SDLC) merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan,
memelihara dan menggunakan sistem informasi”. Pengertian lain menurut Rosa dan
M. Shalahuddin (2016:26) “System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan
model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-
sistem perangkat lunak sebelumnya berdasarkan cara-cara yang sudah teruji baik
atau best practice”. Daur hidup sistem terdiri menjadi beberapa tahapan (fase) yaitu
sebagai berikut:
1. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatunya terjadi, pasti terlebih dahulu adanya kebutuhan atau
problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi
sebagai hasil perkembangan suatu organisasi. Permintaan kebutuhan itu
meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus
dapat dIDEfinisikan dengan jelas, tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan
yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
2. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang dibutuhkan dengan membangun suatu sistem untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
3. Penerapan Sistem
Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioprasikan.
Penerapan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur ulang sistem,
18
peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasianal adalah penerapan
sistem, yang merupakan tahap akhir dari suatu pembangunan sistem.
4. Pengoperasian Sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi
yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena
pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan
teknologi. Untuk mengatasi perubahan-prubahan tersebut, sistem harus diperbaiki
atau diperbaharui.
5. Sistem Menjadi Tidak Layak
Perubahan-perubahan dengan kebutuhan yang begitu drastis sehingga tidak dapat
diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan.
Secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk
dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Krismiaji (2015:16) mengemukakan bahwa “Sistem informasi
adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukan, mengolah
serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan menurut Lucas dalam
Djahir dan Pratita (2015:14) mengemukakan bahwa “sistem informasi adalah suatu
kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi akan
menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian
didalam organisasi”.
19
2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Krismiaji (2015:4) “Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”.
Sedangkan menurut Mahatmyo (2014:9) “Sistem Informasi Akuntansi merupakan
sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan
sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, agar
dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan dan memproses data-data transaksi sehingga dari data-
data tersebut dapat dihasilkan informasi yang akurat bagi pembuat keputusan dalam
mengambil keputusan. Sistem Informasi Akuntansi berhubungan dengan aspek
keuangan atas setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan secara rutin. Sebagai
contoh, pada sistem penerimaan kas setiap transaksi pembayaran membutuhkan data-
data yang diperlukan dalam penagihan pembayaran. Dengan informasi yang akurat
dan relevan, akan didapat keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah yang
berada dalam perusahaan.
2.1.8. Jurnal Umum
Jurnal umum adalah catatan akuntansi permanen yang pertama, yang
digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.
Menurut Shatu (2016:43) “Jurnal umum merupakan buku untuk mencatat analisis
tiap transaksi secara kronologis atau beraturan sesuai dengan tanggal kejadian”.
Sedangkan menurut Astuti (2015:57), “Jurnal umum merupakan media atau buku
yang digunakan untuk mencatat semua transaksi selama satu periode waktu tertentu
20
(satu bulan) tanpa membedakan jenis transaksi”. Dapat disimpulkan bahwa jurnal
umum merupakan buku catatan semua transaksi untuk satu bulan. Didalam jurnal
terdapat debit dan kredit berikut pengertiannya:
1. Debit merupakan lawan dari kredit, kode perkiraan jenis aset dan beban akan
bertambah nilainya jika debit, sedangkan liabilitas, ekuitas dan pendapatan akan
berkurang jika di Debit.
2. Kredit merupakan lawan dari debit, kode perkiraan jenis liabilitas, ekuitas dan
pendapatan akan bertambah nilainya jika di kredit, sedangkan aset dan beban akan
berkurang jika dikredit.
2.1.9. Konsep Dasar Program
Pada umumnya program adalah sederetan instruksi atau statement yang
tentunya dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Instruksi tersebut berfungsi
untuk mengatur pekerjaan apa saja yang akan dilakukan oleh komputer agar
mendapatkan dan menghasilkan suatu hasil atau keluaran yang diharapkan.
2.1.10. Pengertian Program
Menurut Kadir (2014:192) memberi pengertian bahwa “Program adalah
sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengatur perangkat keras komputer
agar melaksanakan tindakan tertentu”.
2.1.11. Pemograman Berorientasi Objek
Menurut Kadir (2014:204) mengemukakan bahwa “Pemograman
berorientasi objek adalah mengombinasikan data dan prosedur-prosedur untuk