6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Akuntansi Menurut (Samryn, 2014) terdapat empat konsep dasar dalam penyajian informasi akuntansi yaitu: 1. Kesatuan Ekonomi Dalam proses akuntansi dianggap bahwa unit usaha merupakan satu kesatuan ekonomi yang terpisah dari pemiliknya. 2. Kelangsungan Akuntansi diselenggarakan dengan asumsi bahwa perusahaan atau oerganisasi yang bersangkutan dioperasikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan secara berkelanjutan. 3. Unit Moneter Akuntansi diselenggarakan dengan menggunakan satuan-satuan mata uang sebagai alat untuk menyeragamkan nilai dan ukuran aktiva, kewajiban, ekuitas,pendapatan, dan beban organsasi. 4. Periode Waktu Akuntansi disajikan untuk periode-periode waktu tertentu, misalnya tahunan, triwulanan, atau bulanan secara konsisten. 6
33
Embed
BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id€¦ · 1. Akuntansi Manajemen, peranan akuntansi manajemen sedang berubah seiring dengan perubahan keperluan informasi dari para manajer.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Menurut (Samryn, 2014) terdapat empat konsep dasar dalam penyajian
informasi akuntansi yaitu:
1. Kesatuan Ekonomi
Dalam proses akuntansi dianggap bahwa unit usaha merupakan satu kesatuan
ekonomi yang terpisah dari pemiliknya.
2. Kelangsungan
Akuntansi diselenggarakan dengan asumsi bahwa perusahaan atau oerganisasi
yang bersangkutan dioperasikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
secara berkelanjutan.
3. Unit Moneter
Akuntansi diselenggarakan dengan menggunakan satuan-satuan mata uang
sebagai alat untuk menyeragamkan nilai dan ukuran aktiva, kewajiban,
ekuitas,pendapatan, dan beban organsasi.
4. Periode Waktu
Akuntansi disajikan untuk periode-periode waktu tertentu, misalnya tahunan,
triwulanan, atau bulanan secara konsisten.
6
7
2.1.1. Defenisi Akuntansi
Akuntansi sering dijuluki sebagai bahasa bisnis (the language of business).
Perubahan yang cepat dalam syarat telah menyebabkan semakin kompleksnya bahasa
tersebut, yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan, menginterprestasi
data dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan
anggota masyarakat lain.
Menurut (v. wiratna 2018) Akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,
kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang
digunakan pihak-pihak tertentu.
Menurut (Samryn, 2104) menyatakan secara umum bahwa, “akuntansi
merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengubah data dari
transaksi menjadi informasi keuangan.
Para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan kedalam dua
kategori menurut Harry (Hery, 2014b) yaitu:
1. Pemakai Internal (Internal Users)
a. Direktur dan Manager Keuangan.
Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya
secara tepat waktu kepada kreditur (banker,supplier), maka mereka
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang
tersedia diperusahaan pada saat menjelang jatuh temponya pinjaman/utang.
b. Direktur operasional dan Manager Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka
8
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan (tren
penjualan).
c. Manager dan Supervisor Produksi
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan
besarnya harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar
untuk menetapkan harga jual produk per unit.
2. Pemakai Eksternal ( External Users)
a. Investor (penanaman modal)
Untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham
investasinya. Dalam hal ini, investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam
menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee
(perusahaan tempat investasi dilakukan).
b. Kreditur
Menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya
tingkat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang. Dalam hal ini
kreditur dapat memperkecil resiko dengan cara mencari tahu seberapa besar
tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat laporan keuangan debitur
bersangkutan.
c. Pemerintah
Berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib pajak) dalam
hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghansilan yang harus
disetor ke kas Negara.
d. Badan Pengawasan Pasar Modal
Mewajibkan public corporation (emiten) untuk melampirkan laporan
keuangan secara rutin kepada BAPEPAM. Dalam hal ini, pihak BAPEPAM
9
sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan
untuk melindungi para investor.
e. Ekonom, Praktisi, dan Analisa
Menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi
perekonomian, menentukan besar tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan
nasional, dan lain sebagainya.
Menurut (V.Wiratna 2018) ada tiga bidang dari akuntansi yang sedang
mengalami pengkajian dan penelaahan yang luas dan mendalam. Bidang-bidang
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Akuntansi Manajemen, peranan akuntansi manajemen sedang berubah seiring
dengan perubahan keperluan informasi dari para manajer. Salah satu
penyebabnya adalah adanya suatu konsep manajemen yang baru yang disebut
dengan manajemen kualitas total (total quality management).
2. Akuntansi Internasional, dalam hal ini perusahaan harus menyesuainkan sistem
akuntansinya dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan dari masing-masing
Negara tersebut. Untuk mengetahui hal ini, profesi akuntansi telah berupaya
untuk menyediakan standar akuntansi internasional yang seragam. Badan yang
berwenang untuk menetapkan dan mengembangkan standar ini adalah Badan
Standar Akuntansi Internasional (The Internasional Accounting Standard
Board / IASB).
3. Akuntansi Sosialekonomi, Bidang akuntansi yang mencatat dan melaporkan
pengaruh dari organisasi pada masyarakat. Ada tiga bidang pokok dalam
akuntansi sosialekonomi, yakni meliputi kajian mengenai :
10
a. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari berbagai organisasi atas
masalah-masalah yang mempengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh
dalam masyarakat.
b. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari program – program
pemerintah atas pencapaian tujuan-tujuan social tertentu.
c. Mencatat dan melaporkan pengaruh yang kuat dari kinerja social
perusahaan.
Menurut (V.Wiratna 2018) selain 3 (tiga) poin yang sudah tertera pada
bagian dan pembahasan, masih terdapat beberapa ilmu akuntansi lain yang sebagian
masuk sebagai pemakai informasi akuntansi. Berikut ini penjelasannya :
1. Individu, orang-orang dalam masyarakat umum menggunakan informasi
akuntansi untuk kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya melakukan
investasi dan membuat keputusan apakah membeli atau menyewa sebuah
rumah.
2. Pemodal atau Calon Pemodal, pemodal (investor) dan calon pemodal
membutuhkan informasi akuntansi mengenai posisi keuangan dan profitabilitas
untuk mengetahui prospek perusahaan di masa datang dan keselamatan
investasi mereka.
3. Kreditor, Bank dan para rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran – pembayaran
yang dijadwalkan sebelum memberikan pinjaman.
4. Badan pemerintah, sebagai contoh adalah Dijen Pajak dan Bapepam sangat
berkepentingan dengan informasi akuntansi dari perusahaann untuk tujuan
pengenaan pajak dan pembuatan peraturan (regulation).
11
5. Karyawan, para karyawan dan serikat pekerjanya membutuhkan informasi
akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan tempat
mereka bekerja.
6. Kelompok konsumen, mereka juga tertarik dengan informasi akuntansi yang
menggambarkan jumlah laba yang diperoleh perusahaan.
7. Manajemen (pemimpin perusahaan), merupakan pihak yang paling banyak
berhubungan dengan informasi akuntansi. Berdasarkan informasi ini pihak
manajemen membuat keputusan-keputusan yang secara langsung akan
mempengaruhi operasi perusahaan.
Menurut (V.Wiratna 2018) kelompok untuk mencatat perubahan data
keuangan yang umum digunakan adalah :
1. Aktiva/harta (Asset): Aktiva Lancar dan Aktiva Tidak Lancar
Asset/aktiva adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Contoh aktiva
kas, piutang, persediaan, tanah, bangunan dan peralatan. Asset merupakan
setiap barang fisik (berwujud) atau hak (tidak berwujud) yang mempunyai nilai
uang. penyajiannya dalam neraca. Aktiva dapat dibedakan menjadi :
a. Aktiva Lancar (Current Assets)
Merupakan akun-akun yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang kas
atau dijual atau dihabiskan, biasanya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
kurang. Berikut ini yang termasuk didalam aktiva lancar diantaranya :
1) Kas (Cash)
2) Kas dan bank (Cash Bank)
3) Investasi sementara (Marketable Securieties)
4) Piutang (Receivable)
5) Persediaan barang dagang (Merchandise Inventories)
12
6) Perlengkapan (Supplies)
7) Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)
8) Asuransi dibayar dimuka (Prepaid Insurance)
b. Aktiva Tidak Lancar / Tetap (Non Current Aset / Fixed)
Non Current Asset/Fixed adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam
perusahaan yang sifatnya permanen atau relatif tetap diantaranya meliputi:
1) Investasi jangka panjang dalam modal saham perusahaan lain yang
tidak dimasukkan untuk dijual tahun mendatang (Investment In Stock).
2) Investasi jangka panjang dalam obligasi perusahaan lain yang tidak
dimasukkan untuk dijual dalam tahun mendatang (Invesment In Bond).
3) Investasi dalam anak perusahaan (Securities of Affiated Companies).
4) Data yang disisihkan untuk tujuan jangka panjang seperti dana
pelunasan obligasi (Singking Fund), dana ekspansi, dana penarikan
saham atau deposito berjangka panjang.
5) Nilai penyerahaan tunai (Cash Surrender Value) pada asuransi jiwa
yang dimiliki oleh perusahaan.
6) Investasi jangka panjang dalam aktiva berwujud seperti tanah dan
bangunan yang tidak digunakan untuk operasi periode berjalan (Land
Held For Investment Purpose).
2. Kewajiban (Liability)
Segala sesuatu yang merupakan kewajiban dan harus dipenuhi oleh perusahaan
yang bersangkutan kepada pihak ketiga akibat transaksi dimasa lalu.
Kewajiban merupakan hutang kepada pihak luar (Kreditur) dan biasanya di
dalam neraca ditambahkan “payable”.
13
3. Modal (Equity)
Modal merupakan kekayaan yang dimiliki dan dimasukan kedalam perusahaan
atau seluruh hak yang dimiliki perusahaan dalam perusahaan sebesar assets
yang diinvestasikan.
4. Pendapatan (Revenues)
Arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari suatu kesatuan atau
penyelesaian kewajiban selama satu periode dari penyerahan produksi barang.
5. Beban (Ekspense)
Arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau terjadinya kewajiban selama
satu periode dari penyerahan barang atau pembelian jasa.
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Hery dalam (Desmahary & Kuswara, 2016) mengemukakan
bahwa, “persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang menyajikan jumlah
harta perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta tersebut, yang
digambarkan dalam hubungnan aktiva/harta/asset, hutang/kewajiban/liabilitas, dan
ekuitas pemilik modal. Sumberdaya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan
dinamakan asset/harta/kekayaan (asset). Asset ini selanjutnya akan digunakan oleh
perusahaan demi bisnis diseluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga
disebut sebagai bahasa bisnis”.
Contoh asset meliputi: uang kas, piutang usaha, persediaan barang
dagangan, perlengkapan dan kantor, asuransi dan sewa dibayar dimuka, tanah,
bangunan, kendaraan operational dan asset lainnya.
Hubungan antara kekayaan, kewajiban, dan ekuitas dapat dirumuskan ke
dalam sebuah persamaan akuntansi (accounting equation) sebagai berikut:
14
Assets = Liabilities + Equity
Rumusan persamaan akuntansi diatas sifatnya baku (mutlak), dimana liabilities harus
ditempatkan terlebih dahulu sebelum equity, ini mengandung makna bahwa kreditur
memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa asset yang
masih ada barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.
2.1.3. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut (Mardi, 2014) “Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan di bentuk data
transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan
keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya.”
Menurut (Hery, 2014a) “Sistem Informasi Akuntansi merancang sistem
pemrosesan data akuntansi. Data transaksi (Input) diproses sedemikian rupa secara
sistem menghasilkan sebuah informasi (Output) yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan.”
2.1.4. Siklus Akuntansi
Menurut Samryn (Desmahary & Kuswara, 2016) menjelaskan bahwa:
Siklus akuntansi adalah proses yang diawali dengan menganalisa transaksi,
menyiapkan jurnal transaksi, posting ke buku besar, menyiapkan jurnal transaksi,
posting penyesuaian prepaid dan terutang, neracad saldo yang disesuaiakan,
menyiapkan laporan keuangan, menyiapakan jurnal penutup dan posting dan neraca
saldo setelah penutup.
15
Sumber : Samryn (Desmahary & Kuswara, 2016)
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi diawali darai adanya transaksi yang terjadi dalam sebuah
perusahaan. Transaksi juga dijadikan sebagai titik awal untuk memulai proses
akuntansi, atau dengan kata lain ada tidaknya transaksi yang dilakukan perusahaan
harus memiliki bukti atau dokumentasi. Transaksi yang tidak memiliki bukti sebagai
dokumentasi tentu tidak dapat dikategorikan sebagai sebauah transaksi merupakan
syarat mutlak untuk mengakui keberadaan dari transaksi.
Sedangkan menurut Hery (Utami & Hidayat, 2018) Menjelaskan
bahwa,“Proses Akuntansi yang diawali dengan menganilisi dan menjurnal transaksi,
dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntasi
(accounting cycle).”
2.2. Laporan Keuangan
Menurut (Hery, 2014) menyimpulkan bahwa, “Laporan keungan
merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
16
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.”
Laporan keuangan yang dihasilkan, terdiri dari:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan
untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi ini akhirnya memuat
informasi mengenai hasil usaha perusahaan, yaitu laba/rugi bersih, yang
merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
Adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas
pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (laporan perubahan
modal). Ekuitas pemilik akan bertambah dengan adanya investasi (setoran
modal) dan laba bersih, sebaliknya ekuitas akan berkurang dengan adanya
prive (penarikan/pembelian untuk kepentingan pribadi) dan rugi bersih
3. Neraca (Balance Sheet)
Adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi asset, kewajiban dan
ekuitas perubahan per tanggal tertentu. Tujuan neraca adalah untuk
menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas
keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitis
operasi, aktiviti investasi, sampai pada aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk
satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas menujukkan bersarnya
kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan
serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir periode.
17
Catatanatas laporan keuangan (notes to the financial statements) merupakan
bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan
lainnya. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih
lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Menurut (Munawir, 2014) “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil
dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas sesuatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.”
Sedangkan menurut Soemarso (Suteja, 2018) “Laporan keuangan adalah
laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.”
2.3. Defenisi Perusahaan Dagang
Menurut (Samry, 2014) mengemukakan bahwa, “Perusahaan dagang
adalah perusahaan yang kegiatan utamanya membeli barang dagang dan menjual
kembali sebagaimana adanya tanpa mengubah wujud fisik barang yang
bersangkutan.”
Sedangkan menurut (Hery, 2014a) “Perusahaan dagang adalah perusahaan
jenis menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak
membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan
memperolehnya dari perusahaan lain.
18
2.4. Tool Aplikasi
2.4.1. Pengertian Zahir Accounting 5.1
Menurut (Yuswanto, Prakoso W, & Giffari W, 2015)“Zahir Accounting adalah
software akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated software) oleh PT.
Zahir Internasional”.
Penggunaan software Zahir Accounting ini menimbulkan reaksi pada diri
penggunanya, yaitu berupa penerimaan maupun penolakan. Karena kesuksesan
penerapan teknologi informasi sangat tergantung pada penerimaan oleh user sebagai
pengguna teknologi. Suatu model penerimaan teknologi yang dikenal dengan nama
TAM (Technology Acceptance Model) dapat menjelaskan dan memprediksi
penerimaan teknologi oleh user. Model TAM dapat menjelaskan penerimaan
teknologi informasi dengan dimensidimensi tetentu yang dapat mempengaruhi
penerimaan teknologi oleh pengguna. Model TAM digunakan untuk mengetahui
faktor sikap, niat dan perilaku pengguna dengan menggunakan dua variabel masukan
utama yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan (easy of use).
Zahir accounting versi 1.0 dibuat pertama kali pada tahun 1996 dan
dikembangkan sehingga muncul versi pada tahun 1997. Zahir accounting telah
digunakan oleh banyak Perusahaan di Indonesia, dan telah memperoleh beberapa
penghargaan di tingkat Nasional. Selain kemudahan dalam mencatat transaksi-
transaksi dan pembuatan laporan tanpa harus mempelajari teori akuntansi keuangan.
Selain berfasilitas sebagai windows zahir ini juga mempunyai keunggulan
sebagai berikut:
1. Pencatatan jurnal umum, penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar yang
berkaitan dengan department dan proyek.
19
2. Laporan neraca, laporan laba rugi, buku besar, neraca lajur, aliran kas, hutang,
piutang, (analisa, buku besar, dll).
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan mendetail, sehingga implementasi
atau penerapan akuntansi biaya diperusahaan sangat mudah digunakan.
4. Pengolahan departemen, harta tetap dan pembuatan jurnal penyusutan
otomatis.
5. Giro Mundur, Rekonsiliasi bank.
6. Pencatatan kegiatan dengan kemampuan mengaitkan transksi kepada suatu
kelompok barang.
7. Laporan persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai persediaan,
kartu stok, dll.
8. Grafik yang dapat membantu manajement dalam pengambilan keputusan.
2.4.2. Perbedaan Pembuatan Laporan Keuangan Secara Manual dan Zahir
Accounting Versi 5.1
Berikut ini adalah perbedaan apabila laporan keuangan dibuat secara
manual atau dengan Zahir Accounting:
1. Secara Manual
Apabila membuat laporan keuangan dengan manual, maka pembuat harus
membuatnya dengan beberapa tahap, yaitu:
a. Membuat Jurnal Double Entry
Pada setiap transaksi yang ada harus dibuat Jurnal Double Entry, baik
transaksi tersebut adalah transaksi penjualan, bayar hutang, terima
pembayaran, atau lain sebagainya. Transaksi tersebut harus dicatat satu
persatu menurut kaidah akuntansi yang ada. Setiap transaksi dapat
20
melibatkan banyak account, misalkan transaksi pembelian barang dengan
disertai pajak atau discount sehingga akan banyak account terlibat
didalamnya.
b. Menghitung Harga Pokok dan Mencatatnya pada Kartu Stok Barang
Apabila ada suatu jurnal penjualan terjadi, maka harus dicatat pula harga
pokok pada persediaan yang keluar akibat adanya penjualan tersebut,
pencatatan yang ada harus berdasarkan metode yang dipakai pada
perhitungan persediaan tersebut. Akan menjadi sangat rumit apabila
mempunyai data barang yang sangat banyak dengan resiko kesalahan
perhitungan dengan manual.
c. Mencatat Kartu Piutang dan Hutang Usaha
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit, maka harus dicatat juga dibuku
pembantu piutang per pelanggan, begitu juga dengan pembelian yang
dilakukan kredit, maka harus dibuat pula buku pembantu hutang per
supplier. Buku besar atau buku pembantu ini dipergunakan untuk
mengetahui berapa besar saldo per masing-masing dan kapan jatuh
temponya.
d. Menghitung Penyusutan Asset
Setiap perusahaan mempunyai asset yang harus dihitung untuk biaya
depresiasinya setiap akhir bulan. Perhitungan ini mempunyai metode
penyusutan aktiva yang harus dimiliki oleh perusahaan tersebut.
e. Menyusun Buku Besar
Setiap transaksi yang sudah dibuat Jurnal Double Entry harus dibuat buku
besar per mamsing-masing account/rekening yang digunakan dalam
21
transaksi. Apabila mempunyai account yang banyak, maka akan semakin
banyak buku besar yang harus dibuat.
f. Membuat Worksheet atau Neraca Lajur
Total nilai per masing-masing buku besar seluruh rekening yang ada
dikumpulkan dalam worksheet. Kemudian disusun pada kolom-kolom
diposisi debet atau kredit, dicari saldo awalnya dan dihitung saldo akhirnya.
g. Menyusun Laporan Neraca dan Laba Rugi
Dari worksheet atau neraca lajur tersebut dapat disusun neraca percobaan,
atau langsung dibuat laporan neraca dan laporan laba rugi. Laporan neraca
dan laba rugi ditampilkan dalam bentuk yang terstruktur sesuai klasifikasi
per masing-masing rekening.
h. Menyusun Laporan Aliran Kas
Pembuatan laporan aliran kas jauh lebih rumit daripada laporan Neraca dan
Laba Rugi, dimana harus diketahui neraca bulan sebelumnya, menghitung
perubahannya, menghitung nilai penyusutan dan menyusutnya menjadi
laporan sesuai dengan aturan akuntansi yang berlaku.
i. Membuat Analisa Rasio dan Grafik-Grafik
Dari laporan keuangan yang sudah dibuat dapat dihitung rasio-rasio bisnis
berdasarkan formula-formula yang baku, serta dibuat pula dalam format
grafik untuk memudahkan manajemen dalam menganalisa kinerja
perusahaan.
22
2. Menggunakan Zahir Accounting Versi 5.1
Lain halnya dengan pembuatan laporan yang masih manual dengan
pembuatan laporan keuangan yang sudah menggunakan sistem Zahir Accounting.
Apabila laporan keuangan dibuat dengan Zahir Accounting, maka teknis cara
pembuatannya sangat sederhana, yaitu:
a. Input transaksi pada formulir yang sediakan.
b. Klik laporan untuk menampilkan seluruh laporan keuangan yang
dibutuhkan dan Analisa Bisnis untuk menampilkan grafik dan analisa
keuangan.
Apabila menggunakan Zahir Accounting, seluruh proses pembuatan Jurnal
Double Entry, pencatatan kartu hutang dan piutang usaha, mencatat pemakaian
barang dan menghitung harga pokok barang, serta penghitungan penyusutan dan
pembuatan laporan, grafik, dan analisa keuangan dilakukan secara otomatis.
Seluruh data yang telah diisi akan disimpan dan dapat digunakan kembali
pada transaksi-transaksi yang lain, seperti misalkan data pelanggan, pemasok dan
data barang cukup dibuat satu kali, selanjutnya tinggal digunakan. Dengan cara ini
history transaksi pelanggan, pemasok dan barang persediaan dapat dianalisa dengan
baik. Bahkan ada fasilitas rekam ulang untuk merekam transaksi berulang, yang
berguna untuk menginput transaksi secara otomatis untuk transaksi yang pernah
terjadi sebelumnya (opsi ini ada pada edisi tertentu dan dapat ditambahkan bila
perlu).
2.4.3. Instalan Zahir Accounting versi 5.1
Untuk dapat menggunakan Zahir Versi 5.1 terlebih dahulu anda harus
menginstalnya di komputer PC atau notebook berbasis Windows (98/2000/XP/Vista).
23
Installer Zahir tersedia dalam paket program berupa CD atau dapat juga dengan
download versi demonya dari www.zahiraccounting.com. Lebih jelasnya ikuti
langkah-langkah berikut:
Masukkan CD Installer ke CD ROM Komputer, buka Windows Explorer >
CD ROM, klik 2 kali file setup.exe pada folder SETUP, sehingga muncul dialog
selamat datang seperti pada Gambar II.2 berikut ini:
Gambar II.2 Tampilan Awal Instalasi Zahir Accounting Versi 5.1
Setelah next> akan muncul tampilan untuk nama perusahaan atau
customer atau perusahaan yang membeli software zahir. Setelah mengisi information