Top Banner
-10- BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi Pendekatan kontijensi pada akuntansi manajemen adalah untuk mengidentifikasi hubungan variabel ketidak pastian lingkungan, ketidak pastian tugas, perubahan kultur dan struktur, dan ketidak pastian strategi dengan desain sistem pengendalian manajemen dan operasi yang tepat dibawah kondisi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori kontijensi terdapat faktor situasional lain yang mungkin akan saling berinteraksi dalam kondisi tertentu, dan untuk mengetahui keandalan sistem yang dibuat untuk menghadapi perubahan terhadap variabel tertentu. Sehingga Sistem Informasi Akuntansi Manajemen didesain tergantung pada faktor-faktor situasional yang ada dalam organisasi. Pendekatan kontinjensi menurut Otley (1978), adalah pendekatan akuntansi manajemen yang didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat digunakan seluruh organisasi, namun sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontijensi mengargumenkan bahwa efektivitas desain sistem akuntansi manajemen tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan lingkungannya.
22

BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

May 05, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-10-

BAB II

KIBLAT TEORITIS

2.1 Teori Kontijensi

Pendekatan kontijensi pada akuntansi

manajemen adalah untuk mengidentifikasi hubungan

variabel ketidak pastian lingkungan, ketidak pastian

tugas, perubahan kultur dan struktur, dan ketidak

pastian strategi dengan desain sistem pengendalian

manajemen dan operasi yang tepat dibawah kondisi

yang berbeda-beda. Berdasarkan teori kontijensi

terdapat faktor situasional lain yang mungkin akan

saling berinteraksi dalam kondisi tertentu, dan untuk

mengetahui keandalan sistem yang dibuat untuk

menghadapi perubahan terhadap variabel tertentu.

Sehingga Sistem Informasi Akuntansi Manajemen

didesain tergantung pada faktor-faktor situasional

yang ada dalam organisasi.

Pendekatan kontinjensi menurut Otley (1978),

adalah pendekatan akuntansi manajemen yang

didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem

akuntansi manajemen secara universal selalu tepat

digunakan seluruh organisasi, namun sistem akuntansi

manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau

kondisi tertentu saja. Teori kontijensi mengargumenkan

bahwa efektivitas desain sistem akuntansi manajemen

tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi

dengan lingkungannya.

Page 2: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-11-

Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang

tinggi informasi memegang peranan yang sangat

penting karena merupakan data yang bermanfaat

dalam proses kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Sistem Akuntansi Manajemen yang andal ditujukan

untuk maksud apakah mampu menyiapkan informasi

system manajemen. Dengan demikian akan

memudahkan penyediaan informasi yang tepat waktu

dan relevan, dimana para manajer memiliki kebutuhan

informasi yang berbeda. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ketidak pastian lingkungan akan

mempengaruhi tingkat ketersediaan informasi sistem

akuntansi manajemen.

Diawali dari pendekatan kontijensi ini maka

muncul kemungkinan bahwa Sistem Akuntansi

Manajemen dan Gaya Kepemimpinan merupakan faktor

kondisional akan mengalami penyesuaian sehubungan

dengan kondisi situasional yang terjadi dalam

perusahaan yang menyebabkan perbedaan kebutuhan

informasi. Teori kontijensi harus diidentifikasi pada

aspek yang spesifik dari sistem akuntansi yang

digabungkan dengan keadaan yang telah ditentukan

secara tepat dengan perbandingan yang sesuai. Suatu

gagasan yang menjustifikasi pengadopsian teori

kontijensi pada akuntansi manajemen muncul sebagai

suatu kebutuhan untuk menginterpretasikan hasil riset

empiris. Konsep seperti teknologi informasi, struktur

organisasi diharapkan dapat menjelaskan bagaimana

sistem akuntansi dipraktekkan, berbeda pada suatu

situasi tertentu. Dalam mendesain sistem pengendalian

9

Page 3: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-12-

manajemen diperlukan pendekatan kontijensi, agar

sistem yang dihasilkan sesuai dengan karakteristik

lingkungan bisnis yang berlaku pada perusahaan.

Pengendalian digunakan untuk mengarahkan SAM dan

memotivasi kinerja manajerial untuk mencapai kondisi

yang diinginkan atau hasil yang sudah ditetapkan

sebelumnya.

Menurut Otley (1978), para peneliti telah

menerapkan pendekatan kontijensi guna menganalisis

dan mendesain sistem kontrol, khususnya di bidang

sistem akuntansi manajemen. Beberapa peneliti dalam

akuntansi manajemen melakukan pengujian untuk

melihat hubungan variabel-variabel kontekstual seperti

ketidakpastian lingkungan, ketidakpastian tugas,

struktur dan kultur organisasional, ketidak pastian

strategi dan gaya kepemimpinan dengan desain sistem

akuntansi manajemen.

Pendekatan kontijensi menarik untuk diteliti

karena untuk mengetahui apakah tingkat keandalan

suatu sistem akuntansi manajemen akan mampu

menghendel informasi/data yang dibutuhkan Direksi

akan sama pada setiap kondisi atau tidak. Berdasarkan

teori kontijensi maka terdapat faktor situasional lain

yang mungkin akan saling berinteraksi dalam suatu

kondisi tertentu.

2.2 Sistem Akuntansi Manajemen

Chartered Institute of Management Accountants

(CIMA,1981) mendefinisikan akuntansi manajemen

sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,

Page 4: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-13-

pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan,

penginterpretasian dan pengkomunikasian informasi

financial yang digunakan oleh manajemen

perencanaan, evaluasi, dan pengendalian alat alat

organisasi.

Sistem Akuntansi Manajemen adalah sistem yang

mengumpulkan data operasional dan finansial,

memprosesnya, menyimpannya dan melaporkannya

kepada pengguna, yaitu Pekerja, Manajer dan Eksekutif

(Desmiyawati, 2004).Hansen dan Mowen (2004:4)

mendefinisikan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai

sistem yang menghasilkan keluaran (out put) dan

memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus

manajemen.

Menurut Mulyadi (1997) Sistem akuntansi

manajemen adalah sebuah sistem informasi keuangan

yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe

akuntansi manajemen yang dimanfaatkan terutama

oleh pemakai intern organisasi. Sistem akuntansi

manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu

akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe

akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah

satu tipe informasi baik informasi akuntansi maupun

informasi keuangan dan lainnya.

Menurut (Nazaruddin, 1998) bahwa sistem

Akuntansi Manajemen adalah suatu mekanisme

pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang

efektif dalam menyediakan informasi yang berguna

untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

dari berbagai alternatif aktivitas yang dapat dilakukan.

Page 5: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-14-

Atkinson (1995) menyatakan bahwa Sistem Akuntansi

Manajemen adalah sistem informasi yang

mengumpulkan data operasional dan finansial,

memprosesnya, menyimpannya dan melaporkan

kepada pengguna. Produk yang dihasilkan oleh sistem

akuntansi manajemen adalah informasi akuntansi

manajemen.

Menurut Robert S Kaplan dan David Norton

1992) bahwa sistem manajemen tidaklah muncul

secara instan, tetapi merupakan proses bertahap tahun

demi tahun. Yang mempengaruhi perubahan akuntansi

manajemen pada masa kini diantaranya adalah:

Kemajuan teknologi informasi, Implementasi just-in time

(JIT) manufacturing, meningkatnya tuntutan mutu,

meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk,

serta semakin pendeknya daur hidup produk dan

diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.

Dalam penelitian sebelumnya bahwa Sistem

Akuntansi Manajemen adalah seirama dengan strategi

bisnis dan perencanaan sumber daya dapat

menunjukkan kinerja perusahaan dan meningkatkan

prestasi perusahaan (Kallunki, Laitinen and

Silvola,2011; Tsamenyi, Sahadev and Qiao,2011).

Sistem Akuntansi Manajemen sering digunakan

untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku

karyawan dalam berbagai cara yang akan

memaksimalkan kesejahteraan organisasi dan

karyawan. Sistem Akuntansi Manajemen sebagai alat

kontrol organisasi dan alat yang efektif menyediakan

informasi yang bermanfaat guna memprediksi

Page 6: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-15-

konsekuensi yang mungkin terjadi pada berbagai

aktivitas yang dilakukan.

2.3 Karakteristik Informasi Sistem Akun-

tansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen merupakan

prosedur dan system formal yang menggunakan

informasi untuk mempertahankan dan menyediakan

alternative dari berbagai kegiatan perusahaan (Chenhall

dan Morris, 1986 dalam Solechan dan Setiawati, 2009).

Karakteristik system akuntansi manajemen meliputi

broad scope, aggregation, timeliness dan integration

(Chenhall & Morris, 1986). Dewasa ini perkembangan

rancangan Sistem Akuntansi Manajemen tidak terbatas

pada lingkup (scope) konvensional atau tradisional yang

dikuantifikasikan dalam ukuran moneter, namun telah

memasuki data eksternal dan yang bersifat non

keuangan (lingkungan) yang dapat berdampak pada

biaya/cost serta yang berorientasi pada sesuatu yang

akan datang.

Karakteristik informasi Sistem Akuntansi

Manajemen menurut Chenhall dan Morris, (1986)

sebagai berikut:

1. Lingkup (broad scope)

Informasi yang memperhatikan focus, kuanti-

fikasi dan time horison. Focus merupakan

informasi yang berhubungan dengan informasi

yang berasal dari dalam dan luar organisasi

(factor ekonomi, teknologi dan pasar).

Page 7: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-16-

2. Tepat waktu (timeliness)

Ketepatan waktu dalam memperoleh informasi

mengenai suatu kejadian. Dimensi timeliness

mempunyai dua subdimensi yaitu frekuensi

pelaporan dan kecepatan membuat laporan.

3. Agregasi (aggregation)

Informasi disampaikan dalam bentuk yang lebih

ringkas tetapi tetap mencakup hal-hal penting

sehingga tidak mengurangi nilai informasi itu

sendiri. Dimensi aggregate merupakan ringkasan

informasi menurut fungsi, periode waktu dan

model keputusan.

4. Integrasi (integrated)

Informasi yang mencerminkan komplektisitas dan

saling keterkaitan antara bagian satu dan bagian

lain. Informasi terintegrasi mencerminkan adanya

koordinasi antara segmen subunit satu dan

lainnya dalam organisasi.

2.4 Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa

efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk

mencapai tujuan organisasi (Juniarti dan Eveline,

2003). Menurut Mulyadi (1997)penilaian kinerja adalah

penentuan secara periodik dari efektivitas organisasi,

bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan

sasaran standar dan kriteria yang telah ditentukan

sebelumnya. Menurut Supomo dan Indriantoro (1998)

Page 8: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-17-

yang dimaksud kinerja manajerial adalah kinerja para

individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial

antara lain perencanaan, investigasi, koordinasi,

supervisi, pengaturan staf, negosiasi dan representasi.

Balanced ScoreCard pertama kali diperkenalkan

oleh Robert S. Kaplan dan David Norton pada tahun

1992-an sebagai alat ukur kinerja manajemen.

Sementara alat ukur kinerja tradisional mengukur

kinerja manajemen hanya menggunakan perspektif

keuangan. BSC ini mengukur kinerja perusahaan

melalui pendekatan keuangan (financial perspective),

perspektif pelanggan(customer perspective), perspektif

bisnis intern (internal business perspective) dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning

and growth perspective).

Dalam operasionalnya BSC ini menterjemahkan

misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan dan

ukuran yang dirangkaikan secara terpadu ke dalam

empat perspektif tadi. Dalam perjalanan sejarahnya,

BSC yang semula dimaksudkan hanya sebagai alat

ukur kinerja (performance measurement) ternyata telah

bergeser dan akhirnya menjadi suatu sistem

manajemen kontemporer.

Menurut Mahoney (1963) dalam Sutapa (2003)

kinerja manajerial didasarkan pada fungsi-fungsi

manajemen yang ada dalam teori manajemen klasik

yaitu seberapa jauh manajer mampu melaksanakan

fungsi-fungsi manajemen antara lain:

Page 9: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-18-

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah penentuan kebijakan dan

sekumpulan kegiatan untuk selanjutnya

dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi

waktu sekarang dan yang akan datang.

Perencanaan bertujuan untuk memberikan

pedoman dan tata cara pelaksanaan tujuan,

kebijakan, prosedur, penganggaran dan program

kerja sehingga terlaksana sesuai dengan sasaran

yang telah ditetapkan.

2. Investigasi (investigating)

Investigasi merupakan kegiatan untuk

melakukan pemeriksaan melalui pengumpulan

dan penyampaian informasi sebagai bahan

pencatatan, pembuatan laporan, sehingga

mempermudah dilaksanakannya pengukuran

hasil dan analisis terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan. Pengkoordinasian merupakan proses

jalinan kerjasama dengan bagian-bagian lain

dalam organisasi melalui tukar-menukar

informasi yang dikaitkan dengan penyesuaian

program-program kerja.

3. Pengkoordinasian(coordinating)

Koordinasi menyelaraskan tindakan yang

meliputi pertukaran informasi dengan orang-

orang dalam unit organisasi lainya, guna dapat

berhubungan dan menyesuaikan program yang

akan dijalankan.

Page 10: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-19-

4. Evaluasi (evaluating)

Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan oleh

pimpinan terhadap rencana yang telah dibuat,

dan ditujukan untuk menilai pegawai dan

catatan hasil kerja sehingga dari hasil penilaian

tersebut dapat diambil keputusan yang

diperlukan.

5. Pemilihan staf (staffing)

Staffing yaitu memelihara dan mempertahankan

bawahan dalam suatu unit kerja, menyeleksi

pekerjaan baru, menempatkan dan

mempromosikan pekerjaan tersebut dalam

unitnya atau unit kerja lainnya.

6. Negosiasi (negotiating)

Negoisasi yaitu usaha untuk memperoleh

kesepakatan dalam hal pembelian, penjualan

atau kontrak untuk barang-barang dan jasa.

7. Perwakilan (representing)

Representasi yaitu menyampaikan informasi

tentang visi, misi dan kegiatan-kegiatan

organisasi dengan menghadiri pertemuan

kelompok bisnis dan konsultasi dengan kantor-

kantor lain.

Page 11: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-20-

2.5 Gaya Kepemimpinan

Praktek manajemen yang diperankan oleh gaya

kepemimpinan membutuhkan informasi akuntansi

manajemen untuk membentuk keputusan manajemen.

Menurut Gong and Tse (2009) Sistem akuntansi

manajemen dapat meningkatkan kinerja manajerial,

peningkatan fungsi dan kinerja perusahaan.

Menurut Yulk (1989) kepemimpinan menyangkut

proses sosial, pengaruh yang sengaja dijalankan oleh

seseorangan terhadap orang lain untuk menstruktur

aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan didalam

sebuah kelompok atau organisasi. Fiedler dan Chemers

(1984) dalam Sumarno (2005) mengemukakan gaya

kepemimpinan adalah derajat hubungan antara

seseorang dan teman sekerjanya.

Menurut Husain (2006) kepemimpinan adalah

cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku

bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara

produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh

seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan

intregasi yang serasi dan mendorong gairah kerja

karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal.

Menurut Bycio dkk. (1995), kepemimpinan

transaksional adalah gaya kepemimpinan di mana

seorang pemimpin menfokuskan perhatiannya pada

transaksi interpersonal antara pemimpin dengan

karyawan yang melibatkan hubungan pertukaran

Leader menyediakan sumber daya dan imbalan

Page 12: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-21-

ditukarkan motivasi, produktivitas dan efektivitas

penyelesain tugas.

Dalam konsep kepemimpinan transformasional,

seorang pemimpin dituntut untuk menunjukkan

kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin, sehingga

seorang pemimpin dipercaya oleh bawahannya. Begitu

penting kredibilitas ini bagi seorang pemimpin,

kredibilitas adalah modal terpenting dalam

kepemimpinan. Tanpa kredibilitas ini, pimpinan

hanyalah bekerja berdasarkan kekuasaan sehingga

tidak akan mampu menjalankan secara efektif. Jika

bawahan tidak percaya pada pembawa berita apalagi

mempercayai isi beritanya. Bagaimana mungkin

seorang pimpinan bisa mengarahkan pegawai ke arah

tujuan, jika pimpinan tersebut tidak dipercaya

bawahannya.

Kepemimpinan transaksional, memelihara atau

melanjutkan status quo. Sementara kepemimpinan

transformasional menentang status quo. Kepemimpinan

transaksional, cocok untuk memenuhi kebutuhan

karyawan yang lebih rendah, seperti kebutuhan

fisiologis dan rasa aman Sebaliknya, kebutuhan yang

lebih tinggi, seperti harga diri dan aktualisasi diri,

dipenuhi melalui kepemimpinan transformasional.

Dengan kepemimpinan tranformasional para

pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman,

kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin dan

mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada

yang diharapkan dari mereka.

Page 13: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-22-

Dalam gaya kepemimpinan transformasional

maka Sistem Akuntansi Manajemen dapat

ditransformasi dari Karakteristik informasi Sistem

Akuntansi Manajemen yang bersifat tradisional menjadi

lebih modern dengan Lingkup (broad scope) Tepat

waktu (timeliness) Agregasi (aggregation) Integrasi

(integrated) yang dioperasonalkan secara modern dan

electronic integrated dimana informasi akuntansi yang

memiliki komplektisitas dan saling keterkaitan antara

bagian satu dan bagian lain dapat disajikan tepat

waktu, factual sesuai kebutuhan dan dapat terpenuhi

dalam kondisi kontijensi.

Teori model kontijensi kepemimpinan dari Fiedler

(1967) dalam Sumarno (2005) dikembangkan menjadi

leader match concept (konsep kecocokan pemimpin).

Teori leader match consept ditentukan oleh dua faktor

yaitu :

1. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan derajat

hubungan antara seseorang dengan teman

sekerjanya.

2. Situasi kepemimpinan

Ada tiga komponen yang menentukan kontrol dan

pengaruh dalam suatu situasi antara lain :

a. Hubungan pimpinan dan pengikut (leader

member relations).

b. Struktur tugas (task structure)

c. Kekuasaan posisional (leader positon power)

Page 14: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-23-

2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah hasil-hasil dari

penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya

kedalam bentuk tabel yang digunakan sebagai

dasar acuan untuk penelitian ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1 Pengaruh Komitmen

Organisasi Dan Gaya

Kepemimpinan

Terhadap Hubungan

Antara Partisipasi

Anggaran dan

Kinerja Manajerial

(Studi Empiris Pada

Kantor Cabang

Perbankan Indonesia

di Jakarta)

(Sumarno, 2005)

Dependen:

Kinerja

Manajerial

Independen:

Partisipasi

Anggaran

Moderating :

1. Komitmen

Organisasi

2. Gaya

Kepemimpinan

1. Partisipasi

berpengaruh negatif

dan signifikan

terhadap kinerja

manajerial

2. Komitmen organisasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap hubungan

partisipasi anggaran

dan kinerja manajerial

3. Gaya kepemimpinan

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

hubungan partisipasi

anggaran dan kinerja

manajerial

2 Pengaruh Komitmen

Organisasi Gaya

Kepemimpinan Dan

Dependen:

Kinerja

Manajerial

1. Partisipasi

berpengaruh

signifikan terhadap

Page 15: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-24-

Job Relevant

Information (JRI)

Terhadap Hubungan

Antara Partisipasi

Anggaran dan

Kinerja Manajerial

(Studi Empiris Pada

BPR di Kota

Semarang (Kukuh

Himawan dan

Ardianu (2010)

Independen:

Partisipasi

Anggaran

Moderating :

1. Komitmen

Organisasi

2. Gaya

Kepemimpina

n

3. Job Relevant

Information

kinerja manajerial

2. Komitmen organisasi

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap hubungan

partisipasi anggaran

dan kinerja manajerial

3. Gaya kepemimpinan

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap hubungan

partisipasi anggaran

dan kinerja manajerial

4. Job Relevant

Information

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap hubungan

partisipasi anggaran

dan kinerja manajerial

3 Peran Kepemimpinan

Dalam Pencapaian

Kinerja Organisasi

Melalui Budaya,

Strategi Dan Sistem

Akuntansi

Manajemen

Organisasi

(Yuliana,Christina,

2010)

Dependen:

Kinerja

Manajerial

Independen:

Gaya

Kepemimpinan

Moderating :

1. Budaya

1. Gaya kepemimpinan

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

manajerial

2. Budaya organisasi

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

hubungan gaya

kepemimpian dan

kinerja manajerial

Lanjutan Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Page 16: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-25-

Organisasi

2. Strategi

Organisasi

3. Sistem

Akuntansi

Manajemen

3. Strategi organisasi

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

hubungan gaya

kepemimpinan dan

kinerja manajerial

4. Sistem Akuntansi

Manajemenberpengaru

h tidak signifikan

terhadap hubungan

gaya kepemimpinan

dan kinerja manajerial

4 Pengaruh

Karakteristik Sistem

Akuntansi

Manajemen dan

Desentralisasi

Sebagai Variabel

Moderating Terhadap

Kinerja Manajerial

(Studi Empiris

Perusahaan

Manufaktur di

Kabupaten

Semarang (Solechan

Achmad dan

Setiawati Ira, 2009)

Dependen:

Kinerja

Manajerial

Independen:

Karakteristik

Sistem

Akuntansi

Manajemen

Moderating :

Desentralisasi

1. Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

manajerial

2. Desentralisasi

berpengaruh tidak

signifikan terhadap

hubungan

Karakteristik Sistem

Akuntansi Manajemen

dan kinerja manajerial

5 Pengaruh Sistem

Akuntansi

Manajemen,

Dependen:

Kinerja

Manajerial

1. Sistem Akuntansi

Manajemen

berpengaruh signifikan

Lanjutan Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Page 17: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-26-

Ketidakpastian

Lingkungan

(Perceived

Environmental

Uncertainty) Dan

Desentralisasi

Terhadap Kinerja

Manajerial (Sutapa,

2003)

Independen:

1. Sistem

Akuntansi

Manajemen

2. Perceived

Environmenta

l Uncertainty

3. Desentralisasi

terhadap kinerja

manajerial

2. Perceived

Environmental

Uncertainty

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

manajerial

3. Desentralisasi

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

manajerial

2.7 Pengembangan Hipotesis

Sub-sub system pengendalian

karakteristik informasi system akuntansi

manajemen yang meliputi (broad scope),

tepat waktu (timeliness), agregasi

(aggregation) dan integrasi (integrated)

merupakan prosedur dan sistem formal

yang menggunakan informasi untuk

mempertahankan dan menyediakan

alternatif dari berbagai kegiatan

perusahaan. Karakteristik informasi yang

disajikan dan terkandung dalam System

Akuntansi Manajemen berhubungan

dengan sifat dan jenis informasi yang

dibutuhkan dalam aktivitas manajemen.

Agar supaya dapat mencapai kinerja

Lanjutan Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Page 18: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-27-

manajerial yang lebih baik maka harus ada

kesesuaian (fit) yang memadai atau

memenuhi criteria informasi manajemen

yang dibutuhkan para manajer perusahaan

mulai perencanaan, pelaksanaann sampai

pada pengendalian serta mengurangi

ketidakpastian lingkungan dalam usaha

mencapai tujuan organisasi.

Sistem Akuntansi manajemen yang

tersedia dalam perusahaan akan menjadi

efektif bila dapat mendukung pengguna

informasi atau untuk pengambilan

keputusan. Dengan sistem akuntansi

manajemen yang baik akan dapat

meningkatkan kinerja manajerial dalam

suatu perusahaan. Kinerja manajerial

adalah kinerja para individu anggota

organisasi dalam kegiatan manajerial

antara lain perencanaan, investigasi,

koordinasi, supervisi, pengaturan staff,

negosiasi dan representasi (Mahoney, 1963

dalam Himawan dan Ardianu, 2010).

Kinerja dapat dinilai secara periodik dari

efektivitas organisasi, bagian organisasi

dan karyawannya berdasarkan sasaran

standar dan kriteria yang telah ditentukan

oleh perusahaan (Mulyadi, 1997 dalam

Himawan dan Ardianu, 2010).

Berbagai penelitian telah menguji

secara langsung atau tidak langsung

Page 19: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-28-

hubungan dan pengaruh sistem akuntansi

manajemen terhadap kinerja manajerial.

Brownell (1982) menemukan bahwa

terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara partisipasi anggaran

(bagian dari sistem akuntansi manajemen)

terhadap kinerja manajerial. Indriantoro

(1993) menemukan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan

antara partisipasi anggaran (bagian dari

sistem akuntansi manajemen) terhadap

kinerja manajerial. Solechan dan

Setiawati (2009) serta Yuliana (2010) yang

menghasilkan sistem akuntansi

manajemen berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja manajerial.

Berdasarkan hasil temuan-temuan

para peneliti di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa sistem akuntansi

manajemen memiliki pengaruh terhadap

kinerja manajerial.

Salah satu fungsi akuntansi

manajemen adalah menyediakan informasi

untuk membantu manajer dalam

mengendalikan aktivitas perusahaan serta

mengurangi ketidakpastian lingkungan

dalam mencapai tujuan perusahaan

(Atkinson dkk, 1995). Teori kontinjensi

menunjukkan bahwa hubungan antara

variabel dependen dan variabel independen

Page 20: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-29-

dalam seringkali memiliki karakteristik

yang berbeda karena ada tidaknya variabel

tertentu yang ada dalam sebuah model.

Dalam konteks penelitian yang berkaitan

dengan sistem akuntansi manajemen dan

kinerja manajerial, berbagai penelitian

terdahulu sebagaimana diuraikan pada

bagian 2.6 menunjukkan adanya berbagai

faktor kondisional yang memoderasi

hubungan antara variabel sistem akuntansi

manajemen dan kinerja manajerial.

Literatur menujukkan adanya beberapa

penelitian yang menemukan adanya

pengaruh faktor kondisional sebagai

variabel moderasi dalam hubungan antara

variabel sistem akuntansi manajemen dan

kinerja manajerial.

Dalam penelitian ini, pendekatan

kontijensi digunakan untuk mengevaluasi

pengaruh faktor kondisional gaya

kepemimpinan dalam hubungan antara

sistem akuntansi manajemen dan kinerja

manajerial. Gaya kepemimpinan sudah

digunakan dalam beberapa penelitian

sebagai faktor kondisional yang

memoderasi hubungan antara sistem

akuntansi manajemen dan kinerja

manajerial. Gaya kepemimpinan meng-

gambarkan perilaku manajer dalam

menghadapi atau beriteraksi dengan

Page 21: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-30-

situasi. Fieldler (1978) dan Candra (1978)

menemukan bahwa gaya kepemimpinan

yang tepat akan mempunyai dampak positif

terhadap adanya dorongan penyusunan

anggaran atau efektifitas partisipasi

anggaran (pengaruh partisipasi anggaran

terhadap kinerja manajerial). Dengan kata

lain, dampak sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial dipengaruhi

oleh gaya kepemimpinan.

Berdasarkan penalaran dan hasil

temuan-temuan para peneliti di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan memiliki pengaruh yang

kuat pada hubungan sistem akuntansi

manajemen dan kinerja manajerial. Oleh

karena itu dalam penelitian ini dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Gaya kepemimpinan memoderasi

pengaruh sistem akuntansi manajemen

terhadap kinerja manajerial.

2.8 Model Penelitian

Berdasarkan penjelasan hubungan

antara variabel independen dengan variabel

dependen dan rumusan hipotesis yang

dikemukakan di atas, maka dapat

digambarkan model penelitian sebagai

berikut :

Page 22: BAB II KIBLAT TEORITIS · 2015-07-06 · BAB II KIBLAT TEORITIS 2.1 Teori Kontijensi ... -11- Dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi informasi memegang peranan yang sangat

-31-

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian

Sistem Akuntansi

Manajemen

Gaya

Kepemimpinan

Kinerja

Manajerial