Top Banner
11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang “Life- Cycle Hypothesis” yang menekakan adanya hubungan antara produktivitas, pendapatan, dan komsumsi. Dalam teori ini siklus hidup manusia dibagi dalam tiga dimensi waktu : 1. Masa produktivitas rendah; 2. Masa produktivitas tinggi; 3. Masa produktivitas menurun. Masa produktivitas rendah dialami orang yang baru lahir hingga mendapatkan penghasilan setelah menyelesaikan pendidikan. Masa produktivitas tinggi dicapai setelah seseorang memasuki dunia kerja hingga masa pensiun yaitu kurang dari umur 20 tahun hingga 55 atau 60 tahun. Sedangkan masa produktivitas menurun dialami orang yang memasuki umur 55 atau 60 yaitu pada masa memasuki pensiun hingga meninngal dunia. Program pensiun memiliki tiga fungsi yaitu: tabungan, asuransi, dan pensiun itu sendiri. Program pensiun berfungsi tabungan
18

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

Jul 14, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

11

BAB II

KERANGKA TEORITIS

2.1 Program Pensiun

2.1.1 Defenisi Program pensiun

Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

Ando-Modigliani (dalam Subardi dan Dwiarto 1996) tentang “Life-

Cycle Hypothesis” yang menekakan adanya hubungan antara

produktivitas, pendapatan, dan komsumsi. Dalam teori ini siklus hidup

manusia dibagi dalam tiga dimensi waktu : 1. Masa produktivitas

rendah; 2. Masa produktivitas tinggi; 3. Masa produktivitas menurun.

Masa produktivitas rendah dialami orang yang baru lahir hingga

mendapatkan penghasilan setelah menyelesaikan pendidikan. Masa

produktivitas tinggi dicapai setelah seseorang memasuki dunia kerja

hingga masa pensiun yaitu kurang dari umur 20 tahun hingga 55 atau

60 tahun. Sedangkan masa produktivitas menurun dialami orang yang

memasuki umur 55 atau 60 yaitu pada masa memasuki pensiun hingga

meninngal dunia.

Program pensiun memiliki tiga fungsi yaitu: tabungan,

asuransi, dan pensiun itu sendiri. Program pensiun berfungsi tabungan

Page 2: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

12

karena peserta program pensiun untuk dapat menikmati pendapatan

berupa dana pensiun pada masa pensiun harus membayar secara rutin

dengan cara pemotongan penghasilan yang mereka peroleh sehingga

mereka menerima penghasilan setelah dipotong dengan iuran pensiun.

Selain itu dalam program pensiun terkadang ada sumbangan iuran

pensiun yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawainya dengan

tujuan untuk meringankan beban pegawai yang sekaligus dapat

meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas pegawai.

Program pensiun berfungsi asuransi karena dalam program

pensiun terkandung maksud melindungi seseorang yang mengikuti

program pensiun dari resiko tidak menerima penghasilan setelah keluar

dari perusahaan sehingga tidak mendapatkan gaji lagi. Dengan

mengikuti program pensiun mereka akan terhindar dari resiko tidak

menerima pengahasilan sama sekali melainkan mereka akan

mendapatkan penghasilan bulanan secara rutin kembali dari

perusahaan atau lembaga keuangan yang menyelenggarakan program

pensiun bagi dirinya.Sehingga diperlukan dana yang memadai untuk

kebutuhantersebut.Kesinambungan penghasilan juga berarti

meringankan beban keluarga peserta program pensiun yang telah

memasuki masa pensiun karena tidak terlalu menggantungkan

kebutuhan hidupnya kepada anak, saudara atau keluarga yang lain.

Page 3: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

13

Peserta program pensiun secara tidak langsung juga telah

mendapatkan manfaat dari program pensiun yang mengharuskan

mereka untuk menyisihkan sebagian penghasilannya tiap bulan selama

bekerja untuk dinikmati di masa pensiun. Hal ini mengingat apabila

tidak ada program pensiun dan mengharuskan mereka dipotong

sebagian penghasilannya untuk program pensiun sulit terlaksana

karena untuk dapat menyediakan jaminan pensiun secara pribadi

dengan menabung tiap bulan kebanyakan orang mengalami kesulitan.

Manfaat terakhir yang juga dapat dinikmati peserta program

pensiun adalah adanya kemudahan dalam hal perpajakan. Untuk

mendorong perkembangan jumlah peserta program pensiun pemerintah

melalui direktorat jenderal pajak telah memberikan keringanan berupa

pengenaan pajak penghasilan atas dana pensiun pada saat menerima

manfaat program pensiun. Kebijakan ini tentu saja menguntungkan

bagi peserta program pensiun karena dana yang mereka tanamkan

dalam program pensiun dapat lebih berkembang dibandingkan apabila

pengenaan pajak dibayarkan di depan.

2.1.2 Program Pelatihan Pra-Purna Pensiun

Manfaat Bagi Peserta : Peserta akan mengenali dan

memahami karakteristik dan kepribadian yang harus dimiliki seorang

Page 4: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

14

wirausaha. Peserta mengenali berbagai risiko & peluang memulai

usaha baru. Peserta akan memahami proses mencari ide–ide usaha.

Peserta akan mengenal program pengembangan usaha. Peserta tidak

terlalu lama meninggalkan pekerjaan yang sekarang dikerjakan.

Manfaat bagi perusahaan : Lebih efisien (dari segi waktu dan

biaya) dalam rangka iku tmemberikan bekal kepada karyawannya yang

mau pensiun.Sebagai media untuk membekali karyawan memiliki jiwa

Intrapreneur.

2.1.3 Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Menurut McInnes, (2000).Mengemukakan bahwa pelatihan

ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat efektif untuk

memberikan kesadaran tentang pentingnya persiapan masa purnatugas

dalam berbagai aspek. Secara garis besar tujuan dari kegiatan ini

adalah:Memberikan pembekalan kepada karyawan untuk

mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapapi masa

purnatugas. Dengan pembekalan ini, peserta diharapkan terhindar atau

paling tidak meminimalkan dari dampak-dampak yang dapat berakibat

kurang baik terutama dampak secara psikologis, sehingga lebih siap

dalam menjalani masa purnatugas dengan penuh percaya diri dan

bahagia.Peserta dapat memahami gambaran tentang rencana-rencana

Page 5: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

15

keuangan yang aman, manajemen resiko keuangan di masa purnatugas,

pertimbangan dan pemilihan jenis investasi yang relatif

aman.Memberikan sentuhan spiritual agar peserta dapat menjalani

kehidupan masa purnatugas dengan lebih tenang, ikhlas dan hati yang

lapang.Memberikan motivasi sekaligus membuka wawasan yang

komprehensif mengenai berbagai usaha yang dapat dijadikan referensi

terutama setelah para karyawan memasuki masa

purnatugas.Memberikan gambaran langsung tentang kewirausahaan

dan bagaimana mengelola usaha dengan kondisi yang sesuai bidang

yang diminati, sekaligus memberikan fasilitas bagi peserta untuk

melakukan konsultasi usaha yang diminati hingga usahanya berjalan.

2.1.4 Tahap-tahap Pelatihan

Menurut Honning (1996), Materi pelatihan selama empat hari,

didesain sedemikian rupa sehingga akan dapat menjawab berbagai

masalah yang dihadapi oleh calon Masa Persiapan Pensiun dengan

outline seperti berikut :Kebijakan perusahaan dan informasi tentang

Masa Persiapan Pensiun bagi karyawan. Tips manajemen diri menuju

pribadi yang „sukses‟ di masa purnatugas. Kiat tetap sehat dan bugar di

masa purnatugas dengan manajemen kesehatan. Manajemen keuangan

keluarga yang efektif menghadapi perubahan penghasilan di masa

purnatugas. Menimbang investasi yang aman dan produktif

Page 6: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

16

(berkembang). Memulai/ mengembangkan usaha/ bisnis yang tepat di

masa purnatugas. Manajemen bisnis yang efektif untuk usaha baru.

Mencoba peluang usaha di bidang agrobisnis. Kunjungan kerja di

sentra agrobisnis. Diskusi dan berbagi pengalaman dalam mengelola

bisnis. Menyusun rencana bisnis yang paling relevan dengan peluang,

minat dan modal yang dimiliki. Magang/ Pendampingan kerja sesuai

dengan minat usaha. Pengembangan Kewirausahaan bagicalon

purnabakti. Merevolusi diri sebagai Entrepreneur.Simulasi Bisnis

.Merencanakan Bisnis. Menjaga Kesehatan di Masa Pensiun.

Kunjungan Lapang Review Business Plan.

2.2. Program Pensiun Purnakarya

2.2.1 Definisi pensiun

Menurut Dennis (2002), setiap orang pasti akan mengalami

masa tua, sesuatu yang tidak bisa dipungkiri dan bersifat alami. Ketika

usia semakin bertambah, hal yang pasti akan dialami adalah kita semua

akan kehilangan pekerjaan atau dengan kata lain PENSIUN. Usia rata-

rata pensiun pegawai di Indonesia adalah 58 tahun. Usia yang

sesungguhnya bagi sebagian kalangan pegawai masih merupakan usia

yang produktif. Meskipun banyak praktek di beberapa organisasi yang

memperkerjakan kembali pegawainya yang sudah memasuki masa

pensiun, jumlahnya tidaklah terlalu banyak. Mereka yang

Page 7: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

17

diperkerjakan kembali tersebut, biasanya adalah pegawai yang

memiliki posisi tinggi atau keahlian tertentu yang memang sulit

dicarikan penggantinya. Mereka ditempatkan sebagai komisaris di

suatu perusahaan atau penasehat bagi para pemilik bisnis. Namun

demikian, meskipun mendapatkan perpanjangan masa kerja,

sesungguhnya mereka yang masih dipekerjakan di usia pensiun

tersebut, tetap akan menghadapi waktu di mana dia harus bersedia

diberhentikan dengan hormat.

Menurut Cahill dkk (2006), Pensiun ialah seseorang yang

sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus

diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri (pensiun muda).

Seseorang yang pensiun biasa mendapat uang pensiun atau pesangon.

Jika mendapat pensiun, maka ia tetap mendapatkan semacam dana

pensiun sampai meninggal dunia.

Fronstin (1999), mengemukakan bahwa Pensiun adalah satu

kata, yang mungkin agak jauh dari bayangan bagi Anda saat

ini. Namun, kata itu menjadi sangat dekat, bahkan datang terlalu cepat,

bagi Anda yang telah berada di akhir karir.Bayangan hidup tanpa

kegiatan, pemasukan turun drastis, dan hari-hari yang membosankan,

Page 8: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

18

menjadikan kata “pensiun” sering dihindari untuk dibicarakan.

Padahal, cepat atau lambat semua orang pasti akan mengalami juga.

2.2.2 Aktivitas Pada Masa Pensiun

Henretta (2008), mengemukakan bahwa masa pensiun adalah

masa yang secara alamiah akan menghampiri setiap orang, datangnya

sudah pasti berdasarkan pencapaian usia tertentu. Banyak yang

beranggapan, masa pensiun adalah memasuki masa usia tua, fisik

yang makin lemah, makin banyak penyakit, cepat lupa, penampilan

tidak menarik. Atau juga anggapan bahwa masa pensiun merupakan

tanda seseorang sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi dalam

duniapekerjaan karena usia yang menua dan produktivitas makin

menurun. Tanpa disadari, pemahaman seperti inilah yang

mempengaruhi persepsi seseorang sehingga ia menjadi over sensitif

dan subyektif terhadap stimulus yang ditangkap dan kondisi

mengakibatkan orang jadi sakit-sakitan saat masa pensiun tiba.

Hershey (2000), mengatakan bahwa banyak orang yang tidak

siap menghadapi masa pensiun, karena pensiun dianggap sebagai

pemutus kegiatan rutin yang dilakoninya selama bertahun-tahun.

Selain itu, masa pensiun selalu dianggap sebagai masa yang

menjengkelkan, hilangnya kegiatankerja yang rutin, menurunnya

penghasilan, hilangnya wewenang yang selama aktif bekerja

Page 9: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

19

dimilikinya (post-power syndrome), dan kondisi kesehatan yang

semakin menurun seiring dengan pertambahan usia.

Menurut Caputo (2000), mengatakan bahwa ada banyak cara

untuk mempersiapkan diri Anda ketika menghadapi masa pensiun :

1. Persiapkan kondisi fisik dan mental Anda. Cobalah untuk selalu

berpikir positif atas apa yang telah Anda capai selama ini. Anda

bisa mendiskusikan ini semua dengan pasangan Anda, sebab

pasangan Anda yang paling mengerti bagaimana Anda semenjak

masih aktif bekerja hingga Anda pensiun.

2. Menerapkan gaya hidup yang sehat. Semua masalah bisa

diselesaikan selama kita memiliki kondisi tubuh yang sehat, maka

sangat perlu bagi Anda untuk tetap menjaga kebugaran di masa

pensiun Anda. Cobalah untuk rutin melakukan olah raga bersama

keluarga atau sahabat dan teman Anda.

3. Kembangkan hobi atau kegiatan positif yang dulu sempat tertunda

oleh rutinitas kerja Anda. Ingat hobi atau kegiatan positif Anda

sangat memungkinkan untuk dikembangkan atau bahkan

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Anda di masa pensiun.

4. Buatlah perencanaan anggaran keuangan sebelum masa pensiun

Anda tiba, agar kelak Anda tidak mengalami masalah keuangan

nantinya. Cobalah metode pendekatan keuangan yang ditawarkan

Page 10: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

20

oleh pihak kantor dimana Anda dulu bekerja atau bank tempat

Anda menyimpan uang saat ini. Jika memungkinkan, cobalah

untuk berinvestasi. Tidak harus dalam usaha yang besar, tapi yang

sedang saja sehingga kemungkinan rugi bisa diminimalisir.

5. Terus menjaga hubungan baik dengan relasi dan teman – teman

selama Anda bekerja. Terkadang, dengan tetap menjalin

komunikasi yang baik, Anda tetap bisa melakukan kegiatan yang

dulu sering Anda lakukan bersama atau sekedar bertukar pikiran.

6. Perdalam sisi spiritual Anda. Dekatkan diri Anda dengan Yang

Maha Kuasa. Perbanyaklah kegiatan rohani yang mungkin selama

ini tidak terlalu sering Anda lakukan karena kesibukan karir Anda.

Dengan begitu Anda akan mendapatkan ketenangan dalam batin

dan psikis Anda.

2.2.3 Dana Pensiun Mempunyai Beberapa Manfaat

Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di Indonesia mengenal 3

jenis dana pensiun yaitu: 1. Dana pensiun pemberi kerja, adalah dana

pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan

karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun

manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan

sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan

Page 11: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

21

menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. 2. Dana pensiun

lembaga keuangan, adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank

atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program

pensiun iuran pasti, bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja

mandiri yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja bagi karyawan

bank atau perusahaan asuransi jiwa. 3. Dana pensiun berdasarkan

keuntungan, adalah dana pensiun pemberi kerja yang

menyelenggarakan program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya

dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan

dengan keuntungan pemberi kerja.

Dana pensiun mempunyai beberapa manfaat, antara

lain:Manfaat pensiun normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta

yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai

usia pensiun normal atau sesudahnya.Manfaat pensiun dipercepat,

adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta

pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.Manfaat

pensiun cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan

bila peserta menjadi cacat.

Wise (1997), mengemukakan bahwa tujuan Setiap pihak

memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu pihak pemberi

Page 12: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

22

kerja, Lembaga Pengelola dan karyawan. Bagi pemberi kerja, dana

pensiun bertujuan untuk, 1. Memberikan penghargaan kepada para

karyawan yang telah lama mengabdi kepada perusahaannya. 2. Agar

di masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan jaminan. 3.

Memberikan rasa aman pada karyawan. 4. Meningkatkan kinerja dan

motivasi karyawan. 5. Meningkatkan citra perusahaan di mata

masyarakat.

Iuran pensiun Pegawai Negeri dan sumbangan Pemerintah

tersebut dipupuk dan dikelola oleh badan asuransi sosial Hak atas

pensiun Pegawai (UU No. 11 Tahun 1969 pasal 9). Pegawai yang

diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil berhak

menerima pensiun pegawai, jikalau ia pada saat pemberhentiannya

sebagai pegawai:

1. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 Tahun dan

mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20

Tahun.

2. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 Tahun dan oleh

badan / pejabat yang ditunjuk oleh departemen kesehatan

berdasarkan peraturan tentang pengujian kesehatan pegawai

negeri, dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun

Page 13: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

23

juga karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan

oleh dan karena ia menjalankan kewajiban jabatannya.

3. Pegawai negeri yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak

dipekerjakan kembali sebagai pegawai negeri, berhak menerima

pensiun pegawai apabila ia diberhentikan dengan hormat sebagai

pegawai negeri dan pada saat pemberhentiannya sebagai pegawai

negeri ia telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 TH dan

memiliki masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 10 Tahun.

Berakhirnya hak pensiun pegawai (pasal 14 UU No.11/1969)

Hak pensiun pegawai berakhir pada penghabisan bulan penerima

pensiun pegawai yang bersangkutan meninggal dunia. Pembatalan

pemberian pensiun pegawai (pasal 15 UU No. 11/1969) Pembayaran

pensiun pegawai dihentikan dan surat keputusan tentang

pemberhentian pensiun pegawai dibatalkan, apabila penerima

pensiun pegawai diangkat kembali menjadi pegawai negeri atau

diangkat kembali dalam suatu jabatan negeri dengan hak untuk

kemudian setelah diberhentikan lagi, memperoleh pensiun menurut

undang-undang atau peraturan yang sesuai dengan UU.

No.11/1969.Pendaftaran isteri/suami/ anak sebagai yang berhak

menerima pensiun janda/duda :

Page 14: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

24

1. Pendaftaran isteri(isteri_isteri)/ suami/anak(anak-anak) sebagai yang

berhak menerima pensiun janda / duda harus dilakukan oleh pegawai

negeri atau

2. Penerima pensiun pegawai yang bersangkutan menurut petunjuk

kepala Kantor Urusan Pegawai

3. Pendaftaran lebih dari seorang isteri sebagai yang berhak menerima

pensiun harus dilakukan dengan pengetahuan tiap-tiap isteri

didaftarkan.

4. Pendaftaran isteri ( isteri – isteri ) / anak ( anak-anak) sebagai yang

berhak menerima pensiun janda harus dilakukan dalam waktu 1

(satu) tahun sesudah perkawinan/kelahiran atau sesudah saat

terjadinya kemungkinan lain untuk melakukan pendaftaran itu.

2.2.4. Program Pasca Purnakarya

Menurut Luchak (1997), kapan sebenarnya waktu terbaik

untuk merencanakan masa pensiun?Masa terbaik pertama adalah

pada hari pertama Anda memasuki dunia kerja. Perencanaan pensiun

adalah bagian dari perencanaan karir itu sendiri. Karir adalah

penjalanan panjang riwayat kerja Anda. Mulai dari pengalaman

pertama di dunia kerja, melakukan transisi karir secara vertikal

maupun horizontal, mendapatkan pengalaman kerja, memperluas

jaringan, mengukuhkan keahlian, sampai terakhir di saat

Page 15: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

25

mengundurkan diri dari aktifitas kerja.Oleh karena itu untuk

menganjurkan Anda yang saat ini baru memasuki dunia kerja, atau

berada di awal-awal karir, untuk mulai memikirkan masa pensiun.

Apa yang Anda inginkan: berhenti sama sekali dari dunia

kerja, menjadi entrepreneur, atau mengerjakan sesuatu yang anda

senangi sekaligus karir di masa pensiun?Satu hal yang paling banyak

menghantui hampir semua orang adalah, bagaimana penghasilan pada

masa pensiun. Bagi Anda yang merupakan Pegawai Negri Sipil

(PNS), masih ada uang pensiun yang dapat anda andalkan. Juga bagi

sebagian karyawan BUMN maupun swasta yang mempunyai

program pensiun, masih bisa sedikit mengandalkan uang pensiun

tersebut. Tetapi hal ini pun bergantung pada keadaan masing-masing.

Bagaimana pada saat hanya menerima uang pensiun tapi anak-anak

masih bersekolah? Atau belum mandiri? Atau belum menikah? Oleh

karena itu perencanaan pensiun ini menjadi hal yang krusial apabila

dikaitkan dengan perencanaan keuangan pribadi maupun keluarga

secara keseluruhan.

Menurut Elia (2002). Biaya hidup saat ini akan naik berkali-

kali lipat dengan seiring berjalannya waktu. Dan, ini harus disikapi

dengan persiapan yang baik. Mari kita bayangkan sejenak kebutuhan

investasi untuk pensiun tersebut melalui contoh berikut:Usia

Page 16: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

26

sekarang 40 tahun, dengan usia pensiun kelak 55 tahun, berarti masih

ada masa produktif 15 tahun. Pengeluaran saat ini adalah Rp 10 juta

per bulan. Sementara itu, ekspektasi usia hidup adalah 80 tahun,

sehingga perlu mempunyai penghasilan pensiun untuk memenuhi 25

tahun kehidupan pasca pensiun.Saat ini misalnya memiliki investasi

sebesar Rp 200 juta, dan kita asumsikan tingkat inflasi 7%. Dengan

ekspektasi bahwa biaya hidup pada saat pensiun adalah 80% dari

pengeluaran saat ini, maka saat pensiun diperlukan dana sebesar Rp

2,9 miliar! Sedangkn future value dari investasinya itu dengan asumsi

return 5,6 % maka hanya akan didapatkan sekitar Rp 450 juta.Maka,

dana masih dibutuhkan untuk pensiun sesuai dengan skenario adalah

Rp 2,45 miliar.Ada kesenjangan yang luar biasa apabila kita lihat dari

skenario diatas, dan pastinya akan sangat menakjubkan untuk melihat

angkanya. Apabila sudah diketahui seperti ini, bagaimana kita dapat

menyusun suatu rencana pensiun yang dapat membantu kita untuk

memasuki masa pensiun yang nyaman, tenang, bahagia dan tetap

produktif? Karena kehidupan kita juga merupakan kumpulan dari

sumber daya, kapabilitas dan prioritas.

2.2.5 Program Pasca Purnakarya oleh Pihak Perusahaan

Hidup setelah pensiun nampaknya masih menjadi persoalan

bagi sebagian karyawan di perusahaan. Mereka belum siap melepas

Page 17: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

27

kebiasaan yang sudah dikerjakan selama puluhan tahun. Apalagi

masih adanya tanggungan untuk menghidupi keluarga yang masih

perlu bimbingan dan biaya untuk sekolah dan sebagainya. Apa yang

harus dilakukan setelah pensiun?. Mau jadi pengusaha atau mau jadi

karyawan lagi? atau mau menikmati pensiun? Pilihan tersebut sangat

tergantung dari visi dan misi hidup mereka. Perlukah perusahaan ikut

memperhatikan masalah ini ?

Banyak perusahaan baik skala internasional maupun lokal

yang memiliki komitmen bahwa salah satu bentuk tanggung jawab

perusahaan terhadap karyawannya adalah mempersiapkan mereka

menjelang usia pensiun untuk memperkenalkan pilihan-pilihan hidup

setelah pensiun. Dengan memperhatikan latar belakang diatas serta

sebagai alternatif pembekalan kewirausahaan bagi karyawan

menjelang pensiun, maka kami inti pesan consulting, membuat

program kewirausahaan untuk persiapan prapurna bakti.

2.2.6 Manfaat Pelatihan

Manfaat Bagi Peserta : Peserta akan mengenali dan memahami

karakteristik dan kepribadian yang harus dimiliki seorang wirausaha,

Peserta mengenali berbagai risiko dan peluang memulai usaha baru,

Peserta akan memahami proses mencari ide-ide usaha, Peserta akan

Page 18: BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 ......11 BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Program Pensiun 2.1.1 Defenisi Program pensiun Program pensiun didasarkan pada teori yang disampaikan

28

mengenal program pengembangan usaha, Peserta tidak terlalu lama

meninggalkan pekerjaan yang sekarang dikerjakan.

Manfaat Bagi Perusahaan : Lebih efisien (dari segi waktu dan

biaya) dalam rangka ikutmemberikan bekal kepada karyawannya yang

mau pensiun.Sebagai media untuk membekali karyawan memiliki jiwa

Intrapreneur.Karyawan yang memiliki usia diatas 45 thKaryawan yang

mau pensiun Dini/Pensiun umum. Karyawan yang dipersiapkan memiliki

jiwa Intrapreneur.