Top Banner
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Kampanye 1. Definisi Kampanye Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis, bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti masalah sosial, budaya, politik, lingkungan hidup/ekologi. Rangkaian kegiatan ini direncanakan dan dilakukan berkesinambungan dalam waktu tertentu dan singkat, tidak lebih dari satu tahun melalui tema sentral dalam suatu program media yang terkoordinir dan konvergen. Pesan disampaikan secara individual dan kumulatif dengan maksud utama menyokong obyek kampanye seperti brand, masalah sosial, politik dan sebagainya (Yongky Safanayong, 2006 : 71). Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7). Menurut Rajasundarman (1981) Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kampanye adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat dengan cara mengadakan suatu informasi agar masyarakat dapat mengerti dari apa yang sedang diinformasikan
25

BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

Mar 17, 2019

Download

Documents

vanthu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kampanye

1. Definisi Kampanye

Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian

pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis,

bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti masalah sosial,

budaya, politik, lingkungan hidup/ekologi. Rangkaian kegiatan ini direncanakan

dan dilakukan berkesinambungan dalam waktu tertentu dan singkat, tidak lebih

dari satu tahun melalui tema sentral dalam suatu program media yang

terkoordinir dan konvergen. Pesan disampaikan secara individual dan kumulatif

dengan maksud utama menyokong obyek kampanye seperti brand, masalah

sosial, politik dan sebagainya (Yongky Safanayong, 2006 : 71).

Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian

tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek

tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada

kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7). Menurut Rajasundarman (1981)

Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi

yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan

untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kampanye adalah kegiatan yang

dilakukan untuk mempengaruhi masyarakat dengan cara mengadakan suatu

informasi agar masyarakat dapat mengerti dari apa yang sedang diinformasikan

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

10

oleh suatu lembaga atau perorangan dengan tujuan membentuk suatu perubahan

sosial pada masyarakat.

2. Jenis-jenis Kampanye

Menurut Charles U. Larson (1992) bahwa macam-macam kampanye

terdiri dari (http://ayoberkampanye.wordpress.com) :

a. Product-Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada produk

umumnya terjadi di lingkungan bisnis, istilah lain yang sering dipertukarkan

dengan kapanye jenis ini adalah Commercial Campaigns atau Corporate

Campaigns.

b. Candidate-Oriented Campaigns, kampanye yang berorientasi pada kandidat

umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk menguasai kekuasaan politik.

c. Ideologically or Cause Oriented Campaigns, jenis kampanye yang bertujuan

pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi

perubahan sosial. Menurut istilah Krotler disebut sebagai social change

campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-

masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.

3. Perancangan Kampanye

Rangkaian kegiatan kampanye direncanakan dan dilakukan secara

berkesinambungan dalam waktu tertentu dan singkat, tidak lebih dari satu tahun

melalui tema sentral dalam suatu program media yang terkoordinir dan

konvergen. Pesan disampaikan secara individual dan kumulatif dengan maksud

utama menyokong obyek kampanye seperti brand, masalah politik dan lain

sebagainya.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

11

a. Kriteria Kampanye (Yongky Safanayong, 2006: 71):

1) Tujuan utama : diarahkan kepada sasaran yang ditargetkan, meliputi

kesadaran pengertian, keyakinan dan bertindak dalam waktu yang singkat.

2) Tema terkait : memakai tagline, desain grafis atau pesan.

3) Coordinated Rollout : tergantung pada batas waktu, semua elemen dapat

dimunculkan sekaligus, melibatkan rencana media dan promosi.

b. Proses desain kampanye (Yongky Safanayong, 2006: 71) melalui tahap:

1) Fakta/latar belakang/situasi

2) Identifikasi masalah

3) Analisis situasi

4) Analisis tantangan dan peluang

a) Faktor internal

b) Faktor eksternal

5) Strategi kampanye

a) Tentukan objectivenya

b) Targetkan sasaran

c) Tetapkan : tema/keywords/positioningnya

6) Komponen kampanye/pemilihan media

a) Poster

b) Advertising : majalah (trade, profesional), TV, radio, surat kabar,

billboards, transit

c) Promosi : penawaran spesial, diskon, potongan, insentif, undian,

publisitas, periklanan promosi

d) Public relations : event, publisitas event, news releases, newsletter

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

12

e) Internet/interactive : websites, internet advertising, search engine

marketing, customer relationship marketing, online dan CD-ROM

interactive programs and games

f) Direct Marketing : database marketing, direct mail, (letters, cards,

dimensional mailers), fulfillment (mailing information or

merchandise)

g) Selebaran/payment/flyer

h) Penjadwalan + anggaran

i) Visualisasi

j) Produksi

7) Pendekatan peran media sesuaikan dengan sasaran, waktu, pertimbangan

kreatif dan anggaran.

B. Sehat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh

badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU Kesehatan No 23

tahun 1992, sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO),

sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya

sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat di atas

dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial

yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan

aktivitas secara optimal.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

13

C. Higienis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, higienis berkenaan dengan atau sesuai

dengan ilmu kesehatan, bersih, bebas penyakit. Higienis adalah usaha kesehatan

masyarakat yang mempelajarai pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan

manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan

tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin

pemeliharaan kesehatan, termasuk upaya melindungi, memelihara dan mempertinggi

derajat kesehatan manusia sehingga berbagai faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan tidak sampai menimbulkan gangguan terhadap kesehatan.

Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai

usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan (Ensiklopedia

Indonesia dalam Fathonah, 2005). Higiene juga mencakup upaya perawatan kesehatan

dini, termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya higiene mencakup perlunya

perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam proses pengolahan makanan agar

terhindar dari sakit, baik yang disebabkan oleh penyakit pada umumnya, penyakit

akibat kecelakaan ataupun penyakit akibat prosedur kerja yang tidak memadai

(Fathonah, 2005 : 1).

Apabila ditinjau dari kesehatan lingkungan, higiene adalah usaha kesehatan yang

mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya

mencegah timbulnya penyakit karena factor lingkungan. Pengertian tersebut termasuk

pula upaya melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehtan manusia.

sedemikian rupa sehingga berbagai factor lingkungan yang tidak menguntungkan

tidak sampai menimbulkan penyakit (Fathonah, 2005:1).

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

14

D. Bekal Makanan Sehat dan Higienis

Secara umum makanan sehat merupakan makanan yang higienis dan bergizi

(mengandung hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral). Makanan merupakan salah

satu bagian penting untuk kesehatan manusia mengingat setiap saat dapat terjadi

penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Kasus penyakit bawaan makanan

dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain kebiasaan

mengolah makanan secara tradisional, menyimpan dan penyajian yang tidak bersih,

dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi (Azwar, 1996).

Agar makanan sehat maka makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi.

Makanan yang terkontaminasi akan menyebabkan penyakit yang dikenal dengan food

borne disease. Salah satu usaha dalam menyediakan makanan sehat adalah dengan

sanitasi makanan. Sanitasi makanan adalah usaha untuk mengamankan dan

menyelamatkan makanan agar tetap bersih, sehat dan aman (Mukono, 2006).

Menurut Permenkes No. 942 Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan

faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat

menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Diperlukan penerapan sanitasi

makanan untuk mencegah kontaminasi makanan dengan zat-zat yang dapat

mengakibatkan gangguan kesehatan.

Usaha-usaha sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

a. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan

b. Higiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan oleh karyawan

yang bersangkutan

c. Keamanan terhadap penyediaan air

d. Pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

15

e. Perlindungan makan terhadap kontaminasi selama dalam proses pengolahan,

penyajian dan penyimpanan

f. Pencucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat/ perlengkapan.

Dalam Permenkes No. 1096 Tahun 2011 telah ditetapkan makanan yang

dikonsumsi harus higienis, sehat dan aman yaitu bebas dari cemaran fisik, kimia dan

bakteri (http://eprints.ung.ac.id).

Sanitasi makanan yang buruk dapat disebabkan 3 faktor yakni faktor fisik, faktor

kimia dan faktor mikrobiologi. Faktor fisik terkait dengan kondisi ruangan yang tidak

mendukung pengamanan makanan seperti sirkulasi udara yang kurang baik,

temperatur ruangan yang panas dan lembab, dan sebagainya. Untuk menghindari

kerusakan makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan

susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005).

Dalam menyiapkan bekal yang sehat dan higienis, beberapa hal diatas sangat

perlu untuk diperhatikan. Bekal sekolah anak sebaiknya terdiri dari makanan yang

kaya protein serta kalsium. Sayur dan buah juga harus dimasukkan ke dalam menu

bekal sehari-hari. Kadang masalah yang timbul bukan karena orangtua malas atau

tidak punya waktu menyiapkan bekal tetapi anak-anaklah yang enggan memakannya

karena merasa bosan. Dalam menghadapi masalah tersebut, orang tua dapat

melibatkan peran anak dalam menyiapkan bekalnya.

Bekal yang sehat dan higienis haruslah memenuhi persyaratan. Selain

mengandung gizi seimbang, bekal makanan yang sehat harus sesuai dengan standar

keamanan pangan. Menurut Tim Surveilan Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPOM), ada lima kunci keamanan pangan (http://health.kompas.com):

a. Kenali pangan yang aman

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

16

Syarat pangan yang aman adalah terbebas dari bahan kimia, serta bahan

berbahaya lainnya. Kandungan bahan-bahan berbahaya ini akan menimbulkan

penyakit pada tubuh anak. Bahan makanan yang berbahaya ini agak sulit

terdeteksi mata, namun ada cara untuk bisa mengenalinya. Makanan yang

mengandung bahan pewarna buatan bisa dideteksi dari tingkat kecerahan

warnanya. Umumnya yang menggunakan pewarna buatan akan berwarna lebih

terang dan pekat dibandingkan yang menggunakan pewarna alami.

b. Beli pangan yang aman

Menjaga pola hidup sehat tidak berarti harus selalu melarang anak untuk jajan.

Sesekali tak ada salahnya untuk membeli makanan di luar, namun anak perlu

diajarkan untuk pandai-pandai memilih jajanan. Anak harus diajarkan untuk

memilih makanan yang bebas debu, bersih, bebas lalat, atau lokasinya jauh dari

timbunan sampah.

c. Baca label dengan seksama

Terdapat berbagai macam makanan kemasan yang dapat digunakan sebagai bahan

membuat bekal atau bahkan sebagai bekal anak. Orangtua dituntut untuk jeli dan

tahu tentang istilah-istilah yang umum digunakan dalam dunia pangan agar tak

tertipu dengan istilah berbahaya dalam makanan seperti preservative (pengawet),

monosodium glutamate atau MSG, dan lain-lain. Selain itu, juga harus melihat

tanggal produksi dan tanggal kedaluarsanya.

d. Jaga kebersihan

Setelah melakukan semua upaya untuk mendapatkan makanan yang sehat, juga

harus menerapkan perilaku hidup sehat. Misalnya, selalu memastikan tangan

sudah dicuci bersih dan menggunakan alat makan yang bersih, termasuk alat

makan yang digunakan dalam menyiapkan bekal seperti wadah makan.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

17

e. Catat apa yang ditemukan

Ketika menemukan penganan yang tak sesuai dengan syarat kesehatan yang

berlaku, seperti kadaluarsa, atau mengandung bahan berbahaya, maka berhak

untuk melaporkan temuan tersebut kepada BPOM. Tindakan ini berguna agar

BPOM bisa segera menarik produk berbahaya tersebut dari pasar, sekaligus

mencegah jatuhnya korban karena produk makanan berbahaya tersebut.

E. Tinjauan tentang Anak Usia Sekolah Dasar

1. Pengertian

Anak sekolah menurut definisi WHO (World Health Organization) yaitu

golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya

anak yang berusia 7-12 tahun. Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12

tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak

bergantung dengan orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa

tenang atau masa latent, di mana apa yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-

masa sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya (Gunarsa,

2006).

Anak sekolah merupakan golongan yang mempunyai karakteristik mulai

mencoba mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan norma.

Di sinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti pertumbuhan dan

perkembangannya, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian,

serta asupan makanan (Yatim, 2005).

Menurut Wong (2008), anak sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun, yang

artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak dianggap

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

18

mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang

tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak

memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada

kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu

(http://digilib.unimus.ac.id).

2. Tahap-tahap Anak Usia Sekolah Dasar

Anak-anak pada usia 6-12 tahun adalah anak-anak yang berada pada tahap

perkembangan masa sekolah. Masa sekolah merupakan suatu tahapan dimana

seorang anak mulai mempelajari dan memupuk apapun yang terjadi pada masa

sebelumnya untuk bekal masa depannya. Tahapan usia ini disebut juga sebagai

usia kelompok (gang age), dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan

hubungan intim dari keluarga ke kerja sama antar teman. Anak-anak pada masa

ini akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya mereka. Maka

dari itu, anak- anak dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila

pada masa ini ia sering gagal dan merasa cemas, akan tumbuh rasa rendah diri

(Gunarsa, 2008: 13).

Menurut Hurlock, anak-anak usia sekolah dasar harus memiliki berbagai

keterampilan untuk dapat memenuhi tugas perkembangannya, seperti

keterampilan menolong diri sendiri (self-help skills), keterampilan bantuan sosial

(social- help skills), keterampilan sekolah (school skills), dan keterampilan

bermain (play skills). Keterampilan- keterampilan tersebut dimiliki seorang anak

sebagai bekal pembentukan harga dirinya. Harga diri yang positif akan

memudahkan seorang anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Selain itu, dalam segi emosi, anak-anak pada usia ini mulai belajar mengendalikan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

19

reaksi emosinya dengan berbagai cara atau tindakan yang dapat diterima

lingkungannya. Pada akhir masa sekolah, tujuan utama anak-anak adalah diakui

sebagai anggota suatu kelompok, sehingga anak-anak cenderung menuruti aturan

dari teman- temannya dibandingkan aturan dari orang tuanya, misalnya cara

berpakaian, cara berdandan, cara berbicara, maupun cara bertingkah laku

(Gunarsa, 2008: 14-15).

3. Macam-macam Keterampilan yang Perlu Dimiliki Anak Usia Sekolah Dasar

Menurut Gunarsa (2006), dengan memasuki dunia sekolah dan masyarakat,

anak-anak dihadapkan pada tuntutan sosial yang baru, yang menyebabkan

timbulnya harapan-harapan atas diri sendiri (self-expect-action) dan aspirasi-

aspirasi baru, dengan lain perkataan akan muncul lebih banyak tuntutan dari

lingkungan maupun dari dalam anak sendiri yang kesemuanya ingin dipenuhi.

Beberapa ketrampilan yang perlu dimiliki anak pada fase ini meliputi antara lain:

a. Keterampilan menolong diri sendiri (self-help skills): misalnya dalam hal

mandi, berdandan, makan, sudah jarang atau bahkan tidak perlu ditolong lagi.

b. Keterampilan bantuan sosial (social-help skills): anak mampu membantu

dalam tugas-tugas rumah tangga seperti menyapu, membersihkan rumah,

mencuci dan sebagainya.

c. Keterampilan sekolah (school-skills): meliputi penguasaan dalam hal

akademik dan non akademik.

Keterampilan bermain (play-skills): meliputi keterampilan dalam berbagai

jenis permaninan (http://digilib.unimus.ac.id).

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

20

4. Ciri-ciri Anak Usia Sekolah Dasar

Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis memberikan

berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri

penting dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai berikut

(http://digilib.unimus.ac.id):

a. Masa yang menyulitkan

Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan dimana ia

lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua

dan anggota keluarga lainnya.

b. Masa anak tidak rapi

Suatu masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam

penampilan, dan kamarnya sangat berantakan. Sekalipun ada peraturan

keluarga yang ketat mengenai kerapihan dan perawatan barang-barangnya,

hanya beberapa saja yang taat, kecuali kalau orang tua mengharuskan

melakukannya dan mengancam dengan hukuman.

5. Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar

Tugas–tugas perkembangan anak sekolah dasar menurut Havighurst dalam

Hurlock (2002) adalah sebagai berikut (http://digilib.unimus.ac.id):

1. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan

yang umum.

2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang

sedang tumbuh.

3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-temannya.

4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

21

5. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis

dan berhitung.

6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan

sehari-hari.

7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.

8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga.

9. Mencapai kebebasan pribadi.

F. Komik

1. Definisi Komik

Komik, menurut Scott McCloud dalam bukunya yang berjudul Understanding

Comics dapat didefinisikan sebagai “gambar-gambar dan lambang-lambang yang

diletakkan berdampingan dalam urutan tertentu bertujuan untuk memberikan

informasi dan atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca” (Scott McCloud,

2001:9).

Komik adalah sebuah dunia seni tutur-gambar, suatu rentetan gambar yang

bertutur menceritakan suatu kisah atau alur sebuah cerita. Komik bukanlah

cergam (cerita bergambar) seperti yang kita kenal selama ini. Dalam cergam,

gambar berperan sebagai ilustrasi pelengkap sebuah tulisan seperti halnya pada

sebuah novel, sehingga sebetulnya tanpa hadirnya gambar pun cerita masih bisa

dinikmati para pembacanya. Namun di dalam komik yang terjadi adalah

sebaliknya, teks atau tulisan berperan sebagai pelengkap gambar. Sehingga sebuah

komik kalau penggambarannya “canggih”, bisa saja tanpa kata-kata. (Toni

Masdiono, 1998: 9).

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

22

Scott McCloud dalam MS Gumelar (2011: 6) memaparkan definisi “komik

adalah gambar yang berjajar dalam urutan yang disengaja dimaksudkan untuk

menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik dari pembaca”. Dalam

bukunya yang berjudul Understanding Comics (1993: 6), Scott McCloud juga

menjelaskan bahwa komik adalah wadah yang dapat menampung berbagai macam

gagasan dan gambar.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 64) memberikan definisi yang senada

bahwa komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan

memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar

untuk memberikan hiburan kepada para pembacanya. Dengan berbagai definisi

yang berasal dari para tokoh tersebut tidak heran jika predikat menghibur dan

menyenangkan telah melekat pada komik semenjak awal kemunculannya pada

tahun 1980-an.

2. Sejarah Komik

Perkembangan komik di Indonesia telah dimulai sejak zaman sebelum

kemerdekaan. Dalam setiap generasi, perkembangan komik memiliki karakteristik

masing-masing.

a. Generasi 1930

Pada awal kelahirannya komik Indonesia dapat di bagi menjadi dua

kategori besar, yaitu komik strip dan buku komik. Kehadiran komik-komik di

Indonesia pada tahun 1930-an dapat ditemukan pada media Belanda seperti

De Java Bode dan D’orient dimana terdapat komik-komik seperti “Flippie

Flink and Flash Gordon”. “Put On”, seorang peranakan Tionghoa adalah

karakter komik Indonesia yang pertama karya Kho Wan Gie yang terbit rutin

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

23

di surat kabar Sin Po. “Put On” menginspirasi banyak komik strip lainnya

sejak tahun 30-an sampai 60-an seperti pada Majalah Star (1939- 1942) yang

kemudian bertukar menjadi Star Weekly. Sementara itu di Solo, Nasroen A.S.

membuahkan karya komik stripnya yang berjudul Mentjcari Poetri Hidjaoe

melalui mingguan Ratu Timur.

b. Generasi 1940-1950

Sekitar akhir tahun 1940-an, banyak komik-komik dari Amerika yang

disisipkan sebagai suplemen mingguan surat kabar. Diantaranya adalah

komik seperti Tarzan, Rip Kirby, Phantom and Johnny Hazard. Kemudian

penerbit seperti Gapura dan Keng po dari Jakarta, dan Perfects dari Malang,

mengumpulkannya menjadi sebuah buku komik. Ditengah-tengah

membanjirnya komik-komik asing, hadir Siaw Tik Kwei, salah seorang

komikus terdepan yang memiliki teknik dan ketrampilan tinggi dalam

menggambar yang mendapatkan kesempatan untuk menampilkan komik

adapatasinya dari legenda pahlawan Tiongkok “Sie Djin Koei”. Komik ini

berhasil melampaui popularitas Tarzan di kalangan pembaca lokal.

Popularitas tokoh-tokoh komik asing mendorong upaya mentransformasikan

beberapa karakter pahlawan super itu ke dalam selera lokal. R.A. Kosasih,

yang kemudian dikenal sebagai Bapak Komik Indonesia, memulai karirnya

dengan mengimitasi Wonder Woman menjadi pahlawan wanita bernama Sri

Asih. Terdapat banyak lagi karakter pahlawan super yang diciptakan oleh

komikus lainnya, diantaranya adalah Siti Gahara, Puteri Bintang, Garuda

Putih dan Kapten Comet, yang mendapatkan inspirasi dari Superman dan

petualangan Flash Gordon.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

24

Di awal tahun 1950-an, salah satu pionir komik bernama Abdul Salam

menerbitkan komik strip heroiknya di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta,

salah satunya berjudul “Kisah Pendudukan Jogja” yang bercerita tentang

agresi militer Belanda ke kota Yogyakarta. Komik ini kemudian dibukukan

oleh harian Pikiran Rakyat dari Bandung. Sebagian pengamat komik

berpendapat bahwa inilah buku komik pertama karya artis komik Indonesia.

c. Generasi 1960-1970

Adaptasi dari komik asing dalam komik Indonesia mendapatkan

tentangan dan kritikan dari kalangan pendidik dan pengkritik budaya. Karena

itu penerbit seperti Melodi dari Bandung dan Keng Po dari Jakarta mencari

orientasi baru dengan melihat kembali kepada khazanah kebudayaan nasional.

Sebagai hasil pencarian itu maka cerita-cerita yang diambil dari wayang

Sunda dan Jawa menjadi tema-tema prioritas dalam komik selanjutnya.

R.A. Kosasih adalah salah seorang komikus yang terkenal dengan

keberhasilannya membawa epik Mahabharata dari wayang ke dalam media

buku komik. Sementara itu dari Sumatra, terutamanya di kota Medan,

terdapat pionir-pionir komikus berketerampilan tinggi seperti Taguan Hardjo,

Djas, dan Zam Nuldyn, yang menyumbangkan estetika dan nilai filosofi ke

dalam seni komik.

d. Generasi 1990-2000

Ditandai oleh dimulainya kebebasan informasi lewat internet dan

kemerdekaan penerbitan, komikus mendapat kesempatan untuk

mengeksplorasi gayanya masing-masing dengan mengacu kepada banyak

karya luar negeri yang lebih mudah diakses. Selain itu, beberapa judul komik

yang sebelumnya mengalami kesulitan untuk menembus pasar dalam negeri,

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

25

juga mendapat tempat dengan maraknya penerbit komik bajakan. Beberapa

penerbit besar pun mulai aktif memberikan kesempatan kepada komikus

muda untuk mengubah image komik Indonesia yang selama ini terkesan

terlalu serius menjadi lebih segar dan muda. Ada dua aliran utama yang

mendominasi komik modern Indonesia, yaitu Amerika yang lebih dikenal

dengan comics dan Jepang yang lebih dikenal strereotype manga.

3. Komik sebagai Media Komunikasi

Bahasa gambar, merupakan salah satu media komunikasi yang paling

komunikatif dibandingkan bentuk-bentuk media lain seperti tulisan dan suara.

Gambar adalah undur utama atau pokok yang sangat kaya dan tidak terbatas.

Bentuk dari tulisan adalah gambar-gambar tertentu yang sudah disepakati bersama

sebagai bentuk simbol yang artinya sudah diseragamkan. Ini adalah salah satu

bukti betapa gambar sebagai media yang sangat kaya, tidak terbatas, dan mampu

merubah fungsinya melalui berbagai bentuk. Komik dengan cirinya yang khas

yaitu konsep cerita melalui gambar-gambar dan tulisan sebagai pelengkap, dalam

perjalanannya mampu terus bertahan bahkan terus berkembang mengiringi

kemajuan peradaban manusia. Konsep komik yang sangat universal

memungkinkan komik untuk dapat menembus berbagai lapisan atau batasan yang

sekiranya media lain tidak bisa semudah itu dapat menembusnya. Komik dapat

dengan mudahnya masuk ke berbagai tempat dan diterima oleh berbagai golongan

usia. Pesan-pesan yang dibawanya dapat dengan mudah masuk dan diterjemahkan

melalui bahasa visual (http://pixels-portal.blogspot.co.id).

Seperti diketahui, komik memiliki banyak arti dan sebutan, yang disesuaikan

dengan tempat masing-masing komik itu berada. Secara umum, komik sering

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

26

diartikan sebagai cerita bergambar. Scout McCloud memberikan pendapat bahwa

komik dapat memiliki arti gambar- gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi

(berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu, utuk menyampaikan informasi

dan/atau mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Komik sesungguhnya lebih

dari sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur

(http://puslit2.petra.ac.id).

Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai

kekuatan untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti.

Hal ini dimungkinkan karena komik memadukan kekuatan gambar dan tulisan,

yang dirangkai dalam suatu alur cerita gambar membuat informasi lebih mudah

diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur membuatnya lebih mudah

untuk diikutidan diingat. Dewasa ini komik telah berfungsi sebagai media hiburan

yang dapat disejajarkan dengan berbagai jenis hiburan lainnya seperti film, TV,

dan bioskop. Komik adalah juga media komunikasi visual dan lebih daripada

sekedar cerita bergambar yang ringan dan menghibur. Sebagai media komunikasi

visual, komik dapat diterapkan sebagai alat bantu pendidikan dan mampu

menyampaikan informasi secara efektif dan efisien. Seperti diketahui, gaya belajar

terdiri atas gaya visual, gaya auditori, dan gaya keptik. Gaya belajar visual

merupakan gaya belajar yang lebih mengandalkan indera visual untuk menyerap

informasi (http://puslit2.petra.ac.id).

Komik sebagai media komunikasi berperan sebagai alat yang mempunyai

fungsi menyampaikan pesan. Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat

yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini

pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pembelajar dan

sumber belajar, dalam hal ini yaitu komik. Komunikasi belajar akan berjalan

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

27

dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan

menarik. Pesan pembelajaran yang baik memenuhi beberapa syarat. Pertama,

pesan pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Pemilihan isi dan

gaya penyampaian pesan mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada

pembelajar. Kedua, isi dan gaya penyampaian pesan juga harus merangsang

pembelajar memproses apa yang dipelajari serta memberikan rangsangan belajar

baru. Ketiga, pesan pembelajaran yang baik akan mengaktifkan pembelajar dalam

memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong pebelajar untuk

melakukan praktik-praktik dengan benar (http://puslit2.petra.ac.id).

4. Merancang Komik

Gambar 1. Skema Pembuatan Komik

Scott McCloud menyebutkan dalam bukunya Understanding Comics (1993:

170), bahwa terdapat enam langkah yang harus ditempuh dalam membuat sebuah

komik.

!Gagasan/!Tujuan!

!Bentuk!

!Gaya!

!Struktur!

!keterampilan!

!Permukaan!

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

28

a. Gagasan/tujuan

Tahap ini merupakan tahap dimana ide dalam pembuatan sebuah komik

muncul. Gagasan berupa ide cerita, alur peristiwa dan emosi dari tokoh

ditentukan agar sejalan dengan tujuan dari dibuatnya sebuah komik.

b. Bentuk

Tahap ini menentukan akan mengambil bentuk apa komik nanti dibuat.

Beberapa bentuk komik dapat dipilih antara lain novel grafis, superhero,

manga, komik strip atau komik web, dan lain sebagainya.

c. Gaya

Tahap ini menentukan gaya komik yang akan digunakan, baik teknik gambar,

gaya ilustrasi, pembagian panel dan lain sebagainya.

d. Struktur

Tahap ini menyatukan gagasan/tujuan, bentuk dan gaya. Pada tahap ini

menentukan dan menyeleksi apa-apa saja yang dipilih untuk dimasukkan

dalam sebuah komik dan apa saja yang harus dibuang. Serta menentukan

bagaimana mengatur dan menggubahnya menjadi sebuah komik.

e. Keterampilan

Dalam menyusun dan merancang sebuah komik, diperlukan keterampilan

tersendiri. Baik dalam menyusun skenario, menerjemahkan tulisan ke dalam

bentuk gambar, mengatur emosi pada suatu cerita, mengatur tata letak, dan

lain sebagainya.

f. Permukaan

Tahap ini mencakup nilai-nilai produksi dan penyelesaian akhir sebuah

komik. Aspek yang paling jelas terlihat terdapat pada tampilan permukaan

pertama karya komik.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

29

Dalam buku Membuat Komik, Scott McCloud mengutarakan bahwa ada dua

hal dasar yang ingin dicapai dari komik, yaitu agar pembaca memahami cerita dan

membaca cerita sampai selesai. Untuk mencapai tujuan pertama maka diperlukan

komunikasi yang jelas, dan untuk mencapai tujuan kedua diperlukan elemen yang

dapat membujuk pembaca agar tetap mengikuti komik tersebut.

Scott McCloud menyebutkan dalam kata pengantar bahwa banyak gagasan

yang harus digali oleh para seniman komik sebelum mereka mengambil pena,

termasuk:

a. Memilih momen yang tepat untuk dituangkan ke dalam panel. Mana yang

harus dimasukkan, mana yang harus dibuang.

b. Membingkai aksi dan menuntun mata pembaca.

c. Memilih kata dan gambar yang saling melengkapi.

d. Menciptakan karakter yang beragam dan istimewa menggunakan jiwa dan

penampilan yang tidak akan terlupakan.

e. Menguasai bahasa tubuh dan ekspresi wajah.

f. Menciptakan dunia khayal yang tampak nyata dan membawa pembaca ke

dalam sebuah petualangan penuh makna.

g. Memilih peralatan yang tepat dan memahami asal muasalnya.

h. Menelusuri dunia gaya dan genre komik yang maha luas.

5. Rangkaian Citra Komik

Dalam komik, cerita dituangkan dalam bentuk rangkaian citra dan bisa juga

dilengkapi dengan kata-kata. Komik merupakan aliran pilihan yang

berkesinambungan, yang terdiri dari pencitraan, alur cerita, dialog, gesture dan

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

30

banyak pilihan lainnya. Dalam buku Membuat Komik (Scott McCloud, 2007:

10), pilihan-pilihan itu dapat di bagi menjadi lima tipe dasar, yaitu:

a. Choice of moment

Kita harus menentukan momen yang akan kita masukan dalam sebuah komik,

dari cerita yang kita maksudkan kita harus bisa membagi apa gambar yang

akan kita masukan untuk menjelaskan bagian dari cerita tersebut, sehingga

tidak perlu membuat panel berlebihan hanya untuk menjelaskan suatu adegan.

b. Choce of frame

Tentukan jarak antar frame dan sesuaikan dengan angle akan momen tersebut,

sehingga tercipta alur membaca yang nyaman, apabila kita bisa

memanfaatkan frame dengan baik kita bisa membuat gambar keluar dari

frame.

c. Choice of image

Kita harus bisa merender karakter, objek yang digunakan dan juga

environment dalam frame secara jelas, gunakan shading dengan baik, supaya

terlihat jelas objek yang berada di depan dan belakang.

d. Choice of word

Pilih kata-kata yang menjelaskan informasi dari cerita dengan jelas dan dapat

juga cocok dengan gambar yang ada.

e. Choice of flow

Bagaimana bisa membantu pembaca membaca dengan nyaman. Mengarahkan

mata dari atas kiri ke kanan bawah. Membuat pembaca mudah mengikuti flow

perpanel yang ada.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

31

6. Komponen Komik

Komik memiliki beberapa komponen yang mendukung satu sama lain agar

sebuah cerita dapat disampaikan dengan baik. Seperti yang telah disampaikan oleh

Toni Masdiono (1998) antara lain adalah (https://eprints.uns.ac.id):

a. Panel/Frame, suatu bingkai yang membatasi antara suatu adegan dengan

adegan yang lainnya. Panel juga bisa dianalogikan dengan jendela kamera

yang merekam sebuah kejadian. Fungsi dari panel adalah memusatkan

perhatian pembaca dari panel ke panel. Bentuk dari panel sendiri bisa berupa

garis simetris maupun ekspresif. Terdapat dua jenis panel dalam komik, yaitu:

1) Panel tertutup, garis pembatas yang membatasi suatu adegan gambar

hingga tertutup. Garis yang digunakan bisa tebal, tipis, ekspresif maupun

digambar langsung.

2) Panel terbuka, batas adegan pada komik tanpa menggunakan garis yang

mengelilingi gambar.

b. Balon Kata, berfungsi sebagai penempatan teks atau dialog yang muncul di

dalam komik. Bentuk balon kata bermacam-macam, tergantung dari ekspresi

karakter yang sedang berbicara. Bentuk balon kata juga bisa dipengaruhi oleh

sifat dan pembawaan dari karakter tersebut.

c. Narasi, teks yang menerangkan rentang waktu, tempat kejadian dan keadaan

dalam sebuah adegan pada komik. Narasi erat hubungannya dengan alur

cerita komik.

d. Efek Suara/Sound Effect, pada komik digambarkan dengan tipografi/lettering

yang dibentuk sedemikian rupa agar dapat mewakili karakter asli dari sebuah

suara. Seperti suara pukulan, petir, jatuhnya air, dan lain sebagainya.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

32

e. Gang, yaitu jarak antara panel satu dengan yang lainnya agar lebih mudah

memisahkan adegan dalam sebuah halaman komik.

f. Pace/Timing, suatu jarak langkah yang dibutuhkan oleh pembaca untuk

memahami suatu rentetan kejadian. Dengan adanya timing, pembaca dapat

menikmati panel demi panel sebelum terjadinya klimaks. Jumlah panel yang

digunakan untuk sebuah timing tergantung pada kecepatan gerakan pada

adegan. Sudut pandang yang disajikan pada setiap panel berupa sebuah

rentetan gerakan pada suatu rentan waktu.

7. Transisi Panel

Dalam buku Membuat Komik (Scott Mc Cloud, 2007: 15) dijelaskan bahwa,

dalam komik setiap panel menunjukkan sebuah aksi yang lengkap, karena berasal

dari sebuah plot yang berkaitan secara keseluruhan.

Ada 6 bentuk transisi dari panel ke panel, yaitu:

a. Momen ke momen

Aksi tunggal yang digambarkan dalam sebuah rangkaian momen.

b. Aksi ke aksi

Sebuah subyek (orang, obyek, dan sebagainya) tunggal dalam sebuah

rangkaian aksi.

c. Subyek ke subyek

Serangkai perubahan subyek dalam lokasi yang sama.

d. Lokasi ke lokasi

Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang sangat berbeda.

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI makanan yang disebabkan oleh faktor fisik, maka perlu di perhatikan susunan dan konstruksi dapur serta tempat penyimpanan makanan (Mulia, 2005). Dalam menyiapkan

33

e. Aspek ke aspek

Transisi dari satu aspek sebuah tempat, gagasan atau suasana hati ke aspek

lain.

f. Non sequitur

Sebuah rangkaian citra atau kata yang tak berkaitan.

!