BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Permainan Futsal Permainan futsal pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi diwaktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Olah raga ini tidak hanya populer dikalangan pelajar atau mahasiswa, bagi para eksekutif muda olah raga ini juga sudah menjadi ajang melepas beban pikiran dan kejenuhan seusai kerja. Di Indonesia sendiri futsal sebenarnya sudah ada sejak tahun 1998. Namun, kepopulerannya menanjak memasuki tahun 2005. Menurut Halim (2009: 6), mengungkapkan bahwa futsal adalah permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam lapangan yang berukuran lebih kecil. Sebagai penguat pengertian tentang futsal, Tenang (2008: 17) mengungkapkan juga bahwa futsal adalah suatu jenis olahraga yang memiliki aturan tegas tentang kontak fisik. Menurut Wikipedia tahun 2007 menjelaskan pengertian futsal sebagai berikut. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Menurut Barbero-Albarez (2012) menyatakan bahwa futsal adalah sebuah olahraga yang dilakukan jangka waktu tertentu yang menuntut para pemainnya agar memiliki kemampuan fisik, teknik, dan taktik yang tinggi. Travassos et.al (2011) menyatakan bahwa futsal adalah permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan lima lawan lima yang diatur oleh FIFA yang dimainkam diatas lapangan yang memilki permukaan keras 40 X 20 m atau daerah yang diberi garis yang memiliki ukuran tertentu atau yang biasa di sebut pitch. Sama halnya dengan olahraga lainnya, pemain futsal
42
Embed
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ... · Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. ... Teknik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Permainan Futsal
Permainan futsal pada dasarnya merupakan permainan yang
menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi diwaktu jenuh setelah
melakukan aktivitas. Olah raga ini tidak hanya populer dikalangan pelajar
atau mahasiswa, bagi para eksekutif muda olah raga ini juga sudah menjadi
ajang melepas beban pikiran dan kejenuhan seusai kerja. Di Indonesia
sendiri futsal sebenarnya sudah ada sejak tahun 1998. Namun,
kepopulerannya menanjak memasuki tahun 2005.
Menurut Halim (2009: 6), mengungkapkan bahwa futsal adalah
permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam lapangan yang
berukuran lebih kecil. Sebagai penguat pengertian tentang futsal, Tenang
(2008: 17) mengungkapkan juga bahwa futsal adalah suatu jenis olahraga
yang memiliki aturan tegas tentang kontak fisik.
Menurut Wikipedia tahun 2007 menjelaskan pengertian futsal
sebagai berikut.
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah
memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola
dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan
memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam
ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan.
Menurut Barbero-Albarez (2012) menyatakan bahwa futsal adalah
sebuah olahraga yang dilakukan jangka waktu tertentu yang menuntut para
pemainnya agar memiliki kemampuan fisik, teknik, dan taktik yang tinggi.
Travassos et.al (2011) menyatakan bahwa futsal adalah permainan sepak
bola yang dilakukan di dalam ruangan lima lawan lima yang diatur oleh
FIFA yang dimainkam diatas lapangan yang memilki permukaan keras 40 X
20 m atau daerah yang diberi garis yang memiliki ukuran tertentu atau yang
biasa di sebut pitch. Sama halnya dengan olahraga lainnya, pemain futsal
2
bekerjasama dengan anggota timnya dalam mencapai tujuan yang sama,
yang terpenting adalah untuk mencetak gol pada saat menendang bola, dan
untuk mencegah terjadinya gol bagi tim lawan pada saat tim lawan
melakukan tendangan. Menjelang akhir pertandingan, strategi permainan
yang biasa untuk tim yang sedang bertanding ketika sedang melakukan
tendangan untuk menggantikan penjaga gawang pada seorang pemian
tambahan, tahap pemain yang akan dituju adalah lima lawan empat
ditambah penjaga gawang.
Gambar 1 : Ukuran Lapangan Futsal,
Justinus (2011:10)
Dari pengertian yang telah dijabarkan maka yang dimaksud dengan futsal
adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing
beranggotakan lima orang, dimainkan di lapangan berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 25-42 meter dan lebar 15-25 meter, memiliki
aturan tegas tentang kontak fisik dan mempunyai tujuan yaitu
memasukkan bola ke gawang lawan dengan memanipulasi bola dengan
kaki.
a. Peraturan Permainan Futsal
Sama halnya dengan permainan sepak bola pada umumnya,
permainan futsal juga memiliki peraturan-peraturan baku mengenai luas
lapangan, ukuran bola, tentang pemain, atau permainan yang sudah di
atur oleh asosiasi persepak bolaan internasional atau yang disebut
FIFA. Secara garis besar peraturan tersebut dapat dijabar kan sebagai
berikut, Justinus (2011:10):
3
1) Lapangan Futsal
a) Ukuran: panjang 25-42 m x lebar 15-25 m
b) Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis
gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m
lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
c) Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari setiap pos
d) Garis penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
e) Garis penalti kedua: 12 m dari titik tengah garis gawang
f) Zona pergantian: daerah 6 m (3 m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
g) Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
h) Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive
2) Bola
a) Ukuran: 4
b) Keliling: 62-64 cm
c) Berat: 390-430 gram
d) Lambungan: 55-65 cm pada pantulan pertama
e) Bahan: kulit atau bahan yang cocok lainnya (yaitu, tak berbahaya)
3) Jumlah Pemain
a) Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah
satunya penjaga gawang
b) Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2
c) Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
d) Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
e) Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain
kecuali penjaga gawang boleh memasuki dan meninggalkan
lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat
dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan
wasit)
4
4) Perlengkapan Pemain
Kaos bernomor, celana pendek, kaus kaki, pelindung lutut, dan alas
kaki bersolkan karet.
5) Lama Permainan
Lama: dua babak 20 menit; waktu diberhentikan ketika
bola berhenti dimainkan. Waktu dapat diperpanjang
untuk tendangan penalti.
a) Time-out : 1 per regu per babak; tak ada dalam
waktutambahan
b) Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
Futsal merupakan cabang olahraga sepakbola. Teknik dasar yang
digunakan baik dalam sepakbola ataupun futsal ialah sama. Perbedaan
antara sepakbola dengan futsal kurang lebih dapat dijabarkan dalam
Tabel 1 :
Tabel 1. Pengembangan Perbedaan Antara Sepakbola dan Futsal.
Sepakbola Bola: Futsal Bola:
1. Lingkaran bola 68-70 cm Lingkaran bola 62-68 cm
2. . Pemain:
11 pemain
3x pergantian pemain
Pemain:
5 pemain
Tidak dibatasi
3. Bola Mati:
Throw in (lemparan ke dalam)
Tendangan gawang
Bola Mati:
Kick in (tendangan ke
dalam)
Lemparan gawang
4. Waktu:
Waktu berjalan (running
clock)
2 x 45 menit
Waktu:
Stoppedlock
(dioperasikanoleh
pencatat waktu
2 x 20 menit
5. Time Out:
Tidak ada time out
Tidak ada batas waktu
untukmemulai kembali
pertandingan
Time Our.
Sekali time out tiap babak
4 menit untuk memulai
lagiPertandingan
5
Sepakbola Bola: Futsal Bola:
6. Peraturan umum:
Berlaku aturan offside
Kipper diberi waktu 6 detik
melakukan tendangan
gawang.
Tak ada batasan untuk
melakukanback pass ke
penjaga gawang
Sepak pojok di area corner
Peraturan umum:
Tidak berlaku offside
Kipper diberi waktu 4
detikuntuk melakukan
lemparangawang.
Sepak pojok di sudut corner
Hanya sekali
melakukanbackpass ke penjaga
gawang
7. Pelanggaran:
Tidak ada batasan
pelanggaran
Pemain yang diganjar kartu
merah
tidak bisa diganti pemain
lain
Kontak fisik diperbolehkan
Pelanggaran
Ada batasan lima kali pelang-
garan
Pemain yang diganjar
kartumerah bisa diganti
pemain lainsetelah 2 menit
atau tim lawanmencetak gol
Kontak fisik dilarang
Sumber: Jurnal Iptek Olahraga, menurut Agus (2009: 144-156)
2. Teknik Dasar Futsal
Komposisi pemain dalam permainan futsal harus diperhatikan oleh
seorang pelatih. Pelatih tersebut harus bisa mencermati skill tiap-tiap
pemainnya dalam hal pengusaan bola, pengaturan serangan dan menyerang.
Jaya (2008: 72) mengungkapkan bahwa lebih efisien dan efektif jika
menempatkan pemain yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat
sebagai pemain bertahan dan sebaliknya tipe pergerakan kaki yang panjang
lebih bisa dimanfaatkan sebagai penyerang. Komposisi pemain juga
termasuk skill dan teknik yang harus dimiliki oleh seorang pemain. Ada
beberapa macam skill dan teknik dasar yang harus dimiliki seorang pemain
futsal jika ingin bermain futsal dengan baik, menurut Jaya (2008: 62-67),
yaitu:
(1) Menendang (kicking), yang meliputi; (a) Menendang » dengan
kaki bagian dalam; (b) Menendang dengan punggung bagian dalam;
6
(c) Menendang dengan punggung kaki. (2) Menerima/menghentikan
bolaIcontrol, yang meliputi; (a) kontrol bola dengan kaki bagian
dalam, (b) kontrol bola dengan punggung kaki, (c) kontrol bola
dengan telapak kaki, (d) kontrol bola dengan paha, (e) kontrol bola
dengan dada. (3) Menggiring Bola (dribbling), meliputi (a)
menggiring dengan kaki bagian dalam, (b) menggiring dengan kaki
bagian luar, (c) menggiring dengan punggung kaki. (4) Menyundul
Bola (heading). (5) Tendangan ke Dalam (kick in. (6) Merampas bola
(tackling). (7) Penjagaan gawang (goal keeper).
Menurut Tenang (2008: 69-85) juga memaparkan skill dan teknik
yang harus dimiliki oleh pemain futsal jika ingin bermain futsal dengan
baik, yaitu: (1) Mengontrol dan menggiring bola, (2) Menendang(kicking),
(3) Mengoper bola (passing), (4) shooting, dan (5) menyundul (heading).
Secara umum, semua skill dan teknik yang telah dijabarkan sebelumnya
baik dari Jaya maupun Tenang kurang lebih sama, hanya saja Jaya. A
menambahkan teknik penjagaan gawang. Semua skill dan tenik tersebut
menjadi bahan latihan pemain untuk dapat bermain futsal dengan lebih
baik, akan tetapi tidak semuanya harus dikuasai, karena akan membutuhkan
latihan yang cukup lama. Dalam melakukan strategi serangan futsal, maka
pemain harus terlebih dahulu bisa menguasai teknik-teknik dasar dalam
permainan futsal. Teknik yang bagus dan benar akan menunjang
keberhasilan strategi yang diterapkan. Berikut akan dijabarkan tentang
komponen-komponen yang ada dalam strategi serangan futsal, bagian
pertama tentang penguasan terhadap bola (kontrol dan dribbling) dan
diikuti oleh teknik dasar lainnya seperti shooting dan heading (menyundul).
7
1) Menerima bola dengan kaki bagian dalam.
Gambar 2 : Cara menerima dengan kaki bagian dalam
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 95)
Menerima bola bertujuan untuk mengatur tempo permainan,
mengalihkan laju permainan dan mempermudah untuk passing.
Analisis geraknya sebagai berikut:
(a) Posisi badan segaris dengan datangnya bola, (b) Kaki tumpu
mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk, (c) Kaki
penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam
kaki dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola, (d)
Bola menyentuh kaki persis di bagian dalam, (e) Kaki
penghenti bersama bola berhenti di bawah badan (terkuasai).
(Jaya. 2008: 65)
8
2) Menghentikan bola dengan punggung kaki.
Gambar 3 : Cara menghentikan bola dengan punggung kaki
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981:11)
Cara menghentikan bola dengan punggung kaki biasanya
digunakan untuk mempermudah membelokkan arah bola (oper control).
Berikut analisis gerakannya:
(a) Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kaki tumpu berada
pada garis datangya bola dengan lutut sedikit ditekuk, (c) Kaki
penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan sedikit ke depan
menjemput datangnya bola, (d) Bola menyentuh kaki persis di
punggung kaki (Jaya. 2008: 65).
3) Menghentikan bola dengan telapak kaki.
Gambar 4 : Cara menghentikan bola dengan telapak kaki
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 10)
9
Menghentikan bola dengan telapak kaki dilakukan jika pemain
ingin menguasai bola secara utuh/sepenuhnya, karena hasil dari control
dengan telapak kaki ini bola akan diam. Berikut analisis gerakannya:
(a) Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola, (b) Kaki tumpu
berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk, (c)
Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki dijulurkan
menghadap ke sasaran, (d) Pada saat bola masuk ke kaki, ujung
kaki diturunkan sehingga bola berhenti di depan badan (Jaya. 2008:
65).
4) Menghentikan bola dengan paha.
Gambar 5 : Cara menghentikan bola dengan paha
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 9)
Menghentikan bola dengan paha dilakukan apabila bola
umpan berada di udara, dan ketinggian bola kurang lebih di sekitar
pinggul pemain. Berikut analisi gerakannya:
(a)Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kaki tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk, (c) Paha diangkat tegak lurus dengan badan ditekuk tegak lurus dengan paha, (d) Bola mengenai paha tepat pad tengah-tengah paha antara lutut dan pangkal paha (Jaya. 2008:65).
10
5) Menghentikan bola dengan dada.
Gambar 6 : Cara menghentikan bola dengan dada
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981:12)
Menghentikan bola dengan paha dilakukan apabila bola umpan
berada di udara, namun ketinggian bola mencapai di atas kepala pemain.
Berikut analisi gerakannya:
a) Posisi badan menghadap datangnya bola, (b) Kedua kaki
dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk, (c)
Dada sedikit dibusungkan ke depan menghadap arah datangnya
bola, (d) Perkenaan bola pada dada tepat di tengah-tengah dada
(Jaya. 2008: 65).
6) Menggiring Bola (dribbling) *
Jaya. (2008: 66) Menggiring bola adalah menendang bola
terputus- putus atau pelan-pelan. Menggiring bola bertujuan untuk
mengatur alur bola, dan melewati lawan. Sedangkan untuk mengatur alur
serangan, menggiring yang paling efektif adalah menggiring dengan kaki
bagian luar atau punggung kaki atau istilah lain dalam sepakbola adalah
menggiring dengan cara "kura-kura".
11
Gambar 7 : Cara menggiring bola
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 29)
7) Menendang dengan kaki bagian dalam/sisi dalam sepatu
Gambar 8 : Cara menendang dengan kaki bagian dalam
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 29)
Pada umumnya menendang dengan kaki bagian dalam
digunakan untuk mengoper jarak pendek (short passing). Analisis
gerakannya adalah sebagai berikut:
Badan menghadap sasaran di belakang bola, kaki tumpu berada
di samping bola, lutut sedikit ditekuk, (b) Kaki tendang ditarik
kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola, (c)
Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepat di
tengah-tengah bola, (d) Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola (Jaya. 2008: 62).
12
8) Menendang dengan punggung bagian dalam.
Gambar 9 : Cara menendang dengan punggung bagian dalam
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 90)
Teknik menendang dengan punggung kaki bagian dalam
digunakan untuk mengoper jarak jauh (longpass). Analisis gerakkannya
sebagai berikut:
(a) Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong. Kaki
tumpu diletakkan di samping bola, (b) Kaki tendang ditarik ke
belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.
Perkenaan kaki pada bola tepat di punggung kaki bagian dalam dan
tepat pada tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola,
pergelangan kaki ditegangkan, (c) Setelah menendang kaki tetap
mengayun ke depan mengikuti arah bola (Jaya. 2008: 63).
(9) Menendang dengan punggung kaki.
Gambar 10 : Cara menendang dengan punggung kaki
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 89)
13
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan
untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Bola berada saat di
udara. Analisis gerakkannya adalah sebagai berikut.
(a) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki tumpu
diletakkan disampung bola dengan ujung kaki menghadap ke
sasaran, dan lutut sedikit ditekuk, (b) Kaki tendang berada di
belakang bola dengan punggung kaki menghadap ke sasaran,
(c) Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan.
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dan
tepat pada tengah tengah bola. Setelah menendang kaki tetap
mengayun ke depan mengikuti arah bola (Jaya. 2008:63).
10) Menyundul Bola (heading)
Tujuan menyundul bola dalam permainan sepakbola sama dengan
tujuan dalam futsal yaitu untuk mengoper, mencetak gol dan mematahkan
serangan lawan/membuang bola. Secara teknis, menyundul bola dapat
dilakukan dengan berdiri maupun meloncat (Jaya. 2008:65).
Gambar 11 : Cara menyundul bola
(Sumber: Fuchs, Kruber, Jansen, 1981: 42-43)
3. Tinjauan Aspek Belajar Gerak dan Perkembangan Gerak
Teori tentang belajar gerak akan sangat dibutuhkan dalam pembinaan
prestasi cabang olahraga. "Konsep belajar gerak adalah bagaimana individu
belajar tentang ketrampilan gerak dan factor-faktor yang mempengaruhi
penampilan fisik, yang dapat memberikan informasi penting terhadap guru
14
pendidikan jasmani, pelatih, dan perancang kurikulum, (Drowatzky 1981:
1)" Seperti yang telah disebutkan bahwa diharapkan kepada para pelaku
olahraga hendaknya memahami tentang konsep belajar gerak. Dalam
pelaksanaan latihan seorang pelatih harus menyesuaikan dengan subyek
yang dilatih, seorang guru pendidikan jasmani juga harus menyesuaikan
dengan yang diajar pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
Oleh karena itu sangat penting menjadikan teori belajar gerak sebagai
landasan utama dalam penerapan kegiatan yang berhubungan dengan
aktifitas fisik.
Pembinaan prestasi futsal akan juga dipengaruhi oleh teori belajar
gerak. Dalam olahraga futsal memerlukan aktifitas fisik yang cukup
kompleks sehingga teori penguasaan gerak membutuhkan perhatian yang
cukup serius. Belajar gerak merupakan langkah awal dalam pengusaan
keterampilan yang berhubungan dengan gerak tubuh. "Belajar gerak
merupakan proses adaptasi dalam bentuk gerak dan respon muscular yang
dikembangkan, (Drowatzky 1981: 16)." Jadi dapat disimpulkan bahwa
adaptasi bentuk gerak dan respon muscular terhadap karakteristik olahraga
futsal akan sangat mendukung dalam pencapaian penguasaan berbagai
keterampilan dalam olahraga futsal.
a. Konsep kemampuan gerak (motor ability)
Kajian tentang konsep kemampuan gerak yang relevan dengan
aspekgerak permainan futsal yaitu: respon gerak (motor response), pola
gerak (motor pattern), dan keterampilan gerak (motor skill).
Implementasi dalam permainan futsal adalah sebagai berikut:
1) Respon gerak (motor response)
Drowatzky (1981:16) menyimpulkan:
Tanggapan/respon gerak dapat ditempatkan ke dalam tiga kategori: (a) pergerakan postural, untuk mengatur posisi badan berkenaan dengan gravitasi; (b) lokomotor atau gerak perpindahan memungkinkan seseorang untuk memindah/menggerakkan tubuh/badan atau bagian-bagiannya melalui ruang dan (c) manipulasi, memungkinkan seseorang untuk belajar dan mengendalikan objek. Pola kontak
15
(manipulasi dari objek yang diam) telah dibedakan dari penerimaan dan dorongan (manipulasi dari objek yang bergerak).
Dalam permainan futsal tentu akan memanfaatkan 3 jenis
respon gerak yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri
seperti tersebut di atas. Keterampilan gerak dalam futsal tentu akan
mengakomodasi dari tiga bentuk respon gerak tersebut. Aktifitas
fisik yang terdapat dalam futsal sudah menuntut ke arah respon
gerak yang lebih kompleks.
Dari kesimpulan respon gerak di atas terdiri-dari 3 respon
gerakan yang disimpulkan peneliti, yaitu:
a) Gerakan postural adalah gerakan yang merupakan penyesuaian
dari tubuh menyeluruh untuk mengatur tubuh dalam merespon
grafitasi dan akselerasi, misalnya: posisi siap pemain saat akan
menerima pass- ing dan posisi awal pemain saat akan
melakukan shooting maupun heading.
b) Gerakan transport atau lokomotor gerakan yang dapat
menjadikan seseorang untuk menjelajah ruang, misalnya:
gerakan pemain melakukan dribbling.
c) Gerakan manipulatif adalah respon gerak yang melibatkan
bende tertentu sebagai obyek yang dimanipulasi, misalnya:
gerakan melakukan shooting, dribling, passing dan heading.
2) Pola gerak (motor pattern)
Pola gerak adalah tanggapan umum dengan jenis dan
penerapan pada bidang aktivitas berbeda, yang digunakan untuk
tujuan yang luas di dalam gerak tubuh. "Ketrampilan gerak adalah
tanggapan gerak spesifik, yang terbatas dalam variabilitas dan
applicabilitas, yang mana dikembangkan untuk menghasilkan
pergerakan spesifik di dalam aktivitas tertentu, (Drowatzky 1981:
16)." Jadi dapat disimpulkan bahwa pola gerak dari masing-masing
individu akan sangat mempengaruhi dalam penguasaan
keterampilan bermain futsal karena penerapan pola tersendiri harus
16
dapat diterapkan pada aktifitas yang berbeda yang nantinya akan
menghasilkan keterampilan gerak yang dalam hal ini keterampilan
bermain futsal.
3) Keterampilan gerak (motor skill)
Keterampilan gerak dapat diklasifikasi dari berbagai sudut
pandang yaitu berdasarkan kecermatan gerakan, berdasarkan titik
dan awal gerakan, berdasarkan stabilitas lingkungan dan
berdasarkan kompleksitas gerakan,
a) Klasifikasi gerak berdasarkan kecermatan gerakan
- Ketrampilan gerak kasar (Gross Motor Skills)
"Gerak yang memerlukan interaksi dari banyak otot dengan
aktivitas badan/tubuh pada umumnya, seperti lari,
menangkap, melemparkan dan ketrampilan menggunakan