Top Banner
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keras Minuman keras adalah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran,yang termasuk minuman keras seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung alkohol, seperti wine, whisky, brandy, sampagne, malaga dan lain-lain, selain itu juga ada benda padat yang bias memabukkan seperti ganja, morfin, candu, nipan, magadon, dan lain- lain atau biasa yang di sebut dengan narkoba dan lain-lain sama termasuk kategori minman keras (Wilis, 2005:156). Menurut Darmawan (2010:1) minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh- tumbuhan. Secara umum ada dua jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu perasan buah (jus) dan ahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin Saccharomyces cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian tersebut menjadi gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan komponen flavor (cita rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang digunakan. 11
29

BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

Jul 07, 2019

Download

Documents

vancong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

11

BAB II

KAJIAN TEORETIS

2.1 Pengertian Minuman Keras

Minuman keras adalah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga

dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran,yang termasuk minuman keras

seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung alkohol, seperti wine,

whisky, brandy, sampagne, malaga dan lain-lain, selain itu juga ada benda padat

yang bias memabukkan seperti ganja, morfin, candu, nipan, magadon, dan lain-

lain atau biasa yang di sebut dengan narkoba dan lain-lain sama termasuk

kategori minman keras (Wilis, 2005:156).

Menurut Darmawan (2010:1) minuman keras adalah minuman yang

mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya

menyebabkan penurunan kesadaran. Bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan. Secara umum ada dua jenis tanaman yang sering dipakai, yaitu

perasan buah (jus) dan ahan baku berupa biji-bijian tersebut ditambahkan sejenis

ragi yang secara mikrobiologis adalah sama, yaitu khamir dengan nama latin

Saccharomyces cerevisae. Khamir inilah yang mengubah pati pada biji-bijian

tersebut menjadi gula, serta mengubah sebagian gula menjadi alkohol dan

komponen flavor (cita rasa). Dari proses tersebut kemudian akan dihasilkan

minuman beralkohol dengan cita rasa tertentu sesuai dengan bahan baku yang

digunakan.

11

Page 2: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

12

Minuman keras adalah produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi

dengan menggunakan khamir (ragi/saccaromyces cereviceae), pada bahan yang

mengandung pati. Alkohol yang sering diperdagangkan dapat berupa metanol,

etanol, dan butanol. Alkohol digolongkan ke dalam zat adiktif karena dapat

menimbulkan ketagihan (adikis) dan ketergantungan (dependensi). Karena sifat

adiktifnya ini maka seseorang yang mengkonsumsi alkohol dalam jangka waktu

tertentu akan menambah takarannya sampai pada dosis yang dapat menimbulkan

keracunan (intoksikasi) dan kemabukan (Hutapea, 2008:11).

Ridwanaz (2012:2) mengemukakan bahwa minuman keras adalah sejenis

minuman yang dapat membuat orang mabuk apabila mengkonsumsinya.

Pengertian mabuk adalah perasaan pening atau kehilangan kesadaran karena

terlalu banyak minum minuman keras, makan gadung, makan kecubung,

mengkonsumsi daun ganja, dan sebagainya. Definisi mabuk disini tidak sama

dengan mabuk yang disebabkan karena perasaan mual ketika melakukan

perjalanan darat, laut maupun udara. Mabuk-mabukan adalah perilaku sadar

seseorang atau sekelompok orang untuk meminum minuman beralkohol atau

mengkonsumsi barang-barang yang memabukkan untuk mengurangi beban dan

tekanan hidupnya dan atau sekedar untuk mencari kesenangan semata.

Mengkonsumsi minuman keras adalah suatu perilaku

minum-minuman keras yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang

untuk mencari kesenangan atau kenikmatan karena efek-efek dari minuman

alkohol tersebut. Apalagi jika diminum dalam takaran berlebih bisa

Page 3: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

13

mengakibatkan peminumnya menjadi mabuk dan tidak terkontrol.

(Wilis, 2005:156).

Berdasarkan pengertian di atas, terkait dengan minuman keras dapat

dikatakan bahwa minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol

yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus- menerus dapat merugikan dan

membahayakan kesehatan baik jasmani dan rohani maupun bagi kepentingan

perilaku dan secara berpikir kejiwaan. Sehingga mengkonsumsi minuman keras

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku seorang siswa atau

sekelompok siswa meminum minuman beralkohol atau minuman yang

memabukkan.

Dari pengertian minuman keras di atas kita dapat melihat bahwa banyak

di sekitar kita yaitu jenis minuman-minuman keras, bahkan di sekitar kita, tanpa

kita sadari sudah banyak orang-orang yang telah mengkonsumsi minuman

keras,dan bisa saja orang itu adalah keluarga,saudara atau teman-teman kita

yang ada di sekeliling kita.

2.2 Akibat Minuman Keras

Banyak akibat yang dapat ditimbulkan dengan mengkonsumsi minuman

keras ini, meskipun demikian yang mengkonsumsinya berasal dari berbagi

kalangan mulai dari tingkat masyarakat tinggi hingga rendah, para penjahat,

pekerja, bahkan sekarang yang paling banyak mengkonsumsinya adalah remaja.

Semua orang tahu tentang akibat buruknya mengkonsumsi minuman

keras. Minuman keras menghancurkan manusia karena dapat merusak pikiran,

mental, kesehatan dan kemampuan bekerja serta menyebabkan keputusasaan,

Page 4: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

14

kemiskinan dan bunuh diri. Minuman keras dapat menghancurkan kehidupan

keluarga karena merangsang perilaku berbahaya, seperti ketidakpedulian dan

kekerasan (Karamoy, 2011:2).

Keppres No.3 tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian

minuman beralkohol pasal 3 ayat (1): minuman beralkohol dibagi menjadi 3

golongan: Golongan A yaitu kadar etanol 1-5% (contohnya bir bintang, green

sand), Golongan B yaitu kadar 5-20% (contohnya anggur, malaga), Golongan C

yaitu kadar etanol 20-55% (contohnya brandy, whisky). Pasal 3 ayat (2): untuk

golongan B dan C produksi, pengedaran dan penjualannya ditetapkan sebagai

barang dalam pengawasan. Pasal 5 ayat (1): Golongan B dan C tidak boleh

dijual ditempat umum kecuali di hotel, bar, restoran dan tempat yang ditentukan

oleh Bupati,/Walikota, kepala daerah tingkat II dan Gubernur. Pasal 5 ayat (2):

yang dimaksud tempat tertentu itu tidak boleh dekat tempat ibadah, sekolahan,

rumah sakit, dan tempat tertentu lain yang ditentukan oleh pejabat tersebut

di atas

Banyak remaja mengkonsumsi minuman keras karena ingin coba-coba,

akhirnya mendapat rasa kesenangan karena efek dari minuman tersebut. Ada

juga karena pengaruh teman-teman sebayanya yang sudah kecanduan, atau juga

karena ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa, atau berperan meniru orang

dewasa.

Menurut Darmawan (2010:3) mengkonsumsi minuman keras dapat

berakibat pada: 1) Gangguan fisik: meminum minuman beralkohol banyak, akan

menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot

Page 5: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

15

syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat, impoten

serta gangguan seks lainnya; 2) Gangguan jiwa: dapat merusak secara permanen

jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan

penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu; 3) Gangguan

Kamtibmas: perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian

terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga

yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan

menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral

yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.

Wilis (2005:147) mengungkapkan akibat mengkonsumsi minuman keras

di kalangan generasi muda, maka tingkat kejahatan akan meningkat seperti :

sering terjadi perkelahian, penganiayaan, pembunuhan dan kadang-kadang

mereka merampok dengan kekerasan dan benda tajam.

Dalam ajaran Islam, meminum khamar atau minuman keras sangat

dilarang, sebab khamar itu adalah najis (diharamkan meminumnya) dan

termasuk salah satu perbuatan setan. Menurut (Rukmana, 2011:3) para ahli

Fiqih telah sepakat tentang pengharaman khamar, dan siapa saja yang menolak

pengharaman ini maka ia termasuk orang kafir yang keluar dari agama Islam.

Rukmana (2011:3) mengemukakan akibat negatif mengkonsumsi

minuman keras alkohol atau sering akrab disebut miras beberapa akibat terlalu

sering meminum minuman beralkohol disamping secara garis besar dapat

merusak kesehatan dan belum lagi dampak buruk yang akan datang dimasa

kemudian. Mungkin jika sebagai pecandu alkohol efek buruk dari

Page 6: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

16

mengkonsumsi minuman keras tidak akan langsung terasa karena kerusakan

sistem organ tubuh membutuhkan beberapa tahun ke depan. Tidak menutup

kemungkinan juga efek yang timbul akan terasa lebih cepat tergantung pada

sistem kekebalan tubuh. Sedangkan efek yang biasa sering terjadi pada sistem

pendengaran, peminum biasanya akan mengalami dengan apa yang dinamakan

lambat dalam merespon entah sistem pendengaran yang terganggu ataupun

sistem saraf yang sudah putus satu demi satu.

Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas emosi dari

peminum rata-rata gampang naik sehingga rasa amarah sering berujung pada

tindakan kekerasan secara tidak sadar. Sedangkan kerusakan yang timbul dari

organ tubuh biasanya terjadi pada fungsi hati dan jantung. Hati akan mengalami

kerusakan parah sehingga akan terjadi penyakit liver dan kerusakan jantung

timbul karena terjadinya kebocoran jantung (Rukmana, 2011:3).

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa mengkonsumsi minuman

keras khususnya di kalangan generasi muda memiliki dampak yang sangat buruk

diantaranya: apabila mereka yang sudah berulang-ulang mengkonsumsi

minuman ini akan berusaha apa saja bagaimana mendapatkan uang, baik secara

halal maupun haram, hidupnya mengalami gangguan jiwa sehingga tidak lagi

berfungsi secara wajar di masyarakat.

Kondisi demikian dapat dilihat dari rusaknya fungsi sosial, pekerjaan

atau sekolahnya, serta tidak mampu mengendalikan diri, menurunnya motivasi

hidup, ingatan atau daya pikir, terjadi perubahan kepribadian dan hubungan

Page 7: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

17

dengan keluarga terputus. Sehingga adanya perilaku mengkonsumsi minuman

keras ini harus dihindari.

2.3 Aspek Perkembangan Siswa

Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa

adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.

Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi.

Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti

mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pandangan tersebut

didukung oleh Piaget (Hartinah, 2008:58) yang mengatakan bahwa secara

psikologis, remaja adalah suatu usia dimana anak tidak merasa di bawah tingkat

orang yang lebih tua, melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar.

Masa remaja merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus

perkembangan siswa MTs (Madrasah Tsanawiyah), dan merupakan masa

transisi dari masa anak- anak ke masa dewasa yang diarahkan kepada

perkembangan rmasa dewasa yang sehat. Ditilik dari usia siswa MTs termasuk

fase atau masa remaja dimana masa ini merupakan salah satu priode dalam

rentang kehidupan siswa.

Menurut (:) aspek-aspek perkembangan pada diri remaja adalah sebagai

berikut.

1. Aspek fisik

Pertumbuhan fisik adalah pertumbuhan struktur tubuh manusia yang

terjadi sejak manusia dalam kandungan hingga ia dewasa. Sebagaimana

dikemukakan Hartinah (2008:33) secara fisik masa remaja ditandai dengan

Page 8: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

18

matangnya organ-organ seksual dimana remaja pria mengalami pertumbuhan

pada organ testis dan kelenjar prostart, matangnya organ-organ ini

memungkinkan remaja pria mengalami mimpi basah, sementara remaja wanita

ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium yang bisa menghasilkan

sel telur yang membuat remaja putri mengalami haid.

2. Aspek intelektual (kognitif)

Pengertian intelektual merujuk kepada bagaimana cara individu

bertingkah laku, cara individu bertindak. Menurut Sumantri & Syaodih

(2011:4.24) aspek-aspek intelektual dapat meliputi bagaimana individu

memperhatikan, mengamati, mengingat, menghayal, memikirkan, serta bentuk-

bentuk kegiatan mental lain. Salah satu fungsi intelegensi adalah dalam belajar.

Bagaimana individu belajar dan apa yang dipelajarinya sangat dipengaruhi oleh

kemampuan intelegensinya.

Keat (1985) dalam Hartinah (2008:36) melihat secara umum

perkembangan intelektual atau kognitif sebagai proses-proses mental yang

mencakup pemahaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan

perbandingan, berpikir dan mengerti.

Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir operasional

formal, tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir afstrak (seperti

memecahkan persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri

ideal dirinya, orang lain dan masyarakat), dan logis (seperti menyusun rencana

untuk memecahkan masalah).Tipe pemikiran logis ini.oleh plaget disebut juga

pemikiran deduktif hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu kemampuan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

19

koqnitif untuk mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-

cara memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan.

Tahap berpikir operasional formal ini ditandai juga dengan ciri-ciri

sebagai berikut: a) cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang;

b) Kemampuan berpikir hipotetik; c) Kemampuan melakukan eksplorasi dan

ekspansi pemikiran, horizon berpikirnya semangkin luas seperti aspek-aspek

sosial, moralitas dan keadilan.

3. Aspek emosi

Patty (1992) dalam Hartinah (2008:37) emosi merupakan reaksi individu

terhadap suatu perubahan pada situasi yang terkejut, takut, sedih, marah, atau

gembira terhadap kejadian orang atau objek di luar individu. Gejala emosi yang

lain adalah rasa takut, cinta, sedih, dan duka cita, ingin tahu, dan penasaran.

Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-

organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum

dialami sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih

intim dengan lawan jenis.

Pada usia remaja awal (siswa MTs), perkembangan emosinya

menunjukkan sifat yang sensitif dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai

peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan

tempramental atau mudah tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi

terutama bila remaja itu hidup di lingkungan yang kurang harmonis.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

20

4. Aspek sosial

Perkembangan sosial mengandung makna pencapaian suatu kemampuan

untuk berperilaku sesuai dengan harapan yang sosial yang ada. Proses menuju

kesesuaian tersebut paling tidak mencakup tiga komponen, sebagaimana

dikemukakan Hartinah (2008:36) yaitu belajar berperilaku dengan cara yang

disetujui secara sosial, bermain dalam peranan yang disetujui secara sosial. Anak

yang berkembang secara sosial adalah anak yang berhasil melaksanakan ketiga

proses tersebut.

Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk

memahami orang lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin

hubungan sosial dengan teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan

berkembangnya sikap ”comformity” yaitu kecendrungan untuk meniru,

mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan orang

lain.

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal,

menjadi pecandu NAPZA, meminum minuman keras, free sek atau berprilaku

kriminal, ini disebabkan pada saat remaja itu mencontoh, dia kurang

memperhitungkan baik buruknya sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi

pada saat remaja sudah menanjak dewasa maka kemampuan untuk menirunya

berkurang karena kemampuan untuk berpikir sudah semangkin matang.

5. Aspek kepribadian.

Kepribadian mengandung kecenderungan sebagai faktor penentu yang

menentukan perilaku individu. Menurut Sumantri & Syaodih (2011:4.25) muara

Page 11: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

21

dari perilaku individu adalah penyesuaian diri dengan lingkungan, hal ini berarti

bahwa kepribadian mempunyai fungsi adaptasi dan menentukan.

Masa remaja merupakan saat berkembang self identity (kesadaran akan

identitas atau jati diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan: “Siapa

saya ?, Apa peran saya ...?, Mengapa saya harus melakukan....?”. Apabila

remaja memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia akan

menemukan jati dirinya dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat

sebaliknya apa bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau

kekacauan sehingga ia cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat.

Remaja yang mempunyai kepribadian yang kurang sehat dia cendrung

untuk melakukan tindakan-tindakan atau prilaku yang menyimpang yang keluar

dari aturan-aturan norma baik itu norma sosial maupun norma hukum seperti:

remaja pria rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai gelang

dan kalung, pakaian compang camping, bertato, merokok narkoba dan minum-

minumam keras.

Perilaku nakal atau aneh-aneh itu berkembang karena dipicu oleh

beberapa faktor, diantaranya orang tua tidak memberikan ketauladanan dalam

berakhlak mulia atau pengamalan ajaran agama, orang tua bersikap bebas,

otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.

6. Aspek Kesadaran beragama

Menurut Sumantri & Syaodih (2011:4.11) bahwa perkembangan

kemampuan berpikir remaja mempengaruhi perkembangan pemikiran dan

keyakinan tentang agama. Kualitas kesadaran beragama remaja sangat

Page 12: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

22

diperbaharui oleh kualitas pendidikan atau pengalaman keagamaan yang

diterimanya sejak usia dini, terutama di lingkungan keluarga. Proses kesadaran

beragama remaja itu dipaparkan pada uraian berikut.

a. Masa Remaja Awal (usia 13-16 tahun)

Pada masa ini terjadi perubahan jasmani yang cepat, yaitu dengan

mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan yang terkait dengan matangnya organ-

organ seks, yaitu: ciri primer (menstruasi pada anak wanita,dan mimpi

pertama pada anak pria), ciri sekunder (tumbuhnya kumis, jakun, dan bulu-

bulu di sekitar kemaluan pada remaja pria dan membesarnya buah dada/payu

dara, membesarnya pinggul, dan tumbuhnya bulu-bulu disekitar

kemaluanpada remaja wanita).

Pertumbuhan fisik yang terkaitan dengan seksual ini mengakibatkan

keguncangan emosi, kecemasan, dan kehawatiran pada diri remaja. Bahkan

lebih jauhnya kondisi ini dapat mempengaruhi kesadaran beragamanya,

apalagi jika remaja kurang mendapatkan pengalaman atau pendidikan agama

sebelumnya, penghayatan rohaninya cenderung acuh tak acuh, cuek sehingga

muncul keengganan atau kemalasan untuk melakukan berbagai ibadah ritual,

seperti ibadah shalat.

Kegoncangan dalam beragama ini bisamuncul karena adanya faktor-

faktor: 1) Faktor internal terkait dengan matangnya organ-organ seks ini

mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan tersebut, namun di sisi lain

dia tahu bahwa perbuatan itu dilarang oleh agama hal inilah yang membuat

konflik didalam diri remaja dimana konflik ini kalau tidak cepat diselesaikan

Page 13: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

23

maka remaja akan jatuh keperbuatan nista. Remaja juga punya keinginan

untuk hidup bebas dimana dia tidak mau terikat dengan norma-norma

keluarga, sekolah ataupun agama, bila orang tua dan guru tidak memahami

dan melakukan pendekatan secara bijak maka sikap atau perilaku itu akan

berdampak negatif terhadap pribadi remaja seperti membandel, menentang,

menyendiri atau acuh tak acuh. 2) Faktor eksternal, terkait dengan sosial

aspek-aspek perkembangan kehidupan sosial budaya dalam masyarakat yang

tidak jarang bertentangan dengan nilai-nilai agama namun sangat menarik

minat remaja untuk mencobanya seperti beredarnya film-film VCD-VCD

atau foto-foto porno, pemjualan minuman-minuman keras dan alat-alat

kontrasepsi yang bebas, semangkin maraknya peredaran narkoba dan obat-

obatan terlarang lainnya.

b. Masa remaja akhir (usia 17-21)

Secara psikologis pada masa ini emosi remaja sudah mulai stabil dan

pemikirannya mulai matang, dalam kehidupan beragama remaja sudah

melibatkan diri kedalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Remaja sudah dapat

membedakan agama sebagai ajaran dengan manusia sebagai penganutnya

dimana ada yang taat ada yang tidak taat. Kemampuan ini memungkinkan

remaja untuk tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengaku beragama

namun tidak melaksanakan ajaran agama atau perilakunya bertentangan

dengan nilai agama. Remaja dapat menilai bahwa bukan ajaranya yang salah

tapi orangnyalah yang salah. Dalam mewujudkan keimanan dan ketaqwaan

Page 14: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

24

kepada Tuhan Yang Maha Esa itu, maka remaja seharusnya mengamalkan

nilai-nilai akidah, ibadah dan akhlakulkarimah.

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras

Mengkonsumsi minuman keras, pada hakekatnya tidak berdiri sendiri,

tetapi merupakan rangkaian dari beberapa faktor yang saling terkait satu sama

lain melalui suatu proses perkembangan yang berlangsung secara bertahap.

Dalam menentukan faktor penyebab yang mempengaruhi siswa mengkonsumsi

minuman keras adalah disebabkan oleh keadaan yang terdapat dalam

masyarakat.

Dalam pembahasan mengenai asal-usul penyebab siswa mengkonsumsi

minuman keras dan dalam pertimbangan faktor mana yang memegang peranan

utama diantaranya adalah faktor keturunan atau faktor lingkungan. Secara garis

besarnya seorang manusia bukan ditentukan sejak lahir untuk menjadi kriminal

oleh faktor pembawaannya yang saling berpengaruh dengan lingkungannya

menimbulkan tingkah laku kriminal, melainkan faktor-faktor yang terlibat dalam

interaksi dengan lingkungan sosial itulah yang memberikan pengaruhnya bahwa

ia betul-betul menjadi kriminal dalam pengaruh-pengaruh lingkungan yang

memudahkannya (Gerungan, 2004:212).

Puspitawati dalam Karamoy (2011:3) menyebutkan beberapa siswa

terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan

pergaulan seperti: siswa yang selalu minum-minuman keras selalu mempunyai

“kelompok pemakai”. Awalnya siswa hanya mencoba-coba karena keluarga atau

teman-teman yang menggunakannya, namun ada yang kemudian menjadi

Page 15: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

25

kebiasaan. Pada siswa yang “kecewa” dengan kondisi diri dan keluarganya,

Sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja demi hubungan baik

dengan teman-teman sebanyanya. Adanya “ajakan” atau “tawaran” dari teman

serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh “model

pergaulan moderen” biasanya mendorong siswa minum-minuman keras secara

berkelompok. Apabila siswa telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan

karena mudah mendapatkannya, maka siswa akan memakainya sendiri sehingga

tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras

di kalangan siswa umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu

yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan.

walaupun hal itu dirasakan secara semu.

Menurut Noegroho Djajoesman dalam Karamoy (2011:3) siswa

mengkonsumsi minuman keras disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai

berikut.

1. Faktor keingintahuan

Keingintahuan yaitu motif ingin tahu, bahwa siswa selalu mempunyai

sifat selalu ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak

negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras.

Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya

masing-masing atau akibat broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga

atau kuarangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang

anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan

sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya

mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

26

Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap

putra-putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang

berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala

keinginan dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.

2. Faktor Kepribadian

Rendah diri yaitu perasaan seseorang lebih rendah dari satu atau lain hal

dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat mengatasi perasaan tersebut

maka untuk menutupi kekurangan dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya.

Maka menyalahgunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan

apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya.

Emosional, emosi remaja pada umumnya masih labil apabila pada masa

puberitas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang

diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan peribadinya, sehingga

hal tersebut menimbulkan konflik pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan

konflik pribadi tersebut ia mencari pelarian dengan minum-minuman keras

dengan tujuan untuk mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh

orang tua (Djajoesman dalam Ulfah, 2005)

3. Faktor Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada sekitar manusia, baik

sebagai individu, kelompok yang sebagai pergaulan hidup, dengan alam, yang

saling berinteraksi satu sama lain yang biasanya dibedakan kedalam kategori

seperti halnya lingkungan fisik, lingkungan biologis dan lingkungan sosial yang

senantiasa mengalami sewaktu perubahan-perubahan.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

27

Faktor lingkungan meliputi faktor dan lingkungan pergaulan atau teman

sebaya, baik pergaulan di sekitar rumah, di sekolah maupun di tempat-tempat

umum.

a. Lingkungan Pergaulan atau Teman Sebaya

Teman sebaya adalah anak-anak dengan usia atau tingkat kedewasaan

yang kurang lebih sama. Sedangkan fungsi yang paling penting dari

kelompak teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan

perbandingan tentang dunia di luar keluarga. Interaksi teman sebaya yang

memiliki usia yang sama memainkan peran khusus dalam perkembangan

sosioemosional anak.

Fatimah (2010:2) mengatakan bahwa yang perlu diketahui ialah jenis-

jenis status dari teman sebaya. Antara lain, anak populer, anak biasa, anak

yang terabaikan, anak yang ditolak, dan anak yang kontroversial. Mengapa

persahabatan begitu berarti? Seorang anak yang tidak mempunyai banyak

teman, secara emosional, secara emosional lebih sedih dibandingkan dengan

anak yang mempunyai banyak teman. Kontribusi sebuah persahabatan pada

status teman sebaya memberikan banyak manfaat. Antara lain manfaat

pertemanan, dalam persahabatan memberikan anak seorang teman yang akrab

yang bersedia untuk menghabiskan waktu dan bergabung dalam aktifitas

kolaboratif. Selain itu juga, seorang sahabat dapat memberikan bantuan

kapanpun dibutuhkan, sahabat dapat memberikan dukungan sosial, dapat

memberikan suatu hubungan yang hangat, penuh kepercayaan sehingga

timbul rasa nyaman dan adanya keterbukaan untuk berbagi informasi pribadi.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

28

Akan tetapi ada yang perlu di waspadai juga yaitu perihal yang tidak

menguntungkan dari pertemanan. Sebagai contoh seorang anak yang

berteman dengan anak yang beberapa tahun lebih tua dapat berakibat buruk

yaitu berperilaku menyimpang.

Pada kesimpulannya, teman sebaya memainkan peran penting dalam

perkembangan anak-anak dan sebenarnya peran pertemanan lebih cenderung

pada lingkungan sekolah menengah ketimbang sekolah dasar. Karena bisa

dilihat pada contoh konkret dalam kehidupan seorang remaja akan lebih

bergantung pada teman-teman mereka daripada orangtua mereka sendiri.

Mereka memuaskan kebutuhan pertemanan dan rasa berharga dengan dengan

sahabat-sahabat mereka. Sebagaimana dikemukakan Sudarsono (2004:48)

menjelaskan kenakalan remaja sebagian besar disebabkan karena keinginan

remaja untuk hidup berfoya-foya, berkompetisi dengan teman sebayanya

di dalam pesta pora sering memiliki akibat samping yang negatif. Bahkan

kadang-kadang solidaritas dan partisipasi yang berlebih-lebihan terhadap

ajakan kawan-kawan sesama remaja untuk bersenang-senang yang sering

pula mengakibatkan anak remaja terjerumus ke dalam minum-minuman

keras.

b. Lingkungan Keluarga

Faktor keluarga, terutama faktor orangtua yang sering ikut menjadi

penyebab seseorang anak atau siswa menjadi mengkonsumsi minuman keras

antara lain adalah sebagai berikut: 1) Orangtua yang kurang komunikatif

dengan anak; 2) Orang tua yang selalu banyak mengatur anak atau selalu

Page 19: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

29

menuruti kehendak anak (permisif); 3) Orang tua yang menuntut secara

berlebihan agar anak berprestasi di luar kemampuannya atau keinginannya,

misalnya dalam hal memilih jurusan di sekolah; 4) Disiplin orang tua yang

tidak konsisten; 5) Sikap ayah dan ibu yang tidak sepaham terutama dalam

hal pendidikan anak; 6) Orang tua yang selalu sibuk sehingga kurang

memberi perhatian kepada anaknya; 7) Orang tua yang terlalu sibuk sehingga

kurang memberi perhatian kepada anaknya; 8) Orang tua yang kurang

harmonis, sering bertengkar, orangtua berselingkuh; 9) Orang tua yang tidak

memiliki dan menanamkan norma-norma, nilai-nilai tentang baik-buruk,

boleh atau tidak boleh dilakukan; 10) salah satu anggota keluarga yang

menjadi penyalahguna minuman keras;

c. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan artifisial yang sengaja diciptakan

untuk membina anak-anak ke arah tujuan tertentu, khususnya untuk

memberikan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal kehidupannya

dikemudian hari. Menurut Hartinah (2008:166) di mata remaja sekolah

dipandang sebagai lembaga yang cukup berpengaruh terhadap terbentuknya

konsep yang berkenaan dengan nasib mereka di kemudian hari. Mereka

menyadari jika prestasi atau hasil yang dicapai di sekolah itu baik, hal itu

akan membuka kemungkinan hidupnya di kemudian hari menjadi cerah,

tetapi sebaliknya apabila prestasi yang dicapainya kurang baik, hal itu dapat

berakibat gelapnya masa depan mereka. Dengan demikian sekolah dipandang

banyak mempengaruhi kehidupannya.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

30

Sekolah adalah tempat para sebaya remaja bertemu dan bergaul

dengan leluasa. Banyak anak menjadi nakal akibat di sekolah tidak dapat

membina hubungan dengan anak yang baik, akan tetapi malahan akrab atau

mendapatkan teman yang nakal sehingga anak menjadi nakal bersamanya.

Di samping itu kurangnya sarana prasarana sekolah, lokasi sekolah berada

di daerah rawan (terminal, pasar) dan adanya kenakalan yang terjadi

di sekolah tidak diberi tindakan (Hawari, 1999:4).

Faktor dari lingkungan sekolah yang dapat memberi kesempatan para

siswanya mengkonsumsi minuman keras diantaranya sebagai berikut:

1) sekolah yang kurang disiplin, tidak tertib, 2) sering tidak ada pelajaran

pada jam sekolah, 3) guru/kepala sekolah yang kurang komunikatif dengan

siswa, 4) sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau

menyalurkan kreativitas siswanya.

d. Lingkungan Masyarakat

Seseorang tidak hanya hidup didalam lingkungan keluarga dan

di sekolah, melainkan juga dalam masyarakat luas. Oleh karena itu, kondisi

dalam masyarakat juga memperpengaruhi perilaku siswa, termasuk perilaku

yang berkaitan dengan penggunaan minuman keras.

Lingkungan masyarakat yang kondusif serta selalu meletakkan nilai-

nilai agama sebagai dasar utama dalam menjalani kehidupan, cenderung akan

mewarnai terbentuknya perilaku positif dalam diri siswa. Sebaliknya

lingkungan yang selalu diselimuti dengan masalah, serta kurang terbiasa

Page 21: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

31

dengan nilai agamis, cenderung menjadi lahan subur tumbuhnya perilaku

negatif pada diri siswa.

Berdasarkan faktor-faktor penyebab mengkonsumsi minuman keras

di atas, pengaruh faktor lingkungan dan teman sebaya sangat menentukan dalam

proses menemukan jati diri, seorang remaja lebih banyak berkaca kepada hal-

hal yang ada di luar dirinya dan keluarganya. Jadilah ia banyak tergantung

kepada faktor lingkungan dan teman-teman sebayanya. Lingkungan masyarakat

tempat tinggal dan tempat pergaulan, frustasi dengan keluarga sehingga tempat

pelariannya berbuat hal-hal yang negatif, apalagi suka hidup mewah dengan

segala fasilitas, kurangnya pengawasan dari orang tua kepada anak-anaknya

dalam memilih teman untuk bergaul (Hurlock, 1999:16).

Tinjauan lainnya berkaitan dengan faktor penyebab mengkonsumsi

minuman keras adalah dari sudut kehidupan sosial. Sehubungan dengan hal

tersebut, Sutherland (Kartono, 2003:30) mengembangkan teori asosiasi

diferensial (diferential association theory) menjelaskan dalam lingkup

masyarakat yang lebih luas, masalah kenakalan remaja tidak dapat dilepaskan

dari masalah pelanggaran hukum yang terkait erat dengan problem sosial. Teori

Sutherland menyatakan bahwa para remaja menjadi nakal disebabkan oleh

partisipasinya di tengah-tengah lingkungan sosial yang ide dan teknik

kenakalannya dijadikan sarana untuk mengatasi kesulitan hidupnya. Oleh karena

itu, semakin lama remaja bergaul dan semakin intensif relasinya dengan para

remaja yang jahat lainnya, akan semakin lama pula proses berlangsungnya

Page 22: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

32

asosiasi diferensial tersebut, dan semakin besar pula kemungkinan remaja tadi

berperilaku menyimpang dari norma-norma yang hidup dalam masyarakat.

Dengan demikian teori Sutherland menekankan hal-hal yang dipelajari

atau proses pengkondisian terhadap individu remaja, serta tipe kepribadian

remaja yang menjalani proses pengkondisian. Di mana proses pengkondisian

tersebut sangat mudah berlangsung pada remaja yang memiliki struktur kejiwaan

yang sangat labil pada periode perkembangan yang transisional sifatnya.

Berkenaan dengan itu, Kartono (2003:78) yang menyatakan bahwa

kenakalan remaja termasuk dalam mengkonsumsi minuman keras sangat

dipengaruhi oleh stimulasi sosial yang jahat. Stimulasi sosial yang buruk itu

antara lain lingkungan sosial-ekonomis rendah dengan banyak kaum pekerja

tidak terlatih, daerah slum, kawasan perumahan baru yang transisional dengan

banyak kasus difisiensi mental, individualisme/cacat mental dan jasmaniah,

alkoholisme dan lain-lain. Jadi dapat dimengerti bahwa masyarakat dengan

kebudayaan, kemiskinan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, sangat

minimnya fasilitas fisik ditambah dengan banyaknya pengangguran, dapat

memberikan tekanan-tekanan tertentu dan juga memberikan rancangan kuat

kepada para remaja untuk melakukan perbuatan yang menyimpang.

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa banyak faktor yang

menyebabkan seseorang mengkonsumsi minuman keras. Berbagai faktor

tersebut perlu diupayakan penanganannya, sehingga tidak menjadi sumber

negatif yang memberi dampak buruk terhadap perilaku siswa sebagai generasi

penerus.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

33

2.5 Sistem Pendidikan Di MTs

Madrasah Tsanawiyah disingkat MTs adalah jenjang dasar pada

pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama, yang

pengelolaannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Pendidikan di MTs

ditempuh dalam waktu 3 (tiga) tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Siswa

kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang

memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan MTs dapat melanjutkan pendidikan ke

madrasah aliyah atau sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan.

Kurikulum di MTs sama dengan kurikulum sekolah menengah pertama,

hanya saja pada MTs terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama

Islam, misalnya mata pelajaran Bahasa Arab, Al Qur’an-Hadits, Fiqih, Aqidah

Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam (Depag RI, 2005:2).

Depag RI (2005:3) menjelaskan struktur kurikulum MTs terdiri dari

beberapa kelompok pelajaran yang diantaranya: a) Kelompok mata pelajaran

agama; b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan sosial

kemasyarakatan; c) Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

dan d) Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Masing-

masing Kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam kegiatan

belajar mengajar pada setiap mata pelajaran secara utuh. Dengan demikian ruang

lingkup dari masing-masing mata pelajaran tersebut mewakili dari masing-

masing kelompok pelajaran yang ada. Adapun ruang lingkup setiap mata

pelajaran dalam kelompok pelajaran dimaksud adalah sebagai berikut:

Page 24: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

34

Tabel 1

Ruang Lingkup Mata Pelajaran di MTs

No. Kelompok

Mata Pelajaran Ruang Lingkup

1. Agama a. Qur’an Hadits, memberi bekal kepada siswa untuk

memahami al-Quran dan Hadits nabi sebagai sumber

ajaran Islam, dan mengamalkan isi serta

kandungannya dalam kehidupan sehari-hari

b. Aqidah Akhlak, dari aspek aqidah memberi

pemahaman kepada siswa akan kebenaran aqidah

Islam meyakini bahwa nabi Muhammad Saw adalah

Rasul terakhir dan membentuk perilaku dan berakhlak

Islami. Dari aspek Akhlak, mengarahkan kepada

siswa memiliki akhlak yang terpuji kepada orang tua,

guru, ulama, ulilamri, waliyullah, beradab secara

islami dalam musyawarah dan membangun

demokrasi, memperkokoh kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara, dan terbiasa menghindarkan

diri dari perbuatan yang tercela. Dan dari aspek

keteladanan membimbing kepada siswa

mengapresiasi dan meneladani sifat dan prilaku

sahabat utama Rasulullah Saw.

a. Fiqih, menanamkan kepada siswa akan nilai-nilai

kesadaran beribadah kepada Allah Swt sebagai

pedoman mencapai kebahagiaan di duia dan akhirat

dengan membangun keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah Swt,

hubungan manusia dengan sesama manusia, dan

hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya.

b. SKI, memberikan pengetahuan kepada siswa tentang

sejarah Islam dan kebudayaannya agar dapat

memberikan konsep yang obyektif dan sistematis

dalam perspektif sejarah, tidak saja sejarah kekuasaan

atau sejarah raja-raja, tetapi juga sejarah

perkembangan ilmu agama, sains, dan teknologi

dalam Islam.

2 Kewarganegaraan dan

Sosial kemasyarakatan

a. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan sosial

kemasyarakatan dimaksudkan untuk meningkatkan

kesadaran dan wawasan siswa akan hak dan

keawajibannya dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa, memelihara nilai dan mentaati norma yang

berlaku di masyarakat, memiliki jiwa patriot,

membela negara dan jiwa nasionalis, menghargai Hak

Asasi Manusia, memahami makna kekuasaan dan

politik, membangun pilar-pilar demokratis,

merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD

Page 25: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

35

1945.

b.Dalam sosial kemasyarakatan memberikan kesadaran

dan wawasan dasar kepada siswa agar mampu

memahami dan menelaah secara rasional komponen-

komponen individu, kebudayaan dan masyarakat

sebagai suatu sistem, sehingga mampu

mengembangkan prilaku secara rasional dalam

menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan,

struktur sosial, perubahan sosial budaya, pendalaman

dan pembentukan sikap dan prilaku yang islami, serta

memahami pentingnya interaksi sosial, situasi sosial

dan berbagai masalah sosial yang ditemukan dalam

kehidupan sehari-hari.

3 Ilmu pengetahuan

dan teknologi

a. Pada kelompok mata pelajaran ini dimaksudkan agar

siswa memperoleh kompetensi ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Penyusunan struktur kurikulum didasarkan pada Standar Kompetensi

lulusan oleh BSNP dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran baik yang telah

ditetapkan oleh BSNP maupun oleh Kementerian Agama RI. MTs atas

persetujuan Komite Sekolah dengan memperhatikan keterbatasan sarana belajar

serta minat siswa, menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut:

a) Siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan program yang telah ditetapkan

dalam struktur kurikulum; b) Jumlah rombongan belajar 6 (enam) rombongan

(Depag RI, 2005:2).

Struktur kurikulum kelas VII terdiri dari: Mata Pelajaran, muatan lokal,

dan program pengembangan diri, tidak ada tambahan jam pada setiap mata

pelajaran, alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit. Sementara struktur

kurikulum kelas VIII dan IX, terdiri dari: 18 mata pelajaran, muatan lokal, dan

program pengembangan diri. Terdapat penambahan jam belajar pada kelas IX

di luar jam sekolah (sore hari) dengan alokasi waktu satu jam pelajaran adalah

40 menit antara lain:

Page 26: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

36

a. Mata pelajaran Matematika 2 jam/pekan

b. Mata pelajaran bahasa Inggirs 2 jam/pekan

c. Mata pelajaran bahasa Indonesia 2 jam/pekan

d. Mata pelajaran IPA

1) Fisika 2 jam/pekan

2) Biologi 2 jam/pekan

Berikut ini akan dipaparkan struktur kurikulum Kelas VII, Kelas VII dan

Kelas IX di MTs dalam tabel berikut ini.

Tabel 2

Struktur Kurikulum MTs

KOMPONEN

ALOKASI WAKTU

Semester 1 Semester 2 A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam

a. Qur’an Hadits

b. Fiqih

c. Aqidah Akhlaq

d. Baca Tulis Qur’an (BTQ)

2. Pkn

3. Bahasa dan Sastra Indonesia

4. Sejarah Nas/Umum

5. Geografi

6. Ekonomi

7. Bahasa Arab

8. Bahasa Inggris

9. Matematika

10. Fisika

11. Biologi

12. Teknologi Informatika dan komunikasi

13. KTK

-

-

2

2

2

2

2

4

2

2

2

4

4

4

2

2

2

2

-

-

2

2

2

2

2

4

2

2

2

4

4

4

2

2

2

2

B. Muatan Lokal

1. Aswaja

-

2

-

2

C. Pengembangan diri ( 2 * ) ( 2

* )

Jumlah 42 42

Keterangan :

Page 27: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

37

*) Dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan disesuaikan dengan

kesempatan yang tersedia di lingkungan Madrasah.

Sementara untuk muatan kurikulum MTs meliputi sejumlah mata

pelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, baik yang

ditetapkan oleh BSNP, departemen Agama, maupun yang menggunakan

kurikulum diniyah, serta muatan lokal oleh Madrasah dan kegiatan

pengembangan diri.

a. Mata Pelajaran

Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran pendidikan agama islam dan

mata pelajaran ilmu pengetahuan umum. Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam berdasarkan standar kompetensi Departemen Agama meliputi mata

pelajaran Qur’an Hadits, Fiqih, Agidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan

Islam. Sedangkan mata Pelajaran Pengetahuan Umum (non agama)

berdasarkan BSNP meliputi: Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia,

sejarah Nasional dan Umum, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Matematika,

fisika, Biologi, Ekonomi, , geografi, dan teknologi Informasi dan komunikasi.

Khusus untuk mata pelajaran TIK menitik beratkan pada penguasaan Ms.

Word dan Ms. Exel.

Pembelajaran pada setiap mata pelajaran dilaksanakan kedudukan

siswa merupakan mitra kerja MTs dalam mewujudkan tujuan pendidikan

nasional dalam suasana saling membutuhkan, akrab, terbuka, dan

menyenangkan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar Mengajar, guru sebagai

fasilitator, mendorong siswa agar mampu belajar secara proaktif dan dalam

pencapaian kompetensi setiap mata pelajaran diberikan secara kontekstual

Page 28: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

38

dengan memperhatikan perkembangan yang terjadi di berbagai aspek

kehidupan (Depag RI, 2005:3-4).

b. Muatan Lokal

Muatan lokal yang ada di MTs adalah Aswaja.

c. Kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter

agar siswa mampu menjadi dirinya sendiri dan dapat mengatasi persoalan,

baik persoalan dirinya, masyarakat, dan persoalan bangsa. Kegiatan

pengembangan diri juga diarahkan untuk memupuk minat dan bakat siswa

agar mampu mengembangkan potensinya secara kreatif dan inovatif.

Kegiatan pengembangan diri difasilitasi oleh madrasah yang

diantaranya: 1) Program pembentukan dan pengembangan karakter: (a)

Masuk sekolah tepat waktu; (b) Membaca do’a sebelum pelajaran

dimulai dan diakhiri; (c) Meghormati dan melaksanakan perintah guru dan

orangtua dengan ikhlas; (d) Melaksanakan Sholat Berjama’ah; (e)

Menyampaikan suatu usulan maupun pertanyaan dan atau mengemukakan

suatu pendapat dengan cara yang islami; (f) Berpakaian bersih dan rapi; (g)

Mengucapkan salam setiap bertemu seseorang/teman; (h) Membiasakan

hidup dengan pola sederhana; (i) Menyenangi kebersihan dan keindahan.

2) Program pengembangan minat dan bakat seperti: sepak bola, pramuka,

volly ball, pmr, sepak takraw, kir, bulu tangkis, kelompok belajar, bola basket

dan sebagainya. Kegiatan program pengembangan minat dan bakat tersebut

dilakukan pada sore dan malam hari. 3) Bimbingan konseling, mencakup

Page 29: BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pengertian Minuman Keraseprints.ung.ac.id/1044/6/2012-2-86201-111409131-bab2-26012013045038.pdf · pembuatan minuman keras adalah bahan-bahan alami yang

39

pribadi dan karier siswa, serta masalah kemasyarakatan. Untuk bimbingan

konseling, diasuh oleh guru yang ditugaskan untuk itu oleh kepala madrasah.

4) Pendidikan keterampilan hidup merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari pembelajaran setiap mata pelajaran yang diajarkan disekolah. Diharapkan

nilai keterampilan yang diterapkan dilapangan lebih baik dari nilai

kognitifnya (Depag RI, 2005:2).

Mencermati uraian di atas, dapat dikatakan bahwa Madrasah Tsanawiyah

(MTs) merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama yang berciri khas Islam

sehingga perlu menjadikannya sebagai media strategis dalam penanaman

kesadaran dan kesalehan personal dan sosial pada siswa.