BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Vocabulary Bahasa Inggris tentang Healthy habits dan At the school Kelas V SD a. Karakteristik Siswa Kelas V SD Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (4)). Piaget (Mulyani & Syaodih, 2011: 1.15) mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak dibagi menjadi empat tahap yaitu, (1) tahap sensori motorik (umur 0-2 tahun) ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah demi langkah, (2) tahap praoperasional (umur 2-7 tahun) ciri perkembangannya pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, (3) tahap operasional konkret (umur 7-11 tahun) ciri perkembangannya anak sudah mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis yang ditandai adanya reversible dan kekekalan, (4) tahap operasional formal (umur 11-15 tahun) ciri perkembangannya anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis. Perkembangan anak pada periode sekolah dasar menurut Buhler (Sobur, 2013: 132) yaitu anak mencapai objektivitas tertinggi atau dapat disebut sebagai masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen yang distimulasi oleh dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar. Masa ini merupakan masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan eksplorasi. Pada masa ini anak mulai menemukan diri sendiri atau secara tidak sadar mulai berfikir tentang diri pribadi. Anak SD juga memiliki karakteristik yang khas. Sumantri dan Syaodih (2006: 6.3) menyatakan bahwa karakteristik anak sekolah dasar yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, serta senang melakukan dan memperagakan secara langsung. 7
28
Embed
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN … · untuk meminta /memberi jasa/barang secara berterima yang melibatk an tindak tutur: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Vocabulary Bahasa Inggris tentang Healthy habits dan At the school
Kelas V SD
a. Karakteristik Siswa Kelas V SD
Siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan tertentu (UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (4)). Piaget (Mulyani & Syaodih,
2011: 1.15) mengungkapkan bahwa perkembangan kognitif anak dibagi
menjadi empat tahap yaitu, (1) tahap sensori motorik (umur 0-2 tahun) ciri
pokok perkembangannya berdasarkan tindakan, dan dilakukan langkah
demi langkah, (2) tahap praoperasional (umur 2-7 tahun) ciri
perkembangannya pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, (3) tahap
operasional konkret (umur 7-11 tahun) ciri perkembangannya anak sudah
mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis yang ditandai adanya
reversible dan kekekalan, (4) tahap operasional formal (umur 11-15 tahun)
ciri perkembangannya anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis.
Perkembangan anak pada periode sekolah dasar menurut Buhler
(Sobur, 2013: 132) yaitu anak mencapai objektivitas tertinggi atau dapat
disebut sebagai masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen yang
distimulasi oleh dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar.
Masa ini merupakan masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk
berlatih, menjelajah, dan eksplorasi. Pada masa ini anak mulai menemukan
diri sendiri atau secara tidak sadar mulai berfikir tentang diri pribadi.
Anak SD juga memiliki karakteristik yang khas. Sumantri dan
Syaodih (2006: 6.3) menyatakan bahwa karakteristik anak sekolah dasar
yaitu senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,
serta senang melakukan dan memperagakan secara langsung.
7
8
Berdasarkan dari ketiga pendapat, dapat disimpulkan bahwa
perkembangan intelektual siswa kelas V pada usia 7-11 tahun, berada pada
tingkat perkembangan operasional konkret. Pada tahap ini, umumnya
siswa sudah bisa berpikir secara logis. Siswa berpikir atas dasar
pengalaman yang nyata, pernah dilihat atau dialaminya. Siswa hendaknya
diberi kesempatan untuk terlibat aktif dan mendapatkan pengalaman
langsung untuk menemukan sendiri pengetahuan mereka.
Perkembangan siswa kelas V SDN II Logandu sesuai dengan
perkembangan anak pada umumnya. Siswa kelas V SDN II Logandu
berada pada tingkat perkembangan operasional konkret yaitu dengan
kisaran umur 9-12 tahun. Dalam diri siswa sudah timbul keinginan untuk
mencoba hal-hal yang baru, yang distimulasi oleh dorongan-dorongan rasa
ingin tahu yang besar serta sudah dapat berpikir logis.
Karakteristik tersebut sangat cocok dengan metode Total Physical
Response yang mengajak siswa untuk mempunyai pengalaman yang nyata,
yaitu dengan mencoba hal-hal yang baru dan memperagakan hal-hal yang
dipelajari serta dilihatnya. Metode Total Physical Response mendorong
siswa untuk menjadi lebih aktif, percaya diri, dan termotivasi dalam
belajar. Dengan demikian, siswa akan terbiasa dan terlatih untuk berpikir
sendiri, mandiri, kritis, kreatif, dan mampu mempertanggung jawabkan
pemikirannya secara rasional.
b. Konsep Bahasa Inggris
1) Hakikat Bahasa
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2013: 1) berpendapat,
“Bahasa adalah sarana komunikasi antar anggota masyarakat dalam
menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis.” Bahasa yang
baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya
yang tertata dalam suatu sistem.
Izzan (2010: 1) berpendapat, “Bahasa adalah perkataan-
perkataan yang diucapkan atau ditulis”, digunakan untuk berkomunikasi
bagi manusia. Nuswantoro (2013: 11) mengungkapkan bahwa bahasa
9
adalah salah satu alat komunikasi secara lisan dan tertulis. Departemen
Pendidikan Nasional (2014: 116) menyatakan bahwa bahasa /ba·ha·sa/
merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri, atau percakapan (perkataan) yang baik,
tingkah laku yang baik, dan sopan santun.
Jadi, berdasarkan keempat pendapat tentang pengertian bahasa
dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi baik
disampaikan secara lisan (berbicara) maupun tertulis. Bahasa pada
dasarnya adalah bahasa lisan (berbicara), adapun menulis adalah bentuk
bahasa kedua. Dengan kata lain bahasa itu adalah ucapan dan tulisan
merupakan lambang bahasa.
2) Bahasa Inggris
Riyanto (2015: 6) menyatakan bahwa bahasa Inggris merupakan
bahasa asing pertama yang diajarkan di Indonesia yang dianggap
penting dengan tujuan menerapkan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, serta hubungan internasional.
Jodih Rusmajadi (Nuswantoro, 2013: 11) menyatakan bahwa bahasa
Inggris merupakan bahasa yang telah mendunia atau digunakan secara
internasional.
Dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 37 (Ayat 1) menyatakan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa
internasional yang sangat penting kegunaannya dalam pergaulan global.
Agustina (2012: 1) menyatakan bahwa bahasa Inggris merupakan
bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah atau madrasah mulai
dari tingkat sekolah dasar, ibtidaiyah, hingga tingkat perguruan tinggi.
Jadi, berdasarkan keempat pendapat tentang pengertian bahasa
Inggris dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa kedua
yang bertujuan menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, serta bahasa untuk berkomunikasi secara
10
internasional yang diajarkan di sekolah-sekolah dimulai dari tingkat
dasar sampai perguruan tinggi.
3) Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 62) menyatakan bahwa
mata pelajaran bahasa Inggris pada Sekolah Dasar bertujuan agar siswa
mempunyai kemampuan sebagai berikut, (a) mengembangkan
kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk
mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks
sekolah, (b) memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa
Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat
global.
Dalam kurikulum KTSP 2006 mata pelajaran bahasa Inggris
diarahkan untuk mengembangkan empat keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Departemen
Pendidikan Nasional (2008: 5) menyatakan bahwa ada empat
kemampuan penggunaan bahasa (literacy), yaitu performatif,
fungsional, informasional, dan epistemik.
a) Performatif yaitu pada tahap ini siswa mampu membaca, menulis,
dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi dalam konteks bahasa. Salah satu unsur bahasa yang
mempunyai tujuan performatif adalah unsur bahasa vocabulary.
b) Fungsional yaitu siswa diharapkan dapat menggunakan bahasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
c) Informasional yaitu siswa diharapkan dapat mengakses pengetahuan
dengan kemampuan bahasanya.
d) Epistemik yaitu siswa diharap dapat menstranformasikan
pengetahuan dalam bahasa tertentu.
Kurikulum bahasa Inggris SD ditargetkan untuk mencapai
tingkat kemampuan performatif yang artinya siswa mampu membaca
dan menulis, dengan kata lain siswa harus mempunyai kemampuan
vocabulary yang baik. Lulusan SD ditargetkan dapat berpartisipasi
11
dalam kegiatan kelas, sekolah, maupun lingkungan sekitar dengan cara
menggunakan bahasa yang biasa digunakan untuk menyertai tindakan
dalam proses belajar. Penekanan pendidikan bahasa Inggris di SD yaitu
penguasaan bahasa lisan untuk berinteaksi.
Dari uraian tentang tujuan bahasa Inggris dapat disimpulkan
bahwa tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah, (a) siswa mampu
membaca, menulis, dan berbicara dengan simbol-simbol yang
digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks bahasa, (b) siswa dapat
menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, (c)
siswa dapat mengakses pengetahuan dengan kemampuan bahasanya, (d)
siswa dapat mentranformasikan pengetahuan dalam bahasa tertentu, (e)
dengan penguasaan bahasa Inggris maka siswa dapat menjadi generasi
intelektual, berwawasan luas, serta memiliki karakter bangsa Indonesia
yang kuat sehingga dapat berpartisipasi dalam memajukan bangsa
Indonesia.
4) Ruang Lingkup Bahasa Inggris Kelas V
Departemen Pendidikan Nasional (2008: 63) menyatakan
bahwa ruang lingkup bahasa Inggris di SD/MI mencakup kemampuan
berkomunikasi lisan secara terbatas dalam konteks sekolah, yang
meliputi aspek-aspek sebagai berikut, (a) mendengarkan, (b) berbicara,
(c) membaca, dan (d) menulis. Keterampilan menulis dan membaca
diarahkan untuk menunjang pembelajaran komunikasi lisan.
Vocabulary mencakup empat keterampilan tersebut, yang merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Berdasarkan peraturan Mendiknas nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan (Departemen Pendidikan
Nasional, 2008: 17) menyatakan bahwa cakupan bahasa Inggris ada
empat aspek yaitu sebagai berikut.
12
a) Mendengarkan
Memahami instruksi, informasi, dan cerita sangat sederhana yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan
lingkungan sekitar.
b) Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi
dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar.
c) Membaca
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi informasi,
teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat
sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas,
sekolah, dan lingkungan sekitar.
d) Menulis
Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat
sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat.
Jadi, pembelajaran bahasa Inggris di SD merupakan mata
pelajaran muatan lokal yang berisikan empat keterampilan dasar bahasa
Inggris (mendengarkan, berbicara, membaca, menulis) dan bertujuan
mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan yang
menyertai tindakan siswa dan menyadari pentingnya bahasa Inggris
sebagai bahasa global.
5) Standar Isi Bahasa Inggris
Peraturan Mendiknas No 22 Tahun 2006 (Departemen
Pendidikan Nasional, 2008: 11) menyatakan bahwa standar isi untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah di dalamnya terlampir Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa Inggris untuk kelas V dalam
penelitian semester 2, yaitu sebagai berikut.
13
Tabel 2.1 Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas V dalam
Penelitian Semester 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator vocabulary
6.2 Berbicara
Mengung-
kapkan
instruksi
dan
informasi
sangat
sederhana
dalam
konteks
sekolah
6.2 Bercakap-cakap
/mengungkapkan
perasaan yang
dialami seseorang
mengungkapkan
masalah
kesehatan dan
memberi
ungkapan simpati
6.2.1 Mengungkapkan
kegiatan olahraga
senam dalam bahasa
Inggris
6.2.2 Menjelaskan kegiatan
olahraga senam
6.2.3 Mengungkapkan
kegiatan merawat
tubuh dalam bahasa
Inggris
6.2.4 Menjelaskan kegiatan
merawat tubuh
6.2.5 Menyebutkan kosakata
perasaan yang dialami
seseorang
6.2.6 Menjelaskan arti
kosakata perasaan
yang dialami seseorang
6.2.7 Menuliskan kalimat
sederhana berdasarkan
kosakata yang
disediakan
6.3 Bercakap-cakap
untuk meminta
/memberi
jasa/barang
secara berterima
yang melibatkan
tindak tutur:
meminta bantuan,
memberi bantuan,
meminta barang,
dan memberi
barang
6.3.1 Mengungkapkan cara
meminta bantuan
kepada seseorang.
6.3.2 Memberikan contoh
cara meminta bantuan
kepada seseorang
6.3.3 Mengungkapkan cara
menerima bantuan
kepada seseorang
6.3.4 Menuliskan kalimat
berdasarkan kosakata
yang disediakan
6) Materi Bahasa Inggris
British Council (Perwitasari, 2014: 17) menyatakan bahwa
materi bahasa Inggris untuk usia SD dari terdiri dari berbagai benda dan
kegiatan yang dilakukan siswa usia SD, mulai dari nama hewan-hewan,
14
sayuran, tanda-tanda lalu lintas, hubungan keluarga, bulan, hari, dan
lain-lain.
Dalam penyajian materi, empat aspek bahasa Inggris yaitu
listening, speaking, reading, dan writing diajarkan pada setiap
pertemuan yang diajarkan secara terintegrasi. Materi yang dibahas yaitu
Helathy habits dan At the school. Mukarto dkk (2007: 62); Kurniawan
dkk (2010: 37) menyatakan bahwa materi Healthy habits dan At the
School tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) Lesson 1 tentang Healthy habits
(1) Let’s listen and do
Indikator: 6.2.1 Mengungkapkan kegiatan olahraga senam
dalam bahasa Inggris.
- Close your eyes ('kləus your 'aiz)
- Wrinkle your face ('riŋkəl your 'feis)
- Lift your left foot ('lift your 'left 'fut)
- Bend your knees ('bend your 'ni:z)
- Touch your toes ('tətʃ your 'təuz)
Indikator: 6.2.2 Menjelaskan kegiatan olahraga senam
- Fold your arm, artinya lipat lenganmu
- Wiggle your hips, artinya goyangkan pinggulmu
- Nod your head, artinya anggukkan kepalamu
- Keep your bag straight, artinya luruskan punggungmu
(2) Let’s listen and mime
Indikator: 6.2.3 Mengungkapkan kegiatan merawat tubuh dalam
bahasa Inggris
Gambar 2.1 Healthy habits kegiatan olahraga senam dan
cara merawat tubuh
15
- Wash your face ('wɔʃ your 'feis)
- Comb your hair ('kəum your 'her)
- Brush your teeth ('brəʃ your 'ti:θ)
Indikator: 6.2.4 Menjelaskan kegiatan merawat tubuh
- Read the book in the bright place, artinya membaca buku di
tempat yang terang
- Eat healthy foods, artinya makanlah makanan yang sehat
- Cover your nose, artinya tutup hidungmu
b) Lesson 2 tentang Healthy habits
(1) What’s the matter
Indikator: 6.2.5 Menyebutkan kosakata perasaan yang dialami
seseorang
- My finger hurts (my 'fiŋgə: 'hə:ts)
- I close my eyes ('ai 'kləus my 'aiz)
- I have got a toothache ('ai have got ə toothache)
- I have got a stomachache('ai have got ə stomachache)
Indikator: 6.2.6 Menjelaskan arti kosakata perasaan yang
dialami seseorang
- He has got fever , artinya dia (laki-laki) menderita sakit
demam
- Budi has got influenza, artinya Budi menderita sakit flu
(2) Let’s write and practice
Indikator: 6.2.6 Menjelaskan arti kosakata perasaan yang
dialami seseorang
- My heads hurts, artinya kepalaku terasa sakiti
Gambar 2.2 Healthy habits perasaan yang dialami
seseorang
16
- I have got finger hurts, artinya jariku terluka
Indikator: 6.2.7 Menuliskan kalimat sederhana berdasarkan
kosakata yang disediakan
Make a sentences I, You, We, They, He, She + have/has/ got +
(disease). Subject + may not + alasan
Example: You have got a footsore. You may not walk around.
Artinya, kamu mendapatkan luka di kaki. Kamu tidak
boleh berjalan-jalan.
c) Lesson 3 tentang At the School
(1) At the school 1
Indikator: 6.3.1 Mengungkapkan cara meminta bantuan kepada
seseorang.
- Bring these books ('briŋ [th][=e]z 'buk)
- Open the window ('əupən the 'windəu)
- Lend me your pen ('lend me [=u]r 'pen)
- Clean the blackboard ('kli:n the 'blæ,kbɔ:rd)
- Move this table ('mu:v th][i^]s 'teibəl)
Indikator: 6.3.2 Memberikan contoh cara meminta bantuan
kepada seseorang
Example: Please, take the box to me.
Please, pass the eraser
(2) At the school 2 (cara meminta bantuan kepada seseorang)
Indikator: 6.3.3 Mengungkapkan cara menerima bantuan kepada
seseorang
Gambar 2.3 At the school cara meminta dan
menerima bantuan seseorang
17
Example 1: Anggi: Open the door please!
Lisa : Okay.
Anggi: Thank you.
Example 2: Lili : Risa trim your uniform
Risa : Okey Lili.
Indikator: 6.3.4 Menuliskan kalimat berdasarkan kosakata yang